Policewatch-Lombok Tengah
13/11/2025 – Forum Peduli Pembangunan dan Pelayanan Publik Nusa Tenggara Barat (FP4 NTB) melakukan audiensi mendadak dengan Bank BNI Cabang Pembantu Praya pada Kamis (13/11) siang. Kedatangan mereka bukan tanpa alasan, melainkan untuk menyampaikan keluhan dari para pensiunan di Lombok Tengah terkait masalah pencairan gaji yang tak kunjung usai.
Dipimpin langsung oleh Direktur FP4 NTB, Lalu Habiburrahman, beserta jajaran pengurus lainnya, forum ini diterima oleh Kepala Cabang Pembantu BNI Praya dan wakilnya. Suasana pertemuan yang awalnya tegang berubah menjadi diskusi konstruktif, di mana FP4 NTB menyampaikan sejumlah fakta yang membuat miris.
"Kami menerima banyak laporan dari pensiunan yang mengeluhkan gaji mereka tidak bisa ditarik sejak bulan Oktober. Alasannya klasik, rekening terblokir. Padahal, mereka sudah mengikuti prosedur autentikasi melalui aplikasi ANDAL by Taspen," ungkap Lalu Habiburrahman dengan nada prihatin.
FP4 NTB menyampaikan Banyak pensiunan yang mengalami hal serupa, dan ini sudah terjadi berulang kali dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini jelas memprihatinkan, mengingat sebagian besar pensiunan adalah lansia yang sangat bergantung pada dana pensiun untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Ini bukan soal uang semata, tapi soal kemanusiaan. Para pensiunan ini sudah mengabdi puluhan tahun untuk negara. Jangan sampai di masa tuanya mereka malah dipersulit dengan masalah birokrasi seperti ini," tegas Achmad Syaifullah, Kabid Hukum FP4 NTB, dengan nada berapi-api.
Dalam pertemuan tersebut, FP4 NTB mengingatkan BNI akan tanggung jawabnya sebagai penyelenggara pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. Mereka menuntut adanya kepastian layanan, kemudahan akses, dan keadilan pelayanan, khususnya bagi kelompok rentan seperti pensiunan lansia.
"Kami meminta BNI untuk segera mencari solusi konkret. Sediakan mekanisme alternatif bagi pensiunan yang kesulitan mengakses layanan digital atau mengalami kendala teknis. Jangan biarkan mereka terlantar," desak Lalu Deny Rusmin Jayadi, Sekretaris FP4 NTB.
FP4 NTB juga mendesak BNI untuk memperbaiki koordinasi dengan PT Taspen (Persero) terkait proses autentikasi dan pembukaan blokir rekening. Mereka meminta agar proses pencairan dana pensiun dipercepat dan tidak berbelit-belit.
Menanggapi keluhan tersebut, pihak BNI Praya menyatakan kesediaannya untuk menindaklanjuti permasalahan yang disampaikan FP4 NTB. Mereka berjanji akan membuka ruang komunikasi yang lebih intensif dengan para pensiunan dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi kendala yang ada.
"Kami berterima kasih atas masukan dan kritikan yang konstruktif dari FP4 NTB. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada para pensiunan," ujar Kepala Cabang Pembantu BNI Praya.
Audiensi ini diakhiri dengan semangat kolaborasi antara FP4 NTB dan BNI Praya. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi yang baik dan bekerja sama dalam memastikan para pensiunan mendapatkan haknya tepat waktu dan tanpa hambatan.
FP4 NTB juga membuka posko pengaduan bagi para pensiunan yang mengalami masalah serupa. "Kami siap membantu para pensiunan yang merasa dirugikan. Jangan ragu untuk datang ke sekretariat kami, kami akan tindak lanjuti secepatnya," pungkas Lalu Habiburrahman.
Jurnalis
Mamen
