Subang ,policewatch.news.Bertempat di blok sawah dusun jambu desa sidajaya Kecamatan cipunagara , puluhan anggota kelompok tani dusun jambu desa sidajaya mengadakan gŕopyokan dan pengomposan hama tikus sabtu 19 09 24.
Dalam kegiatan ini puluhan petàni melakukan penangkapan dan pengoposan lubang tikus aktip secara bersama sama , ratusan lubang tikus aktip berhasil di temukan . puluhan tikus berhasil di tangkap setelah di lakukan pengomposan menggunakan gas elpiji 3 kilo gram.
Dalam kegiatan itu berhasil di tangkap tikus tikus berukuran kecil yang kondisinya mabuk keluar dari lubang lubang yang di kompos memakai gas elpiji 3 kilo gram.
Dalam kegitan pengendalian hama tikus kàli ini di hadiri langsung dari po pt dinas pertanian kabupaten subamg dan pihak uptd pertanian kecamatan cipunagara .
Pelaksanaan pengendalian hama tikus ini di lakukan dari mulai jàm 7 pagi dan sepmpat di saksikan kepala desa sidajaya nurhikmat yang akrab di sapa pa nanang . Dalam masa tanam sebelumnya sawah di desa sidajaya dua kali mendapat serangan hama tikus sehingga berdampak berkurang nya hasil panen padi para petani . Upaya telah dilakukan dengan berbagai cara dari mulai pemasangan plastik di area petak sawah dan pemasangan umpan menggunakan racun tikus . Upaya para petani tidak lah sia sia walaupun ga maksimal tetapi setidaknya dapat mengurangi hama tikus yang merajalela.
Menurut cerita cerita para petani kepada awak media menuturkan ,, pengendalian hama tikus sangat sulit di kendalikan ,, bayangkan ketika kami ke sawah di malam hari ratusan tikus di sawah berkeliaran bwgitu banyak kami sampai merinding lihat nya terangnya . Kalaupun banyak yang mati terkena umpan,, sawah kita bertambah rusak pa !! Kejadian serangan hama tikus ini biasa nya sewindu sekali atau 8 tahun sekali namun tàhum ini hama tikus sampai dua musim tanam menyerang lahan pertanian sehiga kami berupaya melakukan gropyokan secara berkala agar di musim tanam kali ini bisa meningkatkan hasil pertanian ungkap salah sàtu petani .
Menurut petani yang berbincang bicang dengan petani lain nya ,, kelemahan petani di desa selalu tidak berbarengan dalam musim tanam nya sehingga pengendalian hama tidak maksimal karna hama selalu berpindah pindah.
kordinator popt dinas pertanian kikin saat dimintai tanggapan nya dalam pelaksanaan gropyokan dan pengomposan . kepada awak media sabtu 29/09/24 mengatakan ,, jadi begini pa kami selalu merekomendasikan kepada para petani di setiap wilalayah yang sebelumnya terkena endemis dua sampai tiga kali hama tikus untuk mengedalikan membuàt perencanaan pengedalian pada musim tanam baru mengadakan gŕopyokan dan pengomposan juga pemasangan umpan .
Gropyokan dan pèngomposan tidak hànya satu kali tapi harus berkelanjutàn karena tikus itu berkembang biak di saluran pinggir pinggir kali cipunagara sehingga harus berkelanjutan ujarnya . Saat ini para petani mengadakan pengomposan mengunakan simawar gas elpiji 3 kilogram ,, berhasil di temukàn ratusan lubang aktip dan berhasil di tangkap puluhan ekor tikus
Dan kami yakin pengoposan mengunakan alat yang baru ini banyak tikus yg mati di dalam karena tekanan gas nya yàng kecang bisa masuk ke dalam sehingga tikus tikusnya terjebak dan mati .
Lanjut kikin ,, mengadakan gropyokan dan pengomposan selain itu juga bisa dengàn memasanag umpàn di dekat lubang aktip . Selàin itu sekarang yang lagi tren dengàn membuat rumbuhan rumah burung hantu , musuh alami tikus ini di harapkan bisa datang mendiami rumah yang kita buat dan sebagai musuh alami burung hantu ini menjadi ekosistem di hamparan sawah yang luas pungkasnya . Dhipo / handi.