MASYARAKAT ADAT KECEWA GAGAL TEMUI PANGDAM XVI/PATIMURA SAAT KUNJUNGAN KE BURU

/ 29 Agustus 2020 / 8/29/2020 01:51:00 PM


dok :mpw

Buru,PoliceWatch.News,-Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, S.PI,M.I.P beserta rombongan  kunjungi Kabupaten Buru Kamis,(27/08/2020), sehari sebelumnya telah mengunjungi Kabupaten Buru Selatan.

Mendapat informasi rencana kunjungan tersebut, Masyaraka adat petuanan Kayeli, Pemangku Adat, LSM, Dan OKP sudah mempersiapkan dan menyambut  Mayjen TNI Agus dengan kesederhanaan di lokasi Anahoni, Gunung Botak, Kabupaten Buru, Kamis, (27/08/2020).

Akan tetapi impian masyarakat adat tersebut tidak terealisasi yang mana masyarakat adat akan menemui Pangdam XVI/Pattimura untuk menyampaikan aspirasi mereka. Hal tersebut, di karenakan ada informasi yang di sampaikan langsung oleh DANPOS TNI, di area tambang emas kepada maayarakat adat yang menunggu Pangdam XVI/Pattimura, Bahwa, agenda Beliau (Pangdam)  hari ini waktunya sangat sempit ketika berkunjung ke Gunung Botak. Dan apabila Basudara ingin menyampaikan aspirasi silahkan ketemu beliau (Pangdam) di Namlea saja karena beliau siap sambut parwakilan masyarakat adat yang ingin menyampaikan aspirasi, Ucap Danpos. Sebagaimana rilis yang di terima Media ini dari Tokoh Adat

Penyampaian yang di lontarkan dari DANPOS TNI Tersebut membuat para tokoh adat beserta pemangku adat lainnya kecewa karena mereka tidak bisa menyampaikan langsung aspirasi mereka kepada Pangdam XVI/Patimura, Mayjen TNI Agus Rohman, S.PI,M.I.P,  padahal mereka sangat berharap dengan kunjungan Mayjen TNI Agus, bisa membawa solusi dan menjawab tantangan ekonomi masyarakat Kabupaten Buru, Pendidikan, Kesehatan dan lain-lain.

Tepat pukul 11:50 PM. Melalui via telfon, Abdulla Wael (Raja) memberikan informasih, bahwa agenda pertemuan dengan Pangdam malam ini juga gagal, dan ternyata apa yang di sampaikan oleh DANPOS TNI di kali anahoni kepada Raja dan pemanggku adat lainya itu ternyata tidak sesuai dan sebenarnya tidak ada jadwal pertemuan antara Pangdam dan masyarakat adat, Raja juga sangat sesali dengan pernyataan yang di sampaikan oleh Danpos tadi, seakan-akan kami masyarakat adat di permainkan, Tegas Abdulah Wael.

Sedangkan penyampaian dari raja petuanan Kayeli Abdulla Wael beserta pemangku adat petuanan Kayeli (suar pito, soarpa) yang  berkomitmen dan Juga, sangat berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Buru, Pemerintah Provinsi Maluku, dan Pemerintah pusat untuk segera membuka tambang emas Gunung Botak karena dengan adanya penutupan kawasan tambang tersebut dinilai telah berdampak luar biasa bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang selama ini bergantungan hidup di kawasan tambang. Mereka kehilangan mata pencaharian, dan sampai sekarang ini juga tidak ada solusi yang tepat dari pemerintah Daerah, Provinsi, maupun Pusat, terkait tambang emas (gunung botak),Tutup Abdulah Wael di akhir penyampaiannya. 


Komentar Anda

Berita Terkini