Diduga Siasati Penjualan BBM Bersubsidi Ke Para Tengkulak " Aksi Curang SPBU 14.288619 Ni Tergolong Rapi


POLICEWATCH,Bengkalis - Diduga Akibat Lemahnya Pengawasan dari pihak Pertamina dalam memantau kegiatan SPBU dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak Bersubsidi ( BBM ) membuat beberapa SPBU masih nekat bermain curang dan membandel melayani penjualan BBM Bersubsidi khususnya Premium kepada para tengkulak atau pengecer guna meraih keuntungan.

Padahal sangsi yang diterapkan oleh pihak Pertamina maupun Kementerian ESDM bukanlah main - main dan layak diperhitungkan oleh para pemilik SPBU dan para tengkulak kalau tak mau terjerat sangsi hukum sebagaimana disebutkan dalam UU No.22/2001 tentang Migas dan ditegaskan dalam Pasal 53 UU No.22)2001 Tentang Migas dengan Ancaman Hukuman Penjara Maksimal 6 Tahun dan Denda Maksimal Rp. 30 Milyar, Bahkan Untuk SPBU yang Tetap Membandel juga diancam akan dicabut izinnya.

Namun nampaknya ancaman yang jelas diterangkan tersebut sama sekali tak dipandang atau sengaja diabaikan oleh para Oknum SPBU 14.288619 yang diduga lebih mengutamakan para tengkulak ketimbang Masyarakat selaku pengendara motor yang seharusnya berhak mendapatkannya.

Seperti halnya investigasi langsung yang dilakukan oleh Awak Media pada hari Rabu, 4 Maret 2020 di sebuah SPBU yang terletak di seputaran Jalan Jendral Sudirman Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

Dimana hasil pantauan awak media dilapangan , menyebutkan bahwa guna menyembunyikan aksi nakal tersebut kepada tengkulak tergolong lumayan rapi.

Yang mana agar tak nampak melayani penjualan terhadap tengkulak melalui jerigen , SPBU 14.288619 ini mengisisikan premium / BBM Bersubsidi ini kepada beberapa mobil milik tengkulak yang datang beberapa kali mengisi BBM di SPBU tersebut.

Dimana saat awak media melihat meteran harga setiap pengisian BBM tersebut  berkisar mencapai kurang lebih Rp.650.000 ( enam ratus lima puluh ribu rupiah ) dalam sekali isi.

Kemudian beberapa mobil yang diduga milik tengkulak ini langsung bergerak meninggalkan lokasi SPBU dan mengarah ke salah satu rumah yang berada di belakang SPBU tersebut guna untuk menyuling minyak dari tangki mobil ke Jerigen yang mereka sediakan kemudian kembali lagi ke SPBU guna untuk mengisi BBM Bersubsidi kembali.

Hal itulah yang dilakukan oleh beberapa mobil yang terlihat hampir setiap hari keluar masuk kedalam SPBU tersebut.

Akibatnya persediaan BBM Bersubsidi ( Premium ) ini tak lagi bisa dinikmati masyarakat secara merata karena Stok Minyak Premium di SPBU tersebut sudah habis.

Seperti halnya yang dikeluhkan oleh salah seorang warga Duri selaku pengendara roda dua ( Sepeda Motor ( yang tak mau dipublikasikan namanya .

Kepada awak media saat dikonfirmasi,pengendara tersebut mengatakan bahwa terkadang dirinya harus membeli minyak pertakit karena premium habis.

" Itulah pak terkadang saya geram juga melihat tingkah para oknum SPBU ini yang terkesan lebih mengutamakan para pengecer daripada kami Masyarakat kecil ini ," Ucapnya.

" Intinya saya selaku pengendara berharap agar pihak Pertamina bisa lebih tegas lagi kepada para SPBU nakal agar jatah premium yang seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat bisa dirasakan sepenuhnya bukan setengah - setengah ,"Harapnya sambil menstater Honda meninggalkan Awak Media.

Dilain tempat saat dikonfirmasi beberapa petugas SPBU 14.288619 saat ditanyai oleh awak media terkait siapa Nama dan no Contak Humas SPBU tersebut enggan menyebutkan nama Humas mereka dan mengaku tidak memiliki No nya .

Bahkan salah seorang petugas lain yang juga tak tercantum nama di bajunya , sempat bertanya kepada awak media 4/03/20

Petugas : " Maaf anda dari mana , Trus ada keperluan apa .

Awak Media : Dari Media pak, Siapa Humasnya Pak ,Ada No nya.

Petugas : Ndak Tau Saya ,Bukan Urasan Awak Tu.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada jawaban resmi dari pihak SPBU 14.288619 tersebut.

Tim :Policewatch
Sumber : erapublik.com

Oknum Pegawai Di Bapemda F Dan 2 Temannya Ditangkap Satresnarkoba Polres Lahat

DOK :MPW

 Ditemukan BB 4 pil Ektasi Dalam Penangkapan kepada tersangka kini mendekam di sel tahanan 

LAHAT— POLICEWATCH.NEWS -  Tim Walet Polres Lahat, Berhasil Mengamankan Pemuja Narkoba, Salah Satu Dari Tersangka Ada Oknum ASN, Yang Bekerja Dilingkup Pemerintahan Kabupaten Lahat,Tersangka Berinisial FZ  diringkus Bersama Temannya Yang Berinisial Y dan H, Saat Mereka Berada di Simpang Stasiun, Yang ada di Jalan Mayor Ruslan II Lahat, Pada Hari Jumat (28/02/2020), Penangkapan itu Sekitar Pukul 19:00 Wib

Penangkapan Tersangka dipimpin Langsung Kasat Narkoba Polres Lahat, AKP Boby Eltarik Beserta Kanit II Tim Walet, Iptu Mastoni Saat Berada Dilokasi, Barang Bukti yang Didapat Empat Butir Pil Ekstasi, Satu Botol Minuman Keras, dua Unit Handphone Milik Tersangka, Serta Kendaraan yang Digunakan Ikut diamankan Petugas Untuk pemeriksaan Lebih Lanjut,

“Awalnya kita menyetop Satu unit Mobil Yang Berisikan Limah Orang, yang Berada Didalam Mobil, Limah Orang Itu Termasuk Sopir, Setelah Melakukan Pemeriksaan Dan Pengeledahan, Hanya Tiga Orang yang Ditetapkan Sebagai Tersangka, Sementara Dua Orang Lainnya Yang Berinisial E dan D kita Pulangkan, Karena Waktu Dites urineya negatif, Namun Mereka Dikenakan Wajib Lapor,” tegas Kapolres Lahat, AKBP Irwansyah Yang Didampingi Kasat Narkoba AKP Bobby Eltarik Saat " Press Release kepada sejumlah awak media.

Reporter  : Bambang.MD

IWO PALI JALIN SILATURAHMI KOMISI 1 DPRD SINERGI KESIAPAN RAKERDA IWO SUMSEL

DOK :MPW

WARTAWAN MASUK DESA PROGRAM IWO SUMSEL UNTUK MENG UPDATE INFORMASI MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 5.0 

PALI – POLICEWATCH.NEWS,- Pengurus Daerah (PD) Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pasca Restrukturisasi Kepengurusan mengadakan audensi dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PALI. Dalam kesempatan ini Ketua IWO PALI, Efran didampingi oleh Wakil Ketua, Syamsudin, Sekretaris, Engghie Brama Nova, Bendahara, Heru Martin, Ketua Bidang SDM, Hendri Irdianto, Ketua Bidang Kaderisasi dan Usaha, Zulman, Ketua Bidang Kesejahteraan Anggota, Samsul Rizal Rabudin, Ketua Bidang Advokasi dan Pendampingan Hukum, Eddi Saputra dan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat, Meri Ismanto. 

Bertempat diruang kerja Komisi I DPRD PALI, PD IWO PALI disambut oleh Wakil Ketua Komisi DPRD PALI, Khoirillah dan Anggota Komisi I DPRD PALI, Safirin.

Dalam paparannya Ketua IWO PALI selasa (03/03/20), Efran mengatakan tujuan audensi untuk mempererat tali silaturahmi dan menjalin kerjasama kelembagaan. Dalam hal ini juga kami sampaikan Pengurus Wilayah IWO SUMSEL akan menggelar Rakerda pada tanggal 12 – 13 Maret 2020 di Palembang,” jelasnya.

“Tentu akan menjadi harapan kita bersama bahwa IWO PALI akan bersinergi sebagai mitra kerja Komisi I DPRD PALI.

“Media dan Wartawan yang tergabung dengan IWO PALI siap untuk menyampaikan program dan kinerja Komisi I kepada masyarakat melalui berita online.

“Terkait dengan Rakerda IWO membuat program Wartawan Masuk Desa.

“Kami yakin ini sebuah jawaban dari program nyata IWO menjaga Indonesia.

Wakil Ketua Komisi I DPRD PALI, Khoirillah mengucapkan terima kasih atas kepercayaan PD IWO PALI untuk menjalin kemitraan dengan Komisi I DPRD PALI.

“Kami merasa sangat terbantu dengan hadirnya IWO di Kabupaten PALI.

“Media Online sangat cepat dalam menginformasikan berita.

“Terkait dengan program Rakerda IWO kami pasti akan mensupport.

“Semoga Rakerda IWO sukses sesuai dengan rencana tanpa ada halangan apapun.

Sementara itu Anggota Komisi I DPRD PALI, Safirin menambahkan bahwa Program IWO Wartawan Masuk Desa adalah ide yang sangat baik sekali.

“Sebagian besar kami anggota dewan juga berasal dari Dapil di wilayah pedesaan.

“Program ini sangat membantu sekali, karena banyak masyarakat yang menyampaikan keluhannya kepada kami.

Diakhir pertemuan Khoirillah dan Safirin akan menyampaikan semua hasil diskusi audensi kepada ketua dan anggota Komisi I.


Tim liputan :  IWO Lahat

Hakim Junaidah KPK Minta Aries HB Alias Om Yes Dan Juarsyah Dijadikan Terdakwa

suasana sidang  PN TIPIKOR Palembang

" Aries HB Alias Om Yes  Ketua DPRD Dan Plt Bupati H.Juarasyah 
Tidak Megakui Terima Uang"

PN.TIPIKOR -RN - Sidang yang digelar selasa (3/3/2020) dihadirkan saksi Aries HB ketua DPRD Muara Enim, Plt.Bupati Muara Enim Juarsyah, Indra Gani ( anggota DPRD ), Fitriyansyah  (anggota DPRD ), Wiluam Husin ( mantan anggota DPRD ), Agung Arga, Nurul Aman ( mantan Wabup) dan Edy Rahmadi)

8 Saksi Dihadirkan Sidang Ahmad Yani Bupati Non Aktif didampingi Pengacaranya

Sidang dipimpin Majelis Hakim Erna Suharti, Junaidah dan Abu Hanifah.

Sedangkan Jaksa Penuntut Umum Roy Riyadi dan M.Ridwan.

Sidang sempat di break setelah terdengar kumandang azan Ashar dan sekitar pukul 16.00 wib , sidang dilanjutkan lagi menghadirkan saksi Plt.Bupati Juarsyah, Ketua DPRD Muara Enim, Aries HB, Indra Gani, Fitriyansyah dan Wiliam Husin

Sejumlah pertanyaan dari hakim kepada 5 saksi diantaranya yang menarik pertanyaan dari hakim Junaidah kepada saksi Aries HB dan Juarsyah sambil emosi  " kamu Aries dan Juarsyah terima uang Milyaran di tanya dalam persidangan kamu nggak ada yang ngaku, kamu ngaku aja kalian ujar " Junaidah bahwa tahu nggak kalian jaksa KPK ini pilihan semua sambil menjelaskan kepada 5 saksi yang dihadirkan dalam persidangan saksi terdakwa Ahmad Yani Bupati Non Aktif didampingi pengajarannya yang digelar di PN.Pengadilan Terbuka untuk umum,

Hakim Junaidah sempat keaal kepada Aries Dan Juarsyah sdr. Penuntut Umum Sidik Aries dan Juarsah untuk dijadikan Terdakwa

Sambung " Junaidah sdr Juarsyah pernah meminta uang terhadap sdr Elfin , ( terdakwa red) meminta uang 5 juta  dengan permohonan proposal untuk bantuan masijd dijawab saksi tidak yang mulia, itu proposal langsung bantuannya ke masjid dan saya tidak menyebutkan angka nominal terserah yang membatu itu untuk amal pembangunan masjid ujar ' Juarsyah menjelaskan kepada hakim Junaidah.

Dalam fakta persidangan kelima saksi membatah menerima uang apa yang dikatakan oleh hakim dari Elfin berbentuk tas kresek warna hitam yang diserahkan oleh Saksi Arga, Ediyansyah dan Edy Rahmadi yang dipanggil oleh KPK untuk memberikan keterangan saksi didalam persidangan mereka menjawab tahu dan kenal terdakwa OTT mendengar dari media, hakim sempat emosi terhadap 5 saksi memberikan keterangan palsu andakan disumpah ujar " hakim.

Semua saksi yang dihadirkan dalam persidangan membantah menerima uang dari Elfin yang dalam kemasan tas kresek warna hitam, ada yang 200 juta, hingga milyaran rupiah seoerti yang dituduhkan oleh hakim Junaidah bahwa sdr, Juarsyah kamu terima uang milyaran dan sdr.Aries HB juga milyaran tapi semuanya dibantah oleh mereka.

padahal ada 3 saksi ikut memberikan keterangan dalam persidangan sdr. Ediyansyah.Arga dan Edy Rahmadi namun seluruh anggota dewan dan plt Juarsyah membatah tidak menerima uang yang diucapkan oleh saksi dari Elfin, Ediyansyah,  Arga dan Edi Rahmadi uang tersebut dari Robi Okta Palevi

Dan Aries alias om yes Juga Mengaku ditanya oleh hakim ia sempat bertemu dengan Ahmad Yani, Robi,Ramlan, Aldo di hotel borobudur jakarta tidak ada pembicaraan masalah fee proyek terang " Om yes alias Aries HB menerangkan kepada hakim

Tim Investigasi POLICEWATCH.NEWS

Terindikasi Virus Corona, Seorang Peserta Umrah di Diisolasi ke RS MH Palembang

Terindikasi Corona, Jemaah Umrah Palembang Diisolasi di RSMH




Palembang, POLICEWATCH.NEWS,-  Seorang jemaah Umrah dievakuasi ke RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan sepulang dari Arab Saudi, karena terindikasi virus corona, Selasa (3/3). Petugas medis telah menempatkan pria berinisial M (64) tersebut di ruang isolasi khusus virus corona RSMH Palembang.

Informasi dihimpun, M tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sekitar pukul 13.59 WIB menggunakan maskapai Lion Air JT89 dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang Nur Purwoko menjelaskan, M menunjukkan indikasi sakit selepas umrah dan tiba di Bandara SMB II Palembang. Saat pemeriksaan oleh petugas KKP, M mengalami demam, batuk, dan sesak napas.



Dia menilai ada dua kemungkinan yang dialami oleh M, terpapar Middle East Respiratory Syndrome (MERS) atau COVID-19.


"Dari diagnosis awal gejalnya mengarah ke virus (Mers atau COVID-19)  Suhu badan yang bersangkutan lebih dari 38 derajat celcius dari thermal scanner tapi perlu dipastikan lagi menggunakan thermometer biasa dan penanganan lanjutan. Kita lakukan diagnosis kerja, belum diagnosis pasti," ujar Nur.

Sebagai langkah antisipasi pihaknya segera mengevakuasi M menggunakan ambulans khusus yang disediakan di bandara untuk pasien yang terindikasi virus corona. M dibawa ke RSMH untuk dites sampel darah dan penanganan lebih lanjut.


Nur menuturkan, Arab Saudi bukan negara yang terjangkit COVID-19 namun hingga kini Arab Saudi belum mecabut status waspada virus MERS-nya. 

Sehingga pihaknya enggan berspekulasi dan segera mengevakuasi pasien ke RSMH untuk penanganan lebih lanjut.

"MERS memang masih menjangkiti wilayah Arab. Kasus terakhir MERS muncul di wilayah Uni Emirat Arab. Mau MERS atau COVID-19 sama-sama virus. Diagnosa teman-teman karena dia baru saja umrah, ada kemungkinan MERS," jelas dia.


Sementara itu, Humas RSMH Palembang Ahmad Suhaimi membenarkan seorang pasien yang merupakan jemaah umrah dievakuasi ke RSMH Palembang. Pasien tersebut telah ditempatkan di ruang isolasi khusus untuk penanganan lebih lanjut.

"Saat ini sudah dirawat di ruang isolasi khusus sesuai dengan prosedur. Untuk perkembangan lebih lanjut akan disampaikan selanjutnya," Pungkasnya

Pewarta : Salahudin AK


RSPI Sulianti Saroso Jakarta Utara, Isolasi Enam Suspect Virus Corona

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara 



Jakarta, POLICEWATCH,- Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta Utara mengisolasi enam pasien suspect virus corona (Covid-19), hasil rujukan dari rumah sakit lain.

Suspect corona adalah istilah medis yang menyatakan seorang pasien diduga mengidap corona, tapi belum bisa dipastikan positif atau negatif. Sebelumnya, RSPI telah mengisolasi dua orang yakni ibu dan anak asal Depok, Jawa barat, yang dinyatakan positif virus corona.


Sesuai Keterangan yang di himpun oleh policewatch.news "Tadi malam ada pasien baru masuk 4 orang, pagi ini 2 orang, jadi sekarang 6, semuanya rujukan dari rumah sakit," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, Selasa (3/3) di RSPI Sulianti Saroso.


Syahril menyebut dari 4 orang yang masuk ruang isolasi pada Senin (2/3) malam, 3 orang diketahui pernah melakukan kontak dengan pasien positif virus corona yang sedang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, dan satu orang lagi pernah bepergian dari negara yang terjangkit.

"Sekarang pasien dalam isolasi dan sudah diperiksa laboratorium, dia masuk dengan batuk, demam dan juga ada sakit tenggorokan," ucap dia.

Pantauan policewatch Selasa (3/3) pagi, ada dua ambulans yang membawa dua orang pasien merapat ke Ruang Isolasi RSPI Sulianti Saroso.
ilustrasi

Ambulans pertama datang dari Rumah Sakit Pusat Pertamina. Ambulans tiba sekitar pukul 09.00 WIB dengan membawa satu orang pasien. Petugas yang memakai Alat Pelindung Diri (APD) langsung membawa pasien ke ruang isolasi.


Ambulans kedua yang berasal dari Rumah Sakit EMC Sentul, tiba sekitar pukul 10.04 WIB. Petugas yang juga dilengkapi dengan APD langsung membawa satu orang pasien ke ruang isolasi.


Total ada delapan pasien terkait virus corona di RSPI Sulianto Saroso. Dari jumlah itu dua di antaranya sudah dinyatakan positif corona.

Keduanya adalah warga Depok, Jawa Barat, yang diduga tertular corona dari warga negara Jepang.

Pewarta : Rudy Stanza


Presiden Perintahkan Polri Untuk Tindak Tegas Penimbun Masker



 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa.03/03/20

Jakarta POLICEWATCH, - Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz untuk menindak tegas oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab termasuk mereka yang menimbun masker.

“Saya juga memerintahkan Kapolri menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum seperti ini yang menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers di Veranda Istana Merdeka Jakarta, Selasa.03/03/20

Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno meminta para spekulan agar hati-hati karena pemerintah menerapkan aturan yang tegas dan ketat.

Ia memperingatkan agar para spekulan tersebut menghentikan aksinya mengambil untung di tengah momentum seperti saat ini.

“Hati-hati ini yang saya peringatkan, dan dua kasus yaitu kasus-1 dan kasus-2 ini akan ditangani sebaik-baiknya oleh pemerintah,” katanya.

Pemerintah kata dia, menyatakan siap menjaga dan melindungi masyarakat semaksimal mungkin dari kasus corona.

“Kita akan bekerja sekeras-kerasnya dan di sinilah solidaritas sosial kita diuji dan marilah kita bersama-sama mengatasi dengan bekerja keras tapi juga tetap tenang,” katanya.

Presiden telah mendapatkan laporan bahwa stok masker di dalam negeri kurang lebih 50 juta masker.

“Memang pada masker-masker tertentu itu yang barangnya langka,” katanya.

Meski begitu ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong masker maupun bahan makanan pokok lainnya.

Pewarta : Rudy Stanza(Begex)


Dalam Persidangan Arga Beberkan Bahwa " Tas Keresek Warna Hitam " Untuk Terdakwa Dan Juarsyah



Arga Ditemani Ediyansyah, Riski dan Elfin Antarkan Tas Keresek Diduga Berisi Uang 

PALEMBANG, POLICEWATCH.NEWS -  Sidang lanjutan terdakwa Ahmaf Yani Bupati Non Aktif dan Elfin Muchtar menghadirkan saksi Plt.Bupati Muara Enim H.Juarsah dan mantan Wakil Bupati Nurul Aman Dan Ketua DPRD Muara Enim Aries.HB.serta sejumlah saksi lainya untuk didengar kesaksian di dalam persidangan selasa (3/3/2020)

SIdang terbuka untuk Umum majelis hakim Ibu Erna Suharti, SH.MH, anggota Abu Hanifah SH.MH dan ibu Junaidah dengan pokok perkara nomor : 32 /PIDSUS/ TPK/ 2019.

Sementara Jaksa Penuntut Umum (JPU) Roy Riyadi, M.Ridwan.

Sidang dipimpin langsung Ketua Majelis Hakim Erna Suharti, membacakan sidang hari ini terdakwa Ahmad Yani Bupati Non Aktif, dihadirkan sejumlah saksi Agung Arga.S  Ketua DPRD Aries HB, Plt, Bupati Muara Enim Juarsyah, Indra Gani anggota DPRD dari PDIP, Fitriyansyah anggota DPRD. Mantan Wakil Bupati Nurul Aman, Willian Husin, dan Edy Rohmadi

Jaksa penuntut diminta kepada ke empat saksi silahakan keluar dulu nanti bergantian kita hadirkan ujar " Ridwan menjelaskan kepada saksi Aries HB, Juarsah, Indra Gani, Fitriyansyah dan Wilianm Husin ke empat saksi keluar dari persidangan menunggu diluar.

Sementara  3 saksi yaitu Arga, Nurul Aman mantan Wabup Muara Enim dan Edy Rahmadi mereka sebagai saksi terdakwa Ahmad Yani dan Elfin Muchtar untuk didengar  keterangannya dan salah satu majelis hakim menanyakan  saksi Arga ada siap untuk memberkan keterangan sejujurnya  siap yang mulia kata " Agung Arga honorer di PUPR  dia ditanya oleh majelis Hakim, sdr, kenal dengan terdakwa (Ahmad Yani red) Elfin dan Robi dijawab oleh " Arga saya Kenal yang mulia dan saya diajak Elfin untuk mengantarkan bingkisan kerumah terdakwa ( ahmad yani red) satu kali, ujar " saksi menjelaskan kepada hakim, dan waktu itu sesudah pemilihan dan sesudah pelantikan kerumah  terdakwa dari pengakuan saksi Arga bahwa didalam mobil ada Ediyansyah dan Riski, namun saya tidak turun kata " arga yang turun  Pak Ediyansyah didalam mobil pak Elfin. Kerumah terdakwa maksud saksi (Ahmad Yani red) alamatnya di pakjo, Palembang terang " Saksi di dalam persidangan.

Setelah dari rumah terdakwa bungkusan kardus, tanya hakim terang " Arga  yang  dikemas dari "  mie instan untuk Juarsyah kami  berangkat dari rumah pak Elfin di Grand City Mall yang membawa kardus sdr.Ediyansyah, terang saksi

Setelah dari rumah Terdakwa menuju kerumah Juarsyah di Pakjo diserahkan oleh Ediyansyah bungkusan "  satu dus yang dikemas dalam mie Instan, dirumah pak Juarsyah hanya sebentar menurut keterangan saksi dalam mengantarkan bungkusan kardus menggunakan mobil " Taf GT, mobil milik Elfin,

Sakai Arga terus dicecar sejumlah pertanyaan kapan terdakwa dilantik dijawab saksi " tahun 2018, dan selanjutnya keterangan saksi saya malam itu dijemput Elfin,  untuk menemui beberapa orang di muara enim , yang pertama  menemui pak marsito anggota dprd rumahnya di dekat SPBU dekat kepur, dan saya datang duluan menemui H.Marsito  sekitar 5 menit saya bertemu dia menggunakan mobil warna putih HRV dan saya langsung  memberikan titipan dari Elfin berupa kantong kresek warna hitam, ini ada titipan dari pak Elfin dan sekalian buat Fitriyansyah, ujar " Saksi Arga menjelaskan kepada hakim " Erna Suharti dalam persidangan selasa (3/3/2020)

Arga menjelaskan kepada hakim betul "  yang mulia saya menyerahkan bungkusan mirip kardus Indomi

Arga setelah menemui Marsito disuruh Elfin  menemui Pak Eksa di tanjung enim bertemu di pasar tanjung enim, dan Pak Elfin tidak turun didalam mobil pak Eksa turun dari mobil kalau ndak salah mobil Apansah atau zenia, menyerahkan bungkusan diterima oleh Eksa berupa bungkusan kresek warna hitam dan dia mengatakan terimakasih, dan selanjutnya  pak Elfin memerintahkan kerumah ibu mardalena anggota dprd dijalan " dek sangke " sekitar pukul 21.30 wib, saat itu yang membuka pintu pagar seorang laki laki dan saya disuruh masuk kerumah selanjutnya saya duduk dirumah ibu mardalena saya sempat ditanya nama kamu siapa ? Saya Arga ada titipan dari pak Elfin buat ibu Vera sama Indra Kelana dan saya langsung pamit pulang karena saat itu kondisi hujan deras terang " Arga kepada sejumlah hakim dan jaksa penuntut umum.

Elfin menanyakan kepada Arga  apa yang kamu antar saya " ngak tau bos di jawab " Arga tau dak kata Elfin kepada arga  setiap dikantong kresek berisi uang 200 juta dijelaskan " Elfin kepada Arga.

Saksi Arga juga menjelaskan didalam persidangan kepada hakim Erna Suharti, saya juga mengantarkan bungkusan  kresek warna hitam diberikan juga kepada Cik melan dan wiliam Husin. Hendri mantan anggota dprd disebut saksi dalam persidangan juga mendapatkan titipan berupa bungkusan kresek warna hitam

Sementara sidang Ahmad Yani selasa (3/3)yl yang digelar di PN.Tipikor Palembang  dikabarkan ada aksi unjuk rasa dari A2PN batal belum tahu kejelasannya hingga berita ini 

Tim Investigasi POLICEWATCH.NEWS

UNTUK BANGUN PAGAR DAN GAPURA " SMP N 1 INDRALAYA OI" PUNGUT SUMBANGAN TERHADAP MURID




Ogan Ilir, POLICEWATCH,- Sejumlah orangtua murid/murid.SMP N 1 INDRALYA jalan lintas
Timur KM 32 Indralaya Sumatera selatan "Mengeluhkan dana sumbangan untuk merenovasi Gapura dan pagar halaman sekolah yang dinilai memberatkan mereka.

“Dalam hal.ini berdasarkan rapat orangtua dan tidak dibatasi nilai nominal, waktu dan ruang boleh saja. Yang terpenting, mekanismenya ditempuh secara transparan, sesuai dengan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah,”

Dari surat edaran yang disebutkan besarannya anggaran yang dibutuhkan untuk Renovasi Gapura dan Pagar halaman sekolah mencapai Rp 100 586 000,-Meski tidak ditulis kata ‘wajib’, namun kenyataannya berbeda. Mereka dipatok sumbangan senilai minimal Rp 65 338 per siswa/ i.dari 724 Siswa/i pada desember lalu.

“Kami jelas merasa keberatan dengan pihak Sekolah yang mematok sumbangan minimal Rp65 338  per siswa, Padahal,sudah ada  (Dana Alokasi Khusus) ( DAK ) Kenapa pihak sekolah tidak ajukan?” kata salah seorang orangtua siswa yang berinisial NR.01/03/20

"Sebagai mana orangtua murid lain juga. Dia menilai bahwa sekolah terlalu banyak meminta biaya, baik berbentuk iuran, sumbangan, maupun pungutan, dan murid juga kalau Tidak membayar pada
Sa'at waktu yang ditentukan, ada nadaYang tidak menyenagkan Dari guru wali kelas Dilontarkan sama,anak didiknya.

"Tentu dalam hal ini Khusunya kami dari Wali murid sangat mengharapkan,kepada Pihak DINAS PENDIDIKAN untuk memperhatikan Sekolah² yang ada diIndralaya Ogan Ilir Sumatera Selatan mulai tingkat SD-SMP SMA,seharusnya memungut iuran atau sumbagan harus sesuai dengan aturan yang semestinya.

Sampai berita ini dilansir.wartawan dari Media ini belum bisa Konfirmasi baik dengan Kepala sekolah SMP N 1 Indralya mau pun, Ke pahak Komite sekolah, Salah sorang wali kelas Yang berinisial LS Kami kompirmasi lewat Via telpon.tidak mau Menjelaskan ujarnya
Saya baru pindah dan saya tidak tahu masalah iuran atau pungutan tersebut.

Padahal wali kelas inilah Yang menanyakan kepada anak didiknya Untuk cepat membayar
iuran yang ditetntukan.

PEWARTA : ( SALAHUDIN AK /BASRI A)

Kepsek SMPN 4 Kotabaru Masih Kekanak-kanakan




Teras Halaman Sekolahan yang di buat parkiran Kepsek


KARAWANG, POLICEWATCH,-Secara etimologi kepala sekolah adalah guru yang memimpin sekolah. Berarti secara terminology kepala sekolah dapat diartikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan peserta didik yang menerima pelajaran.

Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan.

Lain halnya dengan kepala sekolah SMPN 4 Kotabaru kecamatan Kotabaru kabupaten Karawang, bukan merawat sekolah malah merusak , teras depan kantor di jadikan tempat parkir mobil pribadinya, mungkin karena sekarang musim penghujan, diduga mobilnya takut kehujanan dan Rusak, alhasil teras depan kantornya, kotor dan keramiknya hancur,

Ketika di konfirmasi melalui WhatsApp kepala sekolah SMPN 4 Kotabaru, Ahmad Pudloli ketika di tanyakan kenapa mobilnya Parkir di teras depan sekolah sehingga membuat keramiknya hancur dan keramik teras kotor. Dengan jawaban enteng kaya anak SMP, harusnya Menurut bpk sebaiknya parkirnya di mana .? !!! Aneh jawaban seorang kepsek, padahal di depan kantornya halaman masih luas untuk masuk 6 mobil dan jalannya pun sudah di Hotmix, 

Tambahnya Betul. Bpk mungkin bisa lihat. Motor guru dan tu jumlahnya 45. Sudah penuh. Ada guru yang bawa mobil. 
Memang untuk lebih jelasnya mungkin bisa diskusi lebih lanjut. Mohon maaf pak saya baru nyampe rumah.tambah Kepsek SMPN 4

Kepada pak kadisdik kabupaten Karawang, pak asep, agar kasih teguran keras buat kepsek SMPN 4 Kotabaru, kaya anak kecil jawabannya.

Dadang /Asep P