13 Perbedaan Bulan Ramadhan Antara Dulu dan Sekarang


Oleh : M Rodhi irfanto SH


Marhaban Ya Ramadhan 1441 H, Semoga Semuanya Berjalan Lancar


Red, POLICEWATCH,-  Di saat ini seperti yang kita alami dan rasakan sekarang ini banyak sekali perbedaan yang terjadi di bulan suci Ramadhan 1441 H ini,

1. Dulu ketika masuk bulan Ramadhan, syaitan laknattullah yang dikurung…

Sekarang seperti nya di bulan Ramadhan yang kita jalani sekarang ini , kita yang dikurung di rumah…!
(Dunia sudah tua)


2. Dulu kalau rajin ke Masjid namanya orang yang SALEH dan Bertaqwa..

Sekarang orang ke Masjid dikira orang yang SALAH .!! dan PEMBANGKANG
(Dunia sedang kacau balau/kritis dan Krisis Iman)


3. Dulu para Ulama , Kyai ,Ustadz menganjurkan  IMAN yang harus di perkuat..

Sekarang IMUN yang justru diperhatikan..!!
(Dunia sedang waspada akan AZAB Allah)


4. Dulu orang ditegur kalau tidak pergi Jum’atan.dan terasa hampa kalau tidak Tarawih,..

Sekarang justru yang ditegur adalah orang yang pergi Jum’atan.dan bahkan akan di tangkap .!!
(Dunia sudah Terbalik)


5. Dulu kalau ada orang bersin kita berucap : Alhamdulillah…Sekarang kalau ada orang bersin.. lansung di curigai  dan disebut : Innaalillaahi… was-was kena corona..!!

(Dunia sedang terguncang).

6. Dulu bersatu kita teguh…Sekarang bersatu kita runtuh..!

(Dunia sudah beda pribahasa)

7. Dulu ada tamu, bawa rahmat,dengan ucapan Assalamuallaikum Sekarang ada tamu dianggap bawa sial..(Virus Corona) !! dan dgn ucapan Salam Pancasila

(Dunia Sudah Payah)

8. Dulu kalau ketemu jabat tangan..Sekarang ketemu angkat tangan untuk cepat pergi..!!

(Dunia sedang Sakit)

9. Dulu Anak disuruh cuci kaki sebelum tidur.. Sekarang disuruh cuci tangan sebelum tidur.

(Dunia sedang panik)

10. Dulu parfum yang kita bawa di tas, sekarang hand sanitizer spray yang dibawa.!!

(Dunia sedang dilanda ketakutan)

11. Dulu senyum sedekah, sekaramg masker yang disedekahkan..!!

(Dunia dilanda kesulitan)

12. Dulu kata negatif tidak bagus, sekarang kata positif tidak bagus..!!

(Dunia sedang bergetar)

13. Dulu pulang kampung membawa kebahagiaan. Sekarang pulang kampung disangka membawa penderitaan.!!

(Dunia Sudah Aneh).

Semoga kita selalu mendapat lindungan-Nya


Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumni wal Imani wassalamati wal islami Rabbi wa Rabbukallahu.
Allâhummaj’al shiyâmî fîhi shiyâmash shâimîn, wa qiyâmî fîhi qiyâmal qâimîn, wa nabbihnî fîhi ‘an nawmatil ghâfilîn, wa hablî jurmî fîhi yâ Ilâhal ‘âlamîn, wa’fu ‘annî yâ ‘âfiyan ‘anil mujrimîn

Semoga Allah SWT segera mengangkat Virus Covid-19 dan segera menurunkan taufik dan hidayah bagi umatNya.. Aamiin yra.


MARHABAN YAA ROMADHON 1441 H


Puasa bulan Romadhan telah tiba… kita akan melaksanakan puasa… bersihkan hati bersihkan diri semoga menjalani puasa di Bulan Romadhan ini kita diberikan kesehatan kemudahan dan’ kelancaran dan kesabaran dalam iman dan taqwa.

Aamiin yra.

Rakyat Semakin Menderita, Pengangguran Bertambah " Tindak Kriminalitas meningkat" Bagaimana Nasib Bangsa Ke Depan?





 “Masyarakat membutuhkan dana agar perut mereka tetap terisi, otak yang bisa berpikir, dan tenaga bisa digunakan. Seharusnya pemerintah mengalokasikan dana lebih besar untuk menyuplai kebutuhan dasar warga negaranya,”

Oleh : M Rodhi irfanto SH

Red, Jakarta, POLICEWATCH,-   Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan tingkat pengangguran terbuka (TPT) akan semakin bertambah akibat pandemik virus corona atau Covid-19. Dia memperkirakan dalam skenario berat potensi pengangguran akan bertambah 2,92 juta orang, dan sangat berat bisa mencapai 5,23 juta jiwa.

Untuk menekan angka pengangguran terbuka, pemerintah sudah mengeluarkan program kartu prakerja. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang terdampak langsung, baik tenaga kerja informal maupun non formal

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dalam situasi yang sangat berat, akan terjadi peningkatan jumlah angka kemiskinan hingga 3,78 juta orang (di kutip, money.kompas.com, 14/04).

Kesaktian Kartu Pra Kerja Diragukan dan Mengandung Unsur Bisnis di dalamnya


Program Kartu Pra Kerja akan menjadi andalan bagi pemerintah untuk mengatasi badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang timbul akibat penyebaran COVID-19. Untuk itu anggaran yang disiapkan untuk program ini pun ditambah Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun (di kutip, finance.detik.com, 31/03).


Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai, penggunaan anggaran Rp 5,6 triliun tersebut tidak efisien.

Pasalnya, besaran anggaran tidak sesuai dengan kualitas pelatihan yang diberikan secara online. Besaran anggaran tersebut pun setara dengan alokasi anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada APBN 2019 yang sebesar Rp 5,27 triliun, meski tahun ini besaran anggaran tersebut telah menyusut jadi Rp 3,19 triliun (di kutip money.kompas.com, 20/04).

Lagi pula pelatihan untuk para pengguna kartu prakerja adalah secara online yang difokuskan untuk perusahaan – perusahaan start up di Indonesia. 

Banyak pihak mengkritik jika kebijakan ini tidak cocok diterapkan di masa pandemik ini, karena tidak efisien.

Justru banyak masyarakat lebih membutuhkan dana segar ketimbang pelatihan – pelatihan prakerja semacam ini. Masyarakat membutuhkan dana agar perut mereka tetap terisi, otak yang bisa berpikir, dan tenaga bisa digunakan. Seharusnya pemerintah mengalokasikan dana lebih besar untuk menyuplai kebutuhan dasar warga negaranya.

Setelah pandemik berlalu, barulah Negara bisa kembali focus melatih para non-employee untuk bisa mendapatkan skill secara maksimal untuk bekal di dunia kerja.

Pada masa pandemik seperti ini seharusnya pemerintah lebih focus untuk memberikan jaminan kebutuhan mendasar pada masyarakat. Kebijakan yang tumpang tindih hanya akan melahirkan problem dilematis.

Satu sisi masyarakat dibatasi secara social untuk keluar rumah, di sisi lain masyarakat pun harus tetap mencari nafkah agar bisa bertahan hidup. 

Semakin banyak pengangguran, maka di luar persaingan pun makin ketat. Hal ini menyebabkan permasalahan lain bisa muncul yang lebih pelik, misalnya meningkatnya angka kriminalitas di masa pandemik ini.

Pandangan Islam dalam Mengatasi Pengangguran

Dalam Islam, kewajiban laki-laki adalah pemberi nafkah utama bagi keluarganya. Oleh karena itu, para laki-laki dan suami, khususnya, bekerja untuk mencari nafkah agar bisa menghidupi keluarganya.


Tugas Negara adalah menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya, agar kewajiban para kepala rumah tangga bisa terlaksana secara maksimal.

Negara juga tidak sekedar menyediakan lapangan pekerjaan saja, melainkan juga menyediakan kebutuhan primer yang berhak didapatkan oleh setiap individu masyarakatnya, seperti jaminan kesehatan, pendidikan, dan juga keamanan.

Di tengah wabah virus corona seperti ini, maka tugas Negara adalah menyediakan seluruh kebutuhan pokok warga negaranya, jika kebijakan lockdown, atau Karantina ditetapkan agar wabah ini segera berlalu.

Karena diam di rumah tanpa ada penghasilan tentu menyiksa para kepala keluarga, apalagi ketika mereka menjadi korban PHK., Pengangguran meningkat, di tambah 35 000 lebih Narapidana yang di bebaskan membuat banyaknya tindak kriminal , lengkap sudah kesengsaraan dan penderitaan rakyat di tahun ini.

 Tentu jika Negara menjamin kebutuhan mereka setiap hari, hati mereka akan tenang di tengah wabah penyakit seperti ini, dan tidak perlu keluar dari rumah.

Negara juga memberikan pelatihan sesuai dengan skill dan bakat, sehingga mereka bisa mendapatkan bekal ketika terjun ke dunia kerja.

Rasulullah saw. bersabda, “Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR. Al-Bukhari).

Jadi jelas, bahwa Negara berperan besar untuk bertanggung jawab bagi setiap masyarakatnya, apalagi pada masa pandemik ini. Wallahua’lambisshawab

M Rodhi : Bubarkan Aja Stafsus Milenial, Tak Berfaedah, dan Merepotkan...!



 “Presiden sudah memiliki pembantu-pembantu hebat dan mengerti bagaimana cara menjalankan pemerintahan. Tidak perlu anak-anak ini (Stafsus milenial) yang justru malah merepotkan,”


Red,Jakarta, POLICEWATCH,-  Presiden Joko Widodo perlu merombak susunan para pembantunya dalam mengarungi pemerintahan di periode kedua bersama dengan Wapres KH Maruf Amin, salah satunya dengan mempertimbangkan keberadaan staf khsusus milenial.

Hal ini perlu dilakukan menyusul dua stafsusnya, yakni Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra mengundurkan diri usai berpolemik. 

M Rodhi irfanto pendiri media POLICEWATCH yang juga Aktif di berbagai lembaga juga organisasi ini berpendapat dan menilai Stafsus Melenial itu hanya membuang-buang anggaran,  Gaji Staf Khusus Milenial Rp 51 Juta,   setara dengan eselon satu di Sekretariat Negara.   

Sebagai Rakyat dan warga Negara Indonesia yang berprofesi di bidang kontrol sosial saya punya Hak untuk berpendapat dan saya juga akan menyampaikan melalui surat  agar bapak Presiden Joko Widodo membubarkan staf khusus milenial di lingkaran istana.paparnya

“Bubarkan saja stafsus milenial ini. Tidak berfaedah,” ujar M Rodhi irfanto di kantor redaksinya jl menara II no 11, meruya jakarta barat, pada Sabtu  (25/04/2020).

Pendapat dan Usulan saya ini bukan tanpa sebab,atau alasan Menurut saya, saat ini Presiden Joko Widodo sudah memiliki pembantu di Kabinet Indonesia Maju dengan jumlah melimpah. 

Para menteri yang ada di kabinet, lebih paham dengan pemerintahan dibandingkan staf khusus milenial tersebut.

“Presiden sudah memiliki pembantu-pembantu hebat dan mengerti bagaimana cara menjalankan pemerintahan. Tidak perlu anak-anak ini (Stafsus milenial) yang justru malah merepotkan,” ucapnya

Dia pun meminta agar Staf Khusus Milenial tersebut bekerja di luar pemerintahan jika benar-benar ingin membantu pemerintah. 

“Kalau diharapkan bisa membantu Presiden karena kemilenialannya, biarkan mereka membantu melalui dunia yang mereka tekuni sebelum menjadi stafsus. Pasti lebih bermakna,” tandasnya.

Pewarta : ACONG

RELAWAN BANTU BENCANA AL-HIKMAH TERUS LAKUKAN PENYEMPROTAN DISIFEKTAN ANTISIPASI PENYEBARAN COVID-19



Dok: Penyemprotan Disinfektan Kerumah warga


Bandung,POLICEWATCH.NEWS,- Relawan Lembaga Kesejahteraan Sosial Al-Hikmah Lakukan penyemprotan Disinfektan ke rumah-rumah warga padat penduduk daerah  Cilampeni  Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung ( 24/4/2020) upaya pencegahan mewabahnya virus COVID-19 yang semakin lama semakin banyak yang terdampak .

" maka kami sebagai salah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Al-Hikmah ,senantiasa berkomitmen untuk bermanfaat pada masyarakat memberikan kontribusi positif , melalui divisi kerja REBBANA ( Relawan Bantu Bencana ) yang juga tergabung dengan POSGAB SIAGA BENCANA JABAR hari ini melakukan penyemprotan disinfektan kerumah-rumah warga sekitar ,fasilitas umum yang ada di sekitar Sekretariat Yayasan Kami, Ungkap Syahrul salah satu Petugas LKS AL-Hikmah  kepada media".
 

Dok: Penyemprotan Disinfektan Kerumah warga

Anjar Sonjaya selaku ketua Cabang LKS Al-Hikmah Kabupaten Bandung ,mengatakan melalui sambungan telepon " Kami menghimpun beberapa relawan dan terus melakukan penyemprotan guna antisipiasi wabah COVID -19 ini , ini adalah bentuk ikhtiar kami untuk mengurangi resiko penyebaran dan  juga sebagai tanggung jawab kami sebagai relawan yang Insya Alloh terus bisa bermanfaat untuk umat , terima kasih kepada para relawan kami yang tersebar dibeberapa wilayah yang juga terus lakukan tugas tugas kemanuasian membantu kami dalam berbagai bencana kemanusiaan, juga kepada para donatur yang senantiasa terus memberikan dan membelanjakan sebagaian hartanya untuk kegiatan kami dan anak-anak yatim kami "(dera taopik)

Polsek Cikarang Selatan Membagi Bagikan Sembako Dan Masker Kepada kawan kawan Puk Serikat pekerja Fspmi Cikarang Selatan.



DOK : MPW

Cikarang,Bekasi, POLICEWATCH,- Polsek cikarang Selatan membagi bagikan sembako dan masker kepada kawan kawan puk Serikat pekerja juga Fspmi.di cikarang selatan 24 April 2020

Anggota Polsek cikarang Selatan mengatakan bahwa pemberian sembako ini bukan maksud apa apa tapi bentuk Kepedulian dari Dit intelkam polda Metro Jaya kepada pengurus puk Serikat pekerja,  Polsek cikarang Selatan berharap agar semua pengurus puk bisa menjaga kesehatan slalu bermasker setiap kluar rumah tuk menjaga antisipasi dari virus covid 19, 

Salah satu pengurus puk mengucapkan banyak terima kasih kepada Dit intelkam Metro Jaya atas pemberian sembako dan masker alhamdulillah semua ini sangat bermanfaat buat kami.

Pewarta :Jefry 
Redaksi :policewatch

MAKI Akan Lakukan Praperadilan, Jika KPK Tak Tetapkan Tersangka Lain Dalam Kasus OTT Muara Enim

DOK : OTT Bupati Muara Enim



Sum-Sel, POLICEWATCH, Dilangsir dari klikanggaran.com Bahwa Sejauh ini, Berjalannya persidangan  kasus OTT KPK yang terkait proyek jalan di Muara Enim, Sumatera Selatan yang melibatkan Bupati Muara Enim Nonaktif, Ahmad Yani telah memasuki persidangan dengan materi tuntutan JPU. 

Bahkan, pada terdakwa pemberi suap, Robi Okta Pahlevi telah mendapatkan vonis hakim Pengadilan Tipikor Palembang.

Pada perjalanan sidang, utamanya sidang Terdakwa, Robi dan Elfin, sejumlah pejabat VVIP dan VIP, hingga sejumlah anggota DPRD Muara Enim disebut-sebut mencicipi manisnya uang suap dengan nilai proyek kurang lebih 129 miliar lebih tersebut.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), melalui koordinatornya, Boyamin Saiman, mendesak KPK untuk menetapkan Tersangka kepada siapapun yang terlibat khususnya yang terdapat bukti ikut menikmati uang suap tersebut.

Boyamin meultimatum, pihaknya akan melakukan gugatan Praperadilan jika KPK tidak menetapkan tersangka atas pihak-pihak yang diduga terlibat.

“MAKI akan menempuh upaya gugatan Praperadilan jika KPK tidak menetapkan Tersangka pihak-pihak yang diduga terlibat dan cukup bukti ikut menikmati uang,” kata Boyamin dikutip dari klikanggaran.com, Jum’at (24/04/20).

Gugatan Praperadilan sendiri akan dilayangkan MAKI sekitar Bulan Agustus.

“Gugatan Praperadilan akan dilakukan sekitar Bulan Agustus dengan harapan Corona sudah mereda,” pungkasnya.

Sumber : klikanggaran.com,
pewarta :TIM

Dalam Persidangang, Ediansyah Mengaku Berikan 3 kali Sejumlah Uang Kepada PLT Bupati H.Juarsah.SH

PARA SAKSI

PLT Bupati H.Juarsah disebut oleh Edi saksi dari Dinas PUPR diduga menerima 3 kali 25 juta, 350 juta dan yang dalam kardus tidak tahu nilainya

Muara Enim Police Watch, - Sidang lanjutan Terdakwa Ahmad Yani Bupati Muara Enim non aktif hari ini digelar selasa (4/2/2020) di PN.Tipikor Jalan veteran Palembang.

Sidang Terdakwa Ahmad Yani dihadirkan didepan Hakim ketua Herman Suharti, anggota Abu Hanifah, dan Junaidah. Panitera Mahesa dalam perkara no: 32

Sedang Jaksa Penuntut Umum ( JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi  Budi Nugraha, M.Asri Irwan dan MD.Ridwan Sidang dimulai pukul 09.30 wib dalam pertanyaan hakim ketua Herman Suharti terhadap sejumlah saksi yang dihadirkan didalam persidangan Saksi Ediyansah Staff Kasubag Keuangan PUPR ,Sapriyono sebagai honor di Dinas PUPR,  Sariyani. muhammad Reza  ( PNS ) ajudan Ahmad Yani, dan Supriadi selaku sopir Ahmad Yani .
Junaidah memberi pertanyaan terhadap Ediyansah (PNS) soal aliran uang dari Robi diberikan ke siapa saja kamu " jujur saja nanti saya masukan seperti terdakwa dijawab Edi siap memang benar uang dari robi untuk terdakwa Ridwan jaksa penuntut umun untuk diminta mempeelihatkan gambar mobil Toyota Lexus pemberian  dari Robi diberikan kepada terdakwa Ahmad Yani Reza mantan ajudan bupati ahmad yani mobil tersebut diserahkan ke bagian umum " dijawab " Reza dan selanjutnya saya tidak tahu.

Pihak jaksa juga menayangkan slide 16 paket proyek milik Robi bahwa memang benar kata " Ediyansah mengaku  sebagian proyek aspirasi DPRD Muara Enim, saat saya survey usulan tersebut dari DPRD  kepada ekskutif jumlahnya 130 paket di Dinas PUPR yang dibagi bagi untuk DPRD,  Bupati dan Wakil Bupati itu benar ndak ditegaskan oleh Hakim anggota Junaidah dijawab Edi tidak tau dan senpat hakim emosi " apa mau nginep disini sama terdakwa " dijawab Edi " Tidak bu hakim, Ediyansah dicecar sejumlah  pertanyaan ediyansyah selalu tidak jujur sehingga hakim Junaidah sempat Emosi.

Sementara Jaksa Penuntut Umum KPK Ridwan juga mencecar terkait 16 paket kepada saksi Ediyansah dijawabnya ada sebagian  aspirasi DPRD muara enim, saat saya melakukan  survey usulan DPRD kepada ekskutif jumlahnya 130 paket di Dinas PUPR
Hakim Junaidah mempertanyakan kepada Ediyansyah apa benar  dibagi bagi unruk DPRD,  Bupati dan Wakil Bupati dan hari ini kamu ngak pulang kata " hakim saat Ediyansah berbelit belit ditanya hakim di dalam persidangan sebagai saksi Edi ditanya hakim ketua bahwa Kabag Keuangan sekarang Solihama, Edi mengaku pernah saat ditanya hakim ketua dan untuk paket tahun 2019 tahu, dan tanda tangan 16 paket kegiatan ini jumlahnya Rp 129.462.000.000,
Edi juga mengaku kepada hakim Salah satu proyek peningkatan jalan Desa Rejang 2 senilai Rp12 milyar dana APBS 2019,  dalam pencairan proyek mulai SP2D ( Surat Perintah Penyarian Dana), dan selanjutnya  SPP  ( Surat Perintah Pembayaran ) dari BPKAD dan SPM ( Surat Perintah Membayar) yang mengeluarkan kepala dinas ujar " Edi

Edi juga menjelaskan kepada hakim bahwa unsur jabatan sdr, Plt Kadis PUPR (Ramlan Suryadi), Sekretaris Idris dan 5 kabid diantaranya (ilham Yauli, Hermin Eko, Riaki dan Elfin) mereka menjabat PPK.

Dijelaskan lagi oleh Edi saat ditanya Jaksa Riduan siapa yang menerima uang dari Robi dan mengantarkanya kepada terdakwa ( Ahmad Yani) diakui Edi saya mengantarkan uang dari Robi pernah ketemu terdakwa, di rumah pribadi dipakjo mengantarkan uang diperintahkan pak alfin, dimalam hari tidak tau jumlah uangnya dibungkus dengan lakbam dalam kardus dengan label indomi yang ikut mengantar saya, alfin, Riski dan Arga pengakuan saksi di persidangan dihadapan hakim, jaksa dan pengacara Ahmad Yani.
Edi juga akui didalam persidangan dia mengaku mengantarkan berupa kardus berisi uang kepada Wakil Bupati Juarsah, ini pengakuan Ediyansah juga mengaku didepan hakim bahwa mengantarkan uang untuk Bupati Muara Enim diserahkan  dengan ajudannya bernama Reza bupati dibungkus  paper bak sejumlah Rp 100 juta diserahkan dengan ajudan sidang terbuka untuk umum sejumlah wartawan melakukan peliputan  dari POLICEWATCH.NEWS  SCTV LIPUTAN 6, CNN, TRIBUN, KORAN METRO, RADAR NUSANTARA MEDIA ONLINE.

Edi dalam persidangan mengaku mengantarkan kardus berisi uang kepada Wakil Bupati Juarsah, ini pengakuan Ediyansah juga mengaku didepan hakim bahwa mengantarkan uang untuk Bupati Muara Enim diserahkan  dengan ajudannya bernama Rez bupati dibungkus  paper bak sejumlah 100 juta diserahkan dengan ajudan bernama reza, Transfer dari anak buah pak robi sebesar Rp 25 juta, nelalui bank bca. Sepupu saya atas nama ibu karyani sepupu saya diterangkan oleh saksi Ediyansah sempat ditanya ibu  ada keperluan,

Saya diperintahkan alfin transfer untuk Teman teman wartawan dan lsm ujar Edi dalam memberikan kesaksian di persidangan didepan Hakim, dan JPU KPK, dan Terdakwa Ahmad Yani Bupati Muara Enim non aktif, (4/2/2020)
Edi mengaku tidak menerima dari alfin,  uang yang 500 juta itu. Jaksa kontruksi supriyono mengaku saya selaku honorer di PUPR  4 perusahaan salah satunya  pt.buluran dapat upah sebagai jasa diberi uang 500 ribu hingga 1 juta, tugas saya fotokopy pimpinan saya ibu  kristi ramdani  tahun 2019,

Pernah menerima transperan dari aria rek bank bca atas nama suparyono Rp 100 juta dan Rp 125 juta, aria kusdiana juga  pernah memberikan yang kepada Suparyono sebesar Rp bambang hermanto menerima uang kes 25 juta dari suparyono honor di Pupr,

Reza PNS ajudan bupati muara enim Ahmad Yani mulai nopember 2018 hingga september 2019. saya tahu dari media ott bupati Ada 2 kali dari pak ediyansyah, apa itu kasihkan ke beliau seperti berupa kantong abis isya dan ada titipan saya ngak tahu apa isinya. dan dari pak alfin datang kerumah dinas dan saya tinggal juga dirumah dinas, sepatu santai titipkan adeknya pak robi,

WA dengan pak ramlan kepala bapeda , sopir indo paser beton, sopir pribadi keluarga pak Robi, ke rumah pribadi di pakjo Palembang tiga kali, saya nunggu diluar ujar " Sopir Bupati Ahmad Yani
Pemberian Uang untuk 5 dprd ediyansyah selaku  karena proyek itu proyek mereka kalu nggak dikasih dia marah ( dprd red) Bupati, wakil bupati, ketua Dprd dan anggota Dprd

Mobil newah lexus kalau tidak salah pada bulan maret diantarkan ke bupati naik haji ari dari walpri lexus waktu diserahkan dari palembang kerumah dinas bupati dibagian umun diterima edi rahmadi untuk bupati sampai kerumah dinas ceritanya tau, sari dani diminta oleh hakim bawa dia kesini hadirkan untuk dikomfrotir kata " hakim
JPU KPK Riduan menanyakan kepada saksi Ediyansah tentang 16 paket proyek untuk ppknya ilham yaholi, idris, m yusuf.idris dan hermin eko benar itu kata jaksa kpk ridwan benar pak sebuah Kotak kardus mobil ada alfin, pak riski dan saya kotak tersebut dibawa dari rumah pak robi 2 kotak kardus yang untuk bupati  diruang tamu rumah bupati, H.Juarsah juga menerima 100 juta dalam kotak kardus indomi diantarkan langsung oleh saksi, dan untuk Ramlan Suryadi lima kali mulai 50 juta 200 juta, 200 juta ini keterangan saksi Ediyansyah kepada jaksa KPK fakta persidangan yang disebutkan oleh Ediyansyah didepan hakim, jaksa dan dihadirkan juga Terdakwa Ahmad Yani Bupati Muara Enim non aktif.

Disamping itu juga wakil bupati H.Juarsah disebut oleh Edi saksi dari Dinas PUPR diduga menerima 3 kali 25 juta, 350 juta dan yang dalam kardus tidak tahu nilainya saat saksi ediyansyah ditanya jaksa uang tersebut diberikan di pakjo

Ediyansyah selaku saksi yang dihadirkan dirinya mengaku kepada JPU KPK Riduan saat mencerca pertanyaan didalam persidangan di PN.TIPIKOR selasa (4/2/2020) bahwa memang benar saya menyerahkan sejumlah uang kepada Indra Gani, tiga kali, muhardi satu kali dirumah makan srikandi muara enim, Fitrianyah , Mardalena, Erika , subham, misran dan erika.

Pewarta : Tim Policewatch



Bantu Lawan Corona, PT.Bukit Asam tbk Salurkan Pangan dan APD Kabupaten Lahat Dan Muara Enim

Press Realise
PT Bukit Asam Tbk melalui Corporate Social Responsibility menyalurkan bantuan pangan dan alat pelindung diri

TANJUNG ENIM| POLICEWATCH. Sebagai langkah percepatan pencegahan dan penanganan Covid-19, PT Bukit Asam Tbk melalui Corporate Social Responsibility menyalurkan bantuan pangan dan alat pelindung diri untuk dua  kabupaten  yang berada dalam lingkup ring 1 operasional perusahaan, yaitu Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat. 

Bantuan diserahkan Senior Manager CSR Bukit Asam, Zulfikar Azhar dan diterima langsung oleh Plt. Bupati Muara Enim, H. Juarsah, S.H. dan Bupati Lahat, H. Cik Ujang, S.H. di kantor masing-masing kepala daerah tersebut, Kamis (23/4).

Bantuan pangan berupa beras diserahkan ke Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat masing-masing sebanyak 10 ton dan 5 ton. Dari jumlah tersebut, rencananya sebanyak 4,25 ton akan disalurkan ke Kecamatan Muara Enim, 3 ton ke Kecamatan Lawang Kidul, 2,75 ton ke kecamatan Tanjung Agung, 3 ton ke Kecamatan Lahat, 1 ton ke Kecamatan Merapi Barat, dan 1 ton ke Kecamatan Merapi Timur. 

Tidak hanya pangan, Bukit Asam juga menyerahkan sejumlah alat pelindung diri meliputi 300  baju APD medis, 5000 masker kain, dan 100 helm face shield untuk Kabupaten Muara Enim, serta 200 baju APD medis, 5000 masker kain, dan 100 helm face shield untuk Kabupaten Lahat.

Melalui bantuan ini, Bukit Asam berharap dapat turut mendukung upaya pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 serta meringankan beban masyarakat di dua  kabupaten yang berada di lingkup ring 1 operasional perusahaan tersebut. 

Bantuan diharapkan dapat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat yang langsung terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19

Reporter : Bambang.MD

BU CAMAT BAGIKAN MASKER DARI RUMAH KE RUMAH WARGA HINGGA KE DUSUN BUPATI LAHAT



 Eti Listina Camat Merapi Barat bagi bagi masker kepada warga,

# 500 MASKER DIBAGIKAN  SECARA GRATIS # 
LAHAT | POLICEWATCH, -  Camat Merapi Barat Eti Listina, SP.MM dibantu sejumlah pegawai kecamatan membagikan masker untuk warga secara gratis, masker bantuan dari PTBA tbk jumlahnya 2000 masker, 

Camat Merapi Barat Eti Listina, membagikan masker dor to dor, sampai blusukan ke Desa Lebak Budi tanah kelahiran  Bupati Lahat Cik Ujang, 

Eti tak segan segan turun dari mobil langsung membagikan masker kepada pengendara maupun mobil pribadi yang melintas dijalan di depan kantor camat merapi barat, jumat (24/4/2020) kata " Eti 

kita bagikan kewarga agar masyarakat tetap menggunakan masker dampak pandemi covid 19, pembagian masker sudah kita bagikan Desa Negeri Agung, Lebak Budi, Ulak Pandan dan Desa Merapi, Desa Kebur, Desa Tanjung Baru, Desa Negeri Agung hingga Desa Lebak budi tempat kelahiran Cik Ujang Bupati Lahat.

Wartawan policewatch.news ikut memantau kegiatan Camat Merapi Barat bagi bagi masker kepada warga, agar menggunakan masker, dampak pandemi covid 19, warga diminta sering cuci tangan, jaga jarak, sertan dirumah saja " Ujar Eti memberikan himbauan kepada warganya.

Eti menambahkan bantuan beras dari PT.Bukit Asam tbk 1 Ton akan dibagikan kepada MISBAR (Miskin Baru) yang berdasarkan data yang diajukan oleh kades terkena dampak pamdemi covid 19 untuk 19.

Ada 19 Desa yang mendapatatkan beras 5 kg, yang akan diberikan untuk warga miskin baru " pungkasnya

Pewarta : Bambang MD

PENUTUPAN ANAK SUNGAI LEMATANG ? "Humas PT CIPU MERASA DI RUGIKAN."


DOK ;MPW



Muara Enim,PoliceWatch,-  Perusahaan perkebunan Sawit Pt.Cipta furura,(Cifu)yang masuk Diwilayah Desa Ujanmas Lama,kec Ujanmas kab.Muara Enim,yang sempat di soroti oleh Rekan media sidikkasus co.id,dan Rekamjejak co.id,tentang Permasalahan keluhan Warga atas Penutupan anak sungai Ujanmas,yang diduga merugikan Warga sekitar,yang mempunyai Aktivitas dan tinggal dikebun maupun daerah persawahan.


"Keluhan Warga yang sempat di tayangkan di Beberapa Media Online Nasional,Humas dari perusahaan tersebut Heliansyah sempat Membanatah dan melakukan keberatan bahkan mengancam akan melaporkan atas Pemberitaan tersebut,23/4/2020



Humas Pt.Cifu,Heliansyah,merasa di rugikan atas pemberitaan tersebut dan sempat menyuruh berita tentang penutupan anak sungai di cabut,karena dia merasa itu tidak sesuai dg pakta yang ada,dan sempat mengancam akan menutut karena dia merasa punya hak,ucap humas melalui Whatsapp



"Humas Pt.cifu,menjelaskan kepada awak media saat di konfermasi melalui telepon Seluler,menjelaskan ngak ada penutupan anak sungai yang ada cuma Perit,bukan sungai,ucap Heliansyah.



Keterangan lain dari warga  yang sudah tinggal Dikebun,selama +- 3 (tahun) Suherman,mantan Kadus,mengatakan,kepada awak media,ini bukan parit,ini adalah anak sungai Ujanmas yang langsung menuju Sungai Lematang Ujanmas,yang sehari" kami gunakan untuk mencuci,mandi,dan memasak, anak sungai ini adalah salah satu sumber kehidupan kami di kebun,maupun di persawahan karena air dari anak sungai ini tidak pernah kering,ucap mantan Kadus Ujanmas Lama,



"Sementar Penjelasn dari,Ruslan Angota LSM BP3RI,sangat menyayangkan dengan apa yang di sampaikan oleh Humas Pt.Cipu,bahwa dia akan melaporkan atas Pemberitaan yang di buat oleh Aantoni .Spd.Wartawan Sidikkasus co.id.tersebut,sedangkan didalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4 di dalam ayat 1 disebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, ayat kedua bahwa terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran, pembredelan atau pelarangan penyiaran, ayat ketiga bahwa untuk menjamin kemerdekaan pers, ucap Ruslan,Bersambung(tim/hr)