SEKOCI PADI,FKPPBM,KORPS.Membaur Dengan Ribuan Masa Pendukung Prabowo-Sandi Putihkan Bandung






Reporter  : Rodhi/Irfan
Ribuan pendukung Prabowo putihkan Bandung

Bandung (Policewatch.news) - Dalam rangkaian kegiatannya di Bandung, Jawa Barat, Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menunaikan ibadah Shalat Jumat di Masjid Raya Bandung atau Masjid Agung, Jalan Dalem Kaum, Regol, Kota Bandung, Jumat, (8/3/2019).
Prabowo tiba di pelataran Masjid pada pukul 11.50 Wib. Ketua umum Gerindra itu masuk ke lokasi Masjid lewat pintu samping

Pantauan policewatch.news, warga tampak terkejut dengan kedatangan Mantan Danjen Kopassus itu.
Saat rangkaian iring-iringan kendaraan tiba, warga belum banyak bereaksi. Namun begitu yang keluar Prabowo banyak warga yang langsung menghampiri.
Prabowo yang tiba mengenakan pakaian safari warna Khaki tersebut sempat menyalami warga sebelum masuk ke dalam masjid. Banyaknya warga yang ingin bersalaman membuat Prabowo harus dikawal ketat masuk untuk beribadah.

Sebelumnya Prabowo bertemu dengan sejumlah tokoh agama di kantor Pengurus Pusat Persis, di Bandung Jawa Barat.
Di tempat tersebut Prabowo disambut  pendukungnya dengan gembira ria.
FKPPBM Sambut Capres 02 

Selain itu  Ribuan Masa pendukung dan relawan pasangan Capres 02 yang terhimpun dalam berbagai komunitas maupun Organisasi kemasyarakatan salah satunya KORPS dan  SEKOCI PADI JA-BAR juga FKPPBM Tampak ratusan masa nya pun ikut andil dalam menyambut CAPRES nya.

Menurut Monang Situmurang Ketua FKPPBM Jabar dan juga tergabung di SEKOCI PADI  JABAR, Beliau yaqin dan optimis kalau di JABAR Capres 02 akan mampu meraih 75% suara.
Melihat antusias dan semangat-semangat Relawan dan organisasi kemasyarakatan yang mendukung Prabowo-Sandi  begitu meluap,dan menjamur di tiap-tiap sudut maupun pelosok wilayah jawabarat ini,  Kita semua tau dan tidak mengada -ada dimana Capres Berkunjung pasti lautan manusia pendukungnya akan membanjiri lokasi tersebut,khususnya di wilayah Jawabarat dan Berbagai wilayah lainnya, papar Monang
Monang S  Bersama Ribuan Masa yang tergabung di komunitas SEKOCI PADI JABAR

Monang juga menghimbau " WAHAI SAUDARA-SAUDARAKU SEPERJUANGAN, SEBANGSA DAN SETANAH AIR , MARI KITA RAPATKAN BARISAN DEMI TUJUAN KITA BERSAMA, DEMI NASIB BANGSA, NEGARA & AGAMA.nanti pada tanggal 17 april 2019 kita semua harus siap dan siaga untuk turut serta menjadi SAKSI di tiap-tiap TPS dimanapun berada sesuai dengan keberadaan di wilayah masing-masing,KITA KAWAL PESTA DEMOKRASI INI DEM TERCIPTANYA DEMOKRASI YANG BERSIH DAN TIDAK ADA KECURANGAN.Salam satu komando 17 April 2019 Ganti Presiden." pungkas nya

Rencananya setelaha Shalat Jumat, Prabowo akan menyampaikan pidato kebangsaan ke tiganya, di Universitas Kebangsaan Republik Indonesi (UKRI) di Jalan Terusan Halimun, Bandung, Jawa Barat pada pukul 15.00 WIB.**

TK ABA 5 Berkunjung ke Koramil Weleri.


REPORTER : CAK WER/NARDI
PELDA IWAN HERMAWAN

Kendal, (Policewatch.news),- KORAMIL 04/Weleri mendapat kunjungan dari TK ABA 5 Arrahmah Penyangkringan Weleri Kendal Jawa Tengah, Jum'at, (08/3).
 Anak-anak diajak ke Markas Koramil untuk mengenal lebih dekat tugas, pokok dan fungsi TNI. Kedatangan kunjungan tersebut disambut baik oleh PELDA. Iwan Hermawan dan jajaranya
Kepala TK ABA 5 Arrohmah Siti Rohmah SP.d  mengatakan tujuan rombongan TK ABA 5  Penyangkringan datang ke Koramil 04 untuk mengenal dan mendekatkan diri anak-anak kepada jajaran TNI sehingga kedepan anak-anak mempunyai gambaran tentang sosok TNI.

"Selain itu mereka juga ingin melihat dan mengenal langsung TNI lebih dekat. Karena TNI pada hakekatnya adalah milik rakyat dan untuk rakyat sehingga sudah sepantasnya TNI berjuang bersama rakyat, Dalam menjaga kedaulatan NKRI", Paparny 
Sementara itu PELDA Iwan ketika dimintai tanggapanya oleh jurnalis Policewatch.com terkait dengan tersebut, mengatakan.

"Kami berharap nantinya adik-adik ini juga bisa bercita-cita menjadi anggota TNI dan ikut melaksanakan tugas demi bangsa dan negara, Yang terpenting anak-anak semua harus rajin belajar, disiplin, patuh pada nasehat orang tua dan guru serta senantiasa berdoa," ucapnya. 
"Dengan mengenal dunia TNI, diharapkan anak mengetahui tentang TNI dan termotivasi untuk bercita cita menjadi TNI yang bertugas menjaga keutuhan NKRI. Dalam diri anak akan tertanam jiwa cinta tanah air dan membela Bangsa dan Negara", imbuh Iwan.

Sidang Tuntutan Tiga Kurir Asal Aceh Bawa Sabu 10Kg


Repoter    : Bambang.MD
Bawa Sabu-10Kg-Tiga Kurir Sabu Asal Aceh dituntut 19 Tahun Penjara

JAKARTA - MEDIA POLICEWACH.- Tiga kurir sabu-sabu asal Aceh masing-masing dituntut 19 tahun penjara dan denda Rp5 Miliar subsidair satu tahun kurungan.7/3

Ketiganya, M Yusuf alias Yusuf (40) Warga Dusun T. Bayu Desa MTG Paya Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara, Mukhtaruddin alias Tar (32) Warga Gampong Meunasah Pante Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara dan Mahardi Nurdin alias Mahadi (46) Warga Dusun TGK Malem Diwa Desa Gampong Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara.
Dalam nota tuntutan yang dibacakan Penuntut Umum, Anwar Ketaren menyebutkan, bahwa ketiga merupakan kurir sabu antar provinsi. Terungkap dalam persidangan, Mahadi membawa 10 Kg Sabu menumpangi Bus Simpati Star dari Aceh menuju Medan.

Sebelum berangkat ia menghubungi Yusuf, dan begitu juga Yusuf pun menghubungi Mukhtaruddin. Setelah sesampai Mahadi pun bertemu dengan Yusuf, kemudian keduanya bersepakat dengan upah Rp30 juta.
Namun saat membawa sabu tersebut, ia mengontak Mukhtaruddin untuk membawa ganja. Selang beberapa Mukhtar pun datang mengenderai sepeda motor dengan membonceng Yusuf dan barang yang dibawa Yusuf, yang kemudian diketahui barang tersebut adalah sabu.
Petugas Dirnarkoba yang menangkap keduanya bergegas mendatangi Bus Simpati Star untuk menangkap Mahadi yang akan kembali ke Aceh dengan bus*


BERITA VIRAL" SEMUT DAN KERTAS KELUAR DARI TELINGA SEORANG BOCAH DI MAJALENGKA"




Reporter ; DR. D. BRAM

Majalengka (Policewatch.news) ,-Peristiwa langka terjadi pada bocah yang masih duduk di bangku SMP mengeluarkan ribuan semut dan kertas dari telinganya.

Kejadian ini dialami Arief Adzka warga Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Kanbupaten Majalengka. Menurut keluarga Arief, Yuliani , penyakit yang dialami Arief terjadi sejak masih duduk di kelas 1 SD hingga sekarang. Pihak keluarga sudah beberapa kali berobat ke Dokter ahli Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) , namun tidak membuahkan hasil.

Dokter  THT menyebutkan tidak ada gejala penyakit pada telinga Arief.  "Dokter malah angkat tangan karena bingung menangani penyakit aneh yang dialami keponakan saya," seperti yang diungkapkan Yuliani pada Kamis (7/3/2019)

.Pihak keluarga mengaku pasrah atas kondisi yang dialami Arief. "Keluarga sudah merasa putus asa dan bingung harus dibawa kemana lagi karena setiap dokter THT yang dikunjungi selalu mengatakan tidak ada kelainan pada telinga Arief , " sekarang kami hanya bisa pasrah dan menunggu keajaiban agar Arief bisa normal kembali " katanya.

Sebuah akun Facebook yang bernama Andri memposting dua video Arif yang sedang membuang kertas dan semut dari telinganya. Bukan hanya video, Andri juga mengunggah photo semut dari telinga Arif. "Ini suatu kejadian di luar nalar ada seorang anak yang telinganya mengeluarkan semut dan kertas sampai ribuan banyaknya " tulis Andri.

Menurut Andri, pada Selasa (5/3/2019) kemarin, Arif kembali dibawa ke Dokter THT. Namun dokter angkat tangan dengan kondisi yang dialami Arif. Andri meminta saran dari netizen dengan kondisi yang dialami Arif. "Kemarin siang juga sudah dibawa ke Dokter THT namun pihak dokter angkat tangan mungkin karena bingung dan aneh. Buat para teman teman fb semua minta doa nya untuk kesembuhan anak ini dan bila punya saran atau info silahkan koment," ujarnya

Beragam komentar yang dilontarkan para netizen, dari mulai merasa aneh, hingga mendoakan Arief agar cepat sembuh . Ada juga yang menyarankan Arif agar dibawa ke pengobatan Alternatif , seperti diruqyah.



Terjadi Komntak Senjata "Tiga Prajurit TNI Gugur" 9 Orang KKB Tewas


Reporter : Marten Hambua

Papua (policewatch.news)- Terjadi kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata ( KKB) dengan anggota TNI di wilayah Kabupaten Nduga, Kamis (7/3/2019).
Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih Kolonel M Aidi saat dikonfirmasi melalui telepon  membenarkan hal tersebut, Namun, Aidi mengaku belum mendapat informasi pasti mengenai kontak senjata di Kabupaten Nduga, termasuk kondisi dari para anggota TNI.

“Benar adanya kontak senjata itu. Tapi kita ketahui di sana jaringan susah. Sampai saat ini saya juga berupaya memonitor melalui Radio SSB untuk menghimpun datanya. Nanti kalau sudah dapat informasi, saya akan rilis,” ungkap Aidi, Kamis malam,Tiga orang prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Nanggala, dilaporkan meninggal dalam kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata, di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yoshua Sembiring, kepada wartawan yang menghubungi dari Jayapura, membenarkan ada kontak tembak itu, yang menyebabkan tiga prajurit gugur.
''Memang benar ada laporan tentang kontak tembak, namun perkembangannya sejauh mana belum. Silakan hubungi Kapendam karena saat ini (saya) sedang berada di luar Papua," kata Sembiring, Kamis malam.
Sementara itu, data yang dihimpun terungkap tiga prajurit yang gugur dalam kontak tembak itu adalah Sersan Dua Mirwariyadin, Sersan Dua Yusdin, dan Sersan Dua Siswanto.

Dalam kontak senjata tersebut dilaporkan sembilan KKB tewas dan lima pucuk senjata api berhasil diamankan, beberapa Media lokal di Jayapura melaporkan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) melakukan penyerangan ke Pos TNI di Yigi, Rabu (6/3/2019) malam, Prajurit TNI melakukan tembakan balasan sehingga terjadi kontak tembak, Keesokan harinya, prajurit dari pos Yigi melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan pos, Saat melakukan pengejaran itu prajurit diserang kembali oleh KKSB dan tiga orang prajurit terkena tembakan sehingga meninggal dunia.

Dalam pengejaran tersebut ditemukan lima pucuk senjata api milik KKSB yang tertinggal, Sementara itu, untuk proses evakuasi korban dari lokasi, Kamis (7/3/2019) siang telah berangkat tim yang dipimpin oleh Brigjen TNI Muhamad Hasan yang beranggotakan Letkol Inf Riski Marlon dan 2 orang  tim medis. Tim evakuasi ini berangkat dari Timika kabupaten Nduga  dengan menggunakan helly bell tipe 412-A5177.
Saat ini ketiga jenasah prajurit yang gugur telah disemayamkan di RSUD Mimika menunggu pemberangkatan ke kampung halaman untuk di makamkan. Pemberangkatan jenasah direncanakan Jumat, (8/3/2019).
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, saat ini ada 600 prajurit TNI disiagakan untuk menjaga keamanan proyek pembangunan di Nduga, Papua.

Proyek pembangunan di Nduga sempat terhenti karena aksi penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB), Kejadian itu mengakibatkan sejumlah pekerja dari PT Istaka Karya tewas.

“Pasukan TNI tersebut akan digelar di sepanjang jalur pembangunan Trans Papua Wamena-Mumugu, khususnya dalam pembangunan jembatan. Teknis pelaksanaannya pembangunan akan dilanjutkan oleh satuan zeni konstruksi (zikon) TNI AD, sedangkan tenaga ahli tetap dari PT Istaka Karya dan PT Brantas," ujar Yosua melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (5/3/2019).  
Yosua mengatakan, pembangunan infrastruktur di Nduga merupakan salah satu program strategis nasional, sama halnya dengan program-program lainnya di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk membuka isolasi daerah, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Yosua mengatakan, saat ini warga sudah mulai kembali ke kampung mereka dan menjalani kehidupan sosial dan ekonomi secara normal. 
Yosua menyebut, KKB selalu memutarbalikkan fakta, membuat seakan-akan TNI merupakan pelaku penjahat kemanusiaan.
“Mereka membuat opini bahwa yang dibantai di distrik Yigi pada bulan Desember tahun lalu adalah anggota TNI yang menyamar, tapi nyatanya media bisa melihat langsung korban dikembalikan ke keluarga semuanya adalah warga sipil.

Bahkan kita lihat yang sedang viral di media sekarang, keluarga membuat surat terbuka kepada Presiden agar informasi tentang nasib anggota keluarganya yang masih dinyatakan hilang agar segera terungkap,” pungkasnya


Kongres Sekretariat Pers Bersama Indonesia 2019


Reporter : Nyaman
Kongres Sekretariat Pers Bersama Indonesia 2019
di Gedung Serba Guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (6/03).

DEWAN PERS INDONESIA TERBENTUK

Jakarta,(policewatch.news)-  Masyarakat pers Indonesia yang bergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Pers Indonesia dari sabang sampai merauke telah membentuk dan telah memilih Dewan Pers Indonesia hingga ke tingkat daerah di seluruh Indonesia.

Keputusan bersama itu dilakukan melalui Kongres Pers Indonesia 2019, di Gedung Serba Guna Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (6/03).

Kongres Pers Indonesia 2019 yang diawali dengan pembahasan Tata Tertib Kongres Pers Indonesia itu telah memilih Dewan Pers Indonesia di tingkat pusat serta Dewan Pers Indonesia ditingkat Provinsi.

Di pusat, DPI beranggotakan 21 orang. Sedangkan ditingkat provinsi DPI beranggotakan 3 orang. Baik DPI tingkat pusat maupun di daerah bersama-sama secara paralel nantinya akan menciptakan iklim kehidupan pers yang kondusif, profesional, berkualitas dan merdeka dari tindakan diskriminasi dan intervensi.

Selain untuk mengayomi seluruh masyakarat pers Indonesia, Kongres Pers Indonesia mengejewantahkan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, serta untuk menyusun dan menetapkan peraturan-peraturan di bidang Pers, dan memilih anggota Dewan Pers yang independen.

Sekira 700 orang wartawan, pemimpin redaksi, pemimpin perusahaan serta 12 Organisasi pers bersama seluruh unsur pimpinan hadir dalam Kongres Pers Indonesia 2019.

Rapat kerja DPI akan berlangsung bulan depan dengan agenda pemilihan Ketua Dewan Pers Indonesia yang telah ditetapkan dalam kongres.

*DPI Provinsi Sumatera Utara*

Sementara untuk Sumatera Utara, Dewan Pers Indonesia diisi oleh Devis A Karmoy, S.Sos, M.I.Kom dari unsur organisasi pers (SPRI), DR. Mirza Nasution, SH., M.Hum dari unsur tokoh masyarakat serta Muhammad Arifin dari unsur perusahanan pers.

Ketua Tim Formatur, Heintje Mandagi mengatakan dengan terbentuknya Dewan Pers Indonesia melalui Kongres Pers Indonesia 2019 ini, maka kedepan tidak ada lagi kasus kriminalisasi terhadap jurnalis di tanah air.

Ketua Umum DPP Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) ini berharap kepada Pemerintah baik di pusat maupun di daerah, termasuk verifikasi wartawan dan media bukan lagi menjadi tunggal ditangani dewan pers seperti yang terjadi selama ini.

"Bahwa tidak ada lagi kriminalisasi pers di seluruh Indonesia, karena kita punya tubuh sendiri, aturan sendiri. Nah, itu yang kita implementasi, jangan ada lagi verifikasi media oleh Dewan Pers," sebut Heintje Mandagi.

Ketua Umum DPP SPRI itu menyebutkan dalam waktu dekat DPI akan mengirimkan surat kepada presiden untuk guna mengingatkan supaya tidak lagi terjadi kriminalisasi terhadap pekerja pers.

"Kita punya aturan sendiri, Dewan Pers Indonesia dan seluruh organisasi pers dia (Sekber Pers Indonesia) lah yang berhak memverifikasi. Dan nanti Dewan Pers Indonesia akan membuat surat pemberitahuan ke seluruh kementerian, presiden, bupati, gubernur bahwa kita punya konstituen sendiri. Tidak ada lagi diskriminalisasi di daerah." Jelas Heintje Mandagi Ketua Umum DPP SPRI yang juga Ketua Tim Formatur Pemilihan DPI. 

Cemburu Karena "Pesan Mesra di Ponsel" Lelaki Asal Bekasi Ini Habisi Istri


Reporter : Zuraid 
ilustrasi

Bekasi (Policewatch.news) - Perkara cemburu buta dan sakit hati membuat pria berinisial S (27), warga Kampung Gebang Malang, Desa Sirnajaya, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, tega menghabisi istrinya berinisial N (29).
Aksi sadis suami bunuh istri di Bekasi, S  dibantu rekannya berinisial M (30) membekap lalu mencekik korban hingga tewas dan jasadnya ditinggal begitu saja, Kejadian berlangsung pada 27 Februari 2019 lalu.Kasus ini terungkap ketika warga sekitar mencium bau tidak sedap di rumah korban pada, Senin, 4 Maret 2019.

Kapolsek Serang Baru, AKP Wito, mengatakan, warga yang curiga dengan bau busuk lalu berusaha memeriksa ke dalam rumah dan mendapati N sudah membusuk, Penemuan mayat itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan langsung dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah olah TKP, kita menyimpulkan ada beberapa kejanggalan dan bukti-bukti tersangka mengarah kepada suaminya sendiri yaitu S, pelaku kita amankan di daerah Serang Baru," kata Wito, Rabu, (6/3/2019).
Setelah penangkapan S, polisi terus melakukan penyelidikan, dan tersangka mengaku melakukan pembunuhan berencana dengan dibantu rekannya bernama M."Empat jam setelah penangkapan S, kita amankan pelaku lainnya yakni M di daerah Jonggol," kata Wito.

Kompol Wito menjelaskan, aksi keji pelaku menghabisi nyawa istrinya bermula ketika S menceritakan masalah rumah tangganya kepada M, pada 26 Februari 2019
S mengaku selama ini diperlakukan tidak baik oleh istrinya, terlebih ketika dia mengetahui bahwa istrinya selingkuh dengan pria lain, Hal itu diketahui ketika tersangka S memergoki istrinya berbalas pesan mesra melalui ponselnya.

"Selain itu, dia (S) juga sakit hati karena sering diperlakukan kasar, dihina sama istrinya, kemudian keduanya merencanakan pembunuhan keesokan harinya," kata Wito.
Pada hari kejadian, Rabu, 27 Februari 2019, pukul 01.00 WIB kedua pelaku datang ke rumah korban dan masuk melalui pintu belakang menuju kamar tidur, Saat itu, posisi korban sedang tertidur, pelaku M langsung membekap korban dengan menggunakan handuk sambil mecekik leher korban, Sedangkan S memegangi tangan dan kaki korban agar tidak meronta-ronta. Sebab, anak korban HK (4), berada samping korban dan sedang tertidur lelap.
"Setelah korban sudah tidak bernyawa, pelaku langsung menutupi dengan kain seprai berwarna ungu, kedua langsung meninggalkan TKP, pelaku M membawa sepeda motor scoopy milik korban beserta STNK ke daerag Jonggol atas suruhan S," katanya.

Kemudian pagi harinya, pukul 05.00 WIB, S datang kembali kerumah korban untuk mengambil anaknya yang saat Itu sedang menangis.Pelaku kemudian membawa anaknya dan meninggalkan TKP seolah tidak terjadi apa-apa.

Adapun barang bukti yang diamankan polisi dalam kasus ini yakni, satu buah handuk, satu buah bantal, satu unit sepeda motor milik korban beserta STNKnya.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 340 KUHP Pidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman 20 tahun penjara. (*)

Robertus Robet "Yang Viral Dalam Video Menghina TNI" Ditangkap Polisi Di Rumahnya


Reporter : Fauzyiah 
Polisi menjemput aktivis sekaligus dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ),
Robertus Robet dari kediamannya di kawasan Depok

Jakarta (policewatch.news) - Polisi menjemput aktivis sekaligus dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Robertus Robet dari kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat pada Rabu malam (6/3).
Robertus Robet ditangkap karena sudah ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian dengan melanggar UU ITE ketika bernyanyi dalam Aksi Kamisan di kawasan Monas, Jakarta pada 28 Februari lalu.

Dia dibawa dan diperiksa di Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Diduga, ujaran kebencian yang disampaikan Robertus Robet saat Aksi Kamisan adalah menyayikan gubahan dari lagu Mars ABRI (sekarang TNI) yang populer di kalangan aktivis reformasi 1998.

Informasinya, saat ini sudah ada beberapa pengacara Robertus Robet yang mendampingi di Bareskrim Polri.

Diwartakan sebelumnya, Robertus Robet sudah mengklarifikasi terkait video viral yang menyebut dia mengkritik TNI. Menurut Robet, aksinya dalam video tersebut bukan bermaksud untuk mengkritik atau menghina TNI.

"Lagu itu dimaksudkan sebagai kritik saya terhadap ABRI di masa lampau, bukan terhadap TNI di masa kini. Apalagi dimaksudkan untuk menghina profesi, organisasi dan institusi TNI," ujar dia

Polres Surakarta selidiki paket senjata api dari luar negeri


Reporter : Taufiq S
Polres Kota Surakarta akan menyelidiki barang berupa paket berisi senjata api laras panjang yang dikirim dari luar negeri melalui Pos pengiriman barang Amerika Serikat

Surakarta (Poicewatch.news) - Polres Kota Surakarta akan menyelidiki barang berupa paket berisi senjata api laras panjang yang dikirim dari luar negeri melalui Pos pengiriman barang Amerika Serikat, Barang tersebut telah diserahkan petugas Kantor Bea Cukai Surakarta kepada Polres setempat, Rabu.

"Kami telah menerima paket barang dari petugas Kantor Bea Cukai Surakarta berisi senjata api yang belum dirakit, impor dari luar negeri," kata Kapolres Kota Surakarta Kombes Pol Ribu Hari Wibowo, di Mapolres setempat, Rabu.

Menurut Kapolres pihaknya menerima senpi yang diduga ilegal satu paket ditemukan oleh petugas Bea Cukai melalui kiriman Pos dari Amerika Serikat.

Ada beberapa unit yang dikirim bagian-bagian dari senjata api laras panjang itu, Petugas Bea Cukai awalnya menunggu hingga 30 hari paket barang itu, tidak ada yang mengambil, dan kemudian disita lalu diserahkan ke Polresta Surakarta untuk diselidiki.

"Hal ini, bukti senergitas antara Polri dengan pihak Kantor Bea Cukai yang berkomitmen untuk meningkatkan pangawasan terhadap pengiriman keluar masuk barang dari Indonesia maupun luar negeri," kata Kapolres.

Menurut dia paket tersebut dikirim dengan alamat penerima bernisial IK di Jalan Adi Sucipto No. 4 Solo. Namun, setelah dicek ke alamat tersebut, ternyata fiktif."Kami akan selidiki bersama untuk menemukan alamat pengirim dan siapa penerimanya," kata Kapolres.

Menurut Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea Cukai Surakarta Aris Baroto, barang paket senjata api tersebut kondisi terurai antara lain popor senjata api tiga buah dan sparepart perlengkapan senjata banyak jenis.

Namun, pihaknya tidak menemukan amunisi dari senjata api yang dikirim melalui jasa Pos dari Amerika Serikat itu.

"Kami melakukan penegakan dan kami serahkan ke kepolisian, terkait dengan Undang Undang Darurat, barang berupa senjata harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian," kata Baroto.

Wakil Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Andi Rifai menambahkan pembelian senjata api dari luar negeri semuanya harus ada izin dari Bagian Intelkam Mabel Polri.

Menurt Andi Rifai mekanisme barang impor dari luar masuk terlebih dahulu Bagian Intelkam, untuk mengecek masalah surat izin impor dan sebagainya.

Jika benar kemudian disalurkan lewat melalui organisasi resmi seperi Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).

Organisasi resmi Perbakin importir di dalam negeri setelah mendapatkan surat izin kemudian mereka membawa ke luar negeri atau pabrik pembuatan senjata.

Barang masuk harus dicek kembali jika sesuai izinnya, langsung disalurkan melalui Perbakin.

"Senjata kiriman dari luar itu, buatan AS dengan merek Viper memiliki kaliber 7.62 mm. Senjata target itu, biasanya untuk berburu dengan jarak jangkau efektif sekitar 500 meter," kata Andi.


MOI Jabar Persiapkan Pusat Server Data Media Online

REPORTER : ABUCEK

 DPW MOI Provinsi Jawa Barat, Doni Ardon saat acara pelantikan pengurus DPW MOI Jabar di Bandung Creative Hub


BANDUNG (POLICEWATCH.NEWS) - Dewan Pimpinan Wilayah Media Online Indonesia (DPW MOI) Provinsi Jawa Barat tengah mempersiapkan konsep pengelolaan server pusat data untuk aktivitas virtual media online. Targetnya, hosting server dijalankan dengan pengelolaan SDM yang termanajerial terhadap keberadaan media online di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Demikian disampaikan sekretaris DPW MOI Provinsi Jawa Barat, Doni Ardon saat acara pelantikan pengurus DPW MOI Jabar di Bandung Creative Hub, Rabu (06/03/2019) siang.

Menurut Doni, keberadaan media online di Indonesia saat ini jumlahnya mencapai angka cukup fantastis, yakni sebanyak 43 ribu media online. Dari keseluruhan media tersebut, hanya 168 yang dinilai profesional oleh Dewan Pers, sedangkan sisanya seakan mengalami kegamangan dan kehilangan peran.

"Media yang gamang cenderung membuat ulasan ngasal dan tidak memikirkan dampak sosial yang ditimbulkan," kata Doni Ardon menganalisa.

Begitupun informasi yang diangkat lebih banyak mengulas topik perbincangan netizen di media sosial dengan menambah bumbu dalam kemasan beritanya.

Karena alasan tersebut, DPW MOI Jabar inisiatif membangun pusat server data yang diyakini mampu melakukan peran pengendalian informasi secara bijak, menyediakan perlindungan penuh dengan tingkat keamanan yang tinggi dan konektivitas jaringan yang kuat untuk memberi layanan penuh tanpa gangguan operational website selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu dan 365 hari dalam 1 tahun tanpa henti.

Testimoni Doni Ardon, merupakan serangkaian dari rundown acara pelantikan pengurus DPW MOI Provinsi Jawa Barat dan pelantikan pengurus DPC MOI Bekasi.

Ketua DPW MOI Jawa Barat Ikin Rokiin usai dilantik ketua umum DPP MOI Rudi Sembiring langsung melantik pengurus DPC MOI Bekasi saat itu juga.

Acara pelantikan juga dihadiri Humas Pemprov Jawa Barat, Humas Pemko Bandung, Kasi Penum Kejati, Humas Polda Jabar, ketua umum Watch Rellation Corruption (WRC), ketua Himpunan Anak Bangsa (HABI) Indonesia - Jawa Barat, ketua Aspedin, tokoh agama, masyarakat, kepemudaan, dan beberapa undangan terkait lainnya.

Pelantikan DPW MOI Jabar berjalan dengan sukses dan lancar dipandu MC Prima Ramadhan. MC kocak ini termasuk salah satu pengisi acara Cangehgar di Anteve dan host pada grup band West Java Syndicate yang tampil menghibur acara pelantikan DPW MOI Jabar.

Usai melantik DPW MOI Provinsi Jawa Barat,
Ketua umum DPP MOI Rudi Sembiring mengatakan bahwa saat ini keberadaan media online jumlahnya cukup menjamur.

"Siapapun bisa membuat media online dengan mudah dan murah, sehingga keberadaannya lebih diminati insan pers bila dibandingkan mendirikan media cetak," ucapnya.

Meski begitu, media online (situs-web-blog) yang berbadan hukum (PT atau CV) akan lebih dipercaya oleh pembacanya dan diterima keberadaannya dalam kerjasama terhadap pemerintah atau mitra periklanan manapun, karena berada  dalam status hukum yang jelas.

Dalam kaitan itu, DPP Media Online Indonesia menargetkan 1000 pendirian badan hukum perusahaan pers sampai ke akhir tahun 2019.

Target ini ditempuh dengan melakukan beberapa terobosan yaitu mempermudah proses pendirian setiap perusahaan Pers dan meringankan biayanya.

"Sehingga tidak ada lagi alasan untuk media online di Indonesia tidak berbadan hukum perusahaan pers. Bahkan jika ada pengusaha media online yang tidak mampu membiayai pembuatan perusahaan persnya, kami di DPP MOI akan memberikan pinjaman atas sebahagian dari biaya itu demi berkembang dan semakin majunya media online di Indonesia," ungkap dia. (Red)