Tampilkan postingan dengan label SULAWESI TENGGARA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SULAWESI TENGGARA. Tampilkan semua postingan

Forum Masyarakat Sultra Desak Kapolda Tangkap Pembakar Boneka Alimazi



Kendari-Policewatch,-  Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Forum masyarakat Sulawesi Tenggara menggelar aksi didepan perempatan MTQ Kendari menuju Markas Polda Sultra dengan mengeluarkan isi tuntutan aksinya medesak Kapolda agar menangkap oknum yang menginjak-injak boneka pocong yang bertuliskan Gubernur Sultra Alimazi,Senin(29/06)2020.

Koordinator Aksi tersebut,Andisar menegaskan dalam orasinya bahwa pembakaran dan penginjak-injak pocong boneka yang bertuliskan Gubernur Sultra beberapa hari lalu didepan gerbang Ranomeeto adalah tindakan kebobrokan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Demonstrasi itu sah-sah saja,tapi tidak boleh mencampuradukan jabatan dan pribadi Alimazi"tegas Andisar

Lebih lanjut Andisar menambahkan dalam orasinya jika publik telah melihat denga mata kepala sendiri maupun lewat media sosial tindakan oknum tertentu itu yang jelas menyerang individu Alimazi tepatnya digerbang Ranomeeto.

Menurut Andisar,Alimazi itu adalah pemimpin kita semua seharusnya tidak ada yang menghina harga dirinya dengan cara menginjak-injak boneka bertuliskan dirinya tersebut.

"Kami sebagai masyarakat Sultra,tidak terima itu dan Kapolda Sultra harus segera menangkap pelaku pembakaran replika pocong itu"Pintanya

Massa aksi inipun juga berharap agar Kapolda Sultra tegas terhadap pelaku pembakaran replika pocong terkait sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi maka pihak massa aksi berjanji akan membawa massa yang lebih banyak ke kantor Polda Sultra.

Reporter:IRN

Wagub Sultra Minta PT VDNI dan PT OSS Pekerjakan Warga Lokal

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara(Sultra)Lukman Abunawas


Kendari-Policewatch,- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara(Sultra)Lukman Abunawas meminta kepada perusahaan yang mempekerjakan para TKA China baik di PT VDNI dan PT OSS yang berada di kabupaten Konawe tersebut agar warga lokal juga ikut serta dipekerjakan,Sabtu(27/06/2020)

Wagub Sultra,Lukman Abunawas memahami bahwa ratusan TKA China yang didatangkan ke Sultra merupakan bagian dari proyek strategis nasional.Namun menurutnya,perusahan juga harus menyerap tenaga kerja lokal asal daerah terkait(Konawe).

"Ini kan tentang proyek strategis nasional,kita dukung hanya saja pabrik juga harus perhatikan orang daerah"Ujar Lukman

Lebih lanjut,Lukman menjelaskan jika perusahaan memang memiliki alasan sendiri dalam mendatangkan TKA China yang telah memiliki keahlian tertentu namun bagi orang nomor 2 di provinsi Sultra tersebut menilai kalau tenaga kerja lokal juga mampu memiliki keahlian sehingga harus mendapatkan peluang kesempatan kerja yang sama.

"Mau sarjana apa juga sebenarnya,kita juga punya,hanya saja yang penting itu tinggal dikomunikasikan saja,coba tolong diberdayakan,jangan kita jadi penonton"celetuknya

Sekedar informasi,penolakan terhadap kedatangan TKA China di Bumi Anoa Sultra ini dari pantauan Policewatch sudah berlangsung sejak pekan lalu,Sejumlah gabungan elemen Mahasiswa baik dari setiap BEM Perguruan Tinggi di Sultra maupun Organisasi Eksternal Kampus sudah turun menyuarakan aspirasinya menolak kedatangan pekerja asing terkait di musim pendemi Covid-19 ini.Para aliansi aksi pun berjanji apabila pemerintah tidak tegas menyikapi aspirasinya maka para pengunjuk rasa berjanji akan turun kembali melakukan aksi demonstrasi dengan jumlah yang lebih besar.

Reporter:IRN

Demo tolak kedatangan 500 TKA di Sultra , Berlangsung Ricuh


Breaking News
Pihak kepolisian saat menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa, Selasa (23/6/2020) malam di Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan

Kendari POLICEWATCH,   - Demontrasi penolakan terhadap kedatangan 500 orang tenaga kerja asing (TKA) yang akan bekerja di PT VDNI dan PT OSS di Morosi Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga Selasa malam berlangsung ricuh.

Para massa aksi melampiaskan rasa kekecewaannya akibat tidak menemukan seorang pun TKA yang melintas di simpang empat Desa Ambaipua Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan.

Akibat pengunjuk rasa melemparkan batu dan kayu ke arah pihak kepolisian, hingga pihak keamanan menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata ke arah massa pengunjuk rasa.

Kepolisian me
mperingatkan massa pengunjuk rasa agar membubarkan diri, namun imbauan tersebut tidak diindahkan oleh masa aksi dan berupaya melemparkan batu dan kayu ke arah pihak Kepolisian.

Hingga berita ini dinaikkan tepat pukul 23.19 Wita, pihak kepolisian tengah berupa membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata dan water canon ke arah pengunjuk rasa.

Sebelumnya, para massa aksi melakukan sweeping setiap kendaraan khususnya roda empat yang keluar dari bandara untuk memeriksa setiap penumpang, apakah memuat TKA atau tidak.

Untuk diketahui, hari ini Selasa (23/6) dijadwalkan sebanyak 156 TKA asal China akan tiba di Bandara Haluoleo Kendari. 156 TKA itu adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan datang di Sultra.

Pewarta : IRIANTO
Sumber : antaranews.com