JPU KPK Hadirkan 3 Saksi, W,S Dan M Dari PT.Rotari Grup



Laporan ; Bambang.MD

PALEMBANG,policewatch.news, Sidang lanjutan terhadap Terdakwa Juarsah Bupati non aktif  Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menghadirkan 3  orang saksi yakni Widya, Susanti dan M Erwin yang merupakan staf dari PT Rotari Group, pada sidang kasus dugaan korupsi 16 paket proyek APBD Tahun 2019 senilai 130 M, 

Sidang digelar secara tatap muka diketuai oleh hakim Sahlan Effendi SH MH, di Pengadilan Tipikor Palembang jalan kapten A.Rivai Palembang.

Dalam persidangan terungkap bahwasannya PT Rotari Group, merupakan kontraktor lain selain kontraktor milik mantan terpidana Robi Okta Pahlevi yang diduga memberikan gratifikasi pada terpidana Ahmad Yani dan terdakwa Juarsah.

Dari keterangan saksi yang hadir, tidak banyak yang menyebutkan adanya keterkaitan antara PT Rotari Group dengan terdakwa Juarsah.

Kuasa Hukum terdakwa Juarsah, Saipuddin Zahri SH MH, didampingi oleh Daud Dahlan SH MH mengatakan, pihaknya menilai keterangan saksi tidak sama sekali berkaitan dengan terdakwa Juarsah.

“Dari ketiga saksi ini, sebenarnya JPU ingin membuktikan dakwaan komulatif dan kedua. Namun pada persidangannya jelas bahwa para saksi ini memberikan keterangan yang tidak ada kaitannya dengan klien kami pak Juarsah,” ujar Saipuddin SH MH didampingi oleh Daud Dahlan SH MH.

Ia menilai dalam pembuktian kali ini, pembuktian tersebut sangatlah lemah. Dilihat dari tidak tahunya para saksi ada atau tidaknya uang yang diberikan pada Bupati dan Wakil Bupati saat itu

Jembatan Pelangi,Adalah Ide Cemerlang Masyarakat Pesanggrahan Desa Banyu Urip.

 


POLICEWATCH-Lombok Barat.

Berawal dari kejenuhan sekelompok pemuda yang selama ini sangat mendambakan perubahan Desa, muncullah Ide Jembatan Pelangi.

Suasana baru di Desa Banyu Urip secara umum, ide tersebut tertuang dengan cara mengubah warna jembatan yang berlokasi di Dusun Pesanggrahan Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, yang saat ini di kenal dengan
nama "Jembatan Pelangi" 09/09/2021.


"Menurut Bambang"Sebelum dimulai pengerjaan cat Jembatan Pelangi, masyarakat minta izin kepada Pemerintah Desa dulu (Kepala Desa), alhamdulillah beliau mengizinkan serta mendukung penuh kegiatan tersebut" ungkap Ketua Karang Taruna "Tunas Urip".

Semoga dengan adanya destiwisata baru ini dapat bermanfaat untuk masyarakat setempat dan masyarakat Banyu Urip secara umum.tambahnya.

Salah satu pedagang yang berjualan di JP (Jembatan Pelangi), pada saat dikonfirmasi oleh awak media menjelaskansemua pedagang merespon dengan sangat positif, "sebelum ada Jembatan Pelangi ini, saya bingung mau dapat uang darimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari, apalagi saat ini dalam kondisi pandemi  adanya Covid-19.


Semua semakin terasa sulit, untung bisa berjualan di sini, tuturnya.

Pengerjaan Jembatan pelangi masih akan terus di lanjutkan, karena sesuai konsep, Jembatan Pelangi akan menjadi destinasi wisata 1 paket dengan Batu Palar Indah yg tidak begitu jauh dari Jembatan Pelangi tersebut.

Menurut keterangan,inisiator pengerjaan JP dan Batu Palar Indah masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa terselesaikan, tentu juga dengan kebutuhan dana yang tidak sedikit.

Ia juga menambahkan,di Banyu Urip sendiri sangat banyak potensi alam yang bisa dijadikan destiwisata, selain Jembatan Pelangi dan Batu Palar Indah, jika di dukung oleh Pemerintah ada beberapa titik yang  berpotensi untuk dijadikan wisata.


Contohnya hamparan sawah di depan Kantor Desa yg sangat terlihat indah dan asri, dan ada juga beberapa tempat lainnya.paparnya.

Setelah pengerjaan JP dan Batu Palar indah yang menjadi 1 paket ini rampung, tentu banyak tempat-tempat dan spot foto (selfie) supaya para pengunjung tidak jenuh, juga akan di buatkan spot playing fox, berhubung potensi wisata tersebut sangat cocok secara fisik di jadikan spot playing fox, akan di siapkan tempat camp juga di pinggir sungai di bawah Batu Palar Indah.

Salah satu tokoh masyarakat" H Suhaili" menuturkan"Saya sebagai masyarakat Banyu Urip sangat berterimakasih kepada para pemuda yang telah mengerjakan ini semua, sekarang jadi ramai, saya sebagai orang tua hanya bisa mendukung mereka selama itu untuk memajukan Desa, pungkasnya"MN".

JPKP Apresisasi Kinerja Kejari Lahat Sejumlah Dokumen Diamankan Kita tunggu Penetapan Tersangka

 


Laporan : Bambang.MD

LAHAT, policewatch.news  -  Jaringan Pendaping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Lahat Noval selaku Humas mengatakan bahwa pihak penyidik Kejari Lahat yang begitu cepat untuk mengungkap dugaan Kasus perjalanan dinas fiktif,di Dinas Perpustakaan Kabupaten Lahat, hari ini tim penyidik Kejaksaan Negeri Lahat melakukan penggeledahan di beberapa ruang tempat termasuk ruang Alfa Edison, dan sejumlah berkas satu koper ikut diangkut dan diamankan sebagai barang bukti guna mengungkap kasus ini ujar " Heri Ketua Ormas JPKP Kabupaten Lahat kepada wartawan ,Kamis (9/9/2021)

Lebih lanjut Heri mengatakan secepatnya kasus dugaan korupsi yang sempat dirilis  oleh pihak Kejaksaaan Negeri Lahat menggelar konfrensi Pers belum  lama ini " patut kita ajungi jempol dan pihak penyidik tidak main main untuk melawan korupsi kita tunggu pihak penyidik Kejari Lahat untuk menetapkan tersangka terang  "Heri didampingi Noval

Sebelumnya Tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Lahat, mengenakan seragam rompi merah geledah Kantor  Dinas Perpustakaan Lahat, penggeledahan itu terkait penyidikan dugaan dana APBD fiktif SPPD tahun 2020 sebesar Rp. 1.114.000.000,-

Kedatangan tim penyidik Kejaksaan Lahat, sekitar pukul 09 : 10 WIB, pada hari ini, Kamis (09/09/21) yang dipimpin langsung Kasi Intel, Faisyal B SH dan Kasi Pidsus Anjas, SH yang didampingi tim Sat Pol PP Lahat, membuat jajaran ASN Dinas Perpustakaan terlihat kaget. 

Setibanya tim penyidik kejaksaan Negeri Lahat,  di Kantor Dinas Perpustakaan Lahat tersebut, seluruh tim penyidik memulai pemeriksaan bendahara di lantai 2, disini tim penyidik menyita sejumlah dokumen yang diduga ada kaitannya dengan dugaan anggaran SPPd fiktif sebesar Rp.1.1 milyar lebih.

Kemudian pemeriksaan dilanjutkan di ruangan Kadin Perpustakaan, Alfa Edison, diruanganya penyidik juga menyita sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kasus korupsi ini sebanyak 1 tas koper penuh.


” Ya kita melakukan penggeledehan memeriksa langsung ke Kantor Dinas Perpustakaan. Kita menyita sejumlah dokumen yang ada kaitannya dengan dugaan dana fiktif SPPD ini,” ungkap Kasi Pidsus Anjas, SH di sela – sela usai dilakukan pengeledahan di Dinas Perpustakaan Lahat.

Di Duga Pengedar Narkoba,Pasangan Suami Istri dan Rekannya Ditangkap Petugas.

 



POLICEWATCH-Mataram.

Enam orang pelaku asal Abian Tubuh Baru, Kota Mataram, diamankan Satuan Reserse Narkoba Polresta Mataram terkait penyalahgunaan Narkotika jenis Sabu, pada Selasa dini hari (7/9).

Saat Konferensi Pers pada Rabu (8/9), Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Made Yogi Purusa Utama, S.E., S.I.K., didampingi oleh Kasi Humas, Iptu Erny Anggraeni,SH mengatakan, keenam pelaku ditangkap Tim Opsnalnya di Lingkungan Abian Tubuh Barat, Kecamatan Sanubaya, Kota Mataram.


"Ke enam pelaku itu berinisial, GAS, INK, IGB, IGM, IKS, dan AS, dua di antaranya adalah pasangan suami istri," ungkap Yogi.

Yogi menuturkan, awalnya Tim hanya mengamankan 4 orang. Namun dari pengembangan 4 orang tersebut menyebutkan bahwa mereka mendapatkan Sabu dari IKS alias Jojol. "Dari hasil penggeledahan, ditemukan Sabu dengan berat Bruto 6 gram, alat timbangan dan sejumlah uang tunai," kata dia.

Pengakuan salah satu pelaku, ia membeli Sabu itu dari Jojol seharga Rp 1,5 juta per gram, dan dipecah menjadi 15 poket yang dihargai Rp 150 ribu per poketnya. Sementara Jojol yang merupakan seorang Residivis dengan kasus yang sama mengakui, peran istrinya (AS) hanya sebagai kurir atau pengantar.

"Keenam pelaku akan dijerat Pasal Pasal 114 ayat (1), Pasal 112 ayat (1) dan Pasal 127 ayat (1) huruf (a) Undang-undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman selama-lamanya 20 tahun penjara," tegas Yogi."MN".

KADIN Kota Bekasi Ajak Pelaku UMKM Melek Digital Sebagai Pemasaran

 

Laporan: Amun/Jefry Gobang

BEKASI.POLICEWATCH.NEWS: Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Bekasi menggelar pelatihan peningkatan pemasaran produk UMKM melalui strategi digital.

Ketua KADIN Kota Bekasi, H Muhammad Gunawan mengatakan dampak pandemi Covid-19 sangat berefek domino terhadap pelaku usaha kecil menengah.

"Dunia pemasaran offline sudah harus dikombinasikan ke online. Digital marketing menjadi salah satu strategi pemasaran produk UMKM, sehingga pengusaha dapat menjangkau pasar yang mampu berputar 24 jam tanpa adanya batas ruang dan waktu," kata Gunawan kepada rotasi di Restoran Margajaya, Bekasi pada Kamis (9/9/2021).

Menurutnya, perkembangan jaman yang sudah sampai dititik 4.0, mengharuskan para penggerak UMKM melek digital markering.

"Pelaku usaha UMKM mayoritas itu ibu-ibu yang hanya bisa melakukan dagang melalui offline. Kini, mereka harus bertransformasi dan oaham digital agar usaha mereka tetap berjalan dan mampu melawati masa kritis ditengah pandemi," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Kadin Kota Bekasi, Aji Ali Sabana menyatakan diskusi yang digelar untuk membangun spirit pelaku usaha agar tetap produktif.

"Sudah hampir dua tahun pandemi ini berlangsung. Diskusi dan pembinaan bertujuan untuk terus membangun spirit mereka, bangkit dan pulih dari segi perekonomian," tegasnya.

Dalam agenda edukasi ini, kata Ali Aji Sabana, membuka pola dan sistem pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan digital telah terstruktur.

"Banyak media sosial seperti instagram, facebook dan lain lain. Gunakan handphone pintar kita untuk menggunakam medsos itu agar mampu berjualan secara produktif," terangnya.

Ia mengaku program ini merupakan runtutan kegiatan pengukuhan KADIN Bekasi.

"Program ini akan terus bergulir. Kedepannya akan ada pelatihan online-nya bagi pelaku usaha yang masih bingung," ucapnya.


"KADIN sebagai wadah akan terus mensupport dan memberi solusi bagi pelaku UMKM. KADIN akan menjadi mitra strategis dalam pembinaan UMKM serta pemulihan ekonomi baik lokal maupun nasional," tutupnya.

Polda Riau Ungkap Kasus Penggelapan Yang Rugikan Pengusaha Sembako senilai Rp3,7 Milyar

 


PEKANBARU (RIAU);POLICE WATCH NEWS 

Polda Riau berhasil mengungkap kasus Tindak Pidana Penipuan Penggelapan yang merugikan pengusaha Sembako sekitar Rp3,7 Milyar. Sejak bulan Mei 2021 lalu, korban ditipu oleh anak buahnya sendiri yang diduga bekerjasama dengan kelompok lain. 


"Ini Kasus Penggelapan atau Penggelapan dalam jabatan, yang dijerat dengan Pasal 374 atau 378 KUHPidana. Korban atas nama Sumarni alias Mimi yang dirugikan sekitar Rp3,7 Milyar. Terlapor, adalah karyawannya sendiri berinisial FT dan teman-temannya," ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat Jumpa Pers di Mapolda Riau, Rabu (08/09/21).

Kabid Humas yang menggelar konferensi pers didampingi Direktur Ditreskrimsus Polda Riau Kombes Pol Teddy Ristiawan dan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Riau Kompol Ernis Sitinjak mengungkapkan, kasus ini terkait barang-barang sembako milik UD Jaya Mandiri yang berlokasi di Jalan Dharma Bakti Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. 


"Dimana korban mulai mengetahui adanya kejahatan ini pada tanggal 19 Agustus 2021 lalu. Ketika Supir UD Jaya Mandiri memberitahukan kepada korban tentang kecurigaannya terhadap Sales mereka berinisial FT perihal adanya orderannya fiktif yang dibuat FT," papar Narto, panggilan akrabnya. 


Ternyata, pada tanggal 23 Agustus 2021, FT memesan sembako lagi dari Gudang UD Jaya Mandiri atas Pemesanan dari pihak Toko berinisial Jo yang mengaku dari Kabupaten Siak. Setelah barang sembako dimuat, FT menyuruh supir untuk mengantarkan sembako tersebut ke gudang milik HD. 

Pemesanan berlanjut, pada tanggal 24 Agustus 2021, FT kembali memesan sembako dari gudang UD Jaya Mandiri, juga atas pesanan dari Jo di Siak. Lalu, FT menyuruh supir untuk mengantarkan sembako tersebut ke gudang HD. 

Curiga, suami korban, P Manurung, dan saudaranya, A Manurung, membuntuti mobil truk tersebut menuju gudang HD. 

Ternyata Gudang itu bukan di Kabupaten Siak melainkan di Jalan Riau. Disitu, mereka mendapati beberapa orang sedang membongkar atau memindahkan barang sembako dari 3 (tiga) unit mobil pick up milik korban Sumarni ke dalam gudang milik HD. 

Suami korban pun menyuruh para pekerja Gudang untuk mengembalikan barang-barangnya yang telah dimasukkan ke dalam gudang tersebut ke dalam mobil dan membawa kembali barang-barang tersebut kembali ke gudang UD Jaya Mandiri. 


FT mengaku, selama ini bekerja sama dengan HD untuk menjual barang-barang sembako milik UD Jaya Mandiri kepada HD dengan harga murah (dibawah harga modal, red) dan menyuruh supir UD Jaya Mandiri mengantarkan barang-barang sembako ke gudang HD, sesuai 46 faktur penjualan. 


FT membuat faktur penjualan palsu agar pemilik UD Jaya Mandiri tidak mengetahui barang-barang sembako tersebut dijual kepada HD dengan harga murah. 


Ternyata, FT malah tidak menyerahkan uang pembayaran barang-barang sembako sesuai 46 faktur penjualan sejumlah kurang lebih Rp3,4 Milyar kepada pemilik UD Jaya Mandiri. Ia malah menyuruh HD mengirimkan uang pembayaran barang-barang sembako itu ke rekening orang tuanya, berisinial NS. 


FT mengaku, Ia menggunakan uang hasil pembayaran barang-barang sembako tersebut untuk keperluan pribadi dan keluarganya. 


Hasil pemeriksaan, aksi ini ternyata sudah berlangsung sejak bulan Mei 2021 dimana HD, si Pemilik Gudang Jalan Riau ini lah yang mengajak FT untuk bekerja sama menjualkan barang-barang sembako dari UD Jaya Mandiri kepada dirinya dengan harga murah dan membuat faktur barang fiktif dan akan dibayarkan secara bertahap kepada FT. 


Setelah disepakati kerja sama tersebut, FT memesan/order barang-barang sembako kepada korban untuk diantarkan ke bebarapa toko yang berada di Kabupaten Siak dan Pelalawan. 


Kemudian, FT menyuruh supir mengantarkan barang-barang sembako tersebut ke gudang milik HD di Jalan Riau Ujung Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. 


Setelah menerima barang-barang tersebut, HD menyuruh FT untuk membuat faktur penjualan fiktif agar tidak diketahui oleh pemilik UD Jaya Mandiri bahwa harga murah. 


Diketahui, sejak bulan Mei 2021 hingga 24 Agustus 2021, FT telah membuat orderan fiktif sesuai 76 faktur penjualan agar dapat membawa barang-barang sembako dari gudang UD Jaya Mandiri. Lalu, menyuruh supir mengantarkannya ke gudang HD di Jalan Riau. 


Untuk sebanyak 46 faktur pembelian tersebut, HD telah mengirimkan uang secara bertahap ke rekening NS, orang tua FT, yang totalnya kurang lebih sejumlah Rp1,4 Milyar selama periode 01 Juni 2021 sampai dengan 01 Agustus 2021. 


Namun, FT tidak menyerahkan uang tersebut kepada korban baik untuk pembayaran barang sembako sesuai 76 faktur penjualan. 


"Barang Bukti yang kita amankan antara lain: Rekening Koran Bank BRI atas nama NS, Ibu FT. 76 Faktur Penjualan, 1 (Satu) unit Handphone Merk VIVO, 2 (Dua) unit Handphone Merk OPPO, 2 (Dua) buah cincin emas dan 1 (Satu) buah gelang emas," ujar Sunarto mengakhiri konferensi persnya.

(Muchlis Efendi)

Tim Penyidik Kejaksaan Lahat Geledah Ruangan Elfa Edison Kadis Perpustakaan Ada Apa

 

Laporan : Bambang.MD

LAHAT,policewatch.news -  Tim penyidik dari Kejaksaan Negeri Lahat, mengenakan seragam rompi merah geledah Kantor  Dinas Perpustakaan Lahat, penggeledahan itu terkait penyidikan dugaan dana APBD fiktif SPPD tahun 2020 sebesar Rp. 1.114.000.000,-

Kedatangan tim penyidik Kejaksaan Lahat, sekitar pukul 09 : 10 WIB, pada hari ini, Kamis (09/09/21) yang dipimpin langsung Kasi Intel, Faisyal B SH dan Kasi Pidsus Anjas, SH yang didampingi tim Sat Pol PP Lahat, membuat jajaran ASN Dinas Perpustakaan terlihat kaget.

Setibanya tim penyidik kejaksaan  di Kantor Dinas Perpustakaan Lahat tersebut, seluruh tim penyidik memulai pemeriksaan bendahara di lantai 2, disini tim penyidik menyita sejumlah dokumen yang diduga ada kaitannya dengan dugaan anggaran SPPd fiktif sebesar Rp.1.1 milyar lebih.

Kemudian pemeriksaan dilanjutkan di ruangan Kadin Perpustakaan, Alfa Edison, diruanganya penyidik juga menyita sejumlah dokumen yang berkaitan dengan kasus korupsi ini sebanyak 1 tas koper penuh.

” Ya kita melakukan penggeledehan memeriksa langsung ke Kantor Dinas Perpustakaan. Kita menyita sejumlah dokumen yang ada kaitannya dengan dugaan dana fiktif SPPD ini,” ungkap Kasi Pidsus Anjas, SH di sela – sela penggeledehn di Dinas Perpustakaan Lahat.

Jalin Komunikasi, Kapolres Silaturrahmi dengan Kepala Desa Se-Kecamatan Pujut



POLICEWATCH-Lomnok Tengah (NTB).

Pada hari Rabu  tanggal 8 September 2021 sekitar pukul 20.00 Wita bertempat di Mapolsek Pujut telah berlangsung kegiatan silaturrahmi atau tatap muka antara Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono, SH.,SIK.,MH. dengan para Kepala Desa (Kades) Se-Kecamatan Pujut.

Kegiatan Silaturrahmi sehubungan dengan menjabatnya AKBP Hery sebagai Kapolres baru sehingga diawal menjabat Kapolres ingin mengetahui situasi masyarakat diwilayah kecamatan Pujut melalui para Kades.


Adapun yang hadir dalam kegiatan silaturrahmi tersebut antara lain Kapolres Lombok Tengah, Kapolsek Pujut yang diwakili    Kanit Sabhara Polsek Pujut, Ka SPKT III Polsek Pujut, Kanit Reskrim, Kanit Binmas, Anggota Piket Polsek Pujut, Kades Ketare, Kades Sengkol, Kades Rembitan, Kades Pengembur, Kades Pengengat, Kades Kawo, Kades Segale Anyar, Kades Sukadane, Kades Truwai dan Kades Gapura.

Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono, SH., SIK., MH., mengucapkan terima kasih kepada para Kades atas kehadirannya dalam kegiatan silaturrahmi ini. 

"Kami tentu berharap para Kades dapat membantu pihak kepolisian dalam menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif diwilayah kecamatan Pujut," ucapnya.

Pihaknya juga berharapkan para Kades Se-kecamatan Pujut selalu mendukung program pemerintah terkait dengan vaksinasi dan berbagai pembangunan yang ada di wilayah selatan Lombok Tengah

"Saat ini pembangunan proyek skala nasional dan nnternasional berada di wilayah Lombok Tengah bagian selatan. Untuk itu mari kita dukung dan sukseskan pembangunan KEK Mandalika dan Sirkuit Moto GP," ajaknya.

Dalam kesempatan itu, Kades Rembitan meminta Kapolres Lombok Tengah untuk  membasmi narkoba yang ada di desa-desa karena Narkoba awal dari setiap permasalahan.

Selain itu, Kades Pengengat berharap kepada kapolres Lombok Tengah agar dapat membantu atau memfasilitasi masyarakat Pengengat dengan pihak PT. Bale Jalan untuk mau membayar sisa pembebasan proyek jalan bay pass.

"Kami juga untuk difasilitasi dengan pihak Pemda Lombok Tengah agar jalan yang rusak akibat pembangunan jalan bay pass tersebut segera diperbaiki," pintanya.

Sementara, Kades Ketare berharap kepada Kapolres Lombok Tengah untuk mengkomunikasikan dengan pihak ITDC agar dapat diberikan ruang kepada masyarakat lokal atau desa diwilayah kecamatan Pujut dalam rekrutmen karyawan atau tenaga kerja lokal lainnya diwilayah KEK Mandalika.

Terkait dengan adanya proyek Baypas, Kades Teruwai meminta agar kiranya dapat ditertibkan para pengangkut bahan material supaya tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dengan merubah rute atau pola pengangkutan.

"Sehubungan dengan pengangkutan sampah yang dibuang di tempat pembuangan sampah desa Pengengat yang melintasi desa Teruwai agar kiranya menutup bak sehingga tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap," ungkapnya.

Terkait pasca aksi hearing pergantian Lapangan Mandalika yang sampai saat ini belum ada kejelasan dan ketegasan dari Pemda, Kades Sengkol berharap Kapolres dapat menjembatani masyarakat desa Sengkol dengan pihak Pemda guna segera dilakukan tindak lanjut penggantian Lapangan Mandalika.

"Terkait dengan adanya beberapa PT. yang mengerjakan proyek di wilayah desa Sengkol yang belum terlihat ada sumbangsih dengan masyarakat setempat dalam hal ini agar dipekerjakan tenaga lokal," ujarnya.

Kades Pengembur meminta kepada Kapolres untuk dapat membantu memberikan pemahaman kepada tokoh agama yang tidak mau vaksinasi. Selian itu, ia juga meminta agar pihak kepolisian lebih aktif melakukan patroli di wilayah desa Pengembur mengingat adanya terjadi pencurian ternak.

"Pemerintah kabupaten harus bertanggung jawab terkait dengan jalan yang rusak akibat penimbunan jalan bay pass yang melewati desa Pengembur," katanya.

Kades Segale Anyar meminta kepada Kapolres untuk meningkatkan pengamanan pada saat vaksinasi sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Ia juga meminta kepolisian membasmi narkoba yang ada di desa Segala Anyar.

Terkait dengan belum adanya pembuatan sisa pembebasan tanah jalan Baypas, Kades Sukadana berharap sekiranya dapat difasilitasi oleh bapak Kapolres guna segera ada pembayaran dari pihak terkait.

"Kami juga minta kepada bapak Kapolres untuk mendata pengerukan tanah yang tidak memiliki izin galian sehingga tidak terlalu banyak gunung yang rusak akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab dan menekan para perusahaan untuk menunjuk orang yang mempunyai izin galian C," paparnya.

Menanggapi aspirasi para Kades, Kapolres Lombok Tengah akan merangkum terlebih dahulu untuk selanjutnya dicarikan solusi dengan pihak terkait karena apapun permasalahan yang belum tuntas dapat menjadi potensi berkembangnya permasalahan yang mengarah kepada situasi Kamtibmas yang tidak kondusif.

"Intinya saat ini mari kita dukung program pemerintah, baik pembangunan proyek percepatan Sirkuit Moto GP maupun sarana pendukung lainnya agar segera terselesaikan," imbuhnya."MN".



Kodim 1620/Loteng Laksanakan Latihan Menembak Senjata Organik

 


POLICEWATCH-Lombok Tengah.

Personil TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1620/Loteng melaksanakan latihan menembak senjata organik kaliber 5,56 mm pada Triwulan III tahun 2021 di Lapangan Tembak

Batalyon A Sat Brimob Polda NTB Dusun Sade, Desa Rambitan Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Rabu (8/9/21) sebagai bentuk upaya nyata menjaga dan meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit.

Dipimpin Danramil 1620-09/Pringgarata, Kapten Inf. Syaiful., pelaksanaan latihan tersebut dimulai dengan melaksanakan apel pengecekan personil dan materil sesuai dengan perencanaan, pembinaan dan pengembangan pola latihan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. 


Selanjutnya Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Kodim 1620/Loteng, Kapten Inf. Fahmi., selaku instruktur latihan menjelaskan mekanisme latihan yang meliputi cara menembak serta cara memegang senjata yang baik. 

Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pada latihan menembak kali ini para personil TNI Kodim 1620/Loteng menggunakan senjata laras panjang jenis M 16 Kaliber 5,56 mm, dengan materi menembak dalam 2 sikap yaitu sikap tiarap dan sikap duduk pada jarak 100 meter.

"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap prajurit TNI yaitu mahir dalam menembak dengan target tepat sasaran, sehingga para prajurit selalu dalam kondisi siap tempur dimanapun berada dan bertugas," kata Kapten Fahmi.


"Oleh karenanya latihan menembak yang dilaksanakan ini, untuk mengasah dan menjaga naluri tempur setiap prajurit, baik ketajaman insting maupun kemampuan membalas serangan lawan," ungkapnya.

Terpisah, Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng, Letkol Inf. I Putu Tangkas Wiratawan, S. I P., menjelaskan, latihan yang dilaksanakan secara rutin oleh Kodim 1620/Loteng tersebut sesuai dengan Program latihan yang telah di rencanakan.

Selain membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman, latihan menembak juga dilakukan para prajurit Kodim 1620/Loteng untuk menciptakan kondisi personel yang berkualitas.

"Oleh karenanya Satuan Kodim 1620/Loteng secara rutin dan teratur setiap 3 bulan sekali melaksanakan pembinaan operasi dan latihan bagi segenap personil TNI jajaran Kodim," terang Dandim.

Selain itu, Dandim menjelaskan maksud dan tujuan diadakan latihan menembak senjata organik adalah untuk memberikan penyegaran profesi guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personel dalam penggunaan dan pemeliharaan senjata ringan yang ada di satuan.

Hal ini juga dimaksudkan untuk menguji dan meyakinkan senjata ringan yang ada di satuan, selalu dalam kondisi baik dan siap pakai," tambahnya.

Seluruh rangkaian kegiatan latihan berjalan dengan aman dan lancar serta selalu memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Adapun hasil menembak para Anggot Prajurit Kodim 1620/Loteng di atas nilai rata-rata."MN ".

SEKOLAH SUDAH TATAP MUKA, TRI ADHIANTO TINJAU PENERAPAN PROKESNYA

Laporan:Amun/Jefry gobang

KOTA BEKASI.POLICEWATCH.NEWS:

Wakil Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto didampingi Camat Bekasi Utara tinjau jalannya kegiatan belajar mengajar sekolah tatap muka di SMP Islam Bidayatul Hidayah Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (08/09/2021).

Sempat dilaporkan bahwa adanya dugaan pelanggaran protokol kesehatan diarea sekolah tersebut, adanya aktivitas diaera sekolah tanpa menggunakan masker.

Mendapat laporan tersebut, Wakil Wali Kota Bekasi langsung mengklarifikasi ke sekolah tersebut, akan tetapi dalam peninjauannya, tidak diketemukan adanya pelanggaran protokol kesehatan diarea tersebut.

Dari penjaga sekolah, guru-guru bahkan siswa dan siswi yang berada disekolah Islam Bidayatul Hidayah, semuanya tampak terlihat disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, diantaranya penggunaan masker, alat tes suhu, kapasitas siswa yang dihadirkan 50%, dan untuk siswa tingkat smp dan smk sudah melakukan vaksinasi sampai tahap 2.

Dalam kesempatan ini, Pria yang akrab disapa Mas Tri turut menyapa sekaligus memberi himbauan kepada guru-guru dan siswa-siswi agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama aktivitas kegiatan belajar berlangsung, apabila ada yang kurang sehat segera melaporkan diri ke pihak sekolah untuk dapat ditindak lanjut.

"Jadi saya kesini dalam rangka pengklarifikasian, benarkah ada pelanggaran prokes, akan tetapi dari hasil peninjauan saya, semuanya tampak terlihat baik-baik saja dan tetap mentaati prokes yang berlaku," ujar Tri Adhianto.

Tri berharap herd immunity 70% dari populasi dapat segera terealisasi dan terbentuk, agar bisa menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Pusat untuk membuka kembali segala bentuk aktivitas seperti sediakala.