Kapolres Lombok Tengah Duduk Bersila, Redam Aksi Damai dengan Hati Nurani: Wujud Nyata Polri Humanis

/ 23 Oktober 2025 / 10/23/2025 03:06:00 PM



Policewatch-Lombok Tengah,

 23/10/2025 – Dalam sebuah demonstrasi yang biasanya diwarnai ketegangan, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K., menunjukkan pendekatan yang luar biasa humanis dan terbuka. Ia memilih untuk duduk bersila, setara dengan massa aksi damai dari Koalisi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Barat (Kode HAM NTB), di halaman depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Lombok Tengah. Momen ini menjadi sorotan dan diapresiasi luas sebagai cerminan nyata dari wajah Polri yang mengedepankan dialog dan kemitraan.

Aksi duduk bersila yang dilakukan oleh Kapolres Eko Yusmiarto bersama jajaran perwira lainnya bukanlah sekadar gestur biasa. Ini adalah manifestasi dari pendekatan persuasif dan empatik yang bertujuan untuk menjembatani komunikasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat. Pemandangan para petinggi kepolisian yang duduk sejajar di tanah, mendengarkan langsung aspirasi rakyat, menciptakan suasana yang jauh dari kesan intimidatif dan lebih mengedepankan kebersamaan.

Massa aksi dari Kode HAM NTB datang dengan membawa sejumlah tuntutan dan aspirasi terkait isu-isu hak asasi manusia dan keadilan. Alih-alih menghadapi mereka dengan barisan pengamanan yang ketat, Kapolres Eko Yusmiarto justru memilih jalur dialog. "Langkah ini menjadi wujud nyata pendekatan humanis dan terbuka yang diterapkan Polres Lombok Tengah dalam mendengarkan aspirasi masyarakat," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan Humas Polres Lombok Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Eko Yusmiarto menegaskan bahwa kehadiran polisi di tengah masyarakat bukan hanya sebatas fungsi pengamanan semata. "Kami hadir sebagai mitra dialog, siap mendengarkan setiap keluhan, masukan, dan aspirasi. Kami percaya, setiap permasalahan dapat diselesaikan melalui komunikasi yang baik dan pencarian solusi bersama," ujarnya. Pesan ini disambut positif oleh para peserta aksi, yang merasa aspirasi mereka didengar dan dihargai.

Pendekatan humanis semacam ini diharapkan dapat membangun kembali kepercayaan publik terhadap institusi Polri, khususnya di wilayah Lombok Tengah. Dengan mengedepankan dialog dan empati, Polres Lombok Tengah menunjukkan komitmennya untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga ketertiban sekaligus pelayan masyarakat yang responsif dan solutif. Momen duduk bersila ini bukan hanya mengakhiri aksi damai dengan damai, tetapi juga membuka lembaran baru dalam hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat.

Jurnalis

Mamen



Komentar Anda

Berita Terkini