PPDB 2019, Sumaker ( Sugih Macak Kere) Tidak Lagi Di Jumpai Lagi Terkait SKTM



Reporter : M. Taufiq.Sapta


Dari kiri: Ketua Dewan Pendidikan Jateng, Prof. Dr. Rustono, KaBid Pendidikan SMA Jateng,
Bambang Supriyanto, Wakil Ketua DPRD Jateng, Ahmadi, Moderator, Prast ,Foto: M. Taufiq

Semarang, (Policewatch.news ),-Kasus kecurangan dalam persyaratan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Pada pelakanaan Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) bagi sekolah negeri di Jawa Tengah 2018 tahun lalu masih menyisakan kegetiran yang mendalam . Fenomena “ Sumaker “ atau Sugih Macak Kere ,sebutan bagi siswa yang mampu namun nekat membuat SKTM untuk bisa mendapat porsi masuk ke sekolah negeri favorit akhirnya berbuntut panjang.

Mulai tahun ini, pengguna surat keterangan tidak mampu (SKTM) tidak lagi berlaku,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud ) meluncurkan peraturan barumengenai  PPDB yakni permendikbud no 51 tahun 2018 tentang penerimaan peserta didik baru 2019, Mendikbud Muhajir Effendy menegaskan, Permendikbud no 51 tahun2019 ini merupakan bentuk peneguhan dan penyempurnaan dari system zonasi yang ada.

Mendikbud menjelaskan bahwa peraturan tersebut akan di gunakan sebagai cetak biru dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada di sektor pendidikan. Nantinya, setiap masalah diselesaikan berdasarkan zona yang ada,begitu juga dengan ketersediaan fasilitas sekolah dan sebaran siswa. Di sisi lain dengan meniadakan SKTM sebagai persyaratan dalam PPDB, muncul kembali kekhawatiran akan banyaknya siswa miskin yang tidak mampu bersekolah.

Wakil ketua DPRD Jateng, Ahmadi dalam mengevaluasi pelaksanaan PPDB 2018 adanya masukan dari manyarakat menyatakan, memang ada kegembiraan dan kepastian bahwa warga miskin bisa diterima, disisi lain siswa yang berprestasi menjadi kehilangan semangatnya, buat apa saya berprestasi kalau kemudian ternyata dalam proses penerimaan tergerus atau hilang karena tidak dibatasinya siswa miskin itu, ucapnya.

Menurutnya, 2 fenomena yang tidak bisa dilepaskan bagaimana memastikan warga miskin untuk mendapatkan layanan pendidikan, di sisi yang lain siswa yang berprestasi berkemampuanmjuga, kemudian kehilangan peluang dan kesempatannya gara gara SKTM itu.,“ Seharusnya yang kita dorong adalah bagaimana siswa miskin itu tetap berprestasi ,ujanya. Di Jateng siswa miskin sudah punya kanal, kita punya SMK Jateng yang difasilitasi penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ,syaratnya memang siswa itu miskin, yang kedua punya prestasi, itu semua difasilitasi, ada di Semarang, Pati dan Purbalingga, rencananya akan ditambah satu lagi di Sragen. “Ujarnya.

Untuk tahun 2019 bagaimana siswa dapat peluang kesempatan pendidikan, siswa berprestasi juga tidak kehilangan kesempatan, “ pungkasnya, Saat menjadi nara sumber dalam Dialog bersama Parlemen Jateng dengan tema “ Mempersiapkan PPDB” yang di siarkan langsung MNC Trijaya FM, di ruang Petra 2, Hotel Noormans, Jalan Teuku Umar No 27 Semarang, Selasa .26/3/2019.

Sementara itu Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Bambang Supriyanto, menuturkan, secara umum gambaran PPDB berdasarkan Permendikbud no 51 tahun 2018 dalam PPDB ada 3 jalur, yang pertama jalur zonasi, ke 2 jalur prestasi dan yang ke 3 jalur mengikuti perpindahan kerja orang tua, prosentasenya pertama 90 %, jalur ke 2, 5% dan yang jalur ke 3 ,5% , supaya masyarakat tidak ragu, jalur zonasi lingkupnya cukup kelurahan 90 % . jadi siswa yang tempat tingalnya berada satu kelurahan dengan sekolah yang dituju dijamin di terima.
Lanjut bambang, untuk jalur prestasi untuk siswa yang mendapatkan juara tingkat Internasional,baik juara 1,juara 2 maupun juara 3 pasti diterima, untuk yang tingkat nasional juara 1. Untuk yang ke 3 jalur mengikuti perpindahan kerja orang tuanya, misalnya, orang tuanya Kepala Kejaksaan di Bengkulu kemudian pindah ke Semarang ,karena mengikuti orang tua maka diterima tanpa mempertimbangkan zonasi.”ujarnya.

Menurut Bambang, untuk PPDB 2019, SKTM tetap digunakan, tetapi bukan menjadi persyaratan masuk. Kalau siswa itu sudah diterima di sekolah ngeri. Jadi hanya untuk berkontribusi biaya pendidikan maka bisa menunjukkan surat itu , hanya sebagai persyaratan bebas tidak membayar karena kondisinya seperti itu, “ pungakasnya.


Bambang Supriyanto saat menjelaskan PPDB 2019 pada awak media, Foto : M. Taufiq

Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pendidikan Jateng, Prof.Dr. Rustono, mengatakan, bahwa Dewan Pendidikan Jateng bermitra dengan Gubernur Jateng untuk menyerap aspirasi dalam rangka peningkatan kualitas atau mutu pendidikan di Jateng, untuk PPDB 2018 Dewan Pendidikan Jateng dan Dewan Pendidikan Kabupaten /Kota bergerak disemua wilayah, bergeraknya bagaimana caranya SKTM tidak di gunakan untuk pertimbangan PPDB 2019, maka Dewan Pendidikan Jateng mengirim utusan ke Kemendikbud, dalam pengajuan permohonan aspirasi kemudian menghadap ke Pak Muhajir Effendi dan di setujui, Ucapnya.

Rustono menambahkan, dengan hadirnya Permendikbud no 51 tahun 2018 diantaranya untuk memenuhi masukan dari Dewan Pendidikan Jateng , SKTM tidak lagi digunakan sebagai bahan pertimbangan PPDB 2019 lanjut nya, ini kisruhnya salah satu contoh, kuota 400, pendaftar yang menggunakan SKTM 595 pendaftar. Seperti SMK di Purwokerto ini. kan kasihan masyarakat juga, akhirnya ada perbaikan PPDB 2019 berdasarkan Permendikbud no 51 tahun 2018, pungkasnya.

PA 212 : Bantah Gerakan Subuh Berjemaah untuk Dukung Prabowo-Sandiaga


Reporter : Fauzyah
 Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin

Jakarta (policewatch.news) - Persaudaraan Alumni (PA) 212 membantah 'Gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan' sebagai upaya mengarahkan pemilih. Meski tidak menampik ajakan itu sebagai gerakan politik, PA 212 menegaskan kegiatan itu tidak akan jadi ajang kampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dugaan gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan terkait dengan salah satu paslon muncul setelah calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berkampanye di Jakarta Timur. Di sana, Sandi meminta agar semua pendukungnya terus salat Subuh berjemaah hingga hari pencoblosan.
Sholat Subuh Berjamaah

"Ini (salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan) tidak ada hubungannya dengan ajakan Bang Sandi. Ini sudah jauh-jauh hari kita (rencanakan) melakukan salat Subuh berjemaah akbar," kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Senin (25/3).

Namun, Novel menegaskan penyampaian pesan politik akan berlangsung dalam ceramah sesuai salat berjemaah itu. Penyampaian ayat-ayat soal politik dianggapnya sebagai sebuah tindakan yang tidak boleh dilarang.

"Kewajiban umat Islam menyampaikan ayat-ayat Allah tidak ada larangannya termasuk ayat-ayat politik dalam Al-Quran justru wajib disampaikan. Hanya saja tidak boleh berkampanye menyebut nomor salah satu paslon dan juga nama paslon juga nama partai partai pendukungnya," katanya.
"Tujuan kita politik itu ibadah, bukan tujuan kita capres atau calegnya," dalih Novel.

Sebelumnya, dalam kampanye terbuka di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Sandi meminta kepada para pendukung yang hadir untuk menunaikan salat Subuh berjemaah selama 20 hari ke depan.

“Saya titip 20 hari ke depan mari kita galakkan salat Subuh di masjid, yang agama lain kita giatkan ibadah kita,” imbau Sandi kepada para pendukung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/3).

“Untuk ibu-ibu majelis taklim mari kita khatamkan Al-Quran, kita berikan yang terbaik kita berdoa dengan spanduk, rakyat kita hadirkan perubahan,” seru Sandi.

Pernyataan Sandi ini kemudian dikaitkan dengan gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan yang digagas PA 212.

"Setelah dari situ (salat Subuh berjemaah), menuju TPS masing-masing, sebelum TPS dibuka sudah ada di sana. Kita sarankan pakai putih-putih, kita kawal TPS sampai tutup, baru dikawal laskar setiap TPS. Sampai juga, dikawal ke kecamatan,” kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin

BUPATI LAHAT BUKA ACARA MUSRENBANG RKPD


Reporter.  : Bambang.MD
Musyawarah Perencanaan Pembelajaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah
 (Musrenbang RKPD), Kabupaten Lahat Tahun 2020 

LAHAT - POLICEWATCH.NEWS ,-  Musyawarah Perencanaan Pembelajaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD), Kabupaten Lahat Tahun 2020 yang mengusung tema "Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengurangan Kemiskinan", Selasa (26/3).

Acara Musrenbang ini langsung dihadiri Bupati Lahat Cik Ujang SH, bersama Wakil H. Haryanto SE MM MBA, Perwakilan Bappeda Provinsi Sumsel, Kepala Bappeda Lahat Ir. Herman Oemar MM, Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kepala Dinas, Ketua DPRD Lahat, dan unsur FKPD Lahat.

Laporan Panitia Pelaksana yang di sampaikan oleh Kepala Bappeda Ir. Herman Oemar.MM, musrenbang Kabupaten Lahat dilaksanakan untuk mematangkan rancangan RKPD Kabupaten Lahat berdasarkan rencana kerja perangkat daerah yang dihasilkan melalui forum perangkat daerah yang telah dilaksanakan pada tanggal 21-22 maret 2019.

" Tema ' Musrenbang RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2020 yang sedang disusun adalah" Peningkatan Kesejateraan Masyarakat dan Pengurangan Kemiskinan. Tema ini kemudian di jabarkan kedalam 5 prioritas:
1. Pembangunan Manusia dan
Penurunan Kemiskinan
2. Peningkatan Konektivitas dan Infrasturtur
3. Petingkatan Nilai Tambah Ekonomi dan Kesempatan Kerja
4. Penguatan Ketahana Pangan,Air, Energi dan Pelestarian Lingkungan serta Budaya
5. Stabilitas Keamanan dan Tata Kelola Pemerintah", terangnya.

Dalam sambutan dan pengarahan Bupati Lahat Cik Ujang SH, tujuan Musrenbang RKPD untuk merumuskan program dari pembangunan Kabupaten Lahat, serta mencapai kesepakatan dan komitmen diantara para  pelaku pembangunan Pemerintah Swasta dan Masyarakat.

"proses pembangunan telah melalui hasil dari Musrenbang tingkat Desa, Kecamatan, dan selanjutnya dibahas lagi dengan Musrenbang Forum Perangkat Daerah, Pembangunan Kabupaten Lahat tidak terlepas dari Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Lahat saja, melainkan untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mandiri, berkeadilan, makmur dan sejahtera. Maka dari itu, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim acara Musrenbang RKPD resmi saya nyatakan dibuka", Pungkasnya.


Acara Sunatan Masal Di Merapi Timur Panitia Kurang Respon Terhadap Wartawan Serta Diguyur Hujan




Reporter : Bambang.MD
Ketua Panitia sunatan masal dan pengobatan gratis Hut PT Bukit Asam ke 38 tahun  Dr.Anderan Noris

LAHAT - POLICEWATCH.NEWS -. Memperingati HUT PTBA Ke 38 Tahun diadakan Sunatan Masal dan pengobatan gratis dipusatkan di Kantor Camat Merapi Timur kondisi cuaca tidak bersahabat Diguyur hujan Selasa (26/3)
Ketua Panitia sunatan masal dan pengobatan gratis Hut PT Bukit Asam ke 38 tahun  Dr.Anderan Noris untuk kecamatan Merapi Timur kami siapkan 100 anak yang akan disunat dan pembagian jatah yang akan disunat kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kecamatan , Dan setiap anak yang telah disunat akan mendapatkan bingkisan berupa uang 50 ribu , Kain Sarung, Peci dan Celana  sunat. Ujar " Dr.Andrean Noris

Camat Merapi Timur Miharta dalam sambutannya yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun ke 38 tahun dengan  perayaan 100 tahun tambang batubara PTBA  kami dari pemerintahan kecamatan dengan digelar sunatan masal dan bertobat gratis untuk masyarakat khususnya Di Kecamatan Merapi Timur kedepannya lebih baik lagi ujar " Camat

bahwa anak - anak yang dihitankan setiap desa kita ambil  8 anak dan 13 desa terpenuhi semua mendapatkan jatah kata " Miharta dan dijelaskan lagi agar orang tua tetap mengikuti arahan dari medis  
bila anaknya akan disunat tutupnya

Sementara pantauan wartawan pihak panitia penyelenggara kurangnya persiapan dalam pelayanan kepada masyarakat ini kata salah satu warga Desa Sirah Pulau Ahmad Surman dan acara sunatan massal gratis ini kami sangat kecewa dalam hal pelayanan ungkapnya.

Sejumlah awak media yang melakukan peliputan acara sunatan masal yang digelar di kantor Kecamatan Merapi Timur sedikit kecewa pelayanan dari panitia HUT PTBA ujar " Bambang Sekretaris Ikatan Wartawan Online Kabupaten Lahat.

Ketum SSB Nonton Merapi FC Didampingi Taufik Tim CSR PT.MAS

Reporter. : Bambang.MD

Ketua umum SSB (Sekolah Sepak Bola) Syamsul Hilal didampingi Taufik Tim CSR dari PT.MAS menyaksikan pertandingan sepakbola antara kesebelasan Merapi FC melawan Kebur FC

LAHAT - POLICEWATCH.NEWS - Ketua umum SSB (Sekolah Sepak Bola) Syamsul Hilal didampingi Taufik Tim CSR dari PT.MAS menyaksikan pertandingan sepakbola antara kesebelasan Merapi FC melawan Kebur FC laga pertandingan ini merupakan pertandingan babak kedua setelah kesebelasan Pajungkung FC mengalahkan Tanjung Baru FC dengan score dimenangkan oleh Pajungkung FC.25/03

Kehadiran Tim CSR mewakili dari PT.MAS Taupik didampingi Ketum SSB menyempatkan diri untuk foto bersama dengan Merapi FC sebelum bertanding melawan Kebur FC. Taupik mengaku dengan event ini akan mencari bibit pemain sepakbola yang nantinya menjadi pemain profesional kata " Taupik kepada policewatch.news disela sela pertandingan antara Merapi FC melawan Kebur FC.

Pertandingan ini dipimpin langsung wasit Cipto Dari PSSI Kabupaten Lahat dibantu hakim garis Febri dan Heri.
Turnamen Sepakbola " Serelo Agung Cup 2019 " diikuti 22 klub sepakbola mewakili dari berbagai kecamatan yaitu Merapi Barat.Timur dan Selatan ujar " Laluk selaku ketua umum SSB

Total hadiah yang disediakan panitia sebesar Rp 14 Juta di ambil juara 1 dan 4 mereka mendapatkan uang pembinaan yang sudah disiapkan oleh panitia penyelenggara.

Pelantikan Anggota Bawaslu kecamatan Weleri Kabupaten Kendal

Reporter : Nardi
 acara pelantikan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dan Bimtek yang dilaksanakan di Water Six  Kecamatan Weleri

Kendal (policewatch.news)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kendal melalui Panwascam Kecamatan Weleri menggelar acara pelantikan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) dan Bimtek yang dilaksanakan di Water Six  Kecamatan Weleri, Kabupaten kendal Jawa Tengah pada hari Senin (25/3/2019) 19:30.

Dalam acara itu, selain Ketua Panwaslu Kecamatan Weleri Karyanto juga  dihadiri oleh Bawaslu Kabupaten kendal Firman ,Kordinator Devisi Penyelesaian Sengketa dan Anggota Panwascam Weleri serta 213 anggota Pengawas TPS se-Kecamatan Weleri, Untuk 16 Desa  di 213 Tempat Pemungutan Suara (TPS) 

Pada kesempatan tersebut ketua Bawaslu kendal mengatakan,"Kami akan memberikan bekal atau petisi untuk semua anggota agar bertanggung jawab sepenuhnya dalam menjalankan tugas " ujar Firman

Ketua Panwascam Karyanto mengatakan  bahwa, dalam menjalankan amanat setiap tugas diharapkan agar bekerja dengan sungguh- sungguh sesuai dengan aturan dan profesionalisme mengawal pesta demokrasi tanggal 17 April 2019 dalam pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden .ibuhnya

Diduga Dipicu Rasa Frustasi Warga Majalengka Mengakiri Hidupnya dengan Gantung Diri


Reporter : Zaenal A
Ilustrasi

Majalengka (policewatch.news),- Ojo (66), Seorang warga Desa Jatipamor, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka ditemukan Meninggal di rumah milik Rasmita di Kelurahan Munjul, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Senin (25/3/2019).

Wakapolsek Majalengka Kota, Ipda Nana Supriatna mengatakan, korban masih memiliki hubungan famili dengan Rasmita.

"Korban sudah beberapa hari menumpang di rumah Rasmita itu," kata Nana Supriatna melalui pesan singkatnya, Senin (25/3/2019).

Hasil pemeriksaan sementara korban nekat gantung diri diduga akibat frustrasi karena mengidap penyakit darah rendah kronis yang tak kunjung sembuh.

Bahkan, menurut dia, sejak menumpang di rumah Rasmita korban sering kali mengeluh sakit kepala hebat kepada kerabatnya.

"Korban ditemukan meninggal dunia kira-kira pukul 10.30 WIB," ujar Nana Supriatna.
Saat itu, korban ditemukan Rasmita yang baru pulang mencari rumput untuk pakan ternaknya.
Petugas yang menerima laporan itu langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Menurut Nana, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Munjul, korban diduga telah meninggal dunia 1-2 jam sebelum ditemukan.

Pihaknya memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekekerasan pada tubuh korban.
"Jenazahnya sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," kata Nana Supriatna.

Kampanye di Merauke, Prabowo Cerita Menahan Diri dari Ejekan, Hinaan Juga Fitnahan



Reporter : Marten mambua
di Merauke  Prabowo di sambut Ribuan Pendukungnya

Papua-Merauke (policewatch.news),- Capres Prabowo Subianto menyapa warga Merauke, Papua,. Di depan warga, Prabowo bercerita bahwa dia kerap difitnah dan dihina.

"Saya sering diejek, saya sering dihina, saya sering difitnah tapi saya menahan diri," ujar Prabowo saat kampanye terbuka di Merauke, Papua, Senin (25/3/2019).
Kendati sering difitnah, Prabowo mengaku selalu menahan diri untuk tidak membalas fitnahan tersebut.

"Saya menahan diri, saya serahkan kepada Yang Maha Kuasa, yang benar adalah benar, yang tidak benar adalah tidak benar," katanya. 
Prabowo pun meminta warga dan para pendukungnya untuk melakukan yang sama. Dia mengimbau agar toleransi selalu dikedepankan.

"Saya minta marilah kita tingkatkan rasa persaudaraan, marilah kita memandang semua adalah saudara. Kita boleh berbeda agama, boleh berbeda suku, boleh berbeda bahasa, tapi kita harus ingat, kita harus hidup mencari yang baik, hidup yang baik untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," tutur Prabowo. 

Prabowo mengatakan, dengan hidup penuh toleransi dan saling menghargai, kerukunan akan tercipta sehingga persatuan dan kesatuan bangsa akan terjalin di Indonesia.

"Tidak mungkin kita bisa hidup baik kalau kita tidak hidup rukun. Kita harus selalu saling menghargai, saling mengasihi, saling membela, saling menjunjung tinggi, dan kita harus menjaga perasaan kita. Kita harus sering menahan diri, sering kita harus mengalah, sering kita harus menjaga perasaan orang lain," pungkas dia.


Kapolsek Weleri Gelar Ramah Tamah


Reporter : Nardi
AKP abdulah Umar Bersama istri dalam Acara Ramah tamah.  Minggu 24/03

Kendal, (Policewatch.news) -AKP Abdulah umar Kapolsek Weleri yang telah bertugas selama satu tahun akan menempati posisi barunya menjabat sebagai Kapolsek Gemuh.

Untuk itu jajaran Polsek Weleri menggelar acara ramah-tamah dengan para pejabat di wilayah dan Forkompimcam Kecamatan Weleri Minggu Malam (24/3/2019) di salah satu Rumah makan di Weleri, Hadir pada acara tersebut tokoh masyrakat, Ormas ,Tokoh Agama ,dan jajaran Kepala desa se Kecamatan Welari.

Pada kesempatan ramah tamah tersebut AKP.Abdulah Umar menyampaikan permintaan maaf atas segala kekurangan selama dirinya menjabat sebagai Kapolsk Weleri,

,"Saya merasa bangga dan terhormat atas peran serta dan bertrimakasi atas peran serta masyarakat kecamatan weleri, yang selama ini  selalu kompak  membantu kinerja Polisi dalam menciptakan Weleri yang kondusif.

Selama  menjabat sebagai Kapolsek Weleri AKP.Abdulah Umar telah banyak melakukan program kegiatan di antaranya, Memberikan pengarahan serta rompi kepada Juru Parkir (JUKIR) di pasar weleri, Mengadakan acara Jumat berkah, Serta pencetus Weleri ada ,Weleri bisa Weleri Yes yes yes .

Sementara itu salah seorang tokoh agama Pengasuh Pondok pesantren Al Istiqomah Penaruban Kecamatan Weleri Kyai Gus Ali Sadikun.S.ag. mengatakan bahwa walaupun AKP Abdullah Umar Sudah berpindah tugas namun sosoknya selalu ada di hati masyarakat Weleri.

Sejarah Paseban Kemangi Yang Sekarang Terkenal Dengan Makam Keramat Kemangi Kendal



Reporter : Nyaman
 
ILUSTRASI GAMBAR
Tanggung jawab gerbang dari arah laut Jawa dipercayakan kepada pangeran Sambong dan dua orang ajudannya, yaitu Kiai Mojo dan Kiai Sandi
Red**Kendal (policewatch.news),-  Paseban berarti tempat untuk bermusyawarah atau rapat para petinggi atau pemimpin kerajaan. Tempat itu biasanya berupa pendapa, aula, gedung, atau sejenisnya. Akan tetapi, Paseban Kemangi ternyata bukan seperti itu. Tidak ada bekas-bekas bangunan gedung yang megah. Tempat itu sekarang berupa hamparan sawah yang subur di tepi pantai. Letaknya di sebelah utara kota Kendal.

Di sana terdapat makam yang dipandang keramat. Konon Paseban Kemangi merupakan tempat musyawarah para petinggi atau pejabat kerajaan Mataram yang berkemas menyerang Batavia (Jakarta). Penyerangan itu terjadi pada tahun 1628 dan 1629 atas perintah Sultan Agung di Mataram. Alasannya, orang-orang Belanda atau Kompeni yang sudah mendirikan benteng perdagangan harus ditundukkan. Mereka harus mengakui kekuasaan Mataram agar tidak serakah dalam berdagang.

Untuk penyerangan itulah dipersiapkan puluhan ribu prajurit. Sebagai panglima perang, diangkatlah Tumenggung Bahurekso yang berkedudukan di Kendal. Pengangkatan itu dilaksanakan oleh Sultan Agung sendiri di sebuah per-sidangan Kerajaan Mataram. Sejak itulah Kendal menjadi pusat perhatian para petinggi atau pejabat Mataram. Kendal menjadi markas angkatan perang dan pusat kegiatan banyak pihak.

Para petinggi dari berbagai daerah kekuasaan Mataram segera berkumpul di Kendal untuk membahas persiapan perang. Rapat-rapat rahasia untuk keperluan itu tidak dilaksanakan di pendapa kabupaten, tetapi di tempat yang tersembunyi. Maksudnya agar tidak diketahui mata-mata atau intelijen Belanda. Tempat itu masih berupa hutan belukar yang terletak di tepi pantai. Di sana tumbuh pohon-pohon besar yang rindang. Namanya pohon kemangi sehingga tempat itu terkenal dengan sebutan Paseban Kemangi. Wilayah itu dijaga dengan ketat agar tidak dimasuki atau dilewati sembarang orang. Hanya pejabat yang penting-penting boleh datang ke sana dengan keperluan yang khusus.

Penjagaan itu berlapis-lapis di bawah pimpinan Tumenggung Rajekwesi yang bergelar Ki Ageng Kemangi. Ada penjagaan lapis pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Penjagaan itu tidak hanya dilakukan dengan kekuatan prajurit, tetapi juga dengan kekuatan gaib. Artinya, di lapis tertentu dipasangi atau ditebari mantra-mantra yang sakti. Konon siapa pun yang sudah memasuki wilayah inti Paseban Kemangi tidak terlihat oleh orang biasa. Hal itu terjadi karena kesaktian Tumenggung Rajekwesi yang memasang penjagaan gaib yang terkenal dengan sebutan oyot mimang.

Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa seseorang bisa kehilangan arah atau lupa diri apabila melangkahi atau melanggar oyot (akar) mimang. Konon oyot mimang hanya terdapat di hutan-hutan yang keramat. Ada yang berpendapat oyot mimang itu merupakan kiasan. Maksudnya adalah mantra-mantra yang bersumber dari ayat-ayat suci AI-Qur'an. Yang jelas.berkembanglah kepercayaan bahwa siapa pun yang telah melintasi oyot mimang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Di paseban itulah diputuskan berbagai masalah penting. Pada mulanya diputuskan Tumenggung Wongso Kerto dari Jepara dan anak laki-lakinya yang bernama Kerti Wongso untuk bertugas sebagai mata-mata atau pejabat intelijen ke Batavia. Mereka berlayar dari Jepara dan di dekat Kendal terhalang oleh batu karang. Mereka pun beristirahat sejenak di gugusan pulau karang itu. Kelak tempat itu dikenal dengan nama Karangmalang. Ternyata tempat itu tidak jauh letaknya dari Paseban Kemangi.

Jalan masuk ke wilayah Paseban Kemangi ditandai dengan pohon pucang yang besar-besar. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Pucang atau Pucangrejo, yang berarti 'desa Pucang yang makmur'. Tidak jauh dari situ terdapat sebuah jembatan yang pasti dilewati para petinggi atau pejabat untuk memasuki Paseban Kemangi. Jembatan yang tidak seberapa tingginya itu tetap dikenal dengan sebutan Kretek Luhur yang berarti 'jembatan para petinggi' (kretek = jembatan;   luhur = tinggi).

Siapa pun yang akan ke Paseban Kemangi harus singgah dahuiu di pade-pokan Tumenggung Rajekwesi. Selain untuk beristirahat sejenak, persinggahan itu juga dimaksudkan untuk menjamin keamanan setiap tokoh. Di situlah diperkirakan batas wilayah yang boleh dimasuki para pengawal atau ajudan. Dengan demikian, di tempat itulah bertemu dan berkumpul para pengawal dari berbagai kadipaten.

Wajarlah berkembang kesibukan dan keramaian di sana sehingga terbentuklah desa Depok yang kemudian berganti nama Suradadi, yang berarti 'menjadi berani' (sura - berani; dadi - menjadi). Siapa pun yang telah singgah di desa Depok atau Suradadi akan menjadi orang yang gagah berani.

Kesibukan yang berkembang di Paseban Kemangi memerlukan bahan pangan atau logistik yang banyak. Oleh karena itu, segeralah dibuka lahan persawahan dan irigasinya. Konon sungai irigasi itu dibuat oleh Tumenggung Rajekwesi dan Kiai Akrobudin bersama para santrinya yang sakti-sakti. Kelak sungai irigasi itu disebut Kaliyoso, yang berarti sungai (= kali) yang sengaja dibuat atau dibikin (= yasa). Manfaatnya ternyata dirasakan masyarakat hingga sekarang.

Kesibukan itu tidak hanya di wilayah dalam, tetapi juga di luar batas-batas Paseban Kemangi. Setiap gerbang ke paseban dijaga ketat demi keselamatan dan keamanan semua pihak. Di sebelah timur terdapat gerbang yang menjadi tanggung jawab Kiai Tumenggung Panjirejo dari Kadipaten Pekalongan. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Rejo atau Rejosari.

Tanggung jawab gerbang dari arah Laut Jawa dipercayakan kepada Pangeran Sambong dan dua orang ajudannya, yaitu Kiai Mojo dan Kiai Sandi. Mereka juga membuka lahan persawahan dan membikin sungai irigasi. Tempat itu kemudian berkembang menjadi desa Tanjung Mojo dan desa Kalirejo.

Pendek kata, banyak peninggalan atau bekas kegiatan di sekitar Paseban Kemangi yang sekarang menjadi desa-desa bersejarah. Di samping itu, banyak juga misteri atau kegaiban yang dipercaya masih tersisa di kawasan tersebut. Keadaan yang tampak sekarang adaiah persawahan dan sejumlah makam keramat. Akan tetapi. dipercaya masih menyimpang misteri kehidupan alam gaib.

Tentu saja kisahnya bermacam-macam karena berasal dari tuturan banyak orang. Ada yang mengaku pernah melihat bangunan megah seperti keraton. Ada lagi yang berkisah mendengar lantunan musik gamelan dari kawasan Paseban. Ada juga yang mengaku pemah mendengar keramaian pasar malam, dan macam-macam.

Dikisahkan juga bahwa kawasan Paseban Kemangi sekarang dihuni makhluk halus yang berasal dari kawasan Alas Roban di dekat Pekalongan. Mereka dipindahkan atas kesaktian Ki Ageng Penatus dari Gringsing. Oleh karena itu, wilayah Kemangi terlarang ditempati oleh anak cucu Ki Ageng Penatus. Siapa pun yang nekat melanggar pantangan itu akan mengalami kesulitan selama hidupnya.

Kepercayaan semacam itu merupakan sisa atau warisan budaya masa silam. Di kemudian hari bisa saja berubah karena perkembangan zaman. Yang jelas, Paseban Kemangi telah mencatat sejarah besar dalam perjuangan awal bangsa Indonesia.

 Versi Lain

Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon, yakni Pohon Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 Masehi, yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono.

Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar.
Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak 'sari' itu, beliau menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari".
Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong, karena batangnya berlubang, atau growong.

Selain petilasan yang bersejarah itu, Kendal memiliki peninggalan lain yang memiliki kisah sejarah menarik, yakni petilasan Makam Kemangi di wilayah Weleri, Kendal.
Juru kunci Makam Kemangi, Kiai Saturi, ketika ditemui menceritakan, ternyata di lokasi yang sekarang menjadi kuburan, dulu memiliki nilai sejarah yang berhubungan dengan serangan Sultan Agung, raja Mataram Islam ke Batavia.

“Dulu, tempat itu untuk berkumpulnya tokoh-tokoh, mereka rapat untuk mengatur strategi penyerangan ke Batavia,” ujar Kiai Saturi.

Lantas, Saturi menceritakan kisah selengkapnya. Ketika Sultan Agung memutuskan perang terhadap Belanda di Batavia, semua adipati, tumenggung, dan para pembesar kerajaan dipanggil pada suatu pertemuan agung di Kerajaan Mataram yang dipimpin langsung oleh Sultan.

Setelah melalui perapatan, serta saran-saran dari para adipati, atau pun para pembesar kerajaan, maka keputusan akhirnya Mataram menyatakan perang terhadap Belanda di Batavia.

“Pimpinan perang pun diputuskan, dan diputuskan juga panglima perangnya, yaitu Tumenggung Bahurekso, Adipati Kendal, dan Gubernur Pesisir Laut Jawa,” ungkapnya.

Bahurekso memutuskan bahwa tempat pertemuan, atau paseban persiapan perang tidak dilakukan di pendopo kabupaten, tetapi di sebuah tempat yang dekat dengan pantai.

Oleh para peserta pertemuan akhirnya disepakati bahwa tempat pertemuannya harus dirahasiakan. Tempat yang dipilih, ternyata di tengah hutan, atau persawahan. Tepatnya di bawah pohon yang rindang. Pohon itu sekarang ini dikenal dikenal dengan nama pohon kemangi.

Kisah Nyata Mistis

Kiai Saturi Juru Kunci Makam Kemangi

Berbagai macam hal mistis dan ganjil banyak di temukan di sini, yaitu di petilasan kemuning. Hal ini yang membuat pasangan suami istri dari desa lain penasaran.

Pasangan suami istri ini akan membuktikanya sendiri keangkeran Makam Kemangi. Mereka belum tahu lokasi makam tersebut namun mereka tetap bersemangat untuk mencari lokasi tersebut.

Ia sesekali bertanya kepada warga sekitar sontak saja orang-orang yang mereka tanyai kaget bukan kepalang. Mereka menjawab dengan kata-kata saja dan tidak berani menunjukan jari atas arah lokasi tersebut.

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan atas arahan warga. 100 Meter sebelum jalan mengarah makam tersebut mereka bertemu dengan 3 anak kecil. Anak kecil tersebut menanyakan apakah mereka akan kekuburan kemangi ? sontak saja mereka menjawab Iya.

Pada akhirnya 3 anak tersebut mengantar pasangan suami istri ini ke kuburan kemangi, sete smpai di makam mereka menoleh kebelakan, berharap akan mengucapkan terimakasih, namun sangat mengagetkan dan membuat mereka merinding ke tiga anak tadi menghilang tak berbekas

Banyak keganjilan di sana. Sering sekali anak kecil hilang di sana yang kemudian di temukan berada di tengah sawah di sekitar kuburan kemangi. Anak-anak tadi bercerita bahwa mereka berada di sebuah kota yang bangunanya indah banget.

Dan bahkan ada juga kejadian yang sangat mencengangkan, yang mana ada kiriman semen yang katanya akan di pakai untuk membangun Masjid. Semen tersebut 1 tronton penuh.
Namun setelah di terima dan diihat pengirimanya, ternyata penerimanya tadi adalah orang yang pernah hilang di sekitar kuburan kemangi dan sudah dianggap meninggal dunia.