ID Terbatas "Wartawan Nobar" debat capres di Hotel Shangri-La Jakarta

Reporter : MRI/irfan
Wartawan “nobar” debat capres di Hotel Shangri-La Jakarta

Jakarta (POLICEWATCH.NEWS) - Wartawan dari berbagai media nonton bareng (nobar) acara debat capres putaran keempat di media center Hotel Shangri-La Jakarta, lokasi debat capres berlangsung.

Sebagaimana acara debat capres tiga putaran sebelumnya, wartawan yang mendapatkan ID khusus untuk meliput acara debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La Jakarta, Sabtu, 30/03
Hanya diperbolehkan untuk meliput di sekitar lobi dan memantau debat dari layar monitor di media center yang telah disediakan.

Kebanyakan Rekan-Rekan Wartawan telah tiba di sekitar Hotel Shangri-La sejak siang mulai pukul 14.00 WIB.

Mereka tidak diperkenankan untuk masuk ke panggung debat dan ID yang diberikan pun terbatas jumlahnya, ID yang diberikan kepada media pun pergerakannya dibatasi dan tidak semua pemegang ID dapat masuk ke dalam hotel,  Mereka yang mendapatkan ID Pers Gate B bahkan hanya diperkenankan meliput di area halaman lobi.

Untuk memfasilitasi wartawan, panitia menyiapkan layar lebar sehingga mereka bisa nonton bersama di media center, Para wartawan kemudian berkumpul untuk menonton debat capres bersama-sama.

Sementara wartawan yang tidak mendapatkan akses masuk, menunggu di luar lobi untuk menunggu narasumber yang keluar masuk hotel tersebut, Mereka beberapa kali terlihat mewawancarai sejumlah tokoh dan tamu undangan dalam debat capres debat keempat.

Setelah acara debat rampung, digelar konferensi pers dari tim sukses kedua capres.

Suasana di luar hotel sendiri, sempat tampak terjadi kepadatan lalu lintas akibat pengalihan arus kendaraan. Sementara aparat yang berjaga tampak mulai bertugas sejak siang mulai dari Wisma BNI 46 hingga ke sekitar lokasi debat di Hotel Shangri-La yang terlihat semakin memperketat penjagaan.

PELANTIKAN DAN PEMBEKALAN KETUA KPPS SEKECAMATAN WELER


REPORTER : NYAMAN
Komisi Pemilihan Umum  KPU Daerah Kabupaten Kendal, mengadakan Pelantikan dan Pembekalan terhadap seluruh Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara  (KPPS), se - Kecamatan Weleri,Sabtu  30-3-2019

Kendal (POLICEWATCH.NEWS),- Menjelang Pemilu April 2019 mendatang, Komisi Pemilihan Umum  KPU Daerah Kabupaten Kendal, mengadakan Pelantikan dan Pembekalan terhadap seluruh Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara  (KPPS), se - Kecamatan Weleri,  di Balai Desa Penyangkringan Kecamatan Weleri. Sabtu  30-3-2019

Pelantikan yang di laksanakan di balae desa penyangkringan yang di hadiri Forkompincam  Koramil dan Kapolsek Kecamatan Weleri, dan seluruh  calon ketua KPPS Se- Kecamatan Weleri  terdiri dari 16 Desa yang ada . Tak ketinggalan  juga wakil dari seluruh  perangkat desa sekecacamatan Weleri. Untuk menyaksikan pelantikan yang akan berlangsung.

Sesuai Undangan calon  Ketua KPPS yang hadir dengan mengajak 2 anggotanya beserta sekretarisnya.

Diawali Doa acara di mulai pukul 10.00 wib, yang selanjutnya  menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh undangan yang hadir di dalam Aula Balai Desa Penyangkringan Weleri.


"Sambutan BPK Kapolsek  IPTU  IRSANTO Weleri yang baru memberi ucapan , Selamat buat calon Ketua KPPS yang akan  dilantik nanti , Dan sekalian saya memperkenalkan diri sebagai Kapolsek baru di Wilayah Hukum Weleri , dan mungkin diharapkan nanti bisa mengikuti simulasi yang akan di adakan nanti sehabis makan siang, sebagai ketua KPPS harus ikut dan bertanya apabila ada yang belum paham untuk tehnis di lapangan nanti'  pungkasnya.


Rumah Warga Desa Darmo Terancam Longsor


Reporter. : Bahri 
penurunan tanah disekitar bantaran Sungai Enim Di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul
Kabupaten Muara Enim, beberapa rumah warga terancam runtuh.
Dari pantauan media policewatch.news (30/3) 

MUARAENIM - (POLICEWATCH.NEWS)Diduga karena penurunan tanah disekitar bantaran Sungai Enim Di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim, beberapa rumah warga terancam runtuh.
Dari pantauan media policewatch.news (30/3) di tempat lokasi, salah satu rumah warga yang pondasinya sudah menggantung yaitu rumah Kakek Imbron (65th) di Desa Dusun IV Desa Darmo.

Kondisi ini kalau tidak cepat ditanggulangi, rumah kakek Imron akan terjadi keruntuhan. Padahal jarak rumah kakek Imron dengan sungai Enim ada sekitar 25 meter lagi, Entah fenomena apa ini, dampak dari apa ini sehinggga beberapa rumah di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul terancam runtuh.

Rumah Kakek Imbron yang berukuran sekitar 8 x 5 meter dihuni tiga kepala keluarga termasuk kakek Imron sendiri.

Diceritakan Imron, bahwa dulu saya membangun rumah jarak bangunan dengan sungai Enim ada sekitar 50 meter, namun seiring waktu, saat ini jarak Sungai Enim dengan rumahnya tinggal 25 meter lagi.
Tutur Imbron kepada wartawan,yang jadi permasalahan rumah saya di duga terancam longsor ini sudah dia sampaikan ke perangakat Desa dan Ke kecamatan Lawang Kidul " ujarnya

Dia menuturkan lagi berapa waktu yang lalu walau itu cuma secara lisan, namun permasalahan ini belum ada tindak lanjut” .

Dengan kondisi ini, sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan, Imbron berharap kepada Pemerintah dan pihak Perusahaan yang ada disekitar dapat membantu masyrakat yang rumahnya terancam longsor. ” Agar secepatnya membangun tembok penahan sebelum beberapa rumah masyarakat tidak  terbawa tanah yang longsor ” harap Imbron.

Lebih jauh diugkapkan Imbron bahwa sebelumnya untuk menanggulangi longsor tanah, dilokasi ini memang pernah dibangun bronjong, namun saat ini bronjong tersebut sudah lenyap dibawah arus sungai " terangnya
Senada juga disampaikan salah seorang tetangga Kakek Imron, Abli. ” Kejadian tanah longsor  di Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, nyaris menyeret beberapa rumah dan  juga Istalasi Pengelolahan air limbah ( IPAL) di Dusun 4 Desa Darmo. Terang Abli.

Sementara itu, sejumlah awak media mau konfirmasi dengan pihak Pemerintah Desa Darmo. Karena hari libur, kantor Kepala Desa dalam keadaan tertutup.

NUNIK: Musirawas Seolah Becermin Pada Pemprov Sumsel.

Nunik Handayani selaku Kordinator Forum Indonesia 
Reporter : Julianto Saputra

 Musirawas. (Policewatch.news )  APBD pada dasarnya merupakan Uang dari rakyat, lewat berbagai wajib pajak yang mereka bayarkan.Sehingga keberpihakan anggaran untuk rakyat merupakan suatu hal yang mutlak untuk terpenuhi. Politik pengalokasian anggaran yang hanya menguntungkan kepada para segelintir orang perlu di kontrol.Seperti hal nya untuk Beban perjalanan dinas.Berdasarkan Audited LHP BPK tahun 2017 untuk Beban perjalanan dinas Pemda Musirawas menghabiskan anggaran sebesar 90,9 Milyar hampir 50% dari perjalanan dinas  Pemerintah provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) pada tahun 2017 sebesar 203,7 Milyar.Sabtu,30-Maret-2017.

Nunik Handayani selaku Kordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Sumatera Selatan (FITRA Sumsel) menyoroti belanja pemerintah daerah Kabupaten Musirawas Tahun 2017 untuk beban Perjalanan Dinas habiskan sebesar 90,9 Milyar rupiah yang nilai nya hampir 50% dari beban perjalanan dinas Pemprov Sumsel,anggaran  milyaran rupiah  terebut hanya untuk beban perjalanan dinas saja.

Nunik menungkapkan,"Seharus nya para Birokrat memahami *Fungsi Alokasi APBD* yang dalam pembagiannya harus diarahkan dengan tujuan untuk mengurangi pengangguran, pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian,serta juga memahami *Fungsi Distribusi APBD* dalam pendistribusiannya harus memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan,untuk Beban Perjalanan dinas Musirawas seolah becermin pada Pemprov Sumsel. Ujar Nunik.

Dalam diskusinya Nunik menyampaikan,
" Pos anggaran sebanyak itu tidak sama sekali di rasakan oleh rakyat karena hanya segelintir orang saja yang merasakan,Apa "Input & Output" dari perjalanan dinas tersebut? Kebijakan apa saja yang telah mereka Buat dalam menanggulangi masalah pembangunan daerah,sebab selama tahun 2017 Kabupaten Musirawas masih merupakan daerah tertinggal di sini juga Pemprov Sumsel harus lebih memperhatikan Kabupaten yang berada di wilayahnya,ya setidaknya jika pemda Musirawas kekurangan anggaran,pemprov juga wajib membayar utang Dana bagi hasil Pajak" ujar Nunik Saat di Konfirmasi.

Komitmen politik dari para kepala daerah sangat menentukan dalam penciptaan keberpihakan anggaran untuk rakyat.

sebagai dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan daerah menyenggelarakan Otoda (Otonomi Daerah).pos anggaran yang sangat melambung tinggi hingga mencapai puluhan milyar per tahun yang tidak dirasakan langsung oleh rakyat.

lebih terperinci lagi 44 SKPD Pemprov sumsel Habiskan 203,7 milyar  hanya untuk perjalanan dinas selama tahun 2017 bisa di lihat pada Tabel A ;



Mengintip lebih dalam untuk beban perjalanan dinas 50 SKPD Pemda Musirawas Habiskan 90,9 Milyar  bisa di lihat pada tabel B ;

Dalam analisa data tersebut anggaran sebanyak itu jumlahnya sangat Fantastis,Khusus nya untuk Musirawas pada dinas Pendidikan yang mengalami kenaikan signifikan sekali,hanya untuk dinas kesehatan Musirawas saja habiskan 9,7 milayar dalam 1 tahun,hal semacam ini wajib di kontrol.kedepan saya akan terus menyoroti beban pengeluaran Pemda Musirawas dan Pemprov Sumsel untuk Transparansi anggaran. Tutup Nunik.

Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta Melindawati Zidemi Terancam Hukuman Mati



Reporter :Yandi Robet
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Kabid Humas Kombes Pol Supriadi dan Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra, beserta pejabat utama Polda Sumsel saat konferensi pers Jumat (29/03/2019) pukul 15.00 Wib. 

Palembang, (policewatch.news)- Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Kabid Humas Kombes Pol Supriadi dan Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra, beserta pejabat utama Polda Sumsel saat konferensi pers kasus pembunuhan calon pendeta Melindawati Zidemi bertempat di Mapolda Sumsel Palembang, Jumat (29/03/2019) pukul 15.00 Wib.

Kapolda Sumsel, saat konferensi pers Jumat (29/03/2019), mengatakan kasus pembunuhan calon pendeta Melindawati Zidemi (24) akhirnya terungkap dengan ditangkapnya dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Nang (20) dan Hendri (18).

Dari hasil penyidikan korban tidak diperkosa karena sedang haid atau datang bulan, karena dugaan sebelumnya disebutkan ada tindak pidana perkosan dalam pembunuhan itu, sebab dokter menemukan bercak sperma dan kerusakan di kemaluan korban.
para pelaku terancam hukuman mati

"Ternyata, dari hasil pemeriksaan otopsi ditemukan bahwa tidak ada persetubuhan, faktanya tidak ada perkosaan, korban tidak diperkosa kedua pelaku karena saat kejadian korban sedang haid, yang membuat kedua tersangka batal memperkosa. Hanya saja, korban sempat dicabuli dalam kondisi hidup dan terikat, tersangka memang melakukan pencabulan dengan memasukkan tangannya ke (maaf) alat vital korban, "kata Kapolda.

Lebih lanjut, kata Kapolda saat melakukan pencabulan itu penutup wajah tersangka tersingkap, sehingga sempat terlihat oleh korban, lalu kedua tersangka mencekik leher korban hingga tewas.
"Mereka takut dikenali, akhirnya membunuh, "ujarnya

Sementara Nang (20) dan Hendri (18) kedua tersangka pembunuh calon pendeta Melindawati Zidemi, saat dihadirkan dihadapan wartawan, Jumat (29/03/2019), mengaku mereka sudah mengintai korban sejak seminggu sebelum kejadian, kemudian untuk dugaan pemerkosaan terhadap korban, Nang langsung membantahnya. Dikatakannya, memang sebelumnya ada niat untuk memperkosa namun itu tidak jadi dilakukan, karena korban mengatakan dirinya sedang datang bulan.

"Kami tidak perkosa dia, "ucap Nang.

Nang juga mengaku saat melancarkan aksinya, korban sempat memohon untuk tidak dibunuh, namun pelaku merasa kalap dan akhirnya melakukan pembunuhan, karena korban meronta dan menjerit berteriak minta tolong yang sempat melawan tanpa sengaja menarik penutup wajah yang digunakan tersangka Hendri.
"Kami bunuh korban dengan cara dicekik lehernya, saya sama Hendri bersama-sama mencekiknya, "ujar Nang.
Kedua tersangka Nang dan Hendri mengaku membunuh, karena sakit hati lantaran sebelumnya pernah mengungkapkan perasaan suka pada korban, tetapi ditolak.

Keduanya juga mengaku sempat berpura-pura mencari Melinda Zidemi saat calon pendeta itu dikabarkan dihadang orang di jalan pada Senin sore (25/03), padahal saat itu Melinda sudah mereka bunuh dan mayatnya ditemukan esok paginya.

"Ya, kami ikut pura-pura mencari pak, "kata Nang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, menegaskan penyidik akan menjerat tersangka dengan pasal pembunuhan berencana. "Ada unsur perencanaan karena keduanya sempat menyiapkan karet ban, pembunuhan berencana terancam hukuman mati, "tegas Kapolda.

Cik Ujang Gelar Syukuran Atas Terpilihnya Bupati Lahat Periode 2018 - 2023

Reporter.   : Bambang.MD
 Bupati Lahat Cik Ujang.SH. 

LAHAT - POLICEWATCH.NEWS -  Bupati Lahat Cik Ujang.SH.  menggelar acara syukuran dirinya terpilih menjadi Bupati Lahat berpasangan dengan Haryanto.SE (CAHAYA) mereka keduanya telah dilantik pada Nopember 2018 oleh Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru.

Hari ini Sabtu (30/3) Cik Ujang beserta Keluarga nya bertempat Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat melaksanakan acara syukuran ucapan terima kasih kepada seluruh tim Pemenangan dan relawan acara ini dihadiri Wakil Bupati Lahat Haryanto.SE.MM.Ketua DPRD Lahat Samarudin. SH.Kapolres AKBP Fery Harahap, Dandim 0405 Letkol Kavaleri Sungidhi, Kepala PN Lahat, Pj Sekda Masroni, Assisten 1 Ramsi, sejumlah Kadis,  OPD, Camat Merapi Barat Eti Listiani, camat Merapi Selatan Hasdi. Caleg DPR.RI Endi Suwitno. Caleg DPRD dapil 2 dan Provinsi Sumsel serta undangan lainnya.
 Bupati Lahat Cik Ujang.SH. Bersama Keluarga

Bupati Lahat Cik Ujang.SH. dalam sambutannya mengatakan kepada yang kami hormati ketua partai Demokrat, Nasdem dan  Hanura sebagai partai pengusung cabup Cik Ujang Dan Cawabup Haryanto serta pendukung, dari Tim relawan " CAHAYA " saya ucapkan terima kasih atas perjuangan nya siang dan malam dalam memenangkan pasangan CAHAYA (Cik Ujang - Haryanto) saya meminta yang akan datang jangan Kecik hati,dan sekalian kata "  Cik Ujang hari ini saya membayar nazar yaitu memotong kerbau dan sapi untuk membayar tanda rasa syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa terang " Bupati kepada undangan yang hadir saya sudah dilantik pada tanggal 09 Desember 2018 dan pinta Cik Ujang mohon dukungan dan doanya dalam kepemimpinan" CAHAYA" semoga sampai tahun 2023
Bupati dan Wakil Bupati Lahat Haryanto.SE.MM.Ketua DPRD Lahat Samarudin. SH.Kapolres AKBP Fery Harahap, Dandim 0405 Letkol Kavaleri Sungidhi, Kepala PN Lahat, Pj Sekda Masroni, Assisten 1 Ramsi, sejumlah Kadis,  OPD, Camat Merapi Barat Eti Listiani, camat Merapi Selatan Hasdi. Caleg DPR.RI Endi Suwitno. Caleg DPRD dapil 2 dan Provinsi Sumsel serta undangan lainnya

Cik Ujang juga mengucapkan kepada Tim pendukung dan relawan tim pemenangan " CAHAYA" dan ditambahkan oleh Bupati bahwa program CAHAYA sudah berjalan seperti Berobat Gratis untuk klas 3 dan sekolah gratis untuk SD dan SMP tidak membayar lagi.sementara untuk Mis dan Mts akan dirujuk dulu pada tahun 2020 tidak membayar lagi (gratis)  kepada siswa siswi MIS dan MTS ujar " Cik Ujang

Sambung Cik Ujang menurut Kapolres Lahat bahwa di Kecamatan Merapi Area paling banyak pengguna " Narkoba" Cik Ujang menghimbau kepada warga Merapi Area jauhkan " Narkoba" dan Bupati berpesan bagi Yang meninggal dunia akibat mengkonsumsi narkoba tidak dapat santunan kematian ungkap " Cik Ujang
tamu undangan

Masih kata " Cik Ujang bahwa saya asal putera daerah dari Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, saya minta agar dijaga nama baik keluarga besar Cik Ujang karena ini tempat kelahiran saya dan diminta bagi keluarga besar Cik Ujang saya mohon Didukung dan doanya dari masyarakat Merapi area dan saya sebelumnya pengusaha kayu itulah saya dipanggil " Ujang Sungkai dan pernah duduk menjadi anggota DPRD Lahat dari Partai Demokrat " tutup nya

Jonggol ‘Dijual’ ke Tiongkok, Ini Kata Bupati Bogor Ade Yasin


Reporter : MRI/irfan
Bupati Bogor Ade Yasin

Bogor (POLICEWATCH.NEWS)- Bupati Bogor Ade Yasin berang terhadap isu yang berkembang di sosial media maupun surat kabar bahwa wilayah  Kecamatan Jonggol 'dijual" ke Republik Rakyat Cina (RRC).


Politisi PPP ini menyatakan yang Ia tahu dari media massa mainstream bahwa ada wacana pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyatakan akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan bekerja sama dengan RRC.

“Nggak ada tanah di Jonggol yang dijual kepada RRC karena tidak boleh warga asing memiliki tanah. Yang ada juga wacana BPKM yang akan membangun KEK bekerja sama dengan RRC. Tapi sampai hari ini saya tidak tahu dan dimintai izin oleh BKPM maupun pemerintah pusat,” kata Ade Yasin kepada wartawan, Jumat (29/3).

Wanita alumni Universitas Djuanda ini menerangkan hingga saat ini Kecamatan Jonggol dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) masuk dalam wilayah pertanian, perumahan dan pariwisata.

“Dalam RPJMD, Kecamatan Jonggol itu masuk dalam wilayah perkembangan pertanian, perumahan dan pariwisata. Kita harus bersikap waspada dan cerdas terhadap kabar hoaks agar Kabupaten Bogor tetap kondusif,” terangnya.


Isu Jonggol merupakan satu di antara 28 proyek senilai USD 91,1 miliar atau setara Rp1.295,8 triliu yang akan ditawarkan pemerintah Indonesia kepada pemerintah Tiongkok saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua The Belt and Road Initiative atau Jalur Sutra pada April mendatang.

Kecamatan Jonggol ‘dijual’ sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) Indonesia-China. Rencana tersebut menuai kontroversi dan menjadi sorotan sejumlah kalangan.

Bupati Bogor Ade Yasin mengaku baru mengetahui informasi kawasan Jonggl bakal dijual ke Tiongkok dari pemberitaan media.

Menurut Ade, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor juga tak ada rencana pembangunan kawasan ekonomi khusus di Jonggol.

“Justru saya belum tahu (KEK Indonesia-China di Jonggol). Makanya untuk detilnya seperti luasan dan lain-lain saya tak tahu,” beber Ade.

Senada juga diutarakan Kabid Perencanaan Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Badan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pembangunan (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Ajat Rohmat Jatnika.

Dia mengaku belum mengetahui secara teknis proyek KEK Indonesia-China di Jonggol. Dia menilai program tersebut langsung dari pemerintah pusat. Sehingga, tidak melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Bumi Tegar Beriman. “Itu programnya pemerintah pusat,” bebernya.

Perlu diketahui, kawasan ekonomi khusus (KEK) atau Special Economic Zone (SEZ) adalah wilayah geografis yang memiliki peraturan ekonomi khusus yang lebih liberal dari peraturan ekonomi yang berlaku di suatu negara.

KEK secara geografis dan jurisdiktif merupakan kawasan perdagangan bebas, termasuk kemudahan dan fasilitas duty free atas impor barang-barang modal untuk bahan baku komoditas sebagaian ekspor, dan dibuka seluas-luasnya.

Hingga tahun ini, berdasarkan data Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus terdapat 12 KEK di Indonesia. Dimana baru tujuh kawasan ekonomi khusus yang beroperasi. Sementara lima kawasan lagi masih dalam tahap pembangunan.

4 Wilayah yang ‘Dijual’ ke Tiongkok
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan ada empat wilayah strategis yang akan diprioritaskan dalam program The Belt and Road Initiative, yakni Kalimantan Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

Keempat wilayah itu dipilih berdasarkan pertimbangan geografis yang dinilai memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang diyakini dapat menjadi daya tarik para investor Tiongkok.

“Pemilihan wilayah ini sejalan dengan misi pemerintah membangun dari pinggiran,” kata Lembong.
Dari ke-28 proyek yang ditawarkan ke Tiongkok tidak semuanya berada di empat wilayah tersebut. Pemerintah juga menyiapkan delapan proyek yang berada di wilayah lain.

Antara lain, kawasan ekonomi khusus Indonesia-China di Jonggol, Jawa Barat, Coal Fired Power Plant (CFPP) berkapasitas 2×350 Mw di Celukan Bawang, Bali.

Selain itu, ada pula proyek pembangkit listrik skala menengah di berbagai lokasi di Pulau Jawa, Mine mouth Coal Fired Power Plant (CFPP) Kalselteng 3 berkapasitas 2×100 Mw dan Kalselteng 4 berkapasitas 2×100 Mw, Kalimantan Tengah, dan kolaborasi internasional Meikarta Indonesia-China.

Meski masuk proyek strategis, BKPM belum menjelaskan detil mengenai puluhan proyek tersebut. Begitu juga dengan rencana KEK Indonesia-China di Jonggol.

Luhut Panjaitan Klaim Tak Istimewakan Tiongkok
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah tidak akan mengistimewakan Tiongkok kalau pun investasinya masuk ke Indonesia. Mereka kata dia, harus tetap memenuhi syarat selayaknya investor asing dari negara lain.

“Pertama, setiap investor yang hendak menanamkan modalnya harus membawa teknologi terbaik dari negara asal. Kami tidak mau menerima second class technology (teknologi kelas dua), kami mau investor membawa teknologi ramah lingkungan,” kata Luhut.

Syarat kedua sambungnya, ketika investor membawa teknologi terbaru ke Indonesia maka secara perlahan investor tersebut harus melakukan transfer knowledge atau berbagi pengetahuan serta teknologi kepada pekerja Indonesia.

“Ketiga, investasi tersebut harus mempekerjakan pegawai asal Indonesia sebanyak mungkin,” ujarnya.

Keempat, calon investor harus membangun industri yang bisa memberikan nilai tambah kepada produk Indonesia. Dia menegaskan karena skema kerja samanya adalah B2B maka kedua belah pihak harus saling menguntungkan.

“B2B dan harus saling menguntungkan dan jangan itu ada pemerintah, pemerintah sama sekali tidak terlibat. Tadi misalnya ada yang mau investasi bahan bangunan, sehingga rumah murah, kita harganya lebih rendah dan kualitas lebih bagus dan cepat, kenapa tidak,” tutupnya.

Selama ini, Tiongkok merupakan salah satu negara yang menjadi investor dan kreditur terbesar bagi Indonesia.

Tahun lalu, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi asal Tiongkok mencapai US$2,4 miliar dan menduduki peringkat ketiga terbesar dari total investasi asing.

Jenis investasinya beragam mulai dari pembangunan pembangkit listrik hingga fasilitas pemurnian dan pengolahan hasil tambang. Selama masa pemerintahan Joko Widodo, trennya memang relatif meningkat. Pada 2014, realisasi investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US$800 miliar.

Kemudian, pada 2015, melambat menjadi US$628 juta. Pada 2016, investasi Tiongkok kembali melesat menjadi US$2,7 miliar, dan 2017 mencapai US$3,36 miliar.

Dari sisi utang, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), utang Indonesia ke Tiongkok juga terus meningkat. Pada 2014, total utang Indonesia ke negeri tirai bambu itu mencapai US$7,87 miliar.

Kemudian, pada 2015, melesat 73,5 persen menjadi US$ 13,6 miliar. Pada 2016, kembali merangkak menjadi US$15,16 miliar dan naik menjadi US$16,15 miliar pada 2017. Akhir tahun lalu, utang Indonesia ke Tiongkok telah mencapai US$17,31 miliar.

Kepala Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menilai Tiongkok dilirik menjadi mitra potensial pembangunan proyek infrastruktur karena memiliki pendanaan yang besar.
Selain itu, Tiongkok ingin melakukan ekspansi untuk mendukung program Jalan Sutera Modern yang akan memperlancar arus perdagangannya.

Kendati demikian, Lana menilai keterlibatan Tiongkok dalam proyek infrastruktur di Indonesia harus dipikirkan matang-matang dan dilakukan dengan hati-hati.

Sebab, Tiongkok biasanya turut membawa sumber dayanya yang akan menjadi isu sosial yang sensitif. Kemudian, itu pun sebenarnya tak lepas dari keterbatasan kemampuan bahasa.

“Tiongkok kalau investasi biasanya membawa satu gerbong, termasuk tenaga kerja dan segala macam. Memang pilihannya sulit karena, sekarang, yang punya uang mereka,” ujarnya

Lana mengingatkan, pada periode kepemimpinan mantan Presiden Soeharto, model penerimaan utang adalah dalam bentuk proyek atau barang yang akan dilunasi pemerintah dengan uang. Akibatnya, Indonesia tidak memiliki keleluasaan.

“Ketika kita utang in-kind, kita tidak akan memiliki keleluasaan karena kita sudah diberikan barang apa adanya dan belum tentu barang tersebut teknologi baru, bisa jadi teknologi usang di negara asal yang di bawa ke sini,” jelasnya.

Sidang Paripurna VIII mendengarkan Jawaban Bupati Lahat terhadap Pandangan Umum Fraksi-fraksi

Reporter : Reporter. : Bambang.MD
Bupati Lahat Cik Ujang.SH menghadiri Sidang Paripurna VIII Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2019 Jum'at 29/3/2019 

Lahat (POLICEWATCH.NEWS)- Bupati Lahat Cik Ujang.SH menghadiri Sidang Paripurna VIII Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2019 mendengarkan jawaban Bupati Lahat terhadap Pandangan Umum dari Fraksi- fraksi, Jum'at 29/3/2019.

Bertempat di Ruang Sidang Utama DPRD Kab.Lahat, Sidang Paripurna VIII Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2019 mendengarkan jawaban Bupati Lahat terhadap Pandangan Umum dari Fraksi- fraksi mengenai Raperda tentang RPJMD Kabupaten Lahat Tahun 2018-2023 yang di buka oleh Pimpinan Sidang DPRD Kabupaten Lahat Samarudin.SH

Hadir pada Rapat Paripurna, Polres Lahat, Wakil Ketua I, Ketua DPRD, para Anggota Dewan, Sekda Lahat, Assisten, Staf Ahli, Jajaran OPD, Camat, dan Lurah, 

Jawaban Bupati Lahat terhadap Pandangan Umum dari Fraksi- fraksi yang secara langsung di sampaikan oleh Bupati Lahat Cik Ujang.SH membahas Raperda tentang RPJMD Kabupaten Lahat Tahun 2018-2023 yang telah di sampaikan oleh masing-masing Fraksi pada tanggal 27 Maret 2019.

Sementara itu Bupati Lahat telah menyampaikan Pandangan Umum dari masing- masing Fraksi yang telah menyampaikan Pandangan Umum mengenai Raperda tentang RPJMD Pembangunan Kabupaten Lahat 2018-2023, Bupati Lahat Cik Ujang.SH juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh juru bicara fraksi yang telah memberikan saran kepada Pemerintah Kabupaten Lahat yang nantinya akan menjadi suatu gambaran begi Pemkab.Lahat.

Juru Bicara Praksi Partai Demokrat
H Syarol Evendi

Mengucapkan Terimakasih Atas Saran Menyangkut Pelayanan PDAM Tirta Lematang Bahwa Bupati Lahat Sependapt Dengan Hal Tersebut Bahwa   Dalam Waktu Dekat akan Terjadi  Kerjasama Dalam Waktu Dekat Dengan PDAM Tirta Musi Palembang  Merupakan Perusahaan Terbaik penyediaan air bersih terbaik Se- Indonesia 

Pendampingan PDAM Tirta Musi Palembang berdampak positif Terhadap Kinerja Pelayanan Penyediaan Airbersi Di PDAM Tirta Lematang Lahat.

Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lahat Yang Juru Bicara H Gaharu SE. MM, terimakasih Atas apresiasi tentang Pembangunan Kabupaten Lahat yang telah disampaikan beberapa waktu Semoga apa yang disampaikan untuk Pembangunan 5 tahun kedepannya akan tercapai Dan Sesuai Harapan Masyarakat Kabupaten Lahat.

Pembangunan yang masih Belum Merata Kususnya wilayah persewaan untuk itu sesuai Dengan Misi Kedua Yaitu Meningkatkan Pemerataan Pembangunan sebagai berikut pembangunan Pemeliharaan dan Rehabilitas jalan dan Jembatan yang Berkualitas Dalam Menunjang Efektifitas ekonomi masyarakat

Dengan adanya Pendangan Umum Fraksi yang juga telah mensprot, memberikan dukungan dan saran dengan adannya pandangan umum ini dapat menjadikan masukan untuk Pemerintah Kabupaten Lahat.

Atas nama Pemerintah Kabupaten Lahat memberikan Apresiasi kepada masing- masing fraksi yang telah mendukung untuk percepatan pembangunan di Kabupaten Lahat yang lebih " Bercahaya "

Ratusan Santri Ponpres Darul Ma'arif " Banyuputih Kabupaten Batang " Gelar Deklarasi Pemilu Damai


Reporter : Nardi 
Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma'arif Banyuputih, Kabupaten Batang Jumat (29/3/2019).

BATANG (POLICEWATCH.NEWS) - Ratusan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ma'arif Banyuputih, Kabupaten Batang menyerukan deklarasi pemilu damai dan doa bersama, Jumat (29/3/2019).

Pada deklarasi itu juga dihadiri perwakilan dari Polri dan TNI, Dalam dekrasi tersebut santri sepakat untuk menjaga keutuhan serta mempertahankan NKRI, menciptakan keamanan, ketentraman, dan ketertiban bersama Polri maupun TNI.

Tak hanya itu, para santri juga sepakat untuk menolak berita hoaks, radikalisme, teroris, ujaran kebencian, intimidasi, provokasi, adu domba, isu sara dan tindak anarkis menjelang maupun saat pelaksanaan pemilu pada 17 April 2019 mendatang.

"Ini merupakan bentuk keprihatinan kami atas apa yag terjadi pada bangsa Indonesia terutama menjelang Pemilu 2019 yang digelar serentak," tutur Pengasuh Ponpes Darul Ma'arif, Gus Muhammad Fahmi Chusnaini.

Menurutnya, pesta demokrasi seharusnya disambut secara gembira, tapi kenyataannya untuk tahun ini menjadi ajang saling fitnah, caci maki, saling mengumbar ujaran kebencian dan menyebarkan berita kebohongan atau Hoaks.

"Kami sepakat sebagai elemen masyarakat khususnya di elemen santri mengambil sikap persatuan dan kesatuan agar situasi di negara kondusif aman damai tidak saling bermusuhan bertengkar.

"Ponpes Darul Ma'arif nyatakan untuk menyerukan pemilu damai. Mari jaga kesatuan dan persatuan serta wajib untuk menolak segala bentuk yang bisa menimbulkan perpecahan antar bangsa," lanjutnya.

Kanit Binmas Polsek Limpung Polres Batang Ipda Rofi'i mengatakan, di era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan informasi begitu cepat sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi dengan mudahnya melalui beragam media sosial.

Namun, Ipda Rofi'i mengimbau masyarakat tidak langsung percaya dengan informasi yang diterima dan mengirimkannya ke orang lain.

Sebab, tidak semua informasi itu bisa diketahui kebenarannya, karena sekarang ini marak informasi bohong atau biasa disebut Hoaks.

''Sebaiknya informasi yang diperoleh melalui media sosial disaring terlebih dahulu sebelum dishare kembali ke orang lain," ujarnya.

Ipda Rofi'i juga mengajak santri untuk menggunakan hak pilihnya, apalagi pada Pemilu 2019 terdapat lima kotak atau lima surat suara yang dibedakan hanya dengan warna.

"Santri harus ikut mensosialisasikan dan mengajak keluarga serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilu demi terwujudnya Indonesia lebih baik," pungkasnya

Drama Baku Tembak Polisi dengan Penjahat, di Bandar Lampung


Reporter : Hartawan
ilustrasi baku tembak
Drama "Detik-detik Polisi Tarik Seorang Ibu yang Ditembaki Penjahat" Saat Buka Pintu Rumah di Lampung

LAMPUNG (POLICEWATCH.NEWS),- Drama baku tembak polisi dan penjahat di Bandar Lampung ternyata memiliki kisah heroik, Polisi menyelamatkan nyawa seorang ibu yang ditembaki penjahat saat buka pintu rumah.

Kejadian menegangkan polisi menyelamatkan seorang ibu yang ditembaki penjahat berlangsung sebelum aksi baku tembak polisi dan penjahat terjadi.
Peristiwa baku tembak polisi dan penjahat terjadi di Jalan Purnawirawan 6A Gunung Terang, Langkapura, Kota Bandar Lampung, pada Kamis (28/3/2019).

Kedua penjahat tersebut akhirnya tewas tertembus timah panas.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung, AKBP Adrian Indra Nurinta menuturkan, kedua pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) bernama Dedy Irawan (37) dan Hendri (36).
Saat hendak ditangkap, keduanya bersembunyi di rumah kosong, Rumah kosong itu berada di belakang rumah pelaku.

"Anggota mengetahui bahwa kedua pelaku lompat pagar dan bersembunyi di rumah kosong, yang dalam kondisi terkunci," ungkap Adrian Indra Nurinta saat gelar perkara, Jumat, 29 Maret 2019.
Polisi lalu memeriksa rumah kosong tersebut.

"Beruntung, ada yang membantu. Ada ibu-ibu yang diserahi kunci," kata Adrian Indra Nurinta.
"Ibu tersebut mengajukan diri untuk membuka pintu karena pintu rumah sulit dibuka. Hanya ibu tersebut yang bisa membuka," kata Adrian menambahkan.

Peristiwa menegangkan kemudian terjadi saat ibu tersebut berusaha membuka pintu rumah.

"Saat dibuka itu, pelaku di dalam rumah sudah menodongkan senpi ke ibu tersebut. Beruntung bisa ditarik oleh anggota, sehingga tembakan tidak mengenai sang ibu," ungkap Adrian.

Adrian menuturkan, ibu tersebut langsung dibawa ke tempat yang aman."Lalu, kami lakukan tindakan tegas," kata Adrian.

"Jadi benar, waktu penangkapan terjadi baku tembak. Beruntung, anggota dan masyarakat selamat semua," lanjutnya.

Hasil Pengembangan Kasus
Adrian mengatakan, penyergapan dua pelaku yang kemudian meninggal di Gunung Terang, berawal dari penangkapan tiga tersangka curat dan curas spesialis rumah kosong.

"Ketiga tersangka yang ditangkap dahulu merupakan komplotan dua pelaku yang kami sergap kemarin (Kamis, 28/3/2019)," tuturnya.

Adapun, ketiga tersangka tersebut, yakni R (33), N (18), DAN P (24), Ketiganya diamankan pada Senin, 4 Februari 2019.

"Dari ketiganya, terbongkar masih ada beberapa pelaku pencuri rumah kosong asal Palembang, dan tempat menjual barang hasil curian," sebutnya.

Pada Selasa, 26 Maret 2019, Adrian mengatakan, Tekab 308 Polda Lampung menangkap empat penadah hasil curian rumah kosong.

Keempatnya yakni DS alias J (37), S (38), MI (30) dan H alias B (49). "Keempatnya ini memang penadah yang sering membeli barang hasil curian dua pelaku yang kami gerebek kemarin," ucap Adrian.
"Dari hasil interogasi, keempatnya mengambil barang hasil curian di sebuah rumah kontrakan di Jalan Purnawirawan, Gunung Terang," imbuhnya.

Lalu pada Kamis, 28 Maret 2019 sekitar pukul 06.00 WIB, lanjut Adrian, pihaknya melakukan penyergapan.

"Namun, kedua tersangka ini melakukan perlawanan. Sehingga, petugas melakukan tindakan tegas," ujar Adrian.

"Kedua tersangka pun meninggal di lokasi, dan sudah kami serahkan ke pihak keluarga di Palembang semalam," lanjutnya.
Adrian mengatakan, kedua pelaku yang ditembak mati merupakan pelaku curat dan curas lintas provinsi.

"Jadi dia dari Palembang, beraksi di Sumbangsel, Lampung, termasuk Bengkulu," jelasnya.
Adrian menuturkan, setidaknya ada tujuh TKP yang telah dikuras oleh kedua tersangka.
"Tujuh TKP ini di antaranya Korpri, Way Kandis, Untung Suropati, Labuhan Ratu, Kemiling, dan seterusanya," jelasnya.

Polisi, sambung Adrian, pun masih melakukan pengejaran kelompok jaringan pencuri bobol rumah kosong tersebut.

"Jadi dua tersangka ini ini memang masih ada lagi jaringan lainnya, dan masih kami lakukan pengejaran," tegasnya.

Adrian menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan jangan mudah percaya.

"Kalau ada yang mencurigakan langsung laporkan, jangan bertindak sendiri karena banyak pelaku pencurian di wilayah Bandar Lampung banyak memakai senpi rakitan," tandasnya.
Dikenal Sadis

Kasubdit III Jatanras Polda Lampung, AKBP Ruli Andi Yunianto mengatakan, kedua tersangka termasuk nekat dan tak segan melukai korbannya.

"Yang di Jalan Nusantara, juga mereka berdua. Jadi, mereka ini pemetik yang memang incar rumah kosong. Kalau tepergok, akan melakukan kekerasan," tuturnya.

Dari tujuh TKP, kata Ruli, kedua tersangka pernah melakukan aksi pencurian di Bilabong, Kemiling.
"Di Bilabong ini, pelaku sempat menyandera anak pemilik rumah. Kejadian ini pada bulan Januari," paparnya.

Dari hasil penangkapan, Ruli mengaku pihaknya setidaknya menyita barang bukti hasil curian, yakni:
1. Dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver.
2. Dua tablet merk Samsung.
3. Dua unit smartphone.
4. Tiga unit Playstaion.
5. Satu set mini compo.
6. Satu unit Vacum Cleaner.
7. Satu buah tas acecoris berisi perhiasan.
8. Tiga unit Subwofer
9. Dua kotak berisi batu cicin dan uang.
10. Satu buah pisau, palu, obeng, dan kunci T.
12. Dua unit TV LED.
13. Satu unit AC duduk
14. Satu unit kamera DLSR.
15. Dua unit sepeda motor, meliputi Supra X 125 dengan nopol BE 4191 YK, dan Yamaha Vixion bernopol BG 3357 ABE.
16. satu unit mobil Toyota Avanza warna silver bernopol BG 1253 PR.
"Ini semua kami amankan dari rumah kontrakan tersangka di Gunung Terang, jadi silakan masyarakat yang merasa kehilangan bisa ke Polda Lampung," tandasnya.