Tampilkan postingan dengan label PHK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PHK. Tampilkan semua postingan

74 Warga Yang Bekerja PLTU SumSel 1, Menjerit Setelah di PHK Sepihak...? Sementara TKA Cina Tetap Bekerja


Sementara itu para pekerja Asing Asal Cina masih tetap berkerja disana dengan gaji 70 kali lipat dari gaji mereka.


Muara Enim.Police Watch.News,-   Sejak 2017 para 74  pekerja ini di kerjakan oleh perusahaan PLTU Sumsel 1 dengan upah kerja tidak sesuai di bawa UMK ( Upah Minmum.Kabupaten) Belimbang Muara Enim

Sedang mereka bekerja tidak mengenal hari libur.hari minggu pun tetap bekerja, Mereka berkerja tanpa ada jamiinan keselamatan kerja alias buruk sekali BPJS tidak ada.baju seragam hanya satu.sungguh sangat miris sekali.namun di karena tuntutan perut dan tanggung jawab dengan keluarga ini tetap di kerjakan dengan tekun.

Semenjak tanggal 24 April 2020 mereka di PHK (Penhentian Hubung kerja) Sepihak oleh Perusahaan PLTU tersebut "Mereka mencoba hidup dengan gali lobang tutup lobang dengan berhutang.

Pandemi Covif 19 menjadi alasan bagi perusahaan PLTU untuk menghentikan hubungan kerja dengan mereka.. ironisnya Mereka diberhentikan tanpa pesangon dan sekarang mereka menopang hidup di lokasi dengan menghutang kepada tetangga nya.

Sementara itu para pekerja Asing Asal Cina masih tetap berkerja disana dengan gaji 70 kali lipat dari gaji mereka.

Padahal tenaga kerja Asal cina tak ubah nya sama dengan mereka. pekerja kasar mikul batu.ngaduk semen. " Kenapa mereka di bedakan pribumi dengan TKA cina tersebut...?

Sugiono (nama di samar kan red) memintak kepada Gubernur SumSel bapak H.Herman deru serta Plt Bupati Kabupayen muara Enim bapak H.Juarsah untuk memeperdulikan nasib mereka sekarang.

Sementara kami sudah di ajak pertemuan (23/3-2020)dengan DPRD Kabupaten Muara Enim.naru baru ini.namun tidak membuahkan hasil.

Hanya kepada Bapak Herman Deru dan Bapak H.Juarsah harus memberikan kami Solusi, Sebentar lagi mau hari lebaran sedangkan kami gak punya Uang sepeserpun.termasuk beras tidak ada.keluh Sugiono (16/5)
Tim 


Dampak Covid 19, " Sekitar 3000 Buruh dari Berbagai Pabrik di Semarang " Terpaksa Dirumahkan


ilustrasi pabrik Garment di semarang

Dari catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ada 2.620 buruh dari berbagai pabrik yang terpaksa dirumahkan

Semarang POLICEWATCH,- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut sekitar 3.000 pekerja dari berbagai sektor usaha di Ibu Kota Jawa Tengah harus dirumahkan akibat kondisi perekonomian yang lesu karena terdampak wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

"Dari catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ada 2.620 buruh dari berbagai pabrik yang terpaksa dirumahkan," kata Hendrar Prihadi di Semarang, Jawa Tengah, Senin 06/04/20

Selain itu, kata dia, dilaporkan sekitar 400 lebih pekerja dari 11 hotel di Semarang juga terpaksa dirumahkan, Menurut wali kota yang akrab dipanggil Hendi tersebut, hampir seluruh lini dunia usaha lesu akibat wabah Virus Corona.

Kondisi tersebut, lanjut dia, juga dialami oleh pengemudi ojek daring yang sepi penumpang dan pedagang kaki lima yang mengalami sepi pembeli, Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang sudah menyiapkan upaya antisipasi untuk menangani dampak kesehatan maupun ekonomi akibat pandemi COVID-19 itu.

Menurut dia, upaya penyemprotan disinfektan terus dilakukan, termasuk penyediaan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis, Di sisi ekonomi, kata dia, pemkot siap menyalurkan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak COVID-19 ini.

Namun yang terpenting dalam upaya memutus rantai penyebaran COVID-19, ia mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah.

"Tetap di rumah. Corona ini jangan disepelekan karena sebarannya semakin naik," katanya.

Hingga Senin (6/4) tercatat 57 pasien positif Corona yang masih dirawat, 15 pasien positif meninggal dunia, dan enam orang sudah dinyatakan sembuh.

Pewarta : Rifai