Terkait Kebijakan Pemkab Bekasi, Mbah Goen Berceloteh



Laporan: Amun JG

KABUPATEN BEKASI. POLICEWATCH.NEWS:

Pengamat kebijakan publik yang juga ketua umum LSM Sniper Indonesia Gunawan Bani Kundang yang akrab di sapa Mbah Gun, kembali menyoroti kebijakan dan kinerja Pemkab Bekasi, dalam hal ini terkait pengisian kekosongan jabatan di beberapa Kepala Dinas dan jabatan lainya di Pemerintahan Kabupaten Bekasi.


Menurut Gunawan, Sudah cukup lama waktunya membiarkan jabatan eselon di lingkungan Pemkab Bekasi Jabatan Sekda pun  hanya dijabat oleh Pj. Apalagi ada 11 kursi jabatan Eselon dua yang kosong belum juga dieksekusi oleh Pemkab Bekasi, ucap Mbah Gun,05/01/2022.


 Dikatakan Gunawan,  "Mulai sejak Bupati Eka Supria Atmaja dibiarkan kosong, kemudian saat Pj Bupati pun sama dibiarkan, dan sekarang saat Plt Bupati pun sama.


"Lalu, Pemkab bekasi maunya gimana sih? Tanya Gunawan dalam stetment nya kepada awak media  


 "Padahal kekosongan jabatan itu dalam UU dan ketentuan lainnya tidak boleh dibiarkan berlama-lama kosong tanpa ada Pejabat definitifnya karena akan mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik, Singgung Gunawan.


Berlarut-larunya pengisian jabatan eselon berimplikasi pada tatanan birokrasi dan pelayanan publik. Karena itu saya meminta agar Pemkab Bekasi segera mengambil langkah cepat agar jabatan eselon yang kosong tersebut segera diisi.


Masih kata Gunawan merujuk, pada  Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS dan 

 Permen (Peraturan Menteri ) Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi secara terbuka dan kompetitif di Lingkungan Instansi Pemerintah, Ini merupakan perintah Undang Undang, dan harus dilaksanakan oleh Pemkab Bekasi dalam hal ini Plt.Bupati Bekasi H

Akhmad Marjuki yang harus tegas dan berani menjalankan perintah undang undang, singgung mbah Gun.


" Kami bagian dari warga masyarakat Bekasi merasa di rugikan jika hal ini terus berlarut larut dan akan memperlambat kinerja pemkab Bekasi sehingga tidak maksimal dalam membangun Kabupaten Bekasi, tutup Gunawan.



Tim Investigasi PTBA Setelah Hasi Survey Di Desa Sirah Pulau Usulan Untuk Perbaikan Gorong Gorong Kami Sampaikan Kepihak Manajemen

 


Laporan : Bambang MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Perwakilan Humas PTBA Sugandi dia menyampaikan bahwa kegiatan kemarin baru Survey terkait Laporan Masyarakat yang terdampak Banjir atas meluapnya air sungai dan saya sampaikan dengan aparat pemerintah  Desa dan perwakilan Masyarakat bahwa Insya Allah hasil survey dan masukan masyarakat akan kami sampaikan kepihak  Manajemen yang selanjutnya akan kami apa yang menjadi keputusan manajemen akan kami sampaikan kepada Masyarakat yang melalui Kepala Desa dan perangkat terang " Sugandi

Tim investigasi dari pihak PTBA kemarin selasa (4/1/2022) tiba didampingi sejumlah warga dari anggota BPD Imran, tokoh pemuda Heryadi, Cecep,  Doni, dan lainya ikut melakukan survey dilokasi  bersama sama untuk mencari solusi yang terbaik supaya tidak terjadi lagi banjir kata " Imran anggota BPD, dengan diperbaiki gorong gorong nantinya warga yang dilembak dekat masjid tidak terkena banjir lagi,harapan kami pihak PTBA agar secepatnya usulan kami bisa terealisasi saat ini musim hujan untuk mengantisipasi datang banjir, yang sudah menjadi langganan apabila musim hujan tiba, terang " Imran dikarenakan debit air tidak bisa menampung lagi  luapan air yang cukup deras,


Senada disampaikan Heryadi tokoh pemuda kedatangan dari PTBA ke Desa Sirah Pulau untuk survey kesini, semoga dari hasil survey bisa dirapatkan dengan petinggi PTBA dan gorong gorong yang menjadi persoalan saat ini bisa diperbaiki yang lebih besar lagi apalagi Desa Sirah Pulau Ring 1 PTBA ucap " Heryadi


Harapan warga desa Sirah pulau kepedulian PTBA untuk memperbaiki gorong gorong yang selama ini menjadi persoalan warga disekitarnya semoga dalam waktu dekat bisa dibangun melalui dana program CSR PT.BA.

WAKIL WALI KOTA BEKASI RAPAT KERJA BERSAMA BBWSCC, BMSDA DAN FKRW TERKAIT KALI RAWALUMBU

 Selasa, 04 Juni 2022


Laporan:Amun JG

KOTA BEKASI.POLICEWATCH.NEWS: Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Rapat Kerja bersama Dinas BMSDA, FKRW dan tim BBWSCC terkait penanggulangan banjir kali Rawalumbu, diruang rapat Wakil Wali Kota Bekasi, Selasa (04/06/2022).

Turut hadir mewakili Camat Bekasi Timur, Camat Rawalumbu, Lurah Bojong Rawalumbj, lurah sepanjang jaya, Lurah Pengasinan, perwakilan Dinas tata ruang, Dinas BMSDA, FKRW kali Rawalumbu dan tim BBWSCC.

Perwakilan setiap RW yang terdampak banjir, masing-masing menyampaikan keadaan wilayahnya didalam forum tersebut,  hampir setiap RW menyampaikan keadaan banjir dilingkungan disebabkan rawalumbu dan narogong merupakan dataran rendah, dan kali Rawalumbu tidak cukup menampung debit air saat hujan deras.


Tim BBWSCC memberikan tanggapan bahwa sebelumnya sudah melakukan survey penyusuran kali Rawalumbu sampai Kalimati, menurutnya memang diperlukan normalisasi kali, dan kapasitas ruang laju air disesuaikan dengan debit air yang ada, sehingga fungsi kali dapat berfungsi sebagaimana mestinya.


Dalam Hal ini Tri Adhianto selaku Wakil Wali Kota Bekasi, menyampaikan Pemerintah Kota Bekasi sudah menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan lumpur dikali Rawalumbu, sudah terhitung 2 bulan berjalan dan terus berproses, Tri juga menyampaikan Pemerintah Kota Bekasi sudah berkoordinasi dengan pihak Betos untuk membuat folder air sebagai alternatif upaya meminimasi banjir diwilayah rawalumbu, sepanjang jaya dan pengasinan.


"kami sudah menurunkan alat berat kurang lebih dua bulan untuk melakukan pengerukan lumpur yang menyebabkan pendangkalan air kali rawalumbu, dan kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak betos untuk membuat folder air, sebagai upaya meminimasi banijir di tiga wilayah tersebut," penjelasan Tri Adhianto.


Tri juga menyampaikan sudah menjembatani permasalahan tersebut kepada Kementrian terkait, agar Pemerintah pusat dapat turun andil dalam mengatasi permasalahan tersebut.


"jadi saya juga sudah menyampaikan ke Kementrian terkait agar permasalahan banjir diKota Bekasi dapat diselesaikan secara optimal," Tutup Tri Adhianto.

PT.Bukit Asam TBK Akan Memperbaiki Gorong Gorong " Aik Nelong" Keinginan Warga Desa Sirah Pulau

 


Pewarta : Bambang.MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Musim hujan dengan intensitas curah hujan cukup tinggi, sehingga Desa Sirah Pulau menjadi langganan banjir akibatnya sungai nelong tidak bisa lagi menampung  Mmwandi dan kebetulan saya juga ikut memdampingi, Doni, anggota BPD Imran serta salah satu warga rumahnya menjadi langganan banjir pak Cecep, ikut juga memdampingi kedatangan dari pihak PTBA, kami mewakili warga Sirah Pulau, kata " Cecep secepatnya pihak PT.BA untuk memperbaiki gorong gorong pembuangan air dibuat lebih besar lagi agar tidak terulang lagi banjir sehingga air bisa mengalir kesungai nelong,kata " Cecep

Dari hasil keputusan rapat tadi yang dihadiri perwakilan dari CSR dan Humas Pak Sugandi dan Herwandi menurut mereka dalam waktu dekat  secepatnya gorong gorong akan diperbaiki dibuat lebih besar lagi dari hasil Rapat pertemuan dengan mereka terang " Heryadi


Dengan diperbaiki gorong gorong oleh pihak PTBA apabila musim hujan tidak akan terjadi banjir lagi, setiap tahun warga dusun Lembak Sirah pulau menjadi langganan banjir,

Senior Manager CSR PTBA Resmikan Ruang Command Center Didampingi Kapolres Lahat

 



Pewarta : Bambang.MDp

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT Senior Manager CSR PTBA Hartono,  Alhamdulillah hari ini Selasa/4 Januari 2022 kita sudah melakukan peresmian Ruangan Command Center Polres Lahat yang merupakan hasil sinergi antara PTBA melalui program CSR dengan Polres Lahat. Sebagai informasi, pembangunan ruangan ini dimulai pada September 2021 yang lalu dan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021 kemarin. Adapun nilai pekerjaan tersebut sekitar 186 juta rupiah. Kami berharap dengan bantuan ini dapat mendukung kinerja Polres Lahat dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dan memantau lebih cepat setiap aktivitas atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

Sementara Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono, didampingi Waka Polres Kompol Feby dan didampingi senior manager CSR PTBA, Hartono langsung menyempatkan diri meninjau ruangan commad  center polres Lahat, yang baru saja diresmikan nampak ruangan tertata apik, Kapolres juga sangat berterima kasih kepada pihak PT.BA, dalam dialog dengan Senior Manager, PTBA, setelah melakukan penandatanganan penyerahan ruang commad center tersebut, pada kesempatan yang sama sebelum meninjau ruangan commad center dilakukan pengguntingan pita oleh Kapolres Lahat, didampingi senior manager CSR PTBA Hartono,


Terpisah  H. Samiri Pensiunan pegawai  PT.Bukit Asam TBK,  mengutarakan memang kapolres waktu itu bersyukur dan sangat berterima kasih kepada PTBA karena adanya wujud perhatian kepada masyarakat ucap " Samiri

KPM BPNT Warga Desa Dukuh Kabupaten Subang Protes Beras Tidak Layak Konsumsi, Advokat Agus Flores Angkat Bicara









Laporan:Amun JG

Subang.Policewatch.News:

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya, melalui mekanisme akun elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan/E-warung yang bekerjasama dengan bank yang ditunjuk, Agus Flores, Selasa (04/01/2022)

Menurut Advokat  Agus Flores yang juga adik angkat Kabareskrim Polri  mengungkapkan, " dirinya akan mengawal prihal Pembagian beras bantuan program pangan non tunai (BPNT) di Desa Dukuh Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, Akan mengawal kasus beras yang tidak layak konsumsi untuk masyarakat , Seharusnya, sambung Agus, "Ketua Karang Taruna Desa Dukuh bisa melihat yang menerima beras bantuan itu adalah manusia bukan binatang, tukas Agus dengan nada kesal ketika menyampaikan pesan singkat lewat WhatsApp, kepada awak media.

Lebih lanjut Agus mengatakan, Saya sangat prihatin dengan adanya hal ini,  Ironis lagi,  pembagian yang di saluran kan oleh e-warong  Siti Hotimah yang lokasinya di Dusun Dukuh Tengah, Desa Dukuh Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang,  Beras nya sangat tidak layak untuk  konsumsi, kata Agus. 

 Salah satu warga (S) yang tidak mau di sebutkan namanya, mengatakan, "Saya selaku tokoh masyarakat di Desa Dukuh sangat menyayangkan Pembagian beras bantuan program pangan non tunai BPNT Di Desa Dukuh kurang layak untuk di konsumsi, 

Dan benerapa masyarakat yang lainya yang tidak mau di sebutkan nama nya .juga sangat kecewa dengan kualitas beras yang di sub, kan oleh   Ketua Karang Taruna Desa Dukuh kepada E- Waroeng Siti Hotimah, imbuh nya.


Lanjut S, kita masyarakat juga manusia bukan bebek (hewan) masa manusia dikasih makanan hewan, ungkap S dengan nada geram.

Ketika awak media mengkonfirmasi Siti Hotimah pemilik e-Warong, Siti Hotimah menjelaskan, benar beras yang di bagikan ke 800 Keluarga penerimaan manfaat (KPM) itu Kurang layak .untuk di konsumsi, akan tetapi dirinya siap menggantikan dengan yang lebih layak lagi, terang  Siti Hotimah


 Siti Hotimah pun  menjelaskan bahwa Agen BRI-LINK /E-waroeng  hanya menerima yang ngesub semua komoditi, termasuk beras yang tidak layak konsumsi itu adalah ketua karang taruna Desa Dukuh, Muhammad Husen, ucap nya


Awak media lanjut konfirmasi ke Muhammad Husen selaku ketua karang taruna Desa Dukuh, Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, dan Muhammad Husen menjelaskan, bahwa Sanya dirinya yang ngesub beras tersebut dan semua komoditi kebutuhan E-waroeng untuk dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM)

Dan dirinya belum mempunyai ijin dan CV, dirinya memesan beras tersebut kepada CV Warga Mandiri. Jelas Muhammad Husen


Terkait beras bantuan yang sudah di salurkan kepada masyarakat dirinya tidak tau menau.bahwa beras tersebut kualitas nya tidak layak. Dirinya hanya terima kabar dari anak buah nya di tugaskan di lapangan untuk pengawalan, ucap nya


Jajaran Kanit Tipikor  Polres Subang Asep Suhendar dan tim bergerak cepat, turun  langsung ke lokasi  ketmu masyarakat langsung.dan melihat kualitas beras yang sudah dibagikan kepada masyarakat.


Pada hari ini Senin tangal 3/2022 awak media konfirmasi langsung ke AKP M. Zulkarnaen Kasat Reskrim Polres Subang terkait beras bantuan program pangan non tunai (BPNT) di desa dukuh, kasat menjelaskan masalah beras bantuan yang diduga  tidak layak konsumsi, masih dalam pengumpulan barang bukti. Jelas nya 

Puluhan Tahun Kisruh Lahan Milik Warga Dengan PT.Adi Tarwan Desak Pemkab Lahat Minta Dikembalikan

 


BREAKING NEWS

Pewarta :Bambang.MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Kisruh persoalan lahan antara Warga dan PT.Adi Tarwan yang terjadi selama puluhan tahun membuat warga terus mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat mengembalikan lahan miliknya.

Setelah sebelumnya pada Desember Tahun lalu warga yang berasal dari Desa Suka Merindu, Lubuk Seketi, Jajaran Lama dan SP 6 Purworejo, Kecamatan Kikim Barat Lahat menggelar aksi damai di halaman Pemkab Lahat.

Menyikapi polemik yang terjadi Pemkab Lahat, kembali mengadakan pertemuan dengan masyarakat Desa tersebut dengan melibatkan beberapa pihak untuk mencari titik temu permasalahan lahan yang saat ini masih dikuasai oleh PT. Adi Tarwan, Selasa (4/1) di Operation Room.

Hadir pada kesempatan ini, Asisten 1, Rudi Thamrin, SH, Kepala Badan Pertanahan Lahat, Jhon Efendi, SH. MH, Kabag Ops Polres Lahat, Dedi S, Kasat Intel Polres Lahat, Akib, Kanan Kesbangpol, Surya Desman, Kadis PU Perkim, Limra Naupan, ST, MT, Tim Kuasa Hukum Warga Sutjoko Bagus, SH dan Perwakilan Warga Desa.

Pemkab Lahat yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten 1, Rudi Thamrin, SH menyampaikan pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut dari mediasi yang pernah dilakukan pada tanggal 13 Desember bulan lalu.


"Yang mana telah disepakati bersama antara Pemkab dan Warga salah satunya kita tindak lanjut dari kesepakatan itu terkait dengan penjelasan izin usaha perusahaan yang akan di terangkan oleh pihak BPN,"jelasnya.


Jhon Efendi, SH. MH selaku Kepala Kantor BPN mengatakan dirinya tidak ada kepentingan apapun terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi sejauh ini.


Dia menjelaskan bahwasanya proses terbit surat Hak Guna Usaha (HGU) merupakan rangkaian panjang yang melibatkan beberapa pihak diantaranya pihak desa sampai ke Pemerintah Daerah dan Pusat.


Ia memastikan akan mengkaji dengan seksama dokumen yang terkait lahan yang saat ini sedang bermasalah antara warga dan PT Adi Tarwan.


Sementara itu Sutjoko Bagus, SH kuasa hukum warga mengatakan bahwasanya PT Adi Tarwan telah menduduki lahan milik warga selama kurang lebih 24 Tahun.


"Kita ketahui Disini lahan yang diduduki oleh PT Adi Tarwan ini ditanami kelapa sawit dan sudah mengalami peremajaan, bisa kita bayangkan keuntungan mereka,"bebernya.


Setelah sebelumnya lahan tersebut dijanjikan PT. Adi Tarwan akan menjadikan lahan tersebut dalam bentuk Plasma yang nantinya bisa kembali lagi kepada warga.


"Ada 145 hektar lagi lahan warga yang belum dikembalikan oleh PT Adi Terawan,"ungkapnya.


Terkait permasalahan ini sejumlah awak media mencoba meminta keterangan pihak PT. Adi Tarwan yang dalam hal ini Maradenggan Siregar Selaku Manager Perusahaan, ia menjelaskan agar permasalahan ini di bawa ke ranah hukum.


Dengan tegas dirinya menyatakan agar terungkap nanti pada saat fakta fakta persidangan, hal ini dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban.


"Pada 2012 pernah kita selesaikan permasalahan ini, jadi biar tidak berlarut-larut terus masyarakat dikorbankan silahkan permasalahan lahan ini dibawa ke ranah hukum,"pungkasnya.

Sempat Ditertibkan PKL Kini Mulai Semrawut Hingga Disepanjang Jalan Balai Yasa PJKA Bikin Macet

 


Pewarta : Bambang.MD

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT -  Sempat ditertibkan agar tidak mengunakan bahu jalan pedagang disepanjang jalan didepan Kantor BalaI Yasa, Kelurahan RD PJKA kembali tidak teratur.

Ketidakteraturan jalan sepanjang disebakan adanya pedagang musiman yang menjual dagangannya menggunakan kendaraan roda empat.

Hal ini tentu nya menyebabkan jalan tersebut mengalami penyempitan bahkan kemacetan sehingga terganggu nya kendaraan baik itu R4 dan R2 yang sedang melintas.

Belum lagi permasalahan sampah yang menumpuk disekitar tempat berjualan sampai masuk ke selokan yang bisa menyebabkan tersumbatnya saluran air yang dapat mengakibatkan banjir.

Win (47) salah satu pedagang musiman disepanjang jalan tersebut mengaku sengaja dirinya berjualan di sepanjang jalan dikarenakan banyak nya volume kendaraan yang melintas.

Dirinya setiap hari berjualan dengan dibantu oleh suami nya mulai dari pagi pukul 08.00 WIB hingga larut malam menggunakan kendaraan mini bus.


"Seperti sekarang lagi musim buah duku saya dagang duku, sengaja jualan disini karena rame yang lewat dengan harapan banyak yang membeli," katanya, Selasa (4/1).


Ia pun mengatakan bahwa telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan setempat untuk berdagang dengan membayar retribusi setiap harinya.

"Setiap hari kami dipungut uang kebersihan, sebesar lima ribu,"ungkapnya.

Menyoroti Kejadian ini Yopi seorang pengguna jalan yang kerap melintasi jalan tersebut berharap agar Pemerintah Daerah bisa mengakomodir para pedagang sehingga bisa berjualan disuatu tempat khusus.

Selain kerap timbul kemacetan dikarenakan ada nya pembeli yang menggunakan kendaraan berhenti berbelanja dikawasan tersebut.

Pria yang tinggal tidak jauh dari kawasan itu menghawatirkan jika sampah tidak dikelola dengan baik bukan tidak mungkin bakal menyebabkan tersumbatnya saluran air yang bisa mengakibatkan banjir


"Sepanjang jalan depan Kantor Balai Yasa kerap banjir terlebih saat ini memasuki musim penghujan,"Imbuhnya.

Sementara itu Kasat POL PP Linmas dan Damkar Kabupaten Lahat, Fauzan Khoiri Denin, Ap, MM menjelaskan akan mengembalikan wilayah tersebut sesuai dengan fungsinya.


Dirinya bersama tim saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Kecamatan, dan dinas terkait untuk kembali melakukan pembinaan.


"Apabila tidak diindahkan maka kita akan turunkan tim gabungan untuk penertiban, " pungkasnya

KABAR DUKA, 1 MENINGGAL 16 SELAMAT LONGBOAT LILIANA TERBALIK DI PERAIRAN BATA BUAL

 

BURU, POLICEWATCH.NEWS,_ Kabar duka menyelimuti Masyarakat Kecamatan Bata Bual, Kabupaten Buru. Pasalnya Satu Unit Loangboat (Bodi Fiber) bermuatan tuju belas (17) orang penumpang dari Kota Namlea menuju Kecamatan Bata Bual terbalik, dalam kecelakaan naas tersebut satu (1) orang korban meninggal dunia dan enam belas (16) orang selamat, Selasa (4/12/2022). 


Informasi yang berhasil policewatch.news himpun, Loangboat dengan nama Liliana yang terbalik di perairan laut  Desa Pela, Kecamatan Bata Bual menggunakan mesin tempel Yamaha 40 PK dikemudikan oleh Arifin Wally.


Menurut Arifin Wally (50), Longboat yang dikemudikannya bertolak dari Kota Namlea menuju Desa Namlea Ilat.Dalam perjalanan sekitar Jam 13.30 Wit waktu setempat tiba-tiba terjadi oleng dan mengakibatnya terbalik di perairan Desa Pela.


Dan Akibat dari kecelakaan longboat tersebut mangkibatkan hilangnya nyawa ibu Sarpia Buton asal Desa Ilat akibat tenggelam saat Longboat terbalik.


“Pada saat menuju Desa Namlea Ilat di laut Pela Longboat di terpa ombak dari sisi kiri maupun kanan akhirnya Katong (Kita) mau singga di daratan tidak bisa dan obak hantam dari belakang longboat dan mengakibatkan Longboat tengelam,” ungkap Wally.


Lebih lanjut dijelaskan Wally, “Saat tengelam ada masyarakat Desa Pela yang lihat dan lakukan pertolongan lalu beberapa saat kemudian baru pertolongan dari Basarnas dan Polairud datang,”.


Dijelaskan lebih lanjut bahwasanya seluruh penumpang suda di temukan Seorang meningal dunia dan enambelas (16) orang selamat termasuk dirinya.


Berikut daftar nama-nama penumpang dalam kecelakaan Longboat Liliana di Perairan Desa Pela, Kecamatan Batabual: Korban selamat Arifin Wally (52), Faisal (26), Sarif Masbait, Abangli Wailusu, Wariri Takimpo, Umi Wailusu, Wijal Fatta (26), Ode Jaida (56), Watuti, Nadia Solossa (16), Julianti Taslatu (12), Zulkifli Taslatu (11), Ai Takimpo (7), Wa Biha (52), Saiful Tomia (36), Safira Buton (11), dan korban Meninggal Dunia Sarpia Buton. (A*)

Jamkeswatch Bekasi: Tidak Ada Orang Miskin Di Tolak Di Rumah Sakit

 

Laporan:Amun JG

       BEKASI.POLICEWATCH.NEWS:

Tidak ada hentinya tim Jamkeswatch terus satroni beberapa Rumah Sakit yang ada dikabupaten Bekasi. Pasca melakukan audensi dengan Rumah Sakit Hermina Cibitung, kini giliran Rumah Sakit Karya Medika 1 yang beralamat dijalan raya Imam Bonjol No. 9B, Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, kabupaten Bekasi yang didatangi oleh tim Jamkeswatch. Dalam kunjungannya Jamkeswatch kabupaten Bekasi justru memastikan tidak ada lagi masyarakat Bekasi yang tidak mendapatkan hak sehatnya terutama saat melakukan pengobatan di Rumah Sakit.

Hadir dalam agenda audensi tersebut Uun Marpuah istri dari Obon Tabroni anggota DPR RI Fraksi Gerindra, beserta tim Jamkeswatch diantaranya M. Rifai, Samsul Arifin, Burhan, Ella, dan Lena. Direktur Rumah Sakit Karya Medika  dokter Pramesti Kemilau yang akrab disapa dokter Kemi, berserta staf jajarannya tidak ketinggalan hadir dalam agenda tersebut(02/01/2022).


Menurut Rifai salah satu tim kerja Staf kesehatan Obon Tabroni mengungkap tidak adanya Universal Health Coverage(UHC) dikabupaten Bekasi ini salah satu bukti Pemerintah Daerah(Pemda) setempat belum punya komitmen penuh memberikan jaminan kesehatan untuk warga khususnya warga yang kategori miskin, dan tidak mampu.


"Publik biar tidak punya banyak spekulasi, jika memang ada warga miskin atau kurang mampu masuk Rumah Sakit jelas Pemda setempat harus bisa bertanggung jawab. Jangan ada lagi orang miskin ditolak di Rumah Sakit, beberapa kasus sering tim Jamkeswatch temukan beberapa warga yang tidak sinkronan data kependudukannya. Saat dicek dia terdaftar diprogram BPJS Kesehatan namun kadang, Nik KTP, alamat bahkan nama yang sering berbeda," ungkap Rifai penuh tanya


Menurutnya, pasca adanya surat edaran Kepmensos Nomor 92 Tahun 2021 banyak peserta PBI yang di Non aktifkan tanpa sepengetahuan pesertanya sendiri.


"Peserta PBI yang diNon Aktifkan sesuai surat edaran Kepmensos Nomor 92 Tahun 2021 bisa dilakukan reaktifasi itu pun kalau memang sudah masuk program Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS). Jika tidak masuk DTKS terpaksa harus mengajukan ulang untuk menjadi peserta segmen Peserta Bantuan Iuran(PBI), tandas pria asal ujung Bekasi itu.


Ditempat yang sama salah satu pengunjung RS Karya Medika 1 menerangkan ada rasa kenyamanan saat melakukan pengobatan yang dilakukannya.


"Saya sudah sering datang ke Rumah Sakit ini, pelayanannya cukup ramah, ditambah para pegawainya yang sopan. Bahkan ketika ada warga yang tidak paham dipendaftaran, pihak Rumah Sakit memberikan edukasinya dengan sopan," tutur pengunjung RS yang kebetulan ada diparkiran.


Selain melakukan silaturahmi Rumah Sakit Karya Medika 1 justru merasa senang bisa kenal dengan tim Jamkeswatch. Saling menjaga hubungan diantara kedua belah pihak adalah bagian dari target utama dalam menjalankan fungsi dan tugasnya secara profesional. Diselah diskusi Rumah Sakit Karya Medika 1 akan berupaya untuk memberikan "Free" parkir khusus tim Jamkeswatch yang bawa pasien ke Rumah Sakit tersebut. Pelayanan terbaik akan terus ditingkatkan oleh Rumah Sakit Karya Medika 1, mengingat banyaknya warga sekitar yang berkunjung untuk berobat..