Polri 16 Kasus Dugaan Penyelewenangan Dana Bansos Covid-19 Sedang Ditangani




 Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Rabu (1/7/2020).

JAKARTA | POLICEWATCH, - Polri mengungkap temuan adanya pemotongan atau penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak wabah virus Corona (COVID-19) di beberapa kota dan kabupaten di Sumatera Utara (Sumut). Sebanyak 16 kasus sedang ditangani jajaran polres di Sumut.

“Penyelidikan dugaan penyelewengan bantuan sosial bagi warga terdampak Corona di Sumatera Utara di beberapa kabupaten dan kota. Ada 16 kasus yang sedang ditangani oleh polres jajaran di (wilayah hukum) Polda Sumut,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono, Rabu (1/7/2020).

Brigjen Awi menyampaikan, dari hasil penyelidikan, para pelaku mengaku memotong atau mengurangi bansos karena berbagai alasan, mulai asas keadilan hingga uang lelah. Polri menuturkan jajaran polres di Polda Sumut hingga saat ini masih melakukan pengumpulan alat bukti.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, motif penyelewengan di antaranya pemotongan dana bansos dilakukan oleh perangkat desa setempat dengan maksud asas keadilan bagi yang tak menerima bansos, yang mana hal itu sudah diketahui dan disetujui sebelumnya oleh penerima bansos. Lalu pemotongan dana bansos dilakukan untuk uang lelah para oknum RT dan perangkat desa lainnya. Ketiga, pengurangan timbangan paket sembako,” jelasnya.

“Sampai saat ini aparat masih terus melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait dugaan adanya pemotongan dana bansos, (proses penyelidikan) dipastikan tanpa mengganggu proses distribusi bansos,” sambung Awi.

Berikut daftar Polres di Sumatera Utara yang menangani kasus pemotongan/penyelewengan bansos untuk warga terdampak Covid-19 :

1. Polrestabes Medan: 3 kasus
2. Polres Deli Serdang: 2 kasus
3. Polres Langkat: 3 kasus
4. Polres Tebing Tinggi: 1 kasus
5. Polres Simalungun: 2 kasus
6. Polres Pematang Siantar: 1 kasus
7. Polres Dairi: 1 kasus
8. Polres Toba Samosir (Tobasa): 1 kasus
9. Polres Samosir: 1 kasus
10. Polres Mandailing Natal: 1 kasus.(bang)

Pewarta : Bambang Md
Sumber : Humas Mabes Polri

Mapolsek Torgamba, AKP. Firdaus Kemit, SH Bersama Jajaran Dan Masyarakat, Adakan Syukuran DiHari Bhayangkara Ke 74



syukuran dihari Bhayangkara ke 74 Mapolsek Torgamba

Policewatch,  Labura ,-  Dengan masih mewabahnya pandemi corona atau virus covid 19, akan tetapi jajaran Mapolsek Torgamba masih tetap siaga dan terus mengadakan protokol kesehatan serta terus berbagi kasih terhadap masyarakat khususnya Torgamba. Namun hal ini memang sudah sering dilakukan oleh Kapolsek Torgamba sebelumnya.

 Kapolsek Torgamba, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan yaitu, AKP. Firdaus Kemit, SH beserta jajaran mapolsek mengadakan acara syukuran dihari Bhayangkara ke 74 tahun 2020 dengan kegiatan sederhana namun sangat berarti buat khalayak umum. Adapun kegiatan tersebut diantaranya, menyampaikan perihal membiasakan diri dengan hidup bersih, membagikan masker kepada masyarakat, memberikan nasi kotak kepada para abang becak motor Kecamatan Torgamba serta makan bersama sama dengan segenap jajaran mapolsek Torgamba serta undangan yang berhadir.Rabu (01/06/2020)

Kapolsek Torgamba, AKP. Firdaus Kemit, SH bersama dengan jajaran mapolsek Torgamba terus selalu mengingatkan para masyarakat dan pengguna jalan raya, masyarakat Torgamba pada khususnya agar tetap memakai masker, jaga jarak dan hindari kontak fisik secara langsung serta membiasakan diri dengan hidup bersih agar masyarakat terhindar dari virus covid 19 yang masih terus membayangi jiwa manusia.

Semoga untuk Kecamatan Torgamba dan Kabupaten Labuhanbatu umumnya akan selalu tetap aman, tertib, dan damai serta kinerja jajaran mapolsek Torgamba selalu tetap didukung oleh masyarakat dan tetap bersinergi dengan masyarakat. Juga dengan hadirnya AKP. Firdaus Kemit, SH sebagai Kapolsek Torgamba dapat membuat dan membawa Kecamatan Torgamba lebih baik dan nyaman. (Ali Usman).

Merasa difitnah oleh Ketua AI Muara Enim, Koordinator GAME Mintak Penegak Hukum "usut tuntas oknum tersebut"

Dok : POLICEWATCH

Muara Enim,Police Watch.news,- Sebelumnya telah viral berita online di media online,yang berjudul oknum ketua dan sekretaris aliansi indonesia cabang kabupaten Muara Enim,diduga tipu kontraktor 350jt di laporkan oleh kontraktor ke polda sumsel dengan laporan LPN/475/VI/2020.


Dalam berita tersebut ada inisial UT dan PN ” yang meminta uang Rp 10 juta yang mengatakan ada pesan Pak Bupati berikan kepada LSM agar tidak demo”. Dan perlu kami jelaskan, kalau itu maksud bupati berikan kepada LSM (Gabungan Aktivis Kabupaten Muara Enim) agar tidak demo.
Suhaimi Dahalik SH Sebagai Koordinator Gabungan Aktivis Kabupaten Muara Enim dan juga sebagai Ketua Umum LSM Sigap Provensi Sumatra Selatan menyatakan, tidak pernah meminta maupun menerima uang 10 juta yang di maksud dalam berita online tersebut apa lagi itu mengatasnamakan pesan Pak Bupati tersebut,”ujar dia
” Ia menambahakan apabila benar kalau memang berita tersebut terbukti benar ucapan “UT dan PN ” di dalam berita tersebut menyangkut, nama – nama Lembaga Suwadaya masyarakat (LSM) dan Gabungan aktivis Muara Enim 
kami meminta kepada penegak hukum untuk di usut tuntas karena hal di maksud termasuk pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan bagi kami Aktivis dan Lsm Kabupaten Muara Enim.Pintak Suhaimi Dahalik SH (Tim ME)


Plt Walikota Medan, Bersama Camat Medan Timur, Peringati Hari Jadi Kota Medan Secara Virtual


Dok : Policewatch,

Medan, POLICEWATCH,-  Biasanya sebelum adanya wabah virus corona atau covid 19 mewabah dipenjuru negeri, peringatan hari hari besar Nasional ataupun keagamaan, maupun peringatan hari jadi kota selalu ramai dan semarak. Namun dengan mewabahnya virus corona dibumi persada maka untuk kegiatan yang berbentuk keramaian masih dilarang untuk sementara hingga wabah corona selesai.

Kamis (02/07/2020) Plt Walikota Medan, Ir. H. Akhyar Nasution, M. Si beserta jajaran, dan Camat Medan Timur, M. Odi Anggia Batu Bara, S. STP bersama jajaran Kecamatan Medan Timur mengikuti peringatan hari jadi Kota Medan ke 430 Tahun 2020 yang di pimpin langsung oleh Plt Walikota Medan Ir. H. Akhyar Nasution, M.Si. yang pelaksanaan peringatannya dibuat secara virtual di Kantor Camat Medan Timur dan tetap mengacu pada protokol kesehatan, anjuran pakai masker, jaga jarak, hindari kontak fisik langsung serta membiasakan hidup bersih.   

Ditengah wabah pandemi virus corona Peringatan Hari Jadi Kota Medan kali ini pun di Peringati sangat sederhana, mengingat saat sekarang ini bangsa Indonesia pada umumnya, khususnya Warga Kota Medan sedang menghadapi wabah virus covid 19. Sehingga lebih baik mencegah atau mengantisipasi daripada sudah terjadi. Karena demi kelangsungan hidup umat lebih baik kita mengantisipasi sebelum semua terjadi.
Kegiatan ini juga mengacu pada Protokol kesehatan untuk menuju New normal. (Jhon Arizon Barus, SH).

Polri Musnahkan 12 Ton Sabu Dan 35.000 Ekstasi Hasil Pengungkapan Jaringan Internasional





Breaking News
Dok : Humas Mabes Polri/Bambang

JAKARTA|POLICEWATCH, Bareskrim Polri memusnahkan 12 ton narkotika jenis sabu dan 35.000 ekstasi serta 410 ganja dari jaringan internasional Iran- Timur Tengah di Serang, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat di Polda Metro Jaya, Kamis (2/7). Pemusnahan barang bukti narkoba ini sebagai bentuk transparansi Polri dalam menangani perkara tindak pidana narkotika.

Dalam keterangan persnya, Kapolri Jendral Idham Azis didampingi Kabareskrim Komjen Listyo Sigit, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Kamis (2/7/2020) mengatakan, bahwa seluruh barang bukti 1,2 ton narkotika jenis sabu dan 35.000 ekstasi yang dimusnahkan tersebut merupakan hasil penangkapan jaringan narkoba internasional Iran – Timur Tengah di Serang, Banten dan Sukabumi, Jawa Barat.

Dari hasil penangkapan tersebut, Tim Satuan Khusus Polri berhasil mengamankan tujuh orang tersangka. Dari 7 tersangka, tiga orang merupakan warga negara Iran yakni HSR alis Hs, MSR dan AN. Seorang berkewargaan Pakistan berinisial SM. Sementara tiga lainnya adalah WN Indonesia masing-masing AS, YCC dan MIS. ”Modusnya impor kurma dan pinang dari Pakistan dan Iran, ”kata Idham Azis.

Kapolri mengatakan, pemusnahan barang bukti narkoba ini merupakan upaya transparansi Polri dalam menangani kasus narkotika. ”Polri transparansi dalam menangani perkara tindak pidana narkotika,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Kedepannya, kata Idham, Satgas harus bersama-sama teman-teman BNN, Bakamla, bahkan rekan-rekan dari Bea Cukai harus bersama-sama dengan tujuan agar Indonesia bebas dari narkoba.

“Saya sangat mengapresiasi Kabareskrim, Satgas Merah Putih, teruslah. Saya minta tidak ada tempat atau ruang untuk para pelanggar. Lakukan tindakan tegas sesuai SOP. Kita bukan tempat transit atau tempat perdagangan,” Idham menandaskan.

Sementara itu, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit menambahkan, terungkapnya kasus ini berawal dari polisi mendapatkan informasi terkait aktivitas PT Alam Mahwan Sejahtera (PT AMS), sebuah perusahaan pengimpor kurma dan pinang yang telah menyalahgunakan kegiatannya untuk aktivitas penyelundupan narkotika.

“Setelah tim melakukan penyelidikan, ternyata di dalam perusahaan itu terdapat nama AS dan HSR warga Iran yang sama-sama pernah ditahan di Rutan Banceuy, Bandung terkait kasus narkotika. Dan kami mendapat informasi pada akhir Juni 2020 ini, PT AMS akan melakukan penjemputan barang dari kapal Iran ke kapal KM Walie di kawasan Pelabuhan Ratu. Dari sanalah kemudian polisi membongkar jaringan narkotika internasional ini,” kata Listyo.

Dikatakan, dalam aktivitasnya PT AMS di bulan Januari 2020 lalu, perusahaan importir korma yang dikendalikan AS dan HSR ini telah juga sudah berhasil menyelundupkan 140 bungkus Sabu dengan modus mengambil peralatan di tengah lautan Hindia dan sabu-sabu tersebut telah berhasil dijual oleh HSR.

“Namun dalam transaksi di bulan Mei 2020 lalu, para pelaku kembali menyelundupkan total 404 bungkus (dimana 63 bungkus sudah diedarkan) polisi berhasil membongkar aktivitas jaringan penyelundupan sabu-sabu bermodus impor kurma ini. Kami pun mengamankan 341 sabu-sabu tersebut,” kata Listyo.

Listyo mengungkapkan dalam aksinya, para pelaku tak hanya menggunakan PT AMS untuk menutupi penyelundupan ini, para pelaku juga mencoba melakukan pencucian uang dengan memanfaatkan PT Global Auto Trand dengan modus sebagai penyalur motor ke Iran.

“Adapun nilai transaksi selama bulan Januari hingga April 2020 mencapai 15 milyar, diduga uang tersebut adalah hasil pencucian uang dari transaksi-transaksi narkoba yang mereka lakukan,” kata Sigit.

Kabareskrim menyatakan para tersangka akan dijerat dengan pasal 114 ayat (2) subsider pasal 115 ayat (1) lebih subsider pasal 112 ayat (2) Jo pasal 132 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati,

Sumber : Humas Mabes Polri/Bambang

Dasim tegas bela warga, sarankan dinas PUTR dan camat, ganti Rugi lahan warga yang terpakai



Majalengka, POLICEWATCH,-Polemik pembebasan lahan proyek pelebaran di desa pasir ayu berlanjut ke gedung dewan.

Pada kamis, (2/7/2020) sejumlah warga pasir ayu dan juga pemilik lahan dari desa luar desa di undang komisi III DPRD kabupaten majalengka untuk rapat dengar pendapat (RDP)
Terungkap fakta baru bahwa ada point-point dalam berita acara yang di lakukan musyawarah pada tahun 2018 lalu yang sumir sehingga berpotensi menimbulkan potensi pelanggaran pidana.

Selain itu juga, terdapat 3 orang warga yang tidak hadir dalam musyawarah tersebut namun ada tanda tangan yang terbubuhkan.

Tim policewatch majalengka

KAPOLRI MINTA MAAF PADA MASYARAKAT BILA KINERJA POLRI BELUM MAKSIMAL

Kapolri Jenderal Idham Azis

SUMSEL|POLICEWATCH,- Kapolri Jenderal Idham Azis meminta maaf kepada masyarakat apabila selama bertugas, jajarannya belum dapat memenuhi ekspektasi yang ada. Hal itu diungkapkan saat memberi sambutan dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-74 yang digelar secara virtual dengan jajaran Polda dan Polres di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (1/7/20).

“Dalam kesempatan ini saya memohon maaf kepada masyarakat seluruh Indonesia apabila ada kinerja atau hal-hal yang belum bisa membuat ekspektasi masyarakat senang sama Polri,” ujar Idham dalam sambutannya.

Meski demikian, Jenderal Polisi Bintang Empat itu merasa bahwa dirinya selalu memikirkan untuk bertindak dan berbuat yang terbaik untuk institusi Kepolisian. Dia pun menyinggung penilaian masyarakat terhadap Polri dapat dikatakan baik dengan mencapai 82 persen, oleh sebab itu, menurut dia hal tersebut perlu dipertahankan.

“Karena itulah modal dasar kami sehingga kami dicintai oleh masyarakat,” ujar Idham.

Dalam pidatonya, Idham juga mengatakan selama ini Polisi yang bertindak baik belum tentu dimaknai baik oleh masyarakat. Oleh sebab itu, dia mengingatkan jajarannya agar tidak sekedar baik, melainkan menjadi yang terbaik.

Selepas perayaan Hari Bhayangkara, mantan Kapolda Metro Jaya ini kembali menyinggung permohonan maaf itu kepada awak media. Harapan dia, meski ke depannya banyak tugas-tugas menumpuk untuk kepolisian, namun nantinya tetap dapat dicintai oleh masyarakat.

“Kami akan benahi (kekurangan institusi), sehingga ke depannya Polri semakin dicintai masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta dengan tegas agar Polri mengutamakan keselamatan rakyat dalam melakukan penindakan hukum. Menurutnya, tindakan persuasif dan humanis harus diutamakan.

Jokowi menyampaikan itu saat menjadi Inspektur Upacara di hari peringatan HUT Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7/20).

“Perlu saya tegaskan keselamatan rakyat adalah yang utama, keselamatan rakyat hal tertinggi, lakukan secara persuasif dan humanis,” ujar Jokowi.

Arahan Jokowi itu bukan berarti meminta Polri menjadi lebih lunak, tapi tetap harus tegas. Selain itu, dia meminta agar Polri menjaga profesionalitas sebagai penegak hukum yang mengutamakan keselamatan rakyat.

Reporter : Bambang MD

Kontraktor Laporkan Oknum LSM, Ke Polda Sumsel Atas Dugaan Penipuan Jual beli Proyek Dan Catut Nama Oknum Pejabat


SUMSEL| POLICEWATCH,-  Amiruddin Murtuza.SE, sang kontraktor melaporkan inisial UD oknum LSM kepihak Polda Sumatera Selatan atas dugaan melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan nomor LP : LPB/475/VI/2020/SPKT, Tanggal 28 Juni 2020.


Kata Amir, Oknum UD dan PN mengaku sebagai Ketua dan Sekretaris Cabang salah satu organisasi Aliansi Indonesia di Kabupaten Muara Enim.

Dijelaskan Amir dua orang yang disebut  (Udin Tangsi dan Pian) diduga telah melakukan penipuan dan menggelapkan sejumlah uang miliknya sebesar Rp. 375 juta.

Kronologis kejadian "Mulanya saya ditelpon Aldi (teman saya di Muara Enim yang juga  pernah ikut bekerja dengan saya. Aldi menawarkan proyek-proyek besar kecil, kata Aldi kalau mau besok Ketua Aliansi dan sekretarisnya menunggu di kantor Aliansi Muaraenim " Ujar Amir, Rabu (01/07/2020)

" Besoknya saya berangkat langsung menuju kantor Aliansi Indonesia Cabang Muara Enim. Dikantor Aliansi Indonesia sudah menunggu Udin Tangsi, Pian dan Aldi. Pada saat itu saya diperkenalkan Aldi dengan Udin Tangsi dan P,ian kemudian mereka mengatakan "Kalau pak Haji Amir mau proyek-proyek, Aliansi Indonesia Cabang. Pusat ada jatah proyek dari pak Bupati pekerjaan Jembatan dan seluruh dinas di Muara enim yang ada proyek-proyek PL diserahkan semua kepada Aliansi Indonesia karena pak Bupati masih ada permasalahan hukum, kami dapat proyek-proyek ini karena telah mengamankan pak Bupati dari permasalahan dengan KPK "  ditirukan Amir.

Masih cerita Amir, dalam hal ini dia minta kepada Bapak Kapolres beserta  jajarannya, Bapak Damdin beserta jajarannya, Bapak Kajari beserta jajarannya,  seluruh pejabat Muara Enim, para anggota DPRD, para pengusaha, para tokoh masyarakat dan masyarakat jangan mau ditakut takuti oleh kedua oknum ini kesal " Amir

"  Setelah saya cek tentang kedekatan Udin Tangsi dan Pian dengan KPK, Kapolda dan Kajati ternyata kedua oknum ini tidak ada kedekatan sama sekali alias bohong dan menurut saya kedua oknum ini juga dari latar belakang yang tidak jelas, takutnya sudah ada korban lain yang ditipu oleh kedua oknum ini.  Dan mereka (kedua oknum ini) menjadikan Aliansi sebagai alat untuk melakukan penipuan dan saya minta di cek kebenaran perkataan ke dua oknun ini dalam melaksanakan aktifitasnya di Muaraenim mereka diberikan senjata api oleh Ketua Aliansi Pusat " Ungkapnya.

Lanjut Amir lagi, Kedua Oknum ini mengaku kelurga dekat pak Bupati, dan mereka setiap malam selalu membahas masalah Muara Enim di rumah dinas pak Bupati bersama pak Bupati.

Kedua oknum ini (Udin Tangsi dan Pian) juga mengatakan kalau Gedung kantor, Meja kursi, komputer, kendaraan dan  pengecatan kantor Aliansi di Muara Enim semuanya dari  pak Bupati.

" Waktu itu apa yang diceritakan Udin Tangsi dan Pian dibenarkan oleh Aldi sehingga membuat saya percaya kepada keduanya, apalagi mereka mengatakan dekat dengan orang KPK, orang Kapolda dan orang Kajati,  lalu mereka berdua meminta sejumlah uang Rp. 20 juta katanya untuk diberikan kepada Ketua Aliansi Pusat Rp 10 juta dan Ketua Aliansi Provinsi Sumsel Rp 10 juta " Beber Amir.

Kemuadian Lanjut Amir, beberapa hari kemudian kata Udin Tangsi dan Pian disuruh pak Bupati minta uang kepada saya sebesar Rp.300 juta, uang Rp. 300 juta itu kata Udin Tangsi dan Pian pesan pak Bupati berikan kepada oknum pegawai Kejaksaan  Muara enim.

" Saya tanya "judul Uang ini apa? kata Udin Tangsi dan Pian "Judulnya Uang Panitia untuk Proyek Besar Kecil" kemudian Udin Tangsi dan Pian mengatakan bahwa mereka dipantau jadi uangnya kirim lewat Aldi saja. Setelah uang Rp. 300 juta tersebut saya berikan ke Aldi. Karena menurut Udin Tangsi dan Pian dan Aldi uang tersebut langsung diberikan ke pegawai oknum kejaksaan berpangkat balok tiga dan mereka tidak mau menyebut namanya " Jelas Amir.

Lanjut Amir lagi, beberapa hari kemudian Udin Tangsi dan Pian minta uang Rp 10 juta lagi, kata UT dan P pesan pak bupati berikan kepada adik pak Bupati inisial (D). Kemudian UT dan P minta uang lagi sebesar Rp. 10 juta kata Udin Tangsi dan Pian pesan pak Bupati berikan kepada orang Pol PP yang jaga rumah dinas Pak Bupati,

" Kemudian lagi kembali. mereka minta uang Rp. 10 juta kata UT dan P pesan pak Bupati berikan kepada LSM agar tidak demo, kemudian Udin Tangsi dan Pian minta lagi uang Rp. 15 juta katanya untuk ongkos Kadis PU (pak Eko) ke Palembang dan ada beberapa kali UT dan P minta uang tunai kepada saya " Ujar Amir.

" Setelah mereka minta uang terus dan saya sudah 8 kali melakukan pertemuan dengan Udin Tangsi, Pian dan Aldi di Muara Enim, mereka mau minta uang lagi sebesar Rp. 500 juta, saya jadi curiga dan uang tidak saya berikan, karena  yang janji semula 2 minggu sudah ada kejelasan tentang pekerjaan ternyata hampir 2 bulan tidak jelas " Keluh Amir.

" Udin Tangsi dan Pian mengatakan sudah beberapa kali ketemu dengan Kadis PU (pak Eko) dan katanya terakhir pak kadis PU Muara Enim (pak Eko)  mengatakan kepada mereka supaya menembak paket paket yang mau tender dan Proyek-proyek PL tidak ada, nah... disitulah saya mulai sadar bahwa saya ditipu oleh Udin Tangsi, Pian dan Aldi. Saya minta kepada bapak Kapolda untuk menindak tegas kedua oknum ini yang berani berani selalu membawa nama KPK,  Kapolda dan Kajati untuk meyakinkan dan menakut nakuti sebagai alat untuk melakukan dugaan penipuan. Yang lucunya Udin Tangsi mengatakan  pak Kapolda, pak Wakapolda dan pak Kajati mau mencari rezeki bersama Aliansi


Terpisah Ketua LAI DPC Muaraenim Udin bersama anggotanya, menggelar jumpa pers kemarin rabu (1/7) Membantah atas tudingan yang ditujukan kepada saya dan anggota saya, dan itu tidak benar apa yang dilaporkan oleh Amir kontraktor ke Polda Sumsel, saya dituduh melakukan penipuan oleh Amir kata " Udin Tangsi kepada wartawan,itu fitnah dan akan kami Tuntut balik melalui jalur hukum sdr H.Amir " pungkasnya

Tim investigasi POLICEWATCH NEWS

Gubernur Sumsel Herman Deru Bersama Pangdam II Sriwijaya Hadiri Upacara HUT Bhayangkara ke 74



SUMSEL, POLICEWATCH, Rangkaian Acara Hari Bhayangkara Ke-74 di Polda Sumsel, Rabu (01/07). Diawali dengan Upacara Hari Bhayangkara Ke-74 melalui Video Conference se-Indonesia mengikuti rangkaian upacara yang ada di Istana Negara yang di pimpin langsung Presiden RI Joko Widodo. 

Upacara Hari Bhayangkara Ke-74 Polda Sumsel di Gedung Catur Prasetya dihadiri oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, SIP, M.Hum, Kapolda Sumsel Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri S., MM, Ketua DPRD Propinsi Sumsel Hj. RA. Anita Noeringhati, SH, MH, Kajati Sumsel Dr. Wisnu Baroto, SH, MH , Ketua Pengadilan Tinggi Sumsel Dr. H. Krisna Menon, SH, M.Hum dan Unsur Forkopimda Sumsel lainnya.

Upacara Hari Bhayangkara Ke-74 dengan mengangkat tema “Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif” berjalan khidmat dan lancar. Setelah pelaksanaan upacara Kapolda Sumsel memberikan penghargaan kepada Unsur Forkopimda Sumsel atas bantuan, kerja sama dan sinergitas dalam memelihara kamtibmas di wilayah hukum polda sumsel. Dilanjutkan dengan pemberian penghargaan dari Gubernur Sumsel kepada Polda Sumsel atas prestasi pengungkapan Cyber Crime kasus peretasan website PPID Provinsi Sumsel kemudian penandatangan dan pemberian Hibah Tanah dari Pemerintah Propinsi Sumsel kepada Polda Sumsel seluas 20.000 m2.

Kapolda Sumsel, Wakapolda Sumsel, Irwasda Sumsel, Para Pejabat Utama Polda Sumsel dan Ketua, Wakil Ketua dan Pengurus Bhayangkari Daerah Sumsel melanjutkan acara selanjutnya dengan mengikuti acara syukuran Hari Bhayangkara Ke-74 yang berlangsung di Istana Negara melalui tayangan Video Conference. 

Setelah selesai dilanjutkan dengan Acara Syukuran Polda Sumsel dengan berbagai macam acara dan kegiatan diawali dengan penayangan selayang pandang serta prestasi yang ditorehkan Polda Sumsel, lalu Pemotongan Tumpeng oleh Kapolda Sumsel dan Ibu beserta Wakapolda Sumsel dan Ibu yang diberikan kepada penerima Tumpang Tertua dan Termuda di Polda Sumsel, pemberian penghargaan kepada Personil/ASN Polda Sumsel yang berprestasi serta mitra polda sumsel (masyarakat) yang telah memberikan bantuannya kepada polda sumsel selama ini serta pemberian bantuan Kaki Palsu kepada Personil Polda Sumsel serta Penghargaan kepada PHL di Polda Sumsel yang telah mengabdi lama sejak tahun 1992 sampai dengan sekarang. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pemenang lomba-lomba dalam rangkaian Hari Bhayangkara Ke-74 dan penayangan video testimoni ucapan selamat Hari Bhayangkara Ke-74 dari Unsur Forkopimda Sumsel dan Tokoh Masyarakat Sumsel.

Melengkapi Rangkaian Acara Hari Bhayangkara Ke-74, Kapolda Sumsel menghantarkan para senior yang akan melaksanakan Wisuda Purna Bhakti. Acara ini sebagai bentuk penghormatan, penghargaan dan Apresiasi atas Dedikasi Kinerja yang telah dilakukan oleh para senior yang selama ini telah mengabdi memberikan yang terbaik selama di Polda Sumsel.

Kapolda menyampaikan rasa syukur dan terimakasih nya atas kelancaran dan kesuksesan acara yang telah berlangsung, mulai dari rangkaian acara dan puncak acara Hari Bhayangkara Ke-74. Ini berkat kerja keras kita semua dan saya memberikan apresiasi dan penghargaan yang luar biasa untuk kita semua yang telah bekerja dengan baik walaupun ditengah Pandemi Covid-19 saat ini. Dirgahayu Bhayangkara Ke-74 semoga kita selalu sukses, ujarnya.


Reporter : Bambang.MD

Diduga lakukan Penipuan ? Kontraktor laporkan Oknum LSM Muara Enim Ke Polda Sumsel



 
DOK : MPW
Muara Enim.Police Watch News,- Seorang kontraktor Palembang telah melaporkan salah satu oknum LSM Muara Enim UT Cs ke Polda Sumatera Selatan atas dugaan melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan 

Adapun menurut kontraktor H.Amir Oknum UT Cs telah melakukan penipuan terhadap diri nya.karena itu saya sudah merasa ditipu oleh oknum yang mengaku sebagai  ketua  Aliansi Indonesia yang berkedudukan di Muara Enim.

Dan sudah saya laporkan kepihak Polda Sumsel dengan bukti laporan :LPB/475/VI/2020/SPKT.tertanggal 28 Juni 2020

Dikatakan oleh Amir dua orang oknum tersebut (UTdan P Red )diduga telah melakukan penipuan dan menggelapkan sejumlah uang miliknya sebesar Rp. 375 juta.jelas nya 

" Awal mula nya saya ditelpon oleh  Aldi sebagai perentara  (teman saya di Muara Enim yang juga  pernah ikut bekerja dengan saya.) 

 Aldi menawarkan proyek-proyek besar kecil kepada saya 
kata Aldi kalau mau proyek di Pemda Muara Enim besok kuta temui seorang LSM yang berada di Muara Enim .mereka sangat dekat dengan Plt Bupati Muara Enim.ujar Aldi kepada saya
Besok kita temui mereka di Muara Enim tambah Aldi kepada saya lagi.Tiru H.Amir
Mereka adalah salah satu  Ketua Aliansi dan sekretarisnya ujar Aldi lagi 
Mereka sudah menunggu  menunggu di kantor Aliansi Muaraenim " Ujar Aldi kepada saya (Rabu01/07/2020)

" Besoknya kami berdua  berangkat langsung menuju kantor Aliansi Indonesia Cabang Muara Enim.disana sudah menunggu UT dan P 


Langsung saya di perkenalkan oleh Aldi dengan UT dan P.
kemudian mereka mengatakan "Kalau pak Haji Amir mau proyek di Dinas Dinas dalam lingkup Pemda Muara Enim  bahwa Aliansi Indonesia Cabang Muara Enim  ada jatah proyek dari pak Bupati.ujar UT.tiru H Amir

pekerjaan berupa Pembangunan dan Rehab Jembatan dan Proyek Jalan serta Proyek Pembangunan.dan Proyem lain nya yang ada seluruh dinas di Muara enim
Berupa proyek tender ada juga proyek Penunjukan langsung atau PL.ujar UT kepada Haji Amir.Semua nya diserahkan kepada kami ( kepada Aliansi Indonesia Red)ujar UT yang ditirukan oleh H.Amir

karena pak Bupati masih ada permasalahan hukum,maka proyek-proyek tersebut  telah kami Amankan katanya lagi terhadap .H.Amir yang menirukan pernyataan UT tersebut.

H.Amir, dalam hal ini menghimbau kepada seluruh pejabat publik seperti Bapak Kapolres beserta  jajarannya, Bapak Damdin beserta jajarannya, Bapak Kajari beserta jajarannya,  seluruh pejabat Muara Enim, para anggota DPRD, para pengusaha, para tokoh masyarakat dan masyarakat jangan mau ditakut takuti oleh kedua oknum ini.pinta H.Amir 

Masih masih dalam penjelasan  H.Amir Setelah saya cek tentang kedekatan oknum UT dan P  dengan Instansi  KPK.RI Polda SumSel dan Kejati SumSel ternyata kedua oknum ini tidak ada hubungan sama sekali alias bohong.ujar nya


kedua oknum tersebut juga dari latar belakang yang tidak jelas, takutnya sudah ada korban lain yang ditipu oleh kedua oknum ini menjadikan organisasi LSM Aliansi Indonesia  sebagai alat untuk melakukan penipuan.jelas H.Amir

Masih pengakuan H Amir lagi, Kedua Oknum ini mengaku kelurga dekat Plt Bupati, dan mereka setiap malam selalu membahas masalah Muara Enim di rumah dinas plt Bupati.tambah nya lagi

Menurut pengakuan UT dan P juga mengatakan kalau Gedung kantor, Meja kursi, komputer, kendaraan dan  pengecatan kantor Aliansi di Muara Enim semuanya dari Plt  Bupati.

" Waktu itu apa yang diceritakan UT dan P dibenarkan oleh Aldi sehingga membuat saya percaya kepada kedua.orang ini apalagi mereka mengatakan ada kedekatan dengan orang KPK.Orang Polda dan orang Kejati SumSel 

lalu mereka berdua meminta uang Rp. 20 juta katanya untuk diberikan kepada Ketua Aliansi Pusat Rp 10 juta dan Ketua Aliansi Provinsi Sumsel Rp 10 juta "cetus Amir lagi

Lanjut Amir, beberapa hari kemudian kedua oknum ini membawa pesan dari plt Bupati bahwa beliau memintak sejumlah Uang kepada saya sebesar Rp.300 juta, 

uang Rp. 300 juta tersebut  kata UT dan P ini bahwa tersebut akan diberikan kepada oknum  pegawai kejaksaan  Muara enim..

" Saya tanya "judul Uang ini untuk apa? Terhadap UT dan P

Judul Uang tersebut untuk Panitia baik  Proyek Besar maupun proyek Kecil" kemudian kedua oknum ini  mengatakan bahwa mereka dipantau (Plt Bupati Red ) jadi uangnya saya kirim via Aldi saja.ujar UT

Setelah sejumlah  uang Rp. 300 juta tersebut saya berikan ke Aldi. Karena menurut UT dan P. Aldi uang tersebut langsung diberikan ke pegawai kejaksaan berpangkat balok tiga tampa  mau menyebut kan namanya " terang Amir.lagi

Lanjut Amir lagi, beberapa hari kemudian UT dan P minta uang Rp 10 juta lagi kepada saya 

" kata UT dan P pesan dari pak bupati berikan kepada adik saya (Dd  red)

 Kemudian UT dan P minta uang lagi sebesar Rp. 10 juta kata UT dan P pesan dari  pak Bupati berikan kepada orang Pol PP yang jaga rumah dinas Pak Bupati,.lanjut H.Amir

"Selang wsktu tudak lama oknum UT ini mintak lagi  uang kepada H.Amir Rp. 10 juta katanya  UT dan P  itu pesan pak Bupati berikan kepada LSM agar tidak demo, kemudian UT dan P 

Kemudian kedua oknum ini mintak ditranferke sejulah uang  lagi  Rp. 15 juta katanya untuk ongkos Kadis PU (pak Eko) ke Palembang dan ada beberapa kali UT dan P minta uang tunai kepada saya " jelas H Amir.

" Setelah mereka minta uang terus menerus dari saya sudah 8 kali melakukan pertemuan dengan UT,(Udin Tangsu  P(Pian)dan Aldi di Muara Enim,

 mereka mau minta uang lagi sebesar Rp. 500 juta kepada saya
Saya merasa  curiga dan uang tidak saya berikan, karena  yang saya  janji semula 2 minggu sudah ada kejelasan tentang pekerjaan ternyata hampir 2 bulan tidak jelas " Keluh Amir.

" UT dan P mengatakan sudah beberapa kali ketemu dengan Kadis PU (pak Eko) dan katanya terakhir kadis PU Muara Enim mengatakan kepada mereka supaya menembak nenbak  paket paket  mau tender dan serta proyek PL tidak ada,tiru H Amir perntataan pak Eko 

 nah... disitulah saya mulai sadar bahwa saya ditipu oleh UT dan P serta  Aldi.

 Saya minta kepada bapak Kapolda untuk menindak tegas kedua oknum ini serta oknum oknum yang terlibat 
berani beraninya  selalu membawa nama KPK,  Kapolda dan Kajati untuk meyakinkan dan menakut nakuti dalam rangka melakukan kejahatan penipuan mereka (Red)

Menurut pengakuan daru kedua oknum in bahwa pak Kapolda, pak Wakapolda dan pak Kajati sumsel mau mencari rezeki bersama Aliansi. UT akui .tambah H Amir (Tim/hr/ir )