HIBURAN

Tampilkan postingan dengan label HOAX. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HOAX. Tampilkan semua postingan

26.4.20

Pengadaan Satu Juta Masker di Kabupaten Garut Hoak? Bumdes Anugrah Siap Laporkan Dinas Kesehatan

ilustrasi


GARUT, POLICEWATCH.NEWS– Pengadaan satu juta masker yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut kembali molor dari jadwal yang ditetapkan. Sebelumnya Bupati Garut Rudi Gunawan akan menyediakan 1 juta masker yang akan dibagikan ke warga Garut. namun berujung kekecewaan kepala daerah Garut Rudi Gunawan.

Menurut Bupati Garut, anjuran wajib menggunakan masker sudah disampaikan pemerintah dua minggu yang lalu, Pemkab Garut pun sudah menyediakan anggaran untuk itu, tinggal digunakan.
“Uangnya sudah ada, sudah tersedia tinggal digunakan. Ini mah Dinkesnya saja lelet,” kata Bupati mengulang lagi ucapan itu, dilansir dari kabar priangan, Senin (24/4/2020).

Sebenarnya tidak terlalu sulit, kata Rudi, ketika Pemkab Garut menyatakan akan menyediakan masker bagi masyarakat dalam upaya wajib masker pencegahan penyebaran covid–19 .  Dinkes bisa secepatnya membentuk panitia pengadaan 1 atau 2 hari setelah diumumkan Pemkab Garut.

“Tapi sekarang nyatanya itu tidak berjalan. Buktinya sekarang masker itu belum ada. Pengadaan masker harus secepatnya dilaksanakan jangan sampai mengulur–ulur waktu lagi,” ucapnya.

Terpisah, Dinas Kesehatan kabupaten Garut menyangkal kalau dana untuk pengadaan 1 juta masker sudah ada, kenyataannya anggaran yang dianggarkan oleh pak Bupati seperti disampaikan dimedia Rp. 5 Milyar, setelah kita kroscek ke DPKAD betul, namun uangnya belum ada.

“Betul Rp. 5 Milyar, namun setelah kita kroscek ke DPKAD uangnya belum ada, mungkin belum masuk kata petugas DPKAD,” jelas Robiana selaku PPK pengadaan satu juta masker.

Terpisah, Asep selaku Direktur Bumdes Anugrah Desa Pasirwaru yang juga sebagai peserta menyayangkan atas buruknya akuntabilitas dan etos kerja dari oknum Dinas Kesehatan dalam pengadaan satu juta masker ini.

Sebagaimana jadwal yang ditetapkan, terakhir 27 April 2020, para UMKM yang dianggap menang harus sudah menyelesaikan pekerjaan pembuatan masker, namun saying, Dinas Kesehatan bel;um menetapkan siapa-siapa saja yang ditunjuk dalam pembuatan masker tersebut, Sabtu (25/4/2020).

“Hingga saat ini, Sabtu, 25 April 2020, pemenag pengadaan satu juta masker belum ditetapkan oleh surat penetapan atau surat keputusan dari panitia pengadaan di Dinas Kesehatan, padahal kami dari Bumdes Anugrah Desa Pasirwaru telah dua kali mengirim surat secara resmi kepada panitia dan Kepala Dinas Kesehatan terkait dengan pengadaan satu juta masker itu,” terang Asep (direktur Bumdes Anugrah).

Bumdes Anugrah menduga, dalam pengadaan ini sarat kepentingan, selain hingga saat ini belum ditetapkannya siapa yang melaksanakan pembuatan masker itu, Dinas Kesehatan dan PPK-nya menutup diri untuk transfaran dan akuntabel, pantas saja Bupati Garut geram dan kesal atas kinerjanya.

“Kalau memang belum ditetapkan, bilang belum, kalau sudah ditetapkan tinggal sampaikan. Jangan sampai nanti tiba-tiba maskernya sudah ada tanpa ada transfaransi dalam pengadaan tersebut,” terang Asep.

Karena sudah dilayangkan surat Somasi dari kami (Bumdes Anugrah) kepada panitia pengadaan satu juta masker beberapa waktu lalu melalui aplikasi Whatsaap, kami dari Bumdes Anugrah Desa Pasirwaru minggu depan akan melaporkan panitia kepada Inspektorat, BPK RI, Ombudsman dan tentunya kepada penegak hukum untuk diperiksa secara komperhensif, ada apa sebenarnya dalam pengadaan satu juta masker ini yang menggunakan dana Rp. 5 Milyar.

“Apakah penyampaian dari Bupati memang kabar bohong (Hoax) atau memang panitianya yang memang lelet atau adanya strategi yang tersusun secara sistematis agar dimenangkan atau dikerjakan oleh bada-badan/UMKM/CV atau lainnya yang sudah ditentukan, semua itu akan kami buka dan kawal agar publik tau sejauh mana kebenaran yang ada di Pemda Garut khususnya DInas Kesehatan dikala pandemic Covid-19 ini”, tutup Asep. (dera taopik)

12.4.20

SEMPAT VIRAL DI MEDSOS WARGA DESA MUARA MAUNG TERPAPAR VIRUS CORONA TERNYATA MENGIDAP PENYAKIT MENAHUN

 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat Ponco Wibowo
  KADINKES LAHAT PONCO WIBOWO MENEGASKAN ITU HOAX 
LAHAT | POLICEWATCH - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat Ponco Wibowo ditemui policewatch.news dikediamannya minggu (12/4/2020) bahwa sempat terjadi viral di fb bahwa ada salah satu warga desa muara maung, yang terpapar virus corona itu " HOAX " tidak benar bahwa ibu tersebut mengidap TB, terang " Ponco

Saya sempat ditelpon Kasat Reskrim Polres Lahat atas adanya viral di Fb dan sudah saya jelaskan kepada beliau bahwa salah satu warga desa muara maung diduga mengidap penyakit TB.bukan terpapar virus corona yang sempat viral sehingga membikin gaduh, Sehingga warga menjadi takut terang " Ponco

Lebih lanjut Ponco bahwa ada petugas kita mendatangi rumah salah satu warga desa muara maung dari puskesmas merapi mengenakan baju kelengkapan menjaga diri, untuk antisipasi penularan virus corona yang didatanginya " banyak warga yang datang mereka foto foto kehadiran petugas dari puskesmas merapi sehingga heboh dan menjadi viral.

Kini ibu tersebut dalam pemantauan ODP dari pihak puskesmas Merapi dan Camat Merapi Barat Eti Listiani sempat mendatangi rumah ibu tersebut yang sempat viral ternyata negatif.

Sementara ODP (Orang Dalam Pemantauan) corona di Kabupaten Lahat tinggal 17 orang lagi. Angka ODP ini menurun dari sebelumnya. Hal ini diungkapkan Tim gugus tugas covid 19 Lahat, Kadinkes Ponco  Minggu (12/04/2020).

“Sisa ODP, berjumlah 17 orang dan mereka ini semua dalam proses pantauan,” bebernya.

Untuk angka yang sudah selesai dalam pantauan sendiri, berjumlah 25 orang dan dinyatakan dalam kondisi sehat.

“Untuk yang telah selesai proses pemantauan dan dinyatakan sehat hingga sore ini berjumlah 25 orang,” ujar Taufik.

Total ODP sebelumnya berjumlah 40 orang, namun hari ini ada penambahan dua orang dari Kecamatan Merapi Barat, sehingga berjumlah total 42 orang.

“Tadi ada penambahan ODP dua orang dari Kecamatan Merapi Barat, sehingga total ODP berjumlah 42 orang. Dari 42 orang ini, 25 orang sudah di nyatakan sehat dan bebas dari Pantauan, sementara untuk sisanya 17 orang masih dalam proses pantauan,” tambah Taufik.

Untuk Pasien Dalam Pantauan PDP sendiri, masih Nihil.

“Kalau untuk PDP sendiri untuk Kabupaten Lahat, Alhamdullilah masih Nihil,” beber Taufik.

Dikatakan Taufik, Selaku Satuan gugus Tugas penanganan Virus Covid-19 Kabupaten Lahat selalu menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Lahat, agar mendengarkan dan mematuhi aturan maupun himbauan yang telah disampaikan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten Lahat.

“Kita tetap menghimbau agar tetap menjaga jarak dan memakai Masker pada saat beraktifitas diluar rumah. Hindari berkumpul di tempat keramaian, rajin mencuci tangan, agar kita semua dapat terhindar dari wabah Covid 19,” tukasnya.

Reporter : Bambang.MD 

28.3.20

51 Orang Penyebar Hoax Terkait Corona dan Penghina Presiden Di Amankan Polisi

Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono 


JAKARTA, Mabes Polri, POLICEWATCH,- Direktorat Siber Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, Polda Sumatera Barat dan Polda NTB kembali melakukan tindakan cepat dan tegas dengan melakukan penangkapan terhadap 4 orang pelaku penyebaran berita bohong mengenai penyebaran Covid-19.

Selain itu ada 2 orang yang diduga pelaku penghinaan terhadap Ibunda Presiden yang telah wafat juga sudah berhasil diamankan Polisi.

Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap BT (53 tahun) seorang ibu rumah tangga di wilayah Bandung yang telah melakukan penghinaan terhadap mendiang Ibunda Presiden Jokowi melalui akun whatsapp.

Sementara di tempat lain petugas dari Polres Sawah Lunto Polda Sumbar juga telah mengamankan PP (54 tahun) yang mengunggah penghinaan kepada Presiden dan Almarhumah Ibundanya. Kedua pelaku sedang dalam proses pemeriksaan.

Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membenarkan penangkapan atas terduga pelaku penyebar hoax corona -19 dan penghinaan mendiang Ibunda Presiden Jokowi melalui akun Medsos.

" Benar, sudah diamankan Polisi dan sedang dalam pemeriksaan," kata Brigjen Pol Raden Argo di Mabes Polri,Jumat (27/3/20).

Diakui pula oleh Brigjen Pol Raden Argo, Subdit Siber Polda Metro Jaya, juga menangkap 3 orang pelaku terkait berita Hoax Virus Corona berinisial YH,AFR dan AO.

"Mereka diduga melakukan penghinaan kepada Presiden dan Menteri Kesehatan melalui akun whatsapp," tambah Brigjen Pol Raden Argo.

AO yang ditangkap di Wilayah Bandung diduga telah mengunggah berita hoaks mengenai kebijakan pemerintah tentang lockdown.

"Kami akan terus mengejar dan menangkap pelaku penyebar Hoax maupun yang telah melecehkan atau menyebar ujaran kebencian di medsos di manapun berada," tegas Karopenmas Div Humas Polri ini.

Diungkapkan oleh Brigjen Pol Raden Argo upaya penangkapan terhadap pelaku penyebar hoaks yang meresahkan warganet juga dilakukan Polda NTB.

"Polda NTB juga mengamankan seorang perempuan berinisial EDA (31 tahun) warga Lombok Barat yang mengunggah berita bohong bahwa ada warga yang meninggal karena virus corona,"tambah Brigjen Pol Argo.

Dari tindakan tegas Kepolisian, kata Brigjen Pol Raden Argo sampai dengan hari ini Jumat (27/03) Polri telah menetapkan 51 tersangka penyebaran berita bohong atau hoaks soal COVID-19 di media sosial.

"Ini berkat kerja keras Polda,Polres dan Bareskrim Polri yang terus melakukan upaya patroli secara online/ patroli siber," jelas Brigjen Pol Raden Argo.

Dihimbau oleh Jenderal Polisi dengan satu bintang ini, agar masyarakat lebih bijaksana lagi bermedia sosial.

Karena berita-berita hoaks di media sosial yang meresahkan bakal ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Polisi akan menindak tegas siapapun yang menyebarkan berita bohong, termasuk unggahan ujaran kebencian dan penghinaan kepada siapapun," pungkas Brigjen Pol Argo.

Sumber    : Div Humas Polri
Pewarta   : Bagus

KABAR PENUTUPAN SELURUH PASAR DIKOTA PAGARALAM HOAK

Dok :MPW


Pagaralam Policewatch,- Pemerintah kota pagaralam sudah bergerak untuk menangani wabah Covid 19  saat ini telah menetapkan  status Siaga Bencana  melalui keputusan  Walikota Pagaralam Nomor 102 Tahun 2020 Tangal 24 Maret  terdapat 18 ODP hari ini jumat 27 03 2020  bertambah menjadi 23  ( orang dalam pantauan) yang telah melakukan isolasi mandiri dan 2 orang vasien dalam pengawasan (PDP) saat ini  satu telah dirujuk ke rumah sakit muhamad husen palembang satu vasien masih di ruang isolasi

Untuk melakukan pencegahan Covid 19  langka-langka yang dilakukan oleh pemerintah kota pagaralam melakukan penyemprotan Disinfektan ke perkantoran ,Pasilitas umum perbankan ,pengecekan suhu tubuh  kepada penumpang Bus dan Trevel yang masuk dikota pagaralam.

,Beredarnya kabar penutupan pasar selama tiga hari dimulai  Tangal 27 sampai dengan 29 Maret 2020  pemerintah kota pagaralam menyatakan dengan tegas bahwah berita  tersebut  HOAK tidak benar.

Untuk dikawasan pasar sistem penyemprotan Disinfektan dilakukan buka tutup sebagian,himbauan kepada masyrakat tidak menyebarluaskan  informasi yang belum tercompirmasi kebenaran nya.

Tetap jaga kesehatan ,jaga kebersihan, jaga jarak ,hindari bersalam-salaman jauhi keramain,jangan panik senan tiasa minta pertolongan Allah swt memohon keselamatan.(Mr)