Hebat...! wWarga Blok cariang Leuwikujang swadaya beli Tanah untuk tempat pembuangan sampah

                                                                

Harjo (tokoh masyarakat Cariang)

Majalengka,policewatch.news,- Warga blok cariang desa leuwikujang kecamatan leuwimunding resmikan TPS (tempat pembuangan sampah) mandiri pada Minggu. (4/10/2020) kegiatan tersebut adalah hasil swadaya murni warga blok cariang untuk menjaga kebersihan dan rasa keprihatinan atas masalah sampah yang tidak tuntas-tuntas

Dengan luas area sekitar 20 bata atau 280m2 di harapkan TPS tersebut mampu menjadi solusi atas masalah  sampah rumah tangga di blok cariang,

Harjo, tokoh setempat mengatakan kepada policewatch.news menjelaskan awal nya setiap pertemuan dengan warga, masyarakat banyak sekali yang menyampaikan keluhan, ada sekitar 51 KK (kepala keluarga) belum mempunyai tempat pembuangan sampah, atas dasar tersebut menurut Harjo mereka lakukan urunan (swadaya) selama 1 bulan untuk mencari tanah yang dapat di gunakan sebagai tempat pembuangan sampah.

“ awal nya karena setiap pertemuan dengan warga pak, banyak sekali keluhan tentang sampah, di kami khususnya di blok cariang ini ada 51 kepala keluarga belum mempunyai tempat pembuangan sampah, atas dasar itu lah kami swadaya selama 1 bulan dan alhamdulillah ada warga yang mau menjual tanah nya untuk di gunakan sebagai TPS “ tutu Harjo

                                                                       
 

lokasi TPS swadaya warga cairang

Masih menurut Harjo, ke depan nya akan di coba di kombinasikan dengan teknologi pemusnahan sampah yang di kembangkan oleh Ketua DPD KPK-TIPIKOR kabupaten majelengka, H dody sanjaya  dimana nanti hasil sampah terutama sampah organik akan bisa di ciptakan menjadi pakan ikan dan juga pupuk alami

“ ke depan nya bekerja sama dengan ketua DPD KPK-TIPIKOR Majalengka haji dodi ,Kami coba terapkan teknlogi pemusnahan sampah yang di ciptakan beliau dan nanti nya semoga menjadi transfer ilmu kepada masyarakat blok cariang sehingga bisa mengolah sampah organik menjadi pakan ikan atau pupuk alami “ tambah harjo

Inisiatif warga blok cariang desa leuwikujang kecamatan leuwimunding tersebut bisa menjadi contoh nantinya jika berhasil meneapkan teknologi pemusnahan sampah

Pewarta :(DR/RS)

Pengawas akui LALAI soal gambar teknis Rehab SDN Simpeureum 1, Anehnya K3S pasang badan

                                                                      

dok.mpw

Majalengka, policewatch.news- Rehabilitasi bangunan rehab dari sumber dana D.A.K tahun 2020 di SDN simpeureum 1  di duga menuai masalah, ini terkait perihal adanya perbedaan gambar teknis dengan keterangan informasi di papan proyek dimana sesuai keterangan papan informasi proyek pengerjaan rehabilitasi bangunan SDN simpeureum 1 dengan anggaran Rp 225.000.000 hanya untuk 3 lokal, namun keterangan dokumen gambar teknis  ada 4 lokal, ini tentu menjad rancu kenapa berbeda, jika alasan nya adalah pengembangan seharusnya nanti ketika ada efesiensi anggaran dari rehab yang 3 lokal.

Seperti yang di beritakan sebelum nya :  Wah...........! Ko bisa...? informasi papan proyek dengangambar teknis rehab Sd Simpeureum 1 beda 

Bahwa ada yang janggal ketika policewatch.news mendatangi SD negeri simpeureum 1 kelurahan simpeureum pada senin,(9/10/2020), ketika melihat gambar teknis bangunan yang jadi panduan pekerja, di samping ada beberapa bagian yang tidak di laksanakan sesuai gambar terlihat denah gambar rehab untuk 4 lokal, sedangkan dalam papan informasi di sebutkan anggaran Rp 225.000.000 (dua ratus duapuluh lima juta rupiah) tersebut hanya untuk 3 lokal saja

Policewatch.news menemui kepala sekolah SD negeri simpeureum 1, Hj Emin susmini pada hari itu juga, ketika di tanyakan peihal perbedaan gambar dengan keterangan papan informasi emin terlihat kebingungan dan menjelaskan secara normatif bahwa pengerjaan sudah sesuai dengan perencanaan

“ pengerjaan 4 lokal pak sesuai gambar (teknis), kalo soal perbedaan dengan papan informasi kan yang 1 ruang lokal lagi itu masuk nya pengembangan “ ujarnya

                                                                    

dok.mpw

    
  

Pengawas pekerjaan dari SMKN 1 majalengka untuk Sd negeri 1 simpeureum, Agus yang kebetulan juga hadir di sekolah tersebut ketika di tanya juga terkesan kebingungan juga dan mengatakan bahwa dokumen gambar tersebut ada kesalahan, apalagi ketika di tanya soal genteng palentong yang harus di pasang dalam petunjuk gambar namun dalam pelaksanaan nya awak media melihat yang terpasang adalah multiroof

“ bisa jadi ada kesalahan gambar pak, seperti di daerah jatiwanng yang masih memegang kearifan lokal, harus pakai genteng padahal dalam dokumen pake multiroof  “ dalih agus 

Emih susmini juga menimpali dengan mengatakan bahwa dalam RAB memang yang di pasang multiroof bukan genteng palentong seperti petunjuk gambar

“ dalam RAB pake nya multiroof ko pak “ timpal Emih Kepsek SDN simpeureum 1

Agus juga akui bahwa dirinya lalai baru melihat gambar teknis

“ saya baru lihat gambar pak, baru tahu dari bapak dan ibu, iya saya akui lalai “ tambah agus

sungguh riskan, dokumen petunjuk gambar teknis bisa berbeda dengan keterangan papan informasi proyek, tentu bisa jadi terindikasi kuat adanya faktor kesengajaan untuk efesiensi anggaran karena ada beban 1 lokal pengembangan.

Pada Rabu,(9/10/2020) policewatch.news coba meminta komentar Kasi SAPRAS dinas pendidikan, Usman dan juga KABID SD dinas pendidikan, nana melalui pesan singkat whatsapp, namun sama sekali tidak ada tanggapan apapun, padahal fungsi dinas tentu sebagai pengawasan atas jalan nya pembangunan rehab di sekolah dasar.

pada hari itu juga, untuk kelengkapan pemberitaan ini, policewatch.news meminta komentar K3S (kelompok kerja kepala sekolah) kecamatan cigasong, Uus Sumarsa, di temui di sela-sela kegiatan nya bermain tenis meja Uus terkesan pasang badan dan mengatakan bahwa adanya temuan awak media soal perbedaan gambar teknis dan papan informasi itu bagus, di duga Uus tidak paham soal substansi permasalahan

“ masalah papan nama (papan proyek) itu salah tulis percetakan, salah tulis lah, terus bangunan dari tiga jadi 4 sangat bagus kan  “ bantah nya

ketika di terangkan bahwa pengawas pelaksanaan, agus akui adanya kelalaian soal gambar, Uus tetap mengatakan soal gambar teknis berbeda dengan keterangan papan infomasi itu baik dan bagus,

Ada apa dengan Uus sebagai K3 S kecamatan cigasong di duga pasang badan atas persoalan rehab bangunan di SDN simpeureum 1, sehingga mengabaikan fakta informasi di lapangan.

Laporan
Biro policewatch majalengka

DEMO OMNIBUS LAW DIBANDUNG BERUJUNG RICUH

UU Ciptaker Berbuntut Panjang, " 8 Oktober Mahasiswa Se-Indonesia " Bakal Gelar Demo Besar-besaran

 

ilustrasi Demo


Mahasiswa juga menilai pemerintah telah serta gagal menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19) yang sudah sekian bulan mewabah di tanah air.

Jakarta, Policewatch,- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar demonstrasi pada Kamis (8/10). Mereka akan menyuarakan penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja usulan pemerintah yang baru saja disahkan DPR.

Hal itu disampaikan Koordinator Media Aliansi BEM SI, Rizky Ramadhany. Ia mengaku belum menentukan lokasi demonstrasi nanti. Ia hanya mengatakan bahwa aksi unjuk rasa bakal melibatkan mahasiswa dalam jumlah besar.

"Rencananya tanggal 8 untuk aksi nasional," ungkap Rizky kepada awak media

"Untuk aksi nasional itu umumnya banyak datang berpartisipasi, apalagi dengan urgensi yang ada saat ini. Untuk BEM SI sendiri setiap aksi mengajak seluruh mahasiswa PTN dan PTS yang masuk ke dalam BEM," jelasnya.

Ia mengatakan mahasiswa bakal menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Slogan mosi tidak percaya juga akan disuarakan kepada pemerintah dan DPR.

"Secara keseluruhan (Menuntut penolakan UU Cipta Kerja), dengan mosi tidak percaya dan ketidakberpihakan pemerintah terhadap rakyat Indonesia," lanjutnya.

Sebelumnya Aliansi BEM SI menyerukan mosi tidak percaya kepada DPR dan Pemerintah, Mereka menilai Pemerintah dan DPR berpotensi hak hidup rakyat dan lingkungan karena mengesahkan RUU Omnibus Law Cipta Kerja.

Mahasiswa juga menilai pemerintah telah serta gagal menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19) yang sudah sekian bulan mewabah di tanah air.

Penolakan tidak hanya datang dari kelompok mahasiswa, tetapi juga dari kalangan buruh. Sejumlah serikat buruh sudah sejak jauh hari menolak dan akan menggelar mogok nasional.

DPR sendiri mempercepat pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi hari Senin (5/10). Menurut fraksi Demokrat yang menolak RUU tersebut, rapat paripurna pada Senin kemarin digelar mendadak

Pewarta :MRI

Gelombang Demonstrasi Buruh Juga Mahasiswa " Tolak Omnibus Law Terjadi Dimana-Mana" Di Banten Satu Kombes Pol Kena Timpuk Batu Saat Kericuhan

 

Dok : MPW


Serang, POLICEWATCH,- Demonstrasi mahasiswa tolak Omnibus Law undang-undang cipta kerja (UU Ciptaker) di depan kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin (SMH), Serang, Banten coba dibubarkan pihak kepolisian.

Saat melakukan upaya pembubaran tersebut, terjadi bentrok antara massa dan pihak keamanan.

Aksi unjuk rasa mahasiswa itu sendiri berlangsung sejak pukul 15.00 WIB. Hingga berita ini ditulis, aksi bentrok antara massa dan polisi masih terjadi sejak pecah sekitar pukul 19.00 WIB.

Mahasiswa menggelar demonstrasi untuk menolak pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja, yang baru saja disetujui pemerintah dan DPR pada Senin, 5 Oktober 2020.


"Cabut UU Omnibus Law Cipta Kerja, segera terbitkan Perppu Omnibus Law. Sahkan RUU PKS dan wujudkan kampus ramah perempuan," kata Humas Aksi, Arman Maulana, di sela-sela demonstrasinya pada petang tadi, sebelum dibubarkan pihak kepolisian.

Hingga berita ini ditulis, mahasiswa masih menyemprotkan air mancur ke arah pihak kepolisian dan mengeluarkan kata-kata umpatan. Pihak kepolisian juga masih bertahan di depan kampus UIN SMH Banten, Kota Serang.

Selain itu, di tengah upaya pembubaran tersebut, Kepala Biro Operasi Polda Banten, Kombes Roem Ta'at terkena lemparan batu sehingga kepalanya terluka. Pejabat utama Polda Banten itu pun harus dipapah rekan-rekannya mendapatkan pengobatan di rumah sakit.

Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Roem Ta'at

"Kena timpuk dari arah kampus, tapi enggak apa-apa. Mahasiswa udah bubar dan masuk ke dalam kampus," kata Roem Ta'at, di lokasi kejadian, Selasa (6/10).

Selain itu, beberapa massa aksi ditangkap pihak kepolisian. Berdasarkan pantauan, setidaknya dua yang diamankan polisi. Namun, hingga saat ini  belum dapat memverifikasi jumlah orang yang diamankan polisi.

Bentrok itu sendiri terjadi setelah polisi berusaha membubarkan aksi unjuk rasa, dan massa kemudian masuk ke dalam kampus UIN SMH Banten.

Dari dalam lingkungan kampus tersebut, kemudian sejumlah massa terlihat menyemprotkan air, melempari batu hingga kayu ke arah pihak kepolisian, TNI, hingga awak media yang meliput.

Sementara itu, dari arah polisi, terlihat personel melakukan penyemprotan meriam air (water cannon) dan tembakan gas air mata agar massa membubarkan diri.

Reporter : Asep Surantaka/ Begex

Kericuhan Demo Tolak Omnibus Law Jalanan Dibandung Sempat Lumpuh

 


Massa aksi yang berkumpul berupaya mendobrak pintu DPRD Jabar. Karena ada lemparan ke arah aparat, akhirnya pihak Kepolisian menembakan gas air mata sekitar pukul 18.00 WIB, Selasa (6/10/2020)

Bandung , POLICEWATCH,- Aksi demo tolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja di Bandung sempat berujung ricuh. Massa merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD Jabar hingga merusak mobil polisi.

Namun, polisi berhasil membubarkan massa. Awalnya pendemo mengepung Gedung DPRD Jabar yang berada di Jalan Diponegoro pada Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Massa sempat menduduki fly over Pasopati hingga membuat arus lalu lintas lumpuh.

 Sejak sore, massa aksi yang didominasi mahasiswa ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jabar.

Massa sempat mendorong-dorong pagar DPRD Jabar. Massa sempat melempar sejumlah benda ke arah polisi yang berjaga. Bahkan terlihat seperti bom molotov yang mengeluarkan api ke arah polisi.

Massa kemudian berhamburan saat gas air mata dikeluarkan. Massa berhamburan ke sejumlah arah.

Bahkan mobil polisi yang terparkir jauh dari Gedung DPRD Jabar pun menjadi korban perusakan. Kaca depan kanan dan kiri hancur. Bahkan berdasarkan pantauan, beberapa massa naik sampai ke kap dan atap mobil.

Mobil pengurai massa sempat dikerahkan dengan menembakan water canon dan gas air mata ke arah kerumunan massa. Sebagian massa sempat melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah petugas.

Massa akhirnya mulai membubarkan diri sekitar pukul 18.45 WIB usai satu jam ketegangan terjadi.

"Kawan-kawan segera bubar, jangan berbuat anarkis," ucap kepolisian menggunakan pengeras suara sambil membubarkan massa.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono, saat dikonfirmasi masih memantau perkembangan situasi dari mogok kerja hari ini, termasuk di Bandung. "Saya belum dapat infonya. Coba saya tanyakan ke kawan-kawan di sana," katanya.

Pewarta : M Rodhi irfanto


Ricuh.....! " Demo Omnibus Law di Bandung " Mobil Polisi Dirusak

Mobil Polisi Dirusak Masa Selasa (6/10/2020).


Bandung , POLICEWATCH,- Aksi demo tolak pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja di Bandung berujung ricuh. Massa merangsek masuk ke gedung DPRD Jabar hingga merusak mobil polisi.

Aksi demo dilakukan di depan gedung DPRD Jabar pada Selasa (6/10/2020). Sejak sore, massa aksi yang didominasi mahasiswa ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jabar.


Massa tampak mendorong-dorong pagar DPRD Jabar. Sementara itu, di dalam gedung, polisi sudah bersiaga.

Massa kemudian mulai melempar sejumlah benda ke arah polisi yang berjaga. Bahkan terlihat seperti bom molotov yang mengeluarkan api ke arah polisi.

Massa kemudian berhamburan saat gas air mata ditembakkan. Massa berhamburan ke sejumlah arah.

Bahkan mobil polisi yang terparkir jauh dari gedung DPRD Jabar pun menjadi sasaran perusakan. Kaca depan kanan dan kiri hancur. Bahkan, berdasarkan pantauan, beberapa orang naik sampai ke kap dan atap mobil.

Hingga berita ini ditulis, polisi masih berjaga. Sementara itu, massa sudah berhamburan. Polisi menggunakan pengeras suara meminta massa membubarkan diri.


Polisi menangkap 10 orang yang diduga terlibat kericuhan di depan gedung DPRD Jawa Barat, Selasa (6/10/2020) petang. Mereka ditangkap oleh personel Tim Prabu dan Satreskrim Polrestabes Bandung.

"Kemungkinan ada 10 orang yang diamankan oleh Tim Prabu dan reserse. Kita akan lakukan pemeriksaan terhadap mereka dan dari kelompok mana mereka berasal," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di lokasi kejadian.

Sebelumnya, kericuhan pecah setelah pengunjuk rasa yang awalnya menolak omnibus law UU Cipta Kerja mulai berbuat onar dengan melemparkan batu dan petasan ke arah polisi. 


Demonstran pun berupaya menguasai gedung DPRD Jabar dengan mencoba menjebol pagar besi. Massa bisa dikendalikan setelah tim Raimas menembakkan gas air mata dan memecah massa ke berbagai arah.

"Pemicunya dari mereka sendiri. Mereka melakukan pelemparan dan berupaya memancing petugas untuk melakukan kekerasan. Tetapi anggota tidak terpancing, dengan SOP 1, 2, 3, akhirnya kita bisa membuat mereka mundur," tutur Ulung.

Ulung memastikan kericuhan yang terjadi pada petang ini tidak dilakukan oleh mahasiswa atau buruh. Tetapi dari kelompok lain yang datang menjelang petang.

"Buruh dan mahasiswa sudah selesai (unjuk rasa), ada lagi dari kelompok lain di luar mahasiswa. Mereka melakukan tindakan anarkistis kepada anggota dan bisa kita pukul keluar," kata Ulung

Pewarta : M Rodhi irfanto

PATROLI POLWAN DIT PAM OBVIT POLDA SUMSEL DIPIMPIN OLEH AKBP ANNA SUSILLA SE,

Dok : MPW


PALEMBANG| POLICEWATCH.NEWS -  Setelah sukses melaksanakan Giat Patroli dan Edukasi Protokol kesehatan covid 19 kawasan wisata kota Palembang,Polwan Obvit  Polda Sumsel gelar Patroli kali ini yang menjadi sasarannya dikawasan PTBA , DERTI Palembang dan kawasan lingkungan Industri selasa 06/10/2020

Saat diwawancarai Tim  yang dipimpin oleh AKBP ANNA SUSILLA,SE  sasaran Patroli antara lain ,PT BA DERTI,adapun tujuan giat lain sebagai wujud nyata Bahwa Polwan Obvit Polda sumsel ikut serta sebagai mana Perintah Kapolda Sumsel Tentang.Protokol kesehatan Covid 19 ditengah masyarakat berusaha bangkit untuk meningkatkan  perekonomian yang sedang terpuruk karena pandemi.covid 19,namun kesehatan masyarakat dan karyawan  tetap  musti terjamin  dan Kamtimbas yang kondusip pungkas wanita yang berhijab ini saat diwawancarai diruang  kerjanya AKBP ANNA SUSILLA,SE 

 

Adapun kesiapan sebelum Patroli diantaranya :

1. Melaksanakan Patroli sehat dengan memberikan  Himbauan kepada Personil Pengamanan agar melaksanakan Protokol kesehatan 

2. Berkoordinasi dengan Kepala K 3 PT BA Derti  penerapan protokol kesehatan covid 19 kepada karyawan,  

3. Melaksanakan Pengecekan kelokasi tambang batu bara Bersama Personil Obvit dan Pawas PT BA Derti serta pesan² Kamtibmas serta menjaga kelancaran, keamanan & ketertiban untuk tetap mengikuti protokol kesehatan kpd Karyawan untuk selalu menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan guna terciptanya situasi yang aman kondusif.

4. Mengecek Standard keamanan di objek mulai dari Satpam/Security , CCTV, APAR.

Pewarta : Bambang.MD

Jalin Silaturahmi, Kapolda Sumsel Terima Audensi Pimred Media Mattanews.com

 


PALEMBANG| POLICEWATCH.NEWS - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S, menerima audensi Pimpinan Redaksi (Pimred) media online nasional Mattanews.com Ardhy Fitriansyah dan jajaran seperti redaktur dan wartawan. Hal tersebut sebagai bukti keterbukaan serta kedekatan pihak kepolisian dengan media guna menjalin dan mempererat silaturahmi, bertempat di gedung promoter lantai II, Mapolda Sumsel, Selasa (06/10/2020).

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas Kedatangan Pimred media mattanews.co beserta jajaran, semoga hubungan antar pihak kepolisian dengan mattanews.co bisa dipertahankan lebih baik lagi.

"Kami kepolisian siap menerima masukan dari kawan-kawan Pers, walaupun Polda Sumsel sudah mempunyai anggota internal, tetapi ketika ada yang menginformasikan dari pihak luar itu akurat. Artinya pihaknya tidak bisa lepas dari peran serta Pers atau media," ucapnya.

Menurutnya, dalam pemberitaan peran serta media baiknya memberikan hal yang positif bagi masyarakat. Jangan membuat pemberitaan yang justru membuat kegaduhan.

"Karena memang pada dasarnya pihak Kepolisian dan awak media itu merupakan mitra kerja yang harus bersinergi, semoga kedepan hubungan yang baik ini terus terjalin," tandasnya.

Sementara Itu, Pimpinan Redaksi (Pimred) media online nasional Mattanews.com Ardhy Fitriansyah mengucapkan terima kasih atas sambutan Kapolda Sumsel dan jajaran yang telah menerima mereka.

"Harapan kedepan agar silaturahmi Mattanews.com dan komunikasi dengan pihak kepolisian khususnya Polda Sumsel terus berjalan dengan baik. Kami siap bersinergi dalam hal pemberitaan," ucapnya.

Ardhy Fitriansyah mengungkapkan, jika kedepan Mattanews.com akan terus meningkatkan kwalitas pemberitaan serta siap menerima kritikan dan saran dari berbagai pihak. 

"Saran dan kritik tentu kami butuhkan untuk kemajuan kedepan. Mattanews.com yang memang telah merambah tingkat nasional dalam pemberitaan sejak satu tahun belakangan ini telah berkomitmen turut memcerdaskan bangsa dengan pemberitaan berbagai bidang, mulai dari berita kriminal, ekonomi hingga politik," tegas Ardhy Fitriansyah yang akrab disapa Anang.

Anang menambahkan, pihaknya juga memiliki agenda tahunan dalam evaluasi pemberitaan sepanjang tahun yang dijalani. 

"Agenda tahunan kami tentu mengevaluasi pemberitaan yang ada selama satu tahun belakang dan dilanjutkan dengan proyeksi pemberitaan tahun berikutnya. Hal ini juga mengetahui pangsa pasar pembaca dan menyesuaikan diri dengan perkembangan serta kemajuan zama," tutupnya.

Untuk sekedar diketahui, Mattanews.co berdiri sejak tahun 2018 silam, tepatnya tanggal 13 bulan Juli. Mattanews.co telah terdaftar di Dewan Pers atau terverifikasi secara adminitrasi dan faktual pada tahun 2019 lalu.

SUMBER : IWO

Pewarta : Bam