HIBURAN

31.8.25

Bhayangkari Lombok Utara Bersama Rotary dan Dinas Kesehatan Menggalakkan Deteksi Dini Kanker Serviks


Policewatch-Lombok Utara

Bhayangkari Cabang Lombok Utara mengambil langkah proaktif dalam pencegahan dan deteksi dini kanker serviks dengan menggelar serangkaian kegiatan penting. Pemeriksaan Pap Smear dan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) serta vaksinasi menjadi agenda utama, dilaksanakan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, di Aula Sarja Arya Racana Polres Lombok Utara. Kolaborasi strategis dijalin dengan Rotary Club Mataram, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), serta Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara untuk memastikan keberhasilan program ini.

Acara dibuka oleh Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, yang menekankan pentingnya kesehatan perempuan sebagai fondasi keluarga yang kuat. Sesi edukasi diisi oleh pakar kandungan dan onkologi terkemuka, dr. I Made Widyalaksana Mahayasa, Sp.OG(K)ONK, dan dr. Ratih Barirah, Sp.OG, yang memberikan wawasan mendalam tentang pencegahan dan deteksi dini kanker serviks. Kegiatan ini diikuti oleh 154 anggota Bhayangkari yang antusias.

Dalam sambutannya, Ny. Heny Agus Purwanta menyampaikan keprihatinannya atas tingginya angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia. “Setiap jam, dua perempuan Indonesia kehilangan nyawa akibat kanker serviks. Kami di Bhayangkari menyadari bahwa peran perempuan yang semakin sentral membutuhkan kondisi tubuh yang prima. Kesehatan adalah investasi berharga bagi diri sendiri dan wujud cinta seorang ibu kepada keluarga,” ujarnya.



Bhayangkari Cabang Lombok Utara berkomitmen menjadikan kesehatan perempuan sebagai program prioritas berkelanjutan. Deteksi dini kanker serviks menjadi bagian integral dari program kerja tahunan Bhayangkari, memastikan bahwa upaya ini tidak hanya bersifat insidental. Bagi peserta yang belum berkesempatan mengikuti skrining pada kesempatan ini, Bhayangkari akan memfasilitasi pada kegiatan berikutnya atau merujuk mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sinergi dengan Rotary Club Mataram, POGI, dan Dinas Kesehatan adalah manifestasi nyata dari kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Lombok Utara bebas kanker serviks. “Kami berharap kerja sama ini dapat diperluas dengan program-program yang menyasar suami, anak-anak, serta isu-isu krusial lain yang berkaitan dengan perempuan dan anak,” tambah Ny. Heny Agus Purwanta.

dr. I Made Widyalaksana Mahayasa, Sp.OG(K)ONK, menjelaskan bahwa Pap Smear dan IVA adalah metode yang efektif untuk mendeteksi dini kanker serviks jika dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten. “IVA memiliki keunggulan karena hasilnya dapat diketahui dengan segera, sementara Pap Smear memerlukan waktu 5–7 hari. Dari segi biaya, IVA juga lebih terjangkau,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan untuk menghilangkan stigma dan ketakutan yang sering menghantui perempuan saat akan menjalani pemeriksaan. “Terdapat tiga strategi global dalam eliminasi kanker serviks, yaitu vaksinasi HPV pada 90 persen anak perempuan usia 9–15 tahun, deteksi dini pada 70 persen perempuan usia 30 tahun ke atas, serta pengobatan yang optimal pada 90 persen pasien kanker serviks,” paparnya.

Presiden Rotary Club Mataram, Ny. Ala Froehlich, menekankan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan nyata dari kolaborasi lintas organisasi dalam mengatasi masalah kesehatan yang mendesak. “Kami berharap peserta yang hadir tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menyebarkan pengetahuan ini kepada masyarakat luas. Bersama-sama, kita dapat mewujudkan kesehatan perempuan yang merata dan berkualitas,” tuturnya.

Data dari WHO menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat 604.000 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia. Di Indonesia, angka ini mencapai lebih dari 36.000 kasus baru per tahun. Dengan langkah preventif yang terencana dan terukur melalui vaksinasi dan deteksi dini, diharapkan angka kasus baru kanker serviks dapat ditekan secara signifikan.

Inisiatif yang digagas oleh Bhayangkari Lombok Utara ini adalah bukti nyata bahwa edukasi adalah fondasi utama dalam pencegahan kanker serviks. Perempuan yang sehat akan membentuk keluarga yang kuat, dan pada akhirnya, bangsa yang kokoh untuk masa depan.

 M

30.8.25

DPRD NTB Luluh Lantak Dibakar Massa: Kemarahan Memuncak Akibat Tunjangan Dewan dan Tragedi Ojol

 



POLICEWATCH-MATARAM

 Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi sasaran amuk massa pada Sabtu siang (30 Agustus), ketika aliansi mahasiswa, pengemudi Ojek Online (Ojol), dan elemen masyarakat lainnya melakukan aksi penjarahan dan pembakaran yang menghancurkan bangunan tersebut.

Aksi brutal ini dipicu oleh dua faktor utama: kemarahan atas kenaikan dana tunjangan anggota dewan yang dianggap tidak adil, serta duka mendalam atas kematian seorang pengemudi Ojol bernama Affan Kurniawan di Jakarta. Affan menjadi korban tabrakan tragis yang melibatkan kendaraan taktis (Rantis) milik anggota Brimob. Peristiwa ini memicu gelombang solidaritas dan kemarahan di kalangan pengemudi Ojol, yang kemudian meluas menjadi aksi unjuk rasa di berbagai kota, termasuk Mataram.

Di Kota Mataram, NTB, aksi unjuk rasa mencapai puncaknya di gedung DPRD NTB. Massa yang marah melakukan penjarahan fasilitas gedung sebelum akhirnya membakarnya. Api dengan cepat melalap seluruh bangunan berlantai dua tersebut, menghancurkan segala isinya. Tim pemadam kebakaran yang tiba di lokasi tidak mampu mengendalikan kobaran api yang begitu besar, menyebabkan gedung DPRD NTB luluh lantak tak tersisa.

Api terus berkobar dan merembet ke bangunan-bangunan lain di sekitarnya, menambah kerusakan yang signifikan. Hingga berita ini diturunkan, massa masih belum membubarkan diri, sementara aparat keamanan dari kepolisian, TNI, dan Pol PP terus berjaga-jaga di lokasi kejadian. Arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan untuk mencegah aksi lanjutan dari massa lainnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Gubernur NTB, Drs. HL. Muhammad Iqbal, maupun Kapolda NTB terkait pembakaran gedung DPRD NTB dan fasilitas pemerintah lainnya. Situasi masih tegang, dan pihak berwenang terus berupaya untuk menjaga ketertiban dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

M

TNI, Polri, Tokoh Agama, dan Masyarakat Lombok Tengah Bersatu dalam Doa untuk Kedamaian Negeri


Policewatch-Lombok Tengah

Sebagai wujud mempererat persatuan dan menjaga kondusivitas wilayah, TNI dan Polri di Kabupaten Lombok Tengah menggelar doa bersama yang berlangsung khidmat di halaman kantor Polres Lombok Tengah, Sabtu (30/8/2025).

Acara ini dihadiri oleh seluruh personel dari Kodim 1620/Loteng, Polres Lombok Tengah, perwakilan pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dari berbagai latar belakang agama (Islam, Kristen, Hindu), serta sejumlah organisasi kemasyarakatan.

Dandim 1620/Loteng, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan ungkapan syukur atas nikmat keamanan dan ketenteraman yang selama ini dirasakan oleh masyarakat Lombok Tengah. Beliau menekankan bahwa TNI dan Polri adalah satu keluarga yang harus bersinergi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.

"Apapun yang terjadi di luar sana, Lombok Tengah harus tetap kondusif dan aman. Jangan terpancing emosi, jangan terprovokasi. Laksanakan tugas dengan tulus dan ikhlas," tegas Dandim.

Lebih lanjut, Dandim mengajak seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa untuk bersama-sama menjaga kamtibmas. Beliau mengingatkan bahwa keributan yang terjadi saat ini bisa jadi merupakan bagian dari rencana pihak asing, dan TNI-Polri harus solid demi menjaga keamanan dan ketertiban.

"Oleh karena itu, kita sebagai penjaga keamanan bangsa dan negara, TNI-Polri, harus solid demi menjaga keamanan dan ketertiban. Begitu juga semua masyarakat dan elemen lainnya," terangnya.

Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, mengajak seluruh hadirin untuk menunjukkan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Lombok Tengah, bahwa TNI dan Polri solid. Beliau menekankan pentingnya untuk tidak terprovokasi dan diadu domba.

"Kita melaksanakan doa bersama agar semua yang terjadi di bangsa kita cepat reda dan aman. Tetap kompak dan selalu semangat dalam bertugas," tandas Kapolres Loteng.

Selain doa bersama, TNI dan Polri Lombok Tengah saat ini juga melaksanakan siaga satu untuk mengantisipasi perkembangan situasi (bagsit) secara nasional yang berdampak di Kabupaten Lombok Tengah.

 Mamen

Polda NTB dan Komunitas Ojol Gelar Shalat Ghaib untuk Kurniawan Affan


Policewatch-Mataram

Masjid Baitussalam Polda NTB dipenuhi suasana haru pada Sabtu (30/8/2025) siang, saat ratusan personel Polda NTB bersama para pengemudi ojek online (ojol) melaksanakan shalat ghaib dan doa bersama untuk almarhum Kurniawan Arfan, seorang pengemudi ojol yang meninggal dunia saat menyampaikan aspirasi dalam aksi demonstrasi.

Shalat ghaib dipimpin oleh Wadir Binmas Polda NTB, AKBP Zamroni, S.Ag., dengan Wakapolda NTB beserta para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB berada di shaf terdepan. Partisipasi aktif dari para pengemudi ojol memperkuat kekhusyukan acara ini, sekaligus melambangkan soliditas antara aparat kepolisian dan masyarakat, khususnya komunitas ojol di NTB.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., M.M., menjelaskan bahwa inisiatif ini muncul dari rasa empati yang mendalam.

“Keluarga besar Polda NTB menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya saudara Kurniawan Affan. Shalat ghaib dan doa bersama ini adalah bentuk penghormatan terakhir dan wujud kepedulian kami kepada almarhum serta keluarga yang ditinggalkan. Polisi dan ojol adalah bagian integral dari masyarakat, dan kami ingin senantiasa hadir dalam setiap situasi, baik suka maupun duka,” ujar Kombes Pol. Kholid.

Beliau menambahkan, momen kebersamaan ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara polisi dan masyarakat.

“Kami berdoa semoga almarhum Kurniawan Affan diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan. Semoga sinergi seperti ini terus berlanjut, karena pada hakikatnya polisi dan masyarakat adalah mitra yang tak terpisahkan,” lanjutnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipanjatkan dengan khidmat. Para pengemudi ojol yang hadir menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kepedulian Polda NTB, yang tidak hanya hadir dalam tugas pengamanan, tetapi juga dalam kegiatan kemanusiaan.

Mamen

28.8.25

Direktur Polairud Polda NTB Hadiri Rapat Konservasi Hiu Paus di Teluk Saleh


Policewatch-Mataram

Upaya menjaga ekosistem laut dan keberlangsungan satwa dilindungi kembali ditegaskan. Direktur Polairud Polda NTB Kombes Pol. Boyke Fredrik Salmon Samola, S.I.K., M.H., Rabu (27/8/2025) pukul 09.00 Wita, menghadiri Rapat Pembentukan Kawasan Konservasi Perlindungan Hiu Paus di Teluk Saleh. Pertemuan berlangsung di Villa Aqila, Kabupaten Sumbawa.

Rapat tersebut dihadiri berbagai unsur penting, mulai dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB, BLUD UPTD BPSDKP Wilayah Bima-Dompu dan Sumbawa-Sumbawa Barat, DKP Kabupaten Dompu, DKP Kabupaten Sumbawa, pemerintah desa (Labuhan Jambu dan Labuhan Aji), Forum Pokmaswas Teluk Saleh, sejumlah kelompok pengawas masyarakat (Pokmaswas), hingga Aliansi Masyarakat Teluk Saleh dan Serikat Nelayan Pulau Sumbawa.

Menurut Direktur Polairud Polda NTB sapaan Kombes Boy Samola, keberadaan hiu paus di Teluk Saleh bukan hanya aset ekologi, tetapi juga bernilai tinggi bagi sektor pariwisata berkelanjutan.

“Hiu paus ini adalah sahabat laut kita. Kita perlu melindungi mereka, bukan saja untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga demi masa depan masyarakat yang menggantungkan hidup pada laut. Konservasi ini akan menjadi warisan penting bagi generasi mendatang,” jelasnya. 

Ia menambahkan, Polairud Polda NTB siap bersinergi dengan pemerintah daerah, nelayan, hingga masyarakat pesisir untuk memperkuat pengawasan kawasan laut, agar praktik ilegal seperti penangkapan satwa dilindungi dapat dicegah.

“Polairud hadir bukan hanya untuk penegakan hukum, tetapi juga untuk edukasi dan mendukung masyarakat menjaga lautnya sendiri. Jika laut sehat, masyarakat pun sejahtera,” tegas Kombes Boy Samola. 

Mamen

Rapat tersebut menjadi langkah awal menuju penetapan Teluk Saleh sebagai kawasan konservasi hiu paus. Dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan perlindungan biota laut tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata.

Kodim 1620/Loteng dan Pemda Lombok Tengah Bersinergi Gelar Panen Raya Padi di Gerunung


Policewatch-Lombok Tengah

Kodim 1620/Loteng bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah menggelar Panen Raya Padi di Desa Gerunung, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, pada Kamis, 28 Agustus 2025, sebagai langkah nyata mewujudkan ketahanan pangan wilayah.

Kegiatan ini merupakan wujud sinergi antara TNI dan Pemda dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani di bidang pertanian.

Panen raya ini dipimpin langsung oleh Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri, bersama Dandim 1620/Loteng, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, serta diikuti oleh jajaran Forkopimda Lombok Tengah. Turut hadir Kepala Dinas Pertanian, camat, kepala desa, kelompok tani, perwakilan dari project agrosolution Pupuk Kaltim, dan masyarakat setempat.

Dandim 1620/Loteng, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kolaborasi antara berbagai instansi dan elemen masyarakat, khususnya petani, untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.



"Kabupaten Lombok Tengah sampai saat ini masih eksis dan terus menyumbangkan produksi pangannya, baik di wilayah Pulau Lombok maupun ke provinsi lain di luar pulau Lombok, sebagai kabupaten penyangga pangan di Indonesia," ujarnya.

Dandim menambahkan, "Kami TNI Kodim 1620/Loteng selaku pendamping dalam mewujudkan ketahanan pangan siap mendukung 1000% setiap program yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah selama 7x24 jam."

Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri, mengungkapkan bahwa panen raya padi ini dilakukan bersama Forkopimda, petani, dan masyarakat di area seluas 1200 hektar lebih.

"Alhamdulillah, dengan upaya yang kami lakukan, Kabupaten Lombok Tengah mendapatkan predikat sebagai salah satu kabupaten penyangga pangan nasional dari 15 kabupaten yang dipilih oleh pemerintah pusat," kata Bupati Lombok Tengah.

Menurut perhitungan pemerintah pusat, dengan kriteria 50 ribu hektar di luar oplah dan asumsi 1 hektar menghasilkan 6-7 ton, diperoleh 450 ribu gabah kering yang cukup untuk menghidupi seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Tengah.

"Dengan hitungan tersebut, Kabupaten Lombok Tengah bisa menyuplai beras ke luar Pulau Lombok, seperti ke Bali, Pulau Jawa, hingga ke timur dan sebagainya," jelas Bupati.

Sebagai bentuk perhatian terhadap kabupaten penyangga pangan nasional, pemerintah pusat memberikan dukungan berupa Alsintan dan pupuk yang disalurkan langsung ke petani dengan menggandeng Pupuk Kaltim.

"Harapannya, dengan adanya berbagai dukungan dari pemerintah untuk petani, hasil pertanian kita akan semakin bertambah dan kesejahteraan petani semakin meningkat," pungkasnya.

 Mamen

27.8.25

Dewi Aulia Mohon Dukungan Doa Masyarakat Kepri, terkhusus Keluarga PKSS

 


Batam, policewatch.news, Miss Grand Kepulauan Riau, Dewi Aulia Rosano siap tampil di Grand Final Miss Grand Indonesia 2025, pada Minggu  (31/08/2025) malam,  di Sahid Hotel Jakarta. 

Selangkah demi selangkah terus dilakukan menuju pencapaian tertinggi, tak lupa Putri dari Akhmad Rosano ini meminta dukungan doa dari masyarakat Provinsi Kepri dan terkhusus kepada keluarga besar Perkumpulan Kekerabatan Sulawesi Selatan (PKSS) dimanapun berada. 

"Menyusun 10 jari, saya mohon dukungan doa dari masyarakat Kepri, dan terkhusus keluarga besar PKSS dimanapun berada," ungkap anak dari Ketua umum PKSS ini. 

Sesuai jadwal, Dewi Aulia Rosano bersama finalis mulai menjalani orientasi pada 24 Agustus, kemudian sesi foto pada 25 Agustus, Grand Model Competition pada 27 Agustus, hingga Close the Door pada 28 Agustus, guna mempersiapkan mental, fisik, dan kreativitas para finalis. 


Sehingga nanti diharapkan bisa tampil maksimal pada malam puncak yang akan digelar pada 31 Agustus 2025 mendatang.

Terpisah, Akhmad Rosano selaku Ayah dari Dewi Aulia Rosano mengaku bangga atas pencapaian putrinya, dan dia berharap keikutsertaan Putrinya bisa kembali mengangkat nama Kepri di kancah nasional dan Internasional. 

"Sama-sama kita doakan semoga bisa meraih hasil maksimal, dan bisa kembali mewakili Indonesia pada 18 Oktober mendatang di Bangkok Thailand," ungkap pria yang disapa Rosano ini.


Harapan tersebut, lanjut Akhmad Rosano, terbuka lebar karena pada tahun 2023 lalu Dewi Aulia Rosano mewakili Indonesia di ajang Internasional dan  masuk 10 besar urutan 8 dari 72 negara. 

Terakhir, Akhmad Rosano menaruh harapan besar kedepannya Pemerintah Kepri  punya perhatian khusus terhadap putra putri Kepri yang mewakili daerahnya, baik di tingkat Nasional, terlebih di kancah Internasional. (Er)

Tragedi Pantai Nipah: Mahasiswi UNRAM Ditemukan Meninggal, Teman Pria Kritis Akibat Dugaan Penganiayaan



Policewatch-Lombok Utara

 Sebuah tragedi mengguncang kawasan Pantai Nipah, Lombok Utara, pada Rabu (27/8/2025) dini hari. Ni Made Vaniradya Puspa Nitra, seorang mahasiswi Universitas Mataram (UNRAM), ditemukan meninggal dunia di sekitar Pantai Nipah, dekat Hotel Seven Secret, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang. Sementara itu, temannya, Radit Ardiansyah, ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan kini tengah menjalani perawatan intensif di RS. Bhayangkara.

Menurut laporan yang dihimpun, pada Selasa (26/8/2025) sore, sekitar pukul 16.30 WITA, Radit dan Made Vaniradya berangkat dari kampus UNRAM dengan menggunakan sepeda motor PCX hitam bernomor polisi EA 5502 AI untuk menikmati pemandangan matahari terbenam di sekitar pantai. Namun, hingga larut malam, Made Vaniradya tak kunjung pulang, membuat orang tuanya khawatir. 

Orang tua korban kemudian menghubungi teman-teman kuliah Made Vaniradya dan melacak keberadaan putrinya melalui fitur pelacak. Posisi terakhir korban terdeteksi di sekitar Pantai Nipah, sehingga orang tua korban segera menuju lokasi untuk melakukan pencarian.

Pada Rabu (27/8/2025) dini hari, sekitar pukul 01.30 WITA, Radit Ardiansyah ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di Pantai Nipah. Ia segera dilarikan ke Puskesmas Nipah untuk mendapatkan pertolongan medis. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 06.30 WITA, Made Vaniradya ditemukan di lokasi yang sama dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi terlungkup.

Pihak kepolisian dari Polsek Pemenang telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP yang dipimpin oleh unit Identifikasi Polres Lombok Utara. Sepeda motor PCX hitam milik korban telah diamankan sebagai barang bukti.

"Dugaan sementara, korban mengalami penganiayaan disertai kekerasan yang mengakibatkan luka-luka hingga menyebabkan meninggal dunia," ujar seorang petugas kepolisian di lokasi kejadian.

Radit Ardiansyah, sebelum dirujuk ke RS. Bhayangkara, sempat memberikan keterangan bahwa ia dan Made Vaniradya diduga menjadi korban penganiayaan oleh dua orang pelaku yang memukulnya dengan kayu.

Pihak kepolisian telah menerima laporan, mendatangi TKP, mengamankan barang bukti, dan membuat laporan terkait kejadian ini. Saat ini, kasus ini tengah dalam penanganan intensif pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku dan motif di balik dugaan penganiayaan tersebut.

Adapun Identitas Korban yang  meninggal Dunia:

 Nama: Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (MD)

- TTL: Mataram, 25 Juni 2006

- Alamat: Jl. Pejanggik GG.IX/4 Pajang, RT/RW: 004/081, Kelurahan/Desa: Pejanggik, Kecamatan: Mataram

- Agama: Hindu

- Pekerjaan: Mahasiswa

- Korban Luka-Luka:

- Nama: Radit Ardiansyah

- Usia: 19 Tahun

- Pekerjaan: Mahasiswa

- Alamat: Sumbawa

Kasus ini masih terus diselidiki oleh pihak kepolisian untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut dan menangkap pelaku penganiayaan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab, serta memberikan informasi kepada pihak kepolisian jika memiliki informasi terkait kejadian ini.

 Jurnalis

Mamen


26.8.25

Kejari Lahat Periksa Kepala BPKAD dan Mantan Ketua KONI Terkait Dana Hibah 2023

 


 

POLICEWATCH-LAHAT. 

Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat terus mendalami dugaan korupsi dalam pengelolaan dana hibah KONI Lahat tahun 2023. Kali ini, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lahat, M. Gufron, dan mantan Ketua KONI Lahat, KB, diperiksa sebagai saksi.

Keduanya dimintai keterangan terkait dana hibah KONI Lahat tahun anggaran 2023 senilai Rp 20 miliar, yang digunakan untuk mendukung Kabupaten Lahat sebagai tuan rumah Porprov Sumatera Selatan.

Kepala Kejari Lahat, Toto Rosdianto, membenarkan bahwa pada hari Senin, 25 Agustus 2025, penyidik memeriksa M. Gufron dan KB. "Hingga saat ini, kami telah memeriksa 52 saksi dan berhasil menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 287.800.000," ujarnya. Uang tersebut telah disetorkan ke rekening RPL Bank BSI KCP Lahat dan diawasi oleh tim penyidik.

Toto menambahkan bahwa tim penyidik akan terus meminta keterangan dari seluruh pihak yang terkait dengan pengelolaan dana hibah KONI Lahat tahun anggaran 2023 secara bertahap. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang akan membuat terang tindak pidana dan menemukan pihak yang paling bertanggung jawab.

Ketua Harian LIDIKKRIMSUS RI, Rodhi Irfanto SH, mengapresiasi kinerja Kejari Lahat. Namun, ia juga menyoroti lamanya proses penyidikan. "Kami meminta agar kasus ini segera diungkap dan siapapun yang terlibat harus bertanggung jawab," tegasnya kepada FAKTA pada Selasa, 26 Agustus 2025. Rodhi menambahkan bahwa publik menantikan penetapan tersangka dalam kasus ini.

 

(Bambang MD)

 


Sinergi Bhayangkari dan IWAPI KLU: Perempuan Berdaya, UMKM Maju Menuju Indonesia Emas 2045


Policewatch-Lombok Utara. 

Bhayangkari Cabang Lombok Utara dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Lombok Utara bersinergi untuk mendorong pemberdayaan perempuan melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mendukung Indonesia Emas 2045.

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, menyampaikan dukungan penuh kepada pengurus IWAPI yang baru dilantik pada Senin (25/8) di Aula Kantor Bupati Lombok Utara. "Bhayangkari siap berkolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan perempuan dan UMKM," ujarnya.

Ny. Heny menekankan pentingnya menghilangkan stigma negatif terhadap perempuan dalam dunia usaha. Ia mengajak perempuan untuk berani memulai usaha dengan modal utama mental entrepreneur. "Memulai lebih awal lebih baik, karena setiap proses akan mengajarkan pengalaman berharga," katanya.

Sebagai seorang ibu, Ny. Heny juga menyoroti peran strategis perempuan dalam keluarga sebagai guru kehidupan. Ia menekankan pentingnya perempuan terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu mendampingi generasi penerus dengan tepat.

Ketua IWAPI Lombok Utara, Hj. Aryani Rahmawati, menegaskan komitmen IWAPI untuk mendukung perempuan dalam memperkuat perekonomian keluarga dan meningkatkan kontribusi UMKM. Program utama IWAPI adalah membantu pelaku UMKM mengurus perizinan BPOM dan mengembangkan produk mereka ke tingkat provinsi dan nasional.

IWAPI Lombok Utara juga akan memanfaatkan Rakernas IWAPI untuk memperkenalkan produk unggulan lokal, seperti kopi khas Lombok Utara, kuliner, pakaian, dan kerajinan lainnya.

Bhayangkari dan IWAPI sepakat bahwa kemajuan daerah membutuhkan sinergi antara pemerintah, organisasi perempuan, sektor swasta, dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi produktif dan mendorong kesejahteraan masyarakat.

 Mamen

25.8.25

"Geger! Tembok Serobot Jalan di Lombok Tengah, Lalat Hitam Tantang PUPR-BPN Bongkar Mafia Sertifikat!"


Policewatch-Lombok Tengah

 Pembangunan tembok yang diduga kuat menyerobot badan jalan di Desa Persiapan Awang, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, memicu kemarahan warga dan aktivis. Ketua Lembaga Pejuang Keadilan Lalat Hitam, Mardiansyah SH., dengan lantang menantang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Tengah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk segera bertindak tegas membongkar bangunan ilegal tersebut dan mengusut tuntas dugaan penerbitan sertifikat bermasalah.

Mardiansyah mengungkapkan bahwa tembok sepanjang lebih dari 500 meter itu jelas-jelas melanggar aturan tata ruang dan merugikan kepentingan masyarakat. "Setengah meter dari bahu jalan sudah dibangun tembok, padahal seharusnya ada jarak minimal dua meter untuk saluran irigasi. Ini jelas pelanggaran berat!" serunya dengan nada geram, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, proses pembangunan tembok tersebut dilakukan secara diam-diam tanpa melibatkan tokoh masyarakat setempat. Bahkan, talud jalan yang sebelumnya dibangun oleh pemerintah justru ikut "ditelan" masuk ke dalam klaim lahan oknum pengusaha tersebut. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa sertifikat hak milik (SHM) yang dijadikan dasar klaim lahan tersebut bermasalah dan diterbitkan tanpa verifikasi lapangan yang memadai.

"Kami menduga ada praktik mafia tanah di balik kasus ini. Oknum pengusaha dengan sengaja memanfaatkan celah hukum dan lemahnya pengawasan dari instansi terkait untuk meraup keuntungan pribadi dengan mengorbankan kepentingan publik," tuding Mardiansyah.

Lalat Hitam mendesak PUPR, BPN, dan semua instansi terkait untuk bertanggung jawab atas terjadinya pelanggaran ini. Mardiansyah mengancam akan melaporkan kasus ini ke BPN Lombok Tengah, Pemerintah Provinsi NTB, Polda NTB, bahkan sampai Mahkamah Agung jika tidak ada tindakan tegas dari pemerintah daerah.

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, kami khawatir akan memicu konflik horizontal di tengah masyarakat. Kami tidak ingin hal itu terjadi," tegasnya.

Mardiansyah juga menyoroti UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 45 Tahun 2021 tentang Pembentukan Desa Persiapan Awang, yang mewajibkan setiap pembangunan di wilayah desa harus sesuai dengan aturan tata ruang dan melibatkan partisipasi masyarakat. Namun, dalam kasus ini, keterlibatan masyarakat sama sekali diabaikan.

Dikutif dari media Siar Post,  Kepala Dinas PUPR Lombok Tengah, Rahadian, saat dikonfirmasi terkait status lahan tersebut, mengaku masih akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB. Ia beralasan bahwa dalam SHM yang dipersoalkan, terdapat bangunan talud jalan yang dibangun oleh pemerintah provinsi.

"Kami akan berkoordinasi dengan Provinsi karena kewenangan data jalan ini ada di mereka. Nantinya, mereka yang akan memastikan keabsahan klaim lahan tersebut," kilah Rahadian.

Pernyataan Rahadian ini dinilai oleh Lalat Hitam sebagai upaya cuci tangan dan lepas tanggung jawab. Mardiansyah menegaskan bahwa PUPR Lombok Tengah seharusnya memiliki data dan informasi yang akurat mengenai status jalan dan batas-batas lahan di wilayahnya.

Masyarakat Desa Persiapan Awang berharap pemerintah segera turun tangan menyelesaikan masalah ini secara adil dan transparan. Mereka khawatir jika tidak segera ditindak, pembangunan liar di atas sempadan jalan akan menjadi preseden buruk dan merugikan kepentingan publik.

"Kami minta pemerintah jangan hanya diam saja. Kami butuh tindakan nyata untuk melindungi hak-hak kami sebagai warga negara," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Kasus ini menjadi ujian bagi pemerintah daerah dalam menegakkan aturan tata ruang dan memberantas praktik mafia tanah yang merugikan masyarakat. Publik menanti langkah konkret dari PUPR dan BPN untuk membuktikan komitmen mereka dalam melindungi kepentingan umum.

Mamen

"Pekerja Tambak Hilang di Sembalun Ditemukan Meninggal Dunia, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Intensif"


Policewatch-Lombok Timur

Seorang pekerja tambak udang bernama Indra Nurhidayat (30), warga Banyuwangi, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di Pantai Elong-Elong, Sembalun, Lombok Timur, pada Jumat (22/8/2025). Korban dilaporkan hilang saat melakukan perbaikan pipa HDPE di laut pada Kamis (21/8/2025).

Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol. Boyke Fredrik Salmon Samola, S.I.K., M.H., menyatakan bahwa tim SAR gabungan yang terdiri dari Polairud, Basarnas, Polsek Sembalun, dan masyarakat setempat telah melakukan pencarian intensif sejak laporan diterima. Pencarian melibatkan penggunaan Kapal Polisi, perahu karet, dan teknologi ROV untuk menyisir dasar laut.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 16.00 WITA. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam operasi pencarian ini," ujar Kombes Boy Samola.

Kejadian bermula saat korban menyelam untuk memperbaiki pipa, namun selang pernafasannya tiba-tiba muncul ke permukaan tanpa dirinya. Rekan-rekan korban telah melakukan pencarian manual namun tidak berhasil.

Jenazah korban telah dievakuasi ke Puskesmas Sembalun sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Polisi mengimbau agar para pekerja selalu mengutamakan keselamatan saat bekerja di laut.

 Mamen

24.8.25

Ratusan Rider Ikuti Trabas Merdeka Setia Merah Putih Polres Loteng


Policewatch-Lombok Tengah

Semarak kemerdekaan di Lombok Tengah terasa lebih istimewa dengan ratusan pecinta motor trail yang ambil bagian dalam "Trabas Merdeka Setia Merah Putih".

Acara yang diinisiasi oleh Polres Lombok Tengah bersama Kodim 1620 Lombok Tengah ini berhasil menarik perhatian dan memicu antusiasme dari ratusan peserta dari berbagai daerah.

"Kemarin, kami menggelar kegiatan trabas yang diikuti oleh 450 peserta dari berbagai wilayah, termasuk dari Pulau Sumbawa hingga Bali," ujar Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K., dalam keterangannya, Minggu.

Kapolres menjelaskan bahwa kegiatan trabas ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Para rider, lanjut Kapolres, memulai petualangan dari garis start di Makodim 1620 Lombok Tengah menuju Mapolres Lombok Tengah. Mereka melintasi wilayah Kecamatan Praya dan Praya Tengah, menaklukkan berbagai medan menantang yang telah disiapkan, mulai dari jalur tanah berbatu, berlumpur, bebatuan, hingga tanjakan curam yang menguji ketahanan fisik dan mental.

"Dalam kegiatan tadi, para rider melewati setidaknya lima aliran sungai dengan tingkat kesulitan yang bervariasi," ungkapnya.

Namun, kegiatan ini bukan sekadar tentang balapan dan hadiah. Di sela-sela sesi trabas, Polres Lombok Tengah juga menunjukkan kepedulian dengan memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan di sekitar Desa Pejanggik, Kecamatan Lombok Tengah.

"Aksi ini menegaskan komitmen Polres Lombok Tengah untuk selalu hadir di tengah-tengah masyarakat," jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Polres Lombok Tengah juga menyediakan dua unit motor trail sebagai hadiah utama bagi rider yang beruntung. Selain itu, puluhan hadiah menarik lainnya juga diberikan kepada para peserta "Trabas Merdeka Setia Merah Putih Polres Lombok Tengah".

Dengan terselenggaranya acara ini, Polres Lombok Tengah berharap semangat kemerdekaan terus berkobar di hati masyarakat, sekaligus mempererat sinergi antara aparat kepolisian dan masyarakat, khususnya komunitas motor trail.

 Mamen

23.8.25

Kapolres Lombok Utara Hadirkan Senyum untuk Anak SLB Tanjung di Hari Ulang Tahunnya


Policewatch-Lombok Utara

 Perayaan ulang tahun ke-47 Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., kali ini terasa berbeda dan menyentuh hati. Alih-alih menggelar acara seremonial yang mewah, Kapolres memilih berbagi kebahagiaan dengan puluhan siswa dan guru di SLB Negeri 1 Tanjung pada Jumat (22/8).

Didampingi Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, serta jajaran Polres dan Bhayangkari, AKBP Agus Purwanta menyapa satu per satu siswa berkebutuhan khusus, memberikan pelukan hangat, dan memotong kue ulang tahun yang kemudian disantap bersama. Suasana penuh keakraban itu semakin istimewa dengan kehadiran putri Kapolres, Asmara Tantya Fitria Manggali Purwanta (21), yang juga tengah merayakan ulang tahunnya.

"Ini adalah kunjungan silaturahmi untuk kembali menyapa anak-anak SLB. Saya sangat bahagia memiliki kesempatan merasakan pelukan, canda, dan tawa mereka, apalagi di momen ulang tahun saya dan putri saya," ungkap AKBP Agus Purwanta.

Kapolres menekankan pentingnya kehadiran nyata seorang pemimpin di tengah masyarakat. "Apa yang kita lakukan akan langsung dirasakan masyarakat. Karena itu, jangan pernah lelah berbuat baik dan bermanfaat," tegasnya. Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap kreativitas anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk karya batik tau daya yang dipromosikan oleh Bhayangkari. "Keterbatasan bukanlah hambatan, justru menjadi pemacu untuk melakukan hal terbaik. Saya sangat mendukung setiap upaya mereka," imbuh Kapolres.

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, mengaku memiliki kedekatan emosional dengan anak-anak SLB sejak pertama kali bertugas di Lombok Utara. "Sejak melihat penampilan mereka dalam lagu, tarian, hingga batik tau daya, saya langsung jatuh hati. Ada sumber kekuatan yang membuat saya selalu ingin menyapa mereka," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keinginannya merayakan ulang tahun Kapolres bersama anak-anak SLB berangkat dari filosofi hidup urip iku urup, bahwa hidup adalah menghidupkan.

Ny. Heny juga mengajak jajaran Bhayangkari untuk senantiasa menebarkan manfaat. "Bantulah siapapun yang membutuhkan, meski hanya dengan segelas air putih, senyum, atau doa. Itu semua tetap bernilai," pesannya.

Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Tanjung, Iriyati, menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian Kapolres Lombok Utara beserta jajaran dan Bhayangkari. "Kehadiran beliau bukan hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi anak-anak kami," ujarnya. Iriyati menambahkan bahwa perhatian yang diberikan Kapolres dan Bhayangkari menjadi motivasi baru bagi para guru dan siswa untuk terus berkarya.

Momen ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak SLB Negeri 1 Tanjung, merayakan ulang tahun bersama seorang pemimpin kepolisian dan keluarga besarnya dalam suasana penuh kehangatan. Perayaan sederhana ini menjadi teladan bagi masyarakat bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan untuk berbagi dan menghadirkan senyum di wajah sesama.

Mamen

Kombes Pol. Boy Samola Pimpin Polairud NTB Berbagi Kebahagiaan dengan Warga Pesisir


Policewatch-Mataram

Dusun Labuhan Poh, Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, merasakan kehangatan berbeda pada Jumat, 22 Agustus 2025. Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda NTB hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat yang peduli. Kunjungan ini membawa bantuan berupa satu unit kursi roda dan sejumlah paket sembako untuk meringankan beban warga setempat.

Direktur Polairud Polda NTB, Kombes Pol. Boyke Fredrik Salmon Samola, atau yang akrab disapa Boy Samola, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian Polri terhadap masyarakat pesisir. “Kami datang sebagai bagian dari keluarga masyarakat pesisir. Bantuan ini adalah bentuk silaturahmi dan upaya kami untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan,” ujarnya.

Boy Samola menambahkan, kursi roda diharapkan dapat meningkatkan mobilitas warga yang memiliki keterbatasan fisik, sementara paket sembako diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga penerima.

Tokoh masyarakat dan Kepala Dusun Labuhan Poh menyambut hangat kedatangan personel Ditpolairud. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini. Semoga sinergi antara Polairud dan masyarakat terus terjalin erat,” ungkap Kepala Dusun.

Program ini semakin mengukuhkan citra humanis Ditpolairud Polda NTB. Kombes Pol. Boy Samola dikenal dengan gerakan “Sedekah Rp 1.000 Per Hari”, di mana setiap personel menyisihkan sebagian kecil dari penghasilannya untuk kegiatan sosial. Inisiatif ini telah membantu banyak warga pesisir, nelayan, dan anak-anak di daerah terpencil.

Kiprah Kombes Pol. Boy Samola dalam kegiatan sosial telah dikenal luas bahkan sebelum menjabat sebagai Direktur Polairud Polda NTB. Saat bertugas di Sulteng, ia aktif menyalurkan ribuan kursi roda, merehabilitasi rumah tidak layak huni, dan memperbaiki fasilitas pendidikan di daerah terpencil. Semua itu dilakukannya dengan tulus tanpa mengharapkan pujian.

Dengan pendekatan yang humanis dan penuh empati, Kombes Pol. Boy Samola membuktikan bahwa Polri bukan hanya penegak hukum, tetapi juga sahabat sejati masyarakat, terutama bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan.

 

 Mamen

22.8.25

"HIMPAUDI Lombok Tengah Pasang Badan untuk Kabid PAUD yang Dituding 'Tikus Bersepatu' di Medsos"


Policewatch-Lombok Tengah

Pengurus Daerah Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Lombok Tengah mengeluarkan pernyataan klarifikasi terkait tudingan yang dilayangkan kepada Kepala Bidang (Kabid) PAUD Kabupaten Lombok Tengah melalui media sosial Facebook.

Tudingan tersebut berasal dari sebuah akun FB bernama "Amaq Ketujur" yang menuliskan "Hati-hati pak Kabid PAUD Lombok Tengah, Jangan jadi tikus bersepatu". Ketua HIMPAUDI Lombok Tengah, Mardiana, S.PdI, atas nama seluruh pengurus dan guru PAUD Non Formal, mengecam keras ungkapan tersebut.

"Ungkapan tersebut tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dan tidak memiliki dasar yang kuat untuk mengecam orang dengan tuduhan 'tikus bersepatu'," tegas Mardiana dalam surat klarifikasi yang dikeluarkan pada hari ini, 22 Agustus 2025.

HIMPAUDI Lombok Tengah justru mengapresiasi kinerja Kabid PAUD dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di Lombok Tengah, baik dari segi sarana prasarana maupun kesejahteraan guru PAUD Formal dan Non Formal.


Lebih lanjut, HIMPAUDI menjelaskan perihal pertemuan yang dilaksanakan di Hotel Swiss-Belcourt pada Kamis, 21 Agustus 2025. Pertemuan tersebut merupakan inisiatif HIMPAUDI dan IGTKI Lombok Tengah bersama Perusahaan Armada Gahari Putera sebagai bentuk sosialisasi produk dan upaya membantu lembaga PAUD dalam memenuhi kebutuhan satuan pendidikan dengan mengacu pada petunjuk teknis (juknis) BOP terbaru.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengurus HIMPAUDI dan IGTKI Kabupaten Lombok Tengah, ketua pengurus cabang HIMPAUDI dan IGTKI dari 12 kecamatan, serta Kabid PAUD dan PNF, Doktor Muhamad Nazim, M.Pd, yang diundang untuk memberikan penjelasan terkait alokasi 10% dana BOP untuk belanja buku.

HIMPAUDI menegaskan bahwa pembelanjaan BOP PAUD telah memiliki juknis dari pusat yang wajib diikuti oleh seluruh lembaga PAUD. Kerjasama dengan perusahaan penyedia barang bukan atas nama Dinas Pendidikan, melainkan atas nama organisasi mitra, yaitu HIMPAUDI dan IGTKI, berdasarkan musyawarah dan mufakat pengurus organisasi.

"Kami sebagai pengurus HIMPAUDI telah melaksanakan pertemuan dan sosialisasi dengan berbagai perusahaan penyedia untuk menentukan perusahaan mana yang lebih baik penyediaan barangnya dan lebih memberi manfaat untuk seluruh lembaga satuan pendidikan, khususnya lembaga PAUD," jelas Mardiana.

Sementara itu, awak media policewatch mengkonfirmasi "Amaq Ketujur" melalui pesan WhatsApp. "Amaq Ketujur" menjelaskan bahwa postingannya hanya berdasarkan pengalaman yang ia dengar. "Soal bantahan, silakan saja dibantah. Yang jelas, di antara sekian banyak sekolah PAUD/TK, ada yang merasa kebijakan Kabid dan pengawas ini tidak adil dan sangat memberatkan," tulisnya.

Klarifikasi dari HIMPAUDI ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terkait isu yang berkembang di kalangan pendidik PAUD di Kabupaten Lombok Tengah 

Jurnalis

Mamen

Kejar Tersangka, Kejari Lahat Periksa 50 Saksi Kasus Korupsi Dana Hibah Koni Lahat TA 2023

 


Siaran Pers 
Pewarta: Bambang MD


POLICEWATCH.NEWS  - LAHAT Pemeriksaan Saksi Oleh Tim Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus

Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi PengelolaanKeuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat TA 2023

Bahwa pada hari Selasa hingga Rabu tanggal 19-20 Agustus 2025 bertempat di Ruang Pemeriksaan Bidang Tindak Pidana Khusus, Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Lahat kembali melakukan pemeriksaan terhadap 13 (tiga belas) orang saksi pada perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan Pengelolaan Keuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2023. Hingga hari ini Tim Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 50 (lima puluh) orang saksi dan telah menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 287.800.000,- (dua ratus delapan puluh tujuh juta delapan ratus ribu rupiah). 

Uang titipan tersebut langsung disetorkan ke RPL Bank BSI KCP Lahat dan berada dalam pengawasan tim Penyidik Kejaksaan Negeri Lahat.kata " Toto Rosdianto kepada awak media.

Selanjutnya Tim Penyidik akan meminta keterangan terhadap seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan Pengelolaan Keuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2023 sebagai saksi secara bertahap. 

Kegiatan pemeriksaan para saksi merupakan rangkaian proses pengumpulan alat bukti oleh Tim Penyidik guna membuat terang suatu tindak pidana untuk menemukan pihak yang paling bertanggungjawab pada kegiatan tersebut. 

Penyidikan perkara ini sebagai bentuk upaya dari Kepala Kejaksaan Negeri Lahat Toto Roedianto, S.Sos., S.H., M.H beserta jajaran untuk bukan hanya memberantas tindak pidana korupsi di Kabupaten Lahat namun juga untuk mengembalikan kerugian keuangan negara.pungkasnya


Pria di Lombok Tengah Ditangkap atas Dugaan Meracuni Tetangga hingga Tewas


Policewatch-Lombok Tengah

Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Tengah telah mengamankan seorang pria berinisial HJ (30) atas dugaan meracuni tetangganya, seorang pemuda berinisial MI (20), hingga menyebabkan kematian. Peristiwa tragis ini terjadi di Kecamatan Praya Barat Daya.

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, IPTU Luk Luk II Maqnun, menjelaskan bahwa kejadian bermula pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WITA. Terduga pelaku, HJ, mencurigai korban, MI, telah mencuri telepon selulernya.

"Sebelum kejadian, terduga pelaku sempat mendatangi rumah korban untuk menanyakan perihal kehilangan ponsel tersebut. Karena korban tidak ada di rumah, korban kemudian mendatangi rumah terduga pelaku untuk menanyakan maksud kedatangannya," ujar IPTU Luk Luk.

Setibanya di rumah terduga pelaku, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP), korban diberikan sebotol air mineral yang diduga telah dicampur dengan potasium.

"Terduga pelaku memberikan air tersebut kepada korban dengan mengatakan, 'Kalau kamu berani minum air ini, berarti kamu bukan pencuri HP saya'," lanjut IPTU Luk Luk.

Korban tanpa ragu meminum air tersebut. Beberapa menit kemudian, saat berjalan sekitar 10 meter dari TKP, korban tiba-tiba kehilangan keseimbangan, terjatuh, dan mengeluarkan busa dari mulutnya.

Warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera membawa korban ke Puskesmas Montong Ajan. Namun, nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia.

"Terduga pelaku telah kami amankan di Mapolres Lombok Tengah beserta barang bukti berupa sisa zat yang diduga potasium klorida (sianida), sepasang sandal jepit, dan dua botol minuman," jelas Kasat Reskrim.

 Jurnalis

Mamen

KPK sudah tetapkan tersangka terkait OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer 15 Mobil dan 7 Moge diamankan

 



POKICEWATCH.NEWS - JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan tersangka terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer dan 13 orang lainnya.

“Tadi malam sudah dilakukan ekspose, dan sudah ditetapkan status hukum para pihak yang diamankan,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.

Namun, penetapan tersangka kasus tersebut diagendakan untuk diumumkan pada Jumat (22/8) sore ini 

Menurut Budi, KPK telah memenuhi prosedur untuk menetapkan status para pihak yang diamankan dalam OTT dalam waktu 1 x 24 jam.

“Artinya, sebelum 1 x 24 jam tersebut, KPK sudah menetapkan status hukum atas pihak-pihak yang diamankan dalam kegiatan OTT atau kegiatan tangkap tangan KPK ya, terkait dengan sertifikasi K3 di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Untuk pihak-pihak yang ditetapkan tersangka, baik jumlahnya, siapa saja, kronologi tangkap tangannya, dan juga konstruksi perkaranya, rencananya Jumat siang atau sore ini  melalui konferensi pers.

"Jadi, sabar, kita sama-sama tunggu ya,” katanya.

Sebelumnya, kabar OTT KPK terhadap Wamenaker dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto.

Fitroh mengatakan OTT tersebut berkaitan dengan dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dia juga mengatakan KPK menyita puluhan kendaraan dalam OTT tersebut.

Selain itu, KPK turut menyegel ruangan Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker dan K3) Kemenaker.

Noel ditangkap terkait dugaan pemerasan dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

KPK turut menyita sejumlah barang bukti berupa uang miliaran rupiah, 15 mobil dan 7 sepeda motor.

Teruntuk kendaraan dimaksud, KPK sempat memamerkannya di lobi depan dan belakang gedung merah putih.

Dalam prosesnya, KPK juga sudah menyegel ruang Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ditjen Binwasnaker & K3).

(Bambang MD)

Pejabat Publik Dituding "Tikus Bersepatu", Klarifikasi dan Kecaman Mengalir Deras


Policewatch-Lombok Tengah

Dunia pendidikan Lombok Tengah kembali dihebohkan dengan polemik ujaran kebencian di media sosial. Setelah sebuah akun anonim melontarkan tuduhan bernada fitnah, menyebutkan "hati-hati Kabid PAUD Lombok Tengah jadi tikus bersepatu," kini pemilik akun Facebook "Amaq Ketujur" angkat bicara.

Menanggapi hal ini, Dr. Lalu Jayadi, Pengawas PAUD Lombok Tengah, Asesor, sekaligus penggiat pendidikan, sebelumnya telah mengeluarkan rilis klarifikasi yang menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar, tidak benar, dan merupakan fitnah yang keji.

"Ungkapan itu sangat berpotensi menyesatkan opini publik dan mencoreng nama baik institusi pendidikan anak usia dini (PAUD) di Lombok Tengah," tegas Dr. Lalu Jayadi dalam rilisnya.

Lebih lanjut, Dr. Lalu Jayadi menjelaskan bahwa Kabid PAUD Lombok Tengah beserta seluruh jajaran telah menjalankan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan prinsip transparan dan akuntabel. Tuduhan yang menyamakan pejabat publik dengan "tikus berdasi" dinilai sebagai bentuk ujaran kebencian yang tidak mencerminkan etika bermedia sosial dan melanggar nilai-nilai kesantunan yang dijunjung tinggi dalam budaya lokal.

"Saya mengutuk keras tindakan tidak bermoral ini. Ini bukan hanya merusak nama baik individu, tetapi juga meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan yang seharusnya menjadi teladan," ungkapnya dengan nada geram.

Sementara itu, Kabid PAUD dan PNF Lombok Tengah, Dr. Muhamad Nazim, saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon menyampaikan bahwa sebagai pejabat publik, dirinya harus siap menerima kritikan. Namun, ia menegaskan bahwa apa yang disampaikannya selama ini sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Apalagi masalah buku, itu kan 10% sudah ada di Permendikbud sesuai jumlah juknisnya, ditunjuk jenis BOP terbaru, kemudian 10% juga sudah sesuai arahan kementerian, jadi tidak masalah," jelasnya. Ia menambahkan bahwa banyak pihak yang tidak memahami dunia pendidikan dan regulasi yang ada, sehingga mungkin muncul kesalahpahaman.

Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anggaran (Gempar), yang dikenal dengan sapaan akrab Pak Bur, turut mengecam keras pernyataan tersebut. "Kami dari Gempar sangat menyesalkan adanya ujaran kebencian yang ditujukan kepada pejabat publik, terlebih di lingkungan pendidikan. Kami mendukung penuh langkah hukum yang akan diambil jika fitnah ini terus berlanjut," ujar Pak Bur.

Ditempat terpisah, awak media berhasil mengkonfirmasi pemilik akun Facebook "Amaq Ketujur" melalui pesan WhatsApp. Ia menyampaikan, "Artinya saya memposting pengalaman mereka itu saja... Soal bantahan silahkan saja dibantah. Yang jelas di antara sekian banyak sekolah PAUD/TK, ada yang merasa kebijakan Kabid dan pengawas ini tidak adil dan sangat memberatkan."

Dr. Lalu Jayadi mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, mengedepankan klarifikasi sebelum menyebarkan informasi, dan menghentikan penyebaran berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia juga menegaskan bahwa jika ujaran kebencian dan fitnah semacam ini terus berlanjut, pihaknya tidak akan segan untuk menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Mari kita bersama-sama menjaga integritas, nama baik, dan martabat dunia pendidikan di Lombok Tengah, demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan serius di kalangan praktisi pendidikan Lombok Tengah. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menghindari penyebaran ujaran kebencian yang dapat merusak reputasi individu maupun institusi.

 

 Jurnalis

Mamen

Kejar Tersangka Kejari Lahat Panggil 13 Saksi Korupsi Dana Hibah Koni TA 2023,

 



POLICEWATCH.NEWS - LAHAT Terkait Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Hiba KONI TA 2023, Tim Penyidik Kejari Lahat Kembali Periksa 13 Orang Saksi, giat itu dilaksanakan pada hari Selasa hingga Rabu tanggal 19-20 Agustus 2025 yang bertempat di Ruang Pemeriksaan Bidang Tindak Pidana Khusus.

Kepala Kejaksaan Negeri Lahat Toto Roedianto S.Sos.SH,MH didampingi Kepala Seksi Intelejen Rio Purnama SH,MH, Ia menyampaikan bahwa pihaknya melakukan Pemeriksaan Saksi Oleh Tim Penyidik Bidang Tindak Pidana Khusus, yaitu Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pengelolaan Keuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat TA 2023

Ia mengatakan bahwa pada hari Selasa hingga Rabu tanggal 19-20 Agustus 2025 bertempat di Ruang Pemeriksaan Bidang Tindak Pidana Khusus, Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Lahat kembali melakukan pemeriksaan terhadap 13 (tiga belas) orang saksi pada perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam kegiatan Pengelolaan Keuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2023.

Selanjutnya dijelaskan pula bahwa hingga hari ini Tim Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 50 (lima puluh) orang saksi dan telah menyelamatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 287.800.000,- (dua ratus delapan puluh tujuh juta delapan ratus ribu rupiah).

Selain itu, diterangkan juga bahwa Uang titipan tersebut langsung disetorkan ke RPL Bank BSI KCP Lahat dan berada dalam pengawasan tim Penyidik Kejaksaan Negeri Lahat.

Selanjutnya Tim Penyidik akan meminta keterangan terhadap seluruh pihak yang terkait dalam kegiatan Pengelolaan Keuangan Dana Hibah Ketua dan Pengurus KONI Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2023 sebagai saksi secara bertahap.

Kegiatan pemeriksaan para saksi merupakan rangkaian proses pengumpulan alat bukti oleh Tim Penyidik guna membuat terang suatu tindak pidana untuk menemukan pihak yang paling bertanggungjawab pada kegiatan tersebut.

“Penyidikan perkara ini sebagai bentuk upaya dari Kepala Kejaksaan Negeri Lahat Toto Roedianto, S.Sos., S.H., M.H beserta jajaran untuk bukan hanya memberantas tindak pidana korupsi di Kabupaten Lahat namun juga untuk mengembalikan kerugian keuangan negara,” pungkasnya (Bambang.MD)

"Dr. Lalu Jayadi Geram: Sebutan 'Tikus Bersepatu' untuk Kabid PAUD Loteng Fitnah dan Merusak Dunia Pendidikan!"


Policewatch-LombokLombok Tengah

 Dunia pendidikan Lombok Tengah kembali terusik dengan munculnya ujaran kebencian di media sosial. Salah satu akun  melontarkan tuduhan bernada fitnah, menyebutkan "hati-hati Kabid PAUD Lombok Tengah jadi tikus bersepatu," yang sontak memicu reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat.

Menanggapi hal ini, Dr. Lalu Jayadi, Pengawas PAUD Lombok Tengah, Asesor, sekaligus penggiat pendidikan, segera mengeluarkan rilis klarifikasi yang menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak berdasar, tidak benar, dan merupakan fitnah yang keji.

"Ungkapan itu sangat berpotensi menyesatkan opini publik dan mencoreng nama baik institusi pendidikan anak usia dini (PAUD) di Lombok Tengah," tegas Dr. Lalu Jayadi dalam rilisnya.

Lebih lanjut, Dr. Lalu Jayadi menjelaskan bahwa Kabid PAUD Lombok Tengah beserta seluruh jajaran telah menjalankan tugas sesuai dengan peraturan yang berlaku, dengan prinsip transparan dan akuntabel. Tuduhan yang menyamakan pejabat publik dengan "tikus berdasi" dinilai sebagai bentuk ujaran kebencian yang tidak mencerminkan etika bermedia sosial dan melanggar nilai-nilai kesantunan yang dijunjung tinggi dalam budaya lokal.

"Saya mengutuk keras tindakan tidak bermoral ini. Ini bukan hanya merusak nama baik individu, tetapi juga meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia pendidikan yang seharusnya menjadi teladan," ungkapnya dengan nada geram.

Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anggaran (Gempar), yang dikenal dengan sapaan akrab Pak Bur, turut mengecam keras pernyataan tersebut. "Kami dari Gempar sangat menyesalkan adanya ujaran kebencian yang ditujukan kepada pejabat publik, terlebih di lingkungan pendidikan. Kami mendukung penuh langkah hukum yang akan diambil jika fitnah ini terus berlanjut," ujar Pak Bur.

Dr. Lalu Jayadi mengimbau seluruh masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial, mengedepankan klarifikasi sebelum menyebarkan informasi, dan menghentikan penyebaran berita yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia juga menegaskan bahwa jika ujaran kebencian dan fitnah semacam ini terus berlanjut, pihaknya tidak akan segan untuk menempuh jalur hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Mari kita bersama-sama menjaga integritas, nama baik, dan martabat dunia pendidikan di Lombok Tengah, demi menciptakan generasi yang lebih baik di masa depan," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan serius di kalangan praktisi pendidikan Lombok Tengah. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menghindari penyebaran ujaran kebencian yang dapat merusak reputasi individu maupun institusi.

 

Mamen.

 


"Jeritan Warga Bunut Baok: Harga Gas 3 Kg Meroket, Pengecer Jual Rp30.000! Dinas Terkait dan APH Diminta Bertindak Tegas!"

 


Policewatch-Praya

 Warga Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, menjerit akibat melonjaknya harga gas LPG 3 kg di tingkat pengecer. Pada tanggal 21 Agustus 2025, seorang warga bernama YH dari Dusun Paok Tawah mendatangi sebuah ruko di sekitar desa untuk membeli gas 3 kg, namun terkejut dengan harga yang ditawarkan, yaitu Rp30.000 per tabung.

"Saya kaget sekali, biasanya harga gas 3 kg tidak sampai segini. Ini sudah sangat memberatkan, apalagi kami warga kecil," ujar YT dengan nada kesal.

Kenaikan harga gas ini sangat dirasakan oleh masyarakat Bunut Baok, yang sebagian besar berprofesi sebagai petani dan buruh harian. Gas LPG 3 kg merupakan kebutuhan pokok bagi rumah tangga untuk memasak sehari-hari. Dengan harga yang mencapai Rp30.000, banyak warga yang merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

"Dulu kami bisa beli gas untuk seminggu, sekarang mungkin hanya cukup untuk beberapa hari saja. Kami berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah ini," keluh seorang ibu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya.


Kaperwil media Policewatch NTB yang biasa di sapa Mamen" mendesak agar dinas terkait dan Aparat Penegak Hukum (APH) segera bertindak tegas terhadap para pengecer nakal yang menjual gas LPG 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Tindakan tegas ini diharapkan dapat memberikan efek jera dan melindungi masyarakat dari praktik-praktik yang merugikan.

"Kami meminta dinas terkait dan APH untuk melakukan inspeksi mendadak dan menindak tegas para pengecer yang menjual gas di atas HET. Ini sudah sangat meresahkan dan tidak bisa dibiarkan," tegas seorang tokoh masyarakat Bunut Baok.

Kenaikan harga gas LPG 3 kg ini menambah beban ekonomi masyarakat di tengah kondisi yang serba sulit. Warga berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan nyata untuk menstabilkan harga gas, memastikan ketersediaan pasokan, dan menindak tegas para pelaku yang memanfaatkan situasi untuk meraup keuntungan pribadi.

(MN) 

21.8.25

KPK Tangkap Wamenaker Terkait Dugaan Pemerasan K3 Sejumlah Perusahaan

 


POLICEWAYCH.NEWS JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer. Penangkapan itu dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto.

"Ya," kata Fitroh kepada Hukumonline saat ditanya mengenai informasi KPK melakukan OTT terhadap Ebenezer.

Namun, Fitroh masih belum menjelaskan lebih lanjut perihal penangkapan ini. Dari informasi yang dihimpun setidaknya ada 10 orang yang terjaring dalam OTT, dan salah satu diantaranya adalah Noel, panggilan Immanuel Ebenezer.

Anda bosan baca berita biasa?

Kami persembahkan untuk Anda produk jurnalisme hukum terbaik. Kami memberi Anda artikel premium yang komprehensif dari sisi praktis maupun akademis, dan diriset secara mendalam.

Fitroh hanya menjelaskan OTT ini terkait dugaan pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap sejumlah perusahaan. "Terkait pengurusan sertifikasi K3," kata Fitroh.

KPK sendiri punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan status para pihak yang terjaring OTT termasuk Noel. 

Menarik ditunggu apakah Noel memang terlibat dalam kasus korupsi, peran yang dijalankannya, dan apakah ada uang suap yang mengalir padanya.

Ini adalah OTT ketiga yang dilakukan KPK dalam 2 pekan terakhir setelah sebelumnya KPK melakukan tangkap tangan terhadap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis. Lalu, OTT di Jakarta pada 13 Agustus 2025, mengenai dugaan suap terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

Selain itu, OTT ini juga seakan menjadi jawaban KPK setelah dikritik hanya melakukan dua kali OTT dalam semester pertama 2025 kemarin yaitu kepada anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, yakni pada Maret 2025.

Kedua, pada Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

Sementara mengenai Noel, namanya dikenal luas setelah menjadi Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman). Kemudian pada Pilpres 2024, awalnya ia menyampaikan dukungan kepada Ganjar Pranowo, sebelum pengumuman Calon Presiden yang akan diusung PDI Perjuangan.

Namun ia berubah haluan dengan mendukung Prabowo Subianto, apalagi setelah diketahui Gibran menjadi pendamping Prabowo.(Red)

Pemuda dan Mahasiswa Geruduk Kejaksaan Negeri Pematangsiantar, Tuntut Oknum Jaksa "Main Proyek" Ditindak

 


Policewatch-Pematangsiantar

Gerakan yang menamakan diri "Peduli Adhyaksa," terdiri dari pemuda dan mahasiswa Kota Pematangsiantar, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Pematangsiantar, hari ini, 21 Agustus 2025. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap dugaan penyalahgunaan jabatan oleh oknum jaksa yang disinyalir terlibat dalam praktik "main proyek" di lingkungan Pemerintah Kota Pematangsiantar.

Para pengunjuk rasa menuntut agar Kejaksaan Negeri Pematangsiantar segera bertindak tegas terhadap oknum jaksa berinisial HPS yang diduga melakukan intervensi dalam proses pengadaan barang dan jasa (UKPBJ) di berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemko Pematangsiantar.

"Kami menduga HPS, yang juga menjabat di seksi intelijen, telah menyalahgunakan jabatannya untuk mengarahkan proyek pengadaan kepada perusahaan-perusahaan tertentu yang memiliki kedekatan dengannya," ujar Gading Simangunsong, salah satu koordinator aksi, dalam orasinya.

Gading menambahkan, tindakan HPS ini telah mencoreng citra Kejaksaan dan melanggar prinsip-prinsip pengadaan barang dan jasa yang seharusnya transparan, terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel sesuai dengan Perpres 16 Tahun 2018.

Para pengunjuk rasa juga menyoroti dugaan intervensi HPS dalam lelang pengadaan barang dan jasa di Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Pematangsiantar. Mereka menuding HPS telah menemui, memengaruhi, memeriksa, meminta, dan mengintervensi pejabat UKPBJ untuk memenangkan perusahaan tertentu.

"Tindakan HPS ini jelas merupakan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dan melanggar norma hukum," tegas narator aksi.

Di akhir aksi, Gerakan Peduli Adhyaksa menyatakan dukungan penuh kepada Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pematangsiantar, Erwin Purba, untuk membersihkan institusi Adhyaksa dari praktik korupsi. Mereka mendesak Kajari untuk segera memeriksa dan menonaktifkan HPS dari jabatannya.

"Kami akan terus mengawal kasus ini dan mendukung setiap kebijakan serta ketegasan Kejari Siantar dalam memberantas oknum-oknum jaksa nakal yang menyalahgunakan jabatan," pungkas salah satu peserta aksi.

Aksi unjuk rasa ini berlangsung dengan tertib dan damai, dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Perwakilan pengunjuk rasa diterima oleh pihak Kejaksaan Negeri Pematangsiantar untuk menyampaikan aspirasi mereka.

(AS) 

Ketua PGRI Lahat 21 Karya Tulis Terbaik Siap dibukukan





POLICEWATCH.NEWS - Lomba menulis cerita “Satu Desa Satu Cerita” yang diselenggarakan oleh PGRI Lahat dengan dukungan media lahatonline.com dan Forum Lingkar Pena (FLP) Lahat resmi mengumumkan para pemenang sekaligus 21 karya terbaik yang akan dibukukan.

Dewan juri telah memilih enam pemenang utama dan harapan, serta menyeleksi 15 karya lain untuk masuk dalam buku antologi. Lomba ini bertujuan menggali potensi literasi desa, merawat budaya, serta menghadirkan kearifan lokal ke dalam tulisan yang bisa dinikmati masyarakat luas.

Daftar Juara Lomba Menulis “Satu Desa Satu Cerita”

Juara 1: Deka Mandala Putra – Permata Sunyi dari Sukajadi

Juara 2: Jupriansyah – Desa di Ujung Waktu: Menolak Lupa, Menolak Punah

Juara 3: Hesti Tamara – Jalan Berlumpur, Balai Harapan, dan Suara dari Suka Makmur

Harapan 1: Pebrina Diah Utami – Desaku Purnamasari, Semangat Tak Pernah Padam dari Ujung Kabupaten

Harapan 2: Inke Marissa – Jangun dan Ridikan: Kisah Percintaan di Tanah Besemah yang Melegenda

Harapan 3: Rolly Afrianti – Jejak Sejarah dan Kearifan Lokal Desa Cantik Tanjung Payang Karya Terpilih untuk Dibukukan

Selain enam pemenang di atas, panitia juga menetapkan 15 karya lain yang akan masuk dalam buku antologi “Satu Desa Satu Cerita”, yaitu:

Novita – Padang Lengkuas Desa Sejuta Pesona

Nurlina – Menapak Jejak Leluhur di Desa Tanjung Telang

Aril End – Potret di Ujung Tunggul Bute: Nafas Cerita Desa di Atas Awan

Andes Yuli – Wisata Religi Raden Fatah Desa Pagar Batu

Wira Sustalia – Negeri Agung, Desa Terbaik yang Terbentuk dari Dua Kampung yang Bersatu

Novelia Putri Rianti – Desa Talang Akar: Budaya dan Kehidupan

Yuni Eskatuti Ningsih – Bukit Batu Puteri: Negeri Atas Awan Destinasi Wisata yang Terbalut Misteri

Cintia Nurul Rezeki – Kisah Gumai Ulu

Henie Tiara Siska – Harta Karun yang Tersembunyi

Syahdami, S.Si, M.Si – Tekukur Gedung Agung

Harlen Eka Saputra/Alen Lukas – Penjaga dari Serelo

Evan Aditya – Jejak Raden Fatah dan Krio Babat: Warisan Raja Demak I di Desa Muara Temiang

Reski Mianti – Nyanyian Sawah dan Doa

Abelliga Dwi Putri – Desa Tanjung Agung Dusun Bapak Bupati

Dengan demikian, total ada 20 karya terbaik yang akan dibukukan dan menjadi bagian dari khazanah literasi Kabupaten Lahat.

Ketua PGRI Lahat, Dr. Hasperi Susanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Menurutnya, karya-karya ini bukan hanya cerita, tetapi juga jejak sejarah, budaya, dan semangat desa-desa yang ada di Kabupaten Lahat.

“Semoga karya-karya ini menjadi inspirasi dan catatan sejarah bagi generasi mendatang, serta menumbuhkan semangat literasi di desa maupun kota,” ujarnya. Selasa (19/08/2025).

Buku antologi “Satu Desa Satu Cerita” dijadwalkan segera diterbitkan dalam waktu dekat dan akan menjadi dokumentasi berharga bagi masyarakat Lahat.(relise/Bambang MD)

LSM-TKP DPD Kota Batam! Menyoroti Dana Hibah 5,5M! Kita Akan Konfirmasi Pada Kesbangpol.

 



Batam, policewatch.news, Lembaga Swadaya Masyarakat Transparansi Kebijakan Pemerintah (LSM-TKP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kota Batam mengungkap temuan mengejutkan terkait besarnya anggaran belanja dana hibah untuk lembaga nirlaba di tahun 2024. Berdasarkan hasil croscheck internal, nilai dana hibah yang bersumber dari APBD Kota Batam untuk kegiatan sosial dan kemasyarakatan diduga mencapai lebih dari Rp5,5 miliar.

Informasi ini terungkap setelah LSM-TKP DPD Batam resmi mengirimkan surat permohonan data dan informasi ke Kesbangpol Kota Batam pada Rabu (20/8/2025). Permohonan ini mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang menjamin hak publik untuk mengetahui penggunaan anggaran daerah.

Sambil menunggu jawaban resmi secara tertulis dari pihak Kesbangpol, pengurus LSM TKP melakukan penelusuran awal terhadap anggaran hibah. Hasil croscheck ini kemudian dilaporkan ke Ketua DPD oleh jajaran Dewan Pimpinan Nasional (DPN).

Ketua LSM-TKP DPD Batam, Haris, mengaku terkejut melihat besarnya anggaran hibah tahun 2024.

“Waduh, untuk belanja dana hibah saja bisa sampai lebih kurang Rp5,5 miliar. Betul tidak ini? Coba nanti kita tanyakan langsung pada Kepala Kesbangpol,” ujarnya dengan nada heran, kepada koordinator bidang organisasi.

Haris menegaskan, pihaknya akan segera mengonfirmasi secara resmi kepada Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam terkait kebenaran data tersebut. Selain itu, LSM-TKP juga menuntut agar penggunaan dana hibah tersebut sesuai dengan regulasi yang berlaku.

“Apakah ini sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 terkait tata kelola dana hibah? Dan seperti apa pengawasannya? Ini harus jelas,” tegas Haris.

LSM-TKP menekankan bahwa pengelolaan dana hibah tidak boleh keluar dari koridor hukum dan prinsip akuntabilitas. Haris juga menyatakan, jika memang ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan anggaran atau wewenang, ya kita akan lakukan proses lebih lanjut, yang terpenting kita akan konfirmasi, nanti juga akan kita sampaikan ke media atas hasil konfirmasi tegas Haris.


“Kalau nanti ada dugaan penyalahgunaan, sebagai lembaga independen yang berkomitmen pada transparansi kebijakan pemerintah, tentu kami akan melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum agar diproses sesuai ketentuan,” ujarnya.

Meski begitu, Haris memastikan langkah pertama yang akan ditempuh adalah meminta klarifikasi langsung dari Kesbangpol.

“Kita tetap akan konfirmasi dulu. Ini penting agar publik tahu kebenarannya,” pungkasnya.

Temuan ini menambah sorotan publik terhadap pengelolaan dana hibah di Kota Batam. Transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan yang ketat menjadi tuntutan utama agar anggaran yang bersumber dari uang rakyat benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat.Namun yang pasti kita akan konfirmasi terlebih dahulu,ini kan baru awal Croschek tutup nya.(erlin)