Tampilkan postingan dengan label BREBES. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BREBES. Tampilkan semua postingan

4 Okt 2022

Obyek Wisata Alam Pasir Gibug Menyuguhkan Pemandangan, Panorama Yang Indah Nan Memanjakan Mata

 




Policewatch Brebes,-Brebes tak pernah kehabisan destinasi wisata menarik untuk disambangi, salah satu yang terbaru yakni ada obyek wisata Pasir Gibug. 

Berlokasi, di kawasan pondok pesantren Mubarokul Ulum Desa Penanggapan Kecamatan Banjarharjo Brebes Jawa Tengah.yang mana seesuai geografis sebelah  selatan berbatasan dengan gunung Lio Salem dan sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa/Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Akses menuju ‘Bukit Pasir Gibug’ sangat mudah dilalui oleh kendaraan. Baik itu pengendara sepeda motor atau mobil, bahkan menggunakan mobil odong-odong pun bisa masuk ke kawasan bukit Pasir Gibug ini. 

Destinasi wisata alam Pasir Gibug ini menyuguhkan pemandangan dengan panorama yang indah nan memanjakan mata.

Obyek wisata yang di rintis oleh H.Sarno Eryanto SH.MH seorang pengusaha sukses, juga pembina yayasan Pondok Pesantren Mubarokul Ulum asal Desa Penanggapan Kecamatan Banjarharjo Brebes ini, awal mulanya bukan untuk wisata, tapi pengembangan kawasan pondok pesantren yang beliau keliola yaitu pondok pesantren Mubarokul Ulum.


Namun karena banyaknya pengunjung yang datang , sehingga dewan pembina yayasan dan pengelola berinisiatif mengembangkan dan memperluas obyek wisata ini, ada sekitar 25 hektar lahan yang disiapkan untuk lokasi obyek wisata Pasir Gibug, namun baru 10 hektar yang sudah dibangun. 

Hal tersebut di ungkapkan oleh Dzulfither Satya Bela Agama (43) pengurus obyek wisata sekaligus pengurus Pondok Pesantren Mubarokul Ulum kepada awak media ini di lokasi wisata Pasir Gibug Sabtu 30/9/22.

Gus Fither sapaan akrabnya ,beliau adalah Alumni Pondok Pesantren Gontor Jawa Timur.Pria kelahiran Lamongan ini , mengaku sudah menjadi warga Desa Penanggapan atau penduduk Kabupaten Brebes sejak 2016.

Lebih lanjut Gus Fither menambahkan,dengan adanya obyek wisata Pasir Gibug ini harapannya,bisa mengangkat perekonomian masyarakat Desa Penanggapan  Banjarharjo Brebes,sekaligus untuk menopang pondok pesantren Mubarokul Ulum yang di kelolanya.

Alhamdulillah sekarang ini sudah ada 50 orang karyawan tetap yang bekerja di obyek wisata Pasir Gibug dan 150 orang tukang yang bekerja untuk pengembangan lokasi wisata dan pembangunan masjid kubah mas dan keseluruhan merupakan warga asli desa penanggapan,"tuturnya.

Obyek wisata Pasir Gibug ini di kelilingi bukit-bukit dengan panorama yang indah dan menyejukkan.Banyak spot foto yang kami sediakan dan bisa  kalian coba ketika menyambangi obyek wisata Pasir Gibug ini. 


Obyek wisata yang letaknya 50,08 Km dari kota Kabupaten Brebes ini memberikan nuansa pemandangan perbukitan dengan panorama yang indah.

Jika langit cerah kita akan menikmati pemandangan bukit-bukit yang indah dan hamparan luas waduk malahayu bisa kita lihat secara bersamaan seperti surga yang tersembunyi di atas awan.Obyek wisata Pasir Gibug nyaris sempurna untuk sebuah obyek wisata. Pasalnya, wisata ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap.

Untuk wisatawan yang hanya mampir dan hendak bersantai, terdapat fasilitas umum seperti area parkir yang luas, kolam renang anak,MCK, mushola, listrik, gasebo dan aula yang telah disediakan disini.

Sementara Masjid dengan kubah mas yang rencananya akan menjadi ikon di Obyek wisata Pasir Gibug ini masih dalam tahap pembangunan dan pengerjaan nya sudah mencapai 60 persen, begitu juga dengan outbound yang kami siapkan masih dalam tahap pengerjaan,"imbuhnya.

Tidak hanya itu, kami juga menyediakan resto ,cafe dan kuliner lainya dengan harga yang sangat bersahabat.

Meski pada saat pandemi kami mengalami kendala karena hampir sembilan bulan obyek wisata ini tutup,namun kami tetap memberi perhatian kepada tenaga kerja,meskipun mereka dirumahkan sementara,yaitu dengan tetap memberikan hak mereka, meskipun hanya 75 persen dari honor yang biasa para karyawan Terima. 

Alhamdulillah meski baru dua tahun berjalan wisata  alam Pasir Gibug ini,sudah ramai pengunjung.Baik dalam kota maupun luar kota.Bahkan, tidak sekadar mengunjungi, wisatawan juga ada yang bermalam di puncak bukit yang cantik ini.

Bukit Pasir Gibug ini menawarkan vila yang cocok untuk keluarga anda dan hotel dengan harga relatif namun fasilitasnya lengkap.Namun perlu wisatawan ketahui jika hendak berkunjung ke obyek wisata pasir gibuk jangan hari Jum'at karena kami tutup terkecuali sudah ada agenda yang telah di sepakati, "imbuhnya.

Pada tanggal 22 Oktober nanti kawasan wisata Pasir Gibug akan menggelar acara triwulan Pokdarwis se-Jawa Tengah, yang insyaallah akan di hadiri Mentri Parawisata  Ekonomi kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, " Pungkasnya. 

Ani (40) tahun salah satu pengunjung obyek wisata Pasir Gibug yang berasal dari Ciawi Kuningan Jawa Barat.saat di jumpai awak media ini mengatakan, dirinya sudah yang ke dua kalinya berkunjung ke obyek wisata Pasir Gibug ini, pertama saya ke sini bersama keluarga dan anak-anak sekarang datang bersama dengan 50 orang yang tergabung dalam komunitas agen BRI Link se Kabupaten Kuningan,"tuturnya.

Dipilihnya Obyek wisata Pasir Gibug ini, selain karena udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang indah, juga tersedianya arena permainan anak-anak yang memadai. 

Pewarta:Haryoto

Biro Brebes

22 Sep 2022

Gaduh..!! Uang Ratusan Juta Hasil Pendapatan Asli Desa Diduga Dislewengkan

 


Policewatch  Brebes,-Terbitnya UU Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa menjadikan dana desa sesuatu hal yang sangat menggiurkan karena nilai dana desa mencapai milyaran rupiah.  Adanya kasus yang menyeret oknum aparatur desa aktif maupun non aktif.  menjadikan pengelolaan keuangan dana desa benar-benar sangat perlu dikawal, dan diawasi oleh semua pihak.

Meskipun dalam pelaksanaan-nya banyak pengawasan baik dari pemerintah, aparat penegak hukum, Lembaga dan media ,namun masih saja banyak terjadi penyimpangan mapun penyelewengan terkait penggunaan anggaran  Desa.

Seperti yang terjadi di Desa Jatirokeh Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

Berawal dari kontrak tower oleh Mantan Kepala Desa Jatirokeh  Irfa'i dan Mantan Sekretaris Desa Ahmad Tauchid yang diduga kuat slewengkan dana pendapatan asli desa hingga ratusan juta rupiah, hasil kontrak tower selama 10 tahun, akhirnya berbuntut panjang.

Tiga kali sudah tim Dinpermades Brebes melakukan mediasi terkait temuan tersebut, namun hingga saat ini belum ada kejelasan ,dikarenakan penjelasan dari mantan Kepala desa Itfai berubah-rubah, hal tersebut disampaikan Selamet S bersama tim dari Dinpermades Brebes kepada awak media ini ,selepas melakukan mediasi di baledesa Jatirokeh Rabu 21/09/22.

Lebih lanjut Selamet mengatakan, kami dari Dinpermades Brebes,pada itinya hanya melakukan pembinaan, terkait yang salah siapa-siapa nanti ada lembaga lain yang berwenang untuk mengatakan hal itu.

Karena permasalahan tersebut akan kita limpahkan ke Inspektorat Kabupaten Brebes dan harapan dari kami, agar hal semacam itu tidak terulang lagi di Desa-Desa yang lain, "pungkasnya.

Sementara mantan Kepala Desa Jatirokeh Irfai kepada awak media ini mengatakan,iya mengakui kalau kontrak tower selama 10 tahun besaranya sekitar Rp. 311 juta dan sebagian dana sudah saya  serahkan ke pemerintahan Desa Jatirokeh,dengan nominal Rp. 79.000.000 (tujuh puluh sembilan juta).

Irfai juga menujukan bukti lainya terkait kegiatan hari besar islam dengan nominal Rp. 15.000.000 (lima belas juta) dan menunjukkan bukti pencairan Rp. 54.300.000 (lima puluh empat juta tiga ratus rubu) untuk kegiatan pilkades serentak Desa Jatirokeh dan sisanya untuk kegiatan lainya,"pungkasnya.

Sementara mantan bendahara Desa Jatirokeh Makfiroh kepada awak media ini mengatakan,terkait kontrak tower tersebut ,yang saya tau pencairannya tidak melalui rekening desa namun mengunakakan rekening pribadi pak mantan Kades Irfai. 

Saya pribadi tidak pernah melihat langsung nilai  kontraknya  dan berapa  tahun lamanya ,karena pak mantan Kades tidak pernah menunjukkan hal itu. 

Saya bekerja dengan dasar hukum  pada APBDes yang berlaku di desa Jatirokeh terkait adanya pengembalian dana ,dirinya membenarkan  kalau pak mantan Kades pernah mengembalikan sejumlah uang sebesar Rp. 79.000.000 dan pak mantan Kades juga pernah mengembalikan sejumlah Rp. 23.000.000 juta namun oleh pihak pemdes di kembalikan lagi.

Karena pada waktu itu yang bersangkutan sudah bukan lagi Kepala Desa walaupun saat itu saya masih menjadi bendahara desa,  pak mantan bilang mau menghadap dan menyerahkan  sendiri dengan Pak Salam namun kami tunggu-tunggu hingga berbulan-bulan pak mantan tidak ada kabarnya.Sehingga pak salam mengintrusikan kalau uang tersebut untuk di kembalikan, karena kami mengangap uang itu tidak jelas sumbernya dari mana.

Terkait dengan kegiatan pilkades  menurutnya benar mengambil sumber dari PAD namun di ambil dari tanah bengkok bukan dari hasil tower,karena setiap kegiatan yang menyangkut anggaran pasti masuk APBDes dan untuk kegiatan hari besar yang nominalnya mencapai Rp.15 juta dirinya tidak mau tanda tangan karena tidak ada proposal yang masuk dan tidak ada musyawarah dan anggaran tersebut tidak masuk rekening Desa dan tidak masuk APBDes,"pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Jatirokeh Abdulah Salam ketika di jumpai awak media ini di ruang kerjanya mengatakan, sebetulnya permasalahan ini bisa cepat selesai bila mana pak mantan Irfai mau terbuka, kemana dan siapa saja yang menggunakan uang tersebut, jangan berbelit-belit seperti ini yang akhirnya memakan waktu, tinggal sebut nama siapa saja yang menggunakan uang hasil kontrak tower, terus kembalikan selesai,"pungkasnya.


Pewarta : Haryoto
Biro Brebes

21 Sep 2022

Diduga Ijin Belum Lengkap, Proyek Pabrik Pencelupan Kain Minta Dihentikan

 

Kabid Pelayanan dan Perijinan DPMPTSP Kabupaten Brebes Afroni memberi keterangan terkait dengan berdirinya pabrik pencelupan/pewarnaan kain di Brebes.



Brebes Policewatch,-Sebuah proyek di pantura Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes mendapat sorotan dari Masyarakat. Pasalnya, proyek yang rencananya akan digunakan untuk pabrik pencelupan/pewarnaan kain diduga belum sepenuhnya mengantongi perijinan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk dari Bina Marga PPK 1.1 berkait dengan pemanfaatan akses jalan. 

Hal itu disampaikan oleh Dani dari PPK 1.1 Bina Marga. Beberapa waktu lalu ia menyebut kalau Bina Marga Provinsi Jawa Tengah belum mengeluarkan ijin terkait dengan pemanfaatan akses jalan menuju pabrik. Meski belum mengantongi ijin, namun aktifitas pembangunan jembatan terus dilaksanakan. Atas persoalan itu,  Bina Marga lalu melayangkan surat teguran terhadap PT. Warna Lestari Makmur. "Kami sudah melayangkan surat teguran,"terang Deni.

Seperti diketahui, PT Warna Lestari Makmur telah mengajukan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) ke DPMPTSP Kabupaten Brebes. Dan pada Tanggal 20 April 2022 ijin tersebut telah dikeluarkan. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Perijinan DPMPTSP Kabupaten Brebes Afroni saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Senin (19/9/2022). 

Afroni menyebut, pabrik pencelupan/pewarnaan kain masuk dalam penanaman modal dalam negeri. Dengan demikian seluruh perijinan baik Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) dan lainnya dikeluarkan oleh OPD di tingkat daerah. Namun pihaknya belum mengetahui persis apakah perusahaan tersebut sudah mengantongi ijin dimaksud. Dan untuk mengetahui kepastiannya, hal itu perlu ditanyakan langsung ke Dinas Lingkungan Hidup. 

Karena berkait dengan Amdal, itu merupakan kewenangan dari DLH Kabupaten Brebes. "Tapi sepengetahuan saya di Brebes belum ada Komisi Penilaian Amdal. Sehingga prosesnya dilakukan di Provinsi, berdasarkan surat arahan dari LH kabupaten,"ujar Nanta menambahkan. 

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Brebes Laode Aries Findar saat dihubungi melalui WhatsApp belum bisa memberikan keterangan. Yang bersangkutan hanya menunjukan vidio suasana rapat di ruang tertentu. 

Saeful Fajar, salah satu aktifis pemerhati pembangunan di Kabupaten Brebes mengaku prihatin atas ketidaktegasan pemerintah Kabupaten Brebes terhadap investor. Dari hasil investigasi yang dilakukan, diketahui pabrik pencelupan kain yang ada di pantura Bangsri belum mengantongi ijin pemanfaatan jalan dari Bina Marga. Meski begitu, mereka tidak berani tegas untuk menghentikan aktifitas pembangunan. Pihaknya juga sudah meminta kepada Bina Marga untuk menghentikan aktifitas pembangunan pabrik sampai ijin dikeluarkan. 

"Saya juga akan menelusuri apalah pabrik tersebut sudah mengantongi ijin Amdal, Andalalin, PBG apa belum?, kalau ternyata belum, maka pemerintah harus tegas untuk menghentikannya,"tegas Saeful Fajar.

Pewarta : Haryoto/Harvi

17 Sep 2022

Jajaran Sat Reskrim Polres Brebes Berhasil Menggulung Jaringan Pengedar Uang Palsu

 



BREBES Policewatch, -Jajaran Sat Reskrim Polres Brebes dan Unit Reskrim Polsek Sirampog berhasil menggulung jaringan pengedar uang palsu (upal) di wilayah hukum Polres Brebes.

Terdapat 4 tersangka berhasil diamankan, masing masing berinisial, KD, BMM, US dan A yang mempunyai peran dan tugas yang berbeda dalam menjalankan aksi kejahatannya itu.

Selain mengamankan para tersangka, Polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti kejahatan antara lain 800 lembar upal pecahan 100 ribu, 3 lembar bukti transfer rekening, 445 lembar BAN (pengikat uang), 2 buah ATM dan 2 buah Handphone.

Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto, dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Mapolres Brebes, Jumat (16/9/2022) mengatakan, bahwa Modus Operandi yang dilakukan oleh para pelaku yakni dengan mentransfer Upal yang dicampur dengan uang asli melalui Agen BRI Link ke salah satu rekening tersangka.

Kemudian setelah masuk ke rekening uang diambil menggunakan ATM dengan tujuan untuk mendapatkan uang asli.

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan Kapolres Brebes bahwa para pelaku telah menjalankan aksinya dalam kurun waktu sekitar 4 bulan sebelum akhirnya berhasil diamankan oleh jajaran Sat Reskrim Polres Brebes di wilayah Kecamatan Sirampog.

“Dari tangan tersangka sebanyak 80.000.000 (Delapan Puluh Juta) Uang Palsu berhasil kita amankan,” terangnya.

Dengan adanya kasus tersebut, Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran Upal serta lebih teliti dan mengedepankan prinsip kehati harian dalam bertransaksi dengan menggunakan uang tunai.

“Kepada masyarakat kami himbau agar mengamati betul uang yang hendak diterima. Dan apabila mengetahui adanya peredaran upal agar segera melaporkan kepada pihak berwajib,” jelasnya.

Atas perbuatanya para tersangka dikenakan pasal 36 ayat (3) jo pasal 26 dan/atau pasal 36 ayat (2) Jo pasal 26 ayat (2) UU RI Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Hadir mendampingi Kapolres Brebes dalam Konferensi Pers tersebut, Pimpinan Unit PUR Bank Indonesia (BI) Tegal Bapak Ramadi, Kasubsi Penuntutan Kejaksaan Brebes Bapak Hendi dan Kasat Reskrim Polres Brebes.

Sementara itu, perwakilan dari BI, Ramadi memberikan uacapan Selamat dan memberikan apresiasi atas keberhasilan Polres Brebes dalam ungkap kasus peredaran uang palsu tersebut. Hal yang sama juga disampaikan perwakilan dari Kejaksaan Negeri Brebes.

Pewarta :Haryoto

Dua Tahun 4 Atap Ruang Kelas SMPN 3 Losari Ambruk Belum Ada Perbaikan

 



BREBES ,POLICEWATCH,-Dua tahun Atap bangunan di 4 ruang kelas SMPN 3 Losari ambruk. Sekolah yang berdiri di Desa Prapag Lor, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes hingga saat ini belum ada perbaikan.

Untungnya, pada saat terjadinya musibah tersebut tidak ada korban luka apalagi jiwa. Bangunan empat ruang kelas itu ambruk pada tahun 2020 silam.

Selain faktor alam juga karena bangunan tersebut sudah lapuk termakan usia.

Akibat kejadian tersebut jelas sangat mengganggu dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Hal tersebut di ungkapkan Edi bagian sapras SMPN 3 Losari saat di jumpai awak media ini Jumat 16/9/22.

Edi menyampaikan,selain empat ruang kelas yang atapnya ambruk juga ada beberapa ruang kelas yang boleh di katakan jauh dari kata layak untuk kegiatan belajar mengajar.


Pihak sekolah sudah berupaya dan berkali-kali mengajukan bantuan rehab ,baik ke dinas pendidikan maupun lewat aspirasi dewan.Namun sudah hampir dua tahun dari ambruknya atap ruang kelas tersebut  belum ada realisasinya. 

Sementara Kepala SMPN 3 Losari Try Budi Hermanto saat dijumpai awak media ini di ruang kerjanya mengatakan,bahwa terkait permasalahan 4 atap ruang kelas yang ambruk,  pihaknya sudah berkordinasi dengan dinas pendidikan Kabupaten Brebes dan dari dinas pendidikan sendiri  sudah datang meninjau lokasi.

Bahkan sudah ada Anggota DPRD Brebes yang datang lansung untuk melihat kondisi sekolahan, selain 4 ruang kelas yang ambruk, juga ada beberapa ruang kelas yang segera memerlukan perbaikan,"tuturnya. 

Namun hingga sampai dengan sekarang ini belum ada realisasi, baik dari dinas pendidikan  maupun dari aspirasi dewan, padahal menurut saya ,kalau melihat situasi dan kondisi di lapangan, memang memerlukan penanganan segera.


Terpisah Tasripin bidang sapras ketika di jumpai awak media ini di kantornya mengatakan,terkait hal tersebut dari dinas pendidikan kabupaten sendiri,sudah mengumah-umaih besaranya sekitar Rp 500 juta,untuk 10 sekolah yang menjadi prioritas.

Namun demikian pihaknya atau pimpinan nanti akan membicarakan hal tersebut dengan DPRD supaya ada tambahan anggaran perubahan,"tuturnya. 

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga Kabupaten Brebes Caridah MP.d ketika di hubungi melalui pesan singkat WhatsApp-nya mengatakan,kalau sekolah yang di maksud sudah kami usulkan agar bisa masuk dalam anggaran perubahan singkatnya.

Pewarta :Haryoto

32 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Dapat Bantuan Rumah Berbasis Komunitas ,Melalui Program Tuku Lemah Oleh Umah

 



Policewatch Brebes,-Sebanyak 32 kepala keluarga yang terdampak banjir Sungai Kalikeruh Bumuayu Kabupaten Brebes menerima bantuan rumah Optimis (Omah Panel Tingkat Milik Sederhana) atau hunian vertikal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berkaloborasi dengan Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinperwaskim Brebes. 

Bantuan yang berbasis komunitas itu diberikan melalui program TUKU  LEMAH OLEH UMAH   (beli tanah dapat rumah).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, bantuan tersebut  diberikan setelah ada laporan terkait puluhan keluarga yang kehilangan rumah akibat banjir Sungai Kalikeruh, pada bulan Februari 2022 lalu.

Menindaklanjuti laporan dari warga Pemda, ternyata banyak rumahnya yang terbawa banjir. Ternyata juga banyak dari rumah itu yang tidak ada surat-suratnya. Hari ini ada bantuan dari pemerintah, yang mudah-mudahan bisa mendorong semuanya untuk tetap semangat,” kata Ganjar.

Setelah  mengikuti peletakan panel pertama bantuan Rumah Optimis di Desa Dukuhturi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes,pada hari Rabu (14/9/2022).

Ditambahkan, formula bantuan tersebut diberikan secara kolektif melalui basis puluhan warga yang tergabung dalam komunitas sempadan sungai Kalikeruh yang membeli area tanah. 


Masing-masing keluarga membeli tanah seluas 18 meter persegi dengan harga Rp7,5 juta. Kemudian Pemprov Jateng memberikan bantuan berupa rumah dua lantai sebesar Rp 50 juta per rumah.

“Saya tadi tanya beli tanahnya seharga Rp7,5 juta. Ini yang judulnya tuku lemah oleh umah. Jadi saya minta nanti masyarakat supaya gotong royong membantu (membangun),” ungkapnya.

Selain bantuan rumah dua lantai, pemerintah juga memberikan stimulan senilai Rp1,8 juta untuk upah padat karya. Mayoritas penerima bantuan berprofesi sebagai pedagang. Saat bencana banjir itu rata-rata rumahnya mengalami kerusakan yang cukup berat.

“Ini desain pertama yang modelnya dua lantai. Semoga bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang "pungkasnya.

Sementara Kepala Dinperwaskim Brebes Sutrisno yang di dampingi Kabid Moh Tholani kepada awak media ini mengatakan,32 kepala keluarga yang mendapatkan bantuan dari provinsi yang nantinya akan di anggarkan pada tahun 2023 mendatang.

Namun kita akan bangun 2 yunit dulu sebagai percontohan, selebihnya nanti kita selesaikan di tahun 2023.Selain rumah Dinperwaskim Brebes ,juga akan membangun Talud ,jalan lingkungan, jambanisasi dan listrik untuk penerangan jalan,yang nanti akan kita anggarkan melalui APBD Brebes,"tuturnya. 

Ketua Komunitas Sempadan Sungai Kalikeruh, Deni kepada awak media ini  menyampaikan, terima kasih atas bantuan rumah yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Brebes melalui Dinperwaskim Brebes.

“Mewakili anggota komunitas saya menyampaikan terima kasih, Pak Gnjar dan Bupati Brebes atas kaloborasi provinsi jawa tengah dan pemerintah kabupaten Brebes ,  Ini sangat membantu kami, paca bencana banjir bandang yang melanda Desa kami kemarin,” ujarnya.

Pewarta : Haryoto

22 Sep 2019

UPT Poliklinik Polres Brebes Bisa Menjadi Contoh Polres Lainnya

Reporter : M. Taufiq.Sapta
Tim Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Poliklinik Polres Brebes Foto : M. Taufiq.Sapta

Brebes (PoliceWatch.News),- Ketua Komisi Perlindungan Nasional Anak Prov Jateng, Dr.H. Endar Susilo,SH.MH bermitra dengan beberapa awak media mengunjungi PPT KSPA Klinik Bhayangkara yang beralat dijalan Bhayangkara no 2 Komplek Aspol 1 Brebes Jawa Tengah untuk mengecek kebenaran mengenai informasi Pelayanan Klinik yang bagus untuk anak anak khususnya.Jumat(20/9/2109)

Bertemu langsung dengan dr. Nani Yulia MCH CHT yang merupakan dokter di poliklinik tersebut Endar Susilo mendapat keterangan secara rinci tentang proses penanganan anak yang tersandung masalah hukum, sekaligus melihat langsung lokasi sampai disetiap sudut ruangan poli klinik tersebut.
Dr. Nani menjelaskan selain klinik kesehatan umum,Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Plokilinik Bhyayangkara Polres Brebes melalui PPT KSPA juga focus menangani kesehatan, kekerasan terhadap anak, Baik kekerasan biasa maupun kekerasan seksual.

“Kenapa dinamakan PPT? karena di unit kami, ini merupakan satu tempat pelayanan terpadu, mulai dari pelayanan dokter anak, ahli psikolog serta penegakan hukum, yaitu oleh Unit PPA Polres Brebes sehingga anak tidak perlu dibawa kemana mana dalam menangani kasus hukum dan pemulihan kesehatan fisik dan mentalnya,” ujarnya.

Menurut Nani, setelah dari setelah dari PPT inipun kami sudah mempunyai Rumah Aman yang siap menampung anak korban kekerasan sehingga anak betul betul mendapatkan pemulihan, baik pemulihan fifik maupun psikisny,” jelasnya.
Dr.H.Endar Susilo,SH.MH bersama dr.Nani Yulia di klinik Polres Brebes. Foto: M.Taufiq.S


Sementara itu Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (KNPA) Prov Jateng mengatakan,” Kami memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sangat besar kepada Polres Brebes yang mempunyai sarana yang lengkap untuk menangani perkara anak,” ucapnya.


Menurutnya di tempat ini sangat lengkap sekali pelayanan yang diberikan mulai tempat untuk meminta keterangan kepada anak ( ruang Berita Acara Pemeriksaan ), ruang bermain dan tempat untuk periksa atau klinik kesehatan yang bernuansa anak dengan dinding bergambar yang menarik buat anak serta banyak terdapat permainan anak, sehingga akan merasa nyaman, lebih
nyaman dari rumah sendiri, hal seperti ini wajib ditiru oleh Polres yang lain di seluruh Indonesia,” imbuh Endar.

Seperti kita kethui bersama bahwa Polres Brebes selain memiliki banyak mobil ambulance , Polres Brebes bekerja sama dengan Dinas Kesehatan juga memiliki ambulance motor atau sepeda motor yang di desain untuk menjadi ambulance yang bisa menerobos di tengah kemacetan lalu lintas dan bisa masuk ke gang sempit atau jalan sempit untuk membantu melakukan pertolongan pertama bagi pasien dalam keadaan darurat yang tidak bisa di jangkau dengan mobil ambulace.***

25 Jun 2019

Pelawak dan Politisi Nurul Qomar Ditahan atas Kasus Dugaan Ijazah Palsu

Pelawak yang juga seorang politisi Nurul Qomar
Reporter Nyaman


Brebes, Policewatch,- Pelawak yang juga seorang politisi Nurul Qomar, ditahan di Mapolres Brebes, Jawa Tengah. Qomar ditahan pada Senin (24/6/2019) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Kasat Reskrim Polres Brebes AKP Triagung Suryomicho saat dikonfirmasi membenarkan penahanan terhadap Nurul Qomar. Pelawak tersebut terpaksa dijemput karena beberapa kali dipanggil tidak datang.

Menurutnya, Nurul Qomar merupakan tersangka kasus pemalsuan ijazah S2 dan S3.


Dia memalsukan ijazah tersebut sebagai syarat mencalonkan Rektor Universitas Muhadi Setiabudhi (Umus). "Tersangka dilaporkan oleh Muhadi Setiabudhi terkait dugaan pemalsuan ijazah S2 dan S3 saat mencalonkan diri sebagai rektor," kata Kasat Reskrim.

Lebih lanjut, menurut Kasat Reskrim, ijazah yang dipalsukan oleh tersangka adalah ijazah dari salah satu universitas di Jakarta. Tersangka melanggar Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. "Kami masih melakukan penyelidikan atas kasus ini," pungkas dia

4 Apr 2019

Sudirman Said: "Sembako dan Serangan Fajar Tidak Akan Mengubah Pilihan" Masyarakat Sudah Paham dan Mengerti


Reporter : Nardi/ Cakwer 

Koordinator Relawan PADI Jawa Tengah, Sudirman Said mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan relawan BEM (Barisan Emak-Emak Militan) dan masyarakat nelayan di Desa Bulakamba, Brebes, Jateng, Kamis (4/3/2019).


Brebes (POLICEWATCH.NEWS) Masyarakat sudah pandai, sudah mampu membedakan mana kandidat yang baik mana kandidat yang sekedar jualan janji tanpa bukti. Karena itu meskipun diiming-imingi dengan sembako atau serangan fajar, tidak akan menggoyahkan pilihan masyarakat.

Koordinator Relawan PADI Jawa Tengah, Sudirman Said mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan relawan BEM (Barisan Emak-Emak Militan) dan masyarakat nelayan di Desa Bulakamba, Brebes, Jateng, Kamis (4/3/2019). 

“Masyarakat sudah pintar, suaranya tidak bisa dibeli dengan sembako dan serangan fajar,” terang Sudirman.

Lebih lanjut Sudirman menyampaikan, yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah pemimpin yang kuat yang bisa melindungi dan mengayomi seluruh tumpah darah Indonesia. Bisa menciptakan keadilan dan memperbaiki kondisi ekonomi, serta bisa menjadikan Indonesia disegani negara-negara lain

Dalam kesempatan itu Sudirman mendengarkan keluhan para nelayan yang mengalami kesulitan mencari ikan dari faktor perijinan. “Ini laut-laut kita. Presiden seharusnya menjadi bapaknya nelayan. Bu Susi jadi ibunya nelayan. Keduanya harusnya melindungi nelayan, tapi ini kami mau melaut saja susahnya setengah mati,” keluh Robani, salah seorang nelayan yang hadir.

Robani bercerita, ia tinggal di Brebes untuk melaut dia harus mengurus ijin ke Semarang dan Bandung. “Itu pun masih tidak bisa melaut,” jelas dia.

“Jangan dikira masyarakat desa tidak faham. Kami mengerti, kami akan memilih pemimpin yang memperhatikan nasib kami. Karena itu meski diberi sembako, diberi uang, kami tidak akan goyah,” tandas Robani.

Menanggapi keluhan tersebut, Sudirman menyatakan perhatian terhadap perbaikan nasib petani dan nelayan merupakan program pasangan Prabowo-Sandi.