Recent post
Archive for Oktober 2020
![]() |
| Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari |
POLICEWATCH, Jakarta,- Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari akhirnya menghirup udara segar setelah dinyatakan bebas dari masa hukumannya di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur
![]() |
| Konferensi Pers Polres Limapuluh Kota |
POLICEWATCH, Limapuluh Kota,- Hasil koordinasi dengan Satresnarkoba Polres Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Polres Limapuluh Kota dikomandoi AKBP Trisno Eko Santoso berhasil menggagalkan peredaran narkotika Golongan I jenis daun ganja kering seberat 135 kg di kawasan Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota. Tim juga mengamankan dua orang tersangka.
Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto melalui Direktur Narkoba Polda Sumbar Kombes Pol Wahyu Sri Bintaro didampingi Wadir Narkoba AKBP Ferry Herlambang, Kapolres Limapuluh Kota AKBP. Trisno Eko Santoso, Kapolres Payakumbuh AKBP Alex Prawira, Wakapolres Kompol Efrizal.
Perwira lainnya, Kabagops Polres Limapuluh Kota, Kompol Rudi Munanda, Kasat Resnarkoba Polres Limapuluh Kota Iptu Hendri Gas, Kasat Resnarkoba Polres Payakumbuh Iptu Desneri serta Kasubag Humas Iptu H Tambunan saat menggelar Press Release menyebutkan, pengungkapan ratusan kg ganja kering tersebut merupakan kerjasama di kedua Polres.
“Iya, anggota kita Satresnarkoba Polres Limapuluh Kota dan Satresnarkoba Payakumbuh berhasil mengungkap kasus dugaan peredaran gelap narkoba dengan awalnya menangkap 2 tersangka dengan barang bukti paket sabu," kata Direktur Narkoba Polda Sumbar Kombes Pol Wahyu Sri Bintaro, Kamis siang (29/10/2020) di Mapolres Limapuluh Kota.
Setelah dilakukan interogasi, imbuhnya, tim kemudian melakukan pengembangan ke rumah salah seorang tersangka di kawasan Taeh Bukik, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar.
Penggeledahan kemudian membuahkan hasil. Tim Satres Narkoba dari kedua Polres tersebut berhasil menemukan BB lainnya berupa 135 paket narkotika Golongan I jenis ganja kering,” urainya.
Terkait maraknya kasus penyalahgunaan narkotika di Sumbar belakangan ini, ia meminta agar seluruh pihak bekerja sama dengan pihak kepolisian.
"Dalam upaya pemberantasan ini, butuh kerja sama seluruh pihak karena memang ini sudah menjadi tanggung jawab bersama agar dapat menjauhkan anak, kemenakan dan cucu dari jerat narkoba," katanya.
Lebih rinci Kapolres AKBP Trisno menjelaskan, kedua tersangka pertama kali ditangkap di salah satu rumah di kawasan Jorong Jopang Manganti, Kecamatan Mungka, Rabu dini hari sekira pukul 02.00 WIB.
Kedua tersangka yakni RS (24), warga Taeh Bukik serta YFA (32), warga Sungai Antuan, Kecamatan Mungka.
Dari penangkapan awal dipimpin Iptu Hendri Has didampingi Kanit 1 Bripka Marshanda Helvi dan Kanit 2 Aipda Doni Arwando, tim menemukan BB sabu sebanyak 3 paket berikut 1 paket ganja kering yang disimpan dalam tas pinggang.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat pidana Pasal 114 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman terberat pidana mati atau penjara seumur hidup.
Dari penangkapan itu, Tim Satresnarkoba Polres Limapuluh Kota melakukan pengembangan Kerumah tersangka RS yang mengaku sudah berpisah dengan istrinya itu.
Karena Taeh Bukik merupakan wilayah Hukum Polres Payakumbuh, Iptu Hendri Has melakukan koordinasi dengan Kasat Resnarkoba Polres Payakumbuh Iptu Desneri dan kemudian menurunkan Tim Gagak Hitam untuk sama-sama melakukan penggeledahan.
“Dari pengembangan yang kita lakukan, ditemukan 3,5 karung berisi daun ganja kering dengan jumlah sekitar 135 kilogram ditemukan di pekarangan / kebun rumah,” kata Kasat Kompol Rudi Munanda, Kasat Resnarkoba Polres Limapuluh Kota Hendri Has dan dibenarkan Iptu Desneri.
Selain tersangka dan barang bukti Narkoba 3 paket sabu-sabu dan ganja kering, juga diamankan 2 unit Handphone, timbangan digital serta uang hasil hasil penjualan.
Hingga kini kedua tersangka masih diamankan di Mapolres Limapuluh Kota kawasan Ketinggian Kecamatan Harau untuk pemeriksaan lebih lanjut
Pewarta : Jonalis
![]() |
| Tersangka |
Muara Enim Police Watch News - Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru dijadwalkan akan datang ke lokasi banjir bandang yang terjadi di desa Ujanmas Baru kecamatan Ujanmas, Muara Enim, Sabtu (31/10/2020).
Humas dan Protokol Propinsi Sumatera Selatan Menjadwal kan Gubernur akan berangkat melalui Helipad Jakabaring sport city sekitar pukul 11.30 Wib dan diperkirakan tiba di Helipad kantor kepala desa Ujanmas Baru sekitar pukul 12.30 Wib.
Baca Juga : Robi Mengaku Dipersidangan " Saya Dapat Perintah Elfin Siapkan Uang" Untuk Juarsah
Setiba di desa Ujanmas Baru Gubernur Sumsel langsung menuju Tempat lokasi banjir untuk melihat secara langsung dan kemudian dilanjutkan ke Posko Penyaluran Bantuan yang ada di Gedung Serbaguna kecamatan Ujanmas guna menyalurkan bantuan dari Pemerintah Provinsi ke warga yang terkena musibah banjir Bandang Tersebut
Baca Juga : Dalam Persidangang, Ediansyah Mengaku Berikan 3 kali Sejumlah Uang Kepada PLT Bupati H.Juarsah.SH
Setelah selesai memberikan bantuan Gubernur Sumsel langsung menuju Helipad lapangan kantor Kades Ujanmas Baru menuju kabupaten Banyuasin.
Diketahui sebelumnya banjir bandang yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup lebat mengguyur wilayah Kabupaten Muara Enim Dan sekitarnya menyebabkan 5 Rumah Rusak parah dan 107 KK mengalami kebanjiran di desa Ujanmas Baru kecamatan Ujanmas kabupaten Muara Enim hanyut terbawa arus, Jum'at (30/10/2020).
Hujan yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Muara Enim sejak pukul 12.00 Wib ini menyebabkan aliran anak sungai Mapur di dusun VI desa Ujanmas Baru tidak mampu menampung air curah hujan yang cukup lebat tersebut hingga menyebabkan air meluap. Serta terjadi Banjir Bandang.*
Garut-POLICEWATCH.NEWS-Seruan untuk menghentikan Islamophobia dan ajakan boikot produk-produk Prancis dilakukan sejumlah Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Pembela Tauhid Garut (APTG).
Ketua APTG, Abu Addien Al Anshory mengatakan, seruan stop Islamophobia dan boikot produk asal Prancis merupakan salah satu bentuk pembelaan dan kecintaan umat Islam kepada agama dan Nabi Muhammad SAW.
"Ini merupakan kewajiban setiap Muslim untuk membela agama yang dilecehkan, dihina oleh kaum Islamophobia," ujarnya, Sabtu (31/10).
Selain seruan untuk memboikot produk-produk Prancis, rencananya APTG akan melakukan aksi massa (Jihadul Kalimah) bertemakan "Aksi Bela Agama, Bela Rosululloh" pada Rabu (4/11) mendatang.
"Kami menyeru kepada seluruh kaum muslimin Garut, untuk ikut serta bergerak dalam stop Islamophobia dan boikot produk Prancis," ungkap Abu.
Sebelumnya, Ketua MUI Kabupaten Garut, Sirojul Munir juga mengecam pernyataan Presiden Prancis yang telah melukai umat Islam. Akibat hinaan dan penistaan agama yang dilakukan seorang presiden, pihaknya mendukung boikot produk Prancis yang beredar di Indonesia.
"Ini sebagai pembelajaran dan worning, kami sepakat boikot produk Prancis," katanya.(dera taopik)
Muara Enim police watch News. Akibat lebatnya curah hujan sangat lebat, menyebabkan aliran aliran anak sungai Mapur di Dusun VI Desa Ujanmas Baru Kecamatan Ujanmas Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan jum'at malam 30/10-2020
![]() |
| Dok : MPW |
POLICEWATCH,Medan,- Unit Reskrim Polsek Medan Baru meringkus dua pria pelaku pembobolan kos-kosan di Jalan Pasundan, Gang Sedulur, kawasan Medan Petisah, Medan, Sumatera Utara pada Jumat (30/10/2020) siang.
Satu dari dua tersangka yakni Dedi Setiadi alias Dedi Cina (27) warga Jalan Pasundan, terpaksa ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat pengembangan dan satu tersangka lagi Riyan Safana Harahap (33) warga Jalan Bakau, Sekip, selamat dari tindakan tegas petugas.
Polisi menyita sebagai barang bukti berupa Kawasaki Ninja warna Merah BK 2982 JAF, sepeda lipat merk Element Troy warna Silver Merah dan Sepeda gunung merk Java Force 2 warna Biru.
Sumber dari Polsek Medan Baru, Jumat (30/10/2020) malam mengatakan Jumat (23/10/2020) dini hari lalu kedua tersangka beraksi ketika korban sedang tertidur pulas, Tersangka masuk ke kamar kost setelah merusak kawat pintu depan dengan menggunakan obeng.
Setelah pintu terbuka, tersangka masuk ke kamar korban yang tidak terkunci dan mengasak barang berharga milik anak kos diantaranya Ricky Chandra, Robert, Charles dan Johan, Usai menguasai barang milik keempat korbannya. Kedua tersangka kabur meninggalkan lokasi.
Sekitar pukul 07.00 Wib, Ricky Chandra terbangun dari tidurnya dan terkejut melihat kamarnya sudah berantakan. Lalu Ricky membangunkan temannya yang lain untuk memeriksa kamar masing-masing.
Ternyata dari kamar Ricky Chandra para tersangka mengasak 1 unit sepeda lipat merk Element Troy warna silver merah dan 1 Unit Sepeda gunung merk Java Foroce 2 warna biru, Dari kamar Robert, tersangka berhasil mencuri 1 Unit HP merk. Realme C-2, 1 Unit Laptop merk Acer, 1 buah Cincin emas putih berat 4 gram, 1 Buah Jam tangan merk. Rhythm warna silver dan uang tunai Rp 1 juta
Sedangkan Charles kehilangan 1 Unit HP merk Oppo A-57 warna hitam, 1 unit Camera Digital Merk. Canon, Uang Tunai Rp 1 juts,- dan 1 Jam Tangan Merk. Swiss Army. Johan kehilangan sepedamotor Kawasaki Ninja warna merah BK 2982 JAF.
Berdasarkan laporan tersebut petugas langsung melakukan cek TKP dan meminta keterangan para saksi termasuk saksi korban, Singkatnya, selang seminggu petugas mengetahui keberadaan kedua tersangka. Mulanya tersangka Riyan Safana ditangkap tidak jauh dari rumahnya.
Kapolsek Medan Baru Kompol Aris Wibowo melalui Kanit Reskrim Iptu Irwansyah Sitorus membenarkan dua pembobol kos-kosan ditangkap,"Satu terpaksa kita berikan tindakan tegas dan terukur karena melawan petugas," ujarnya Jumat (30/10/2020) malam.
Kemudian, tersangka beserta barang bukti dibawa ke Polsek Medan Baru guna penyelidikan lebih lanjut
Pewarta : Jhon Baruz
![]() |
| Rumah mewah HA pemilik investasi bodong di Desa Limbangansari, Cianjur, Jawa Barat, |
Pewarta: Asep Parazi
POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Disela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Lahat, Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri, S MM yang di dampingi Karo SDM Polda Sumsel, Dir lantas Polda Sumsel, Dir Pam ovit Polda Sumsel dan Dir tahti Polda Sumsel menyempatkan diri melakukan fun rafting bersama Faji Lahat di aliran sungai Lematang.
Dengan menurunkan 5 unit perahu dari Faji Lahat serta beberapa perahu milik club-club rafting yang ada di Lahat dan Pagar Alam, rombongan Kapolda memulai start fun rafting dari bawah jembatan Pulau Pinang tepatnya di Desa Tanjung Mulak Kecamatan Pulau Pinang.Kabupaten Lahat, jumat (30/10)
Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Lahat, Aidil Fitri SE mengatakan, fun rafting kali ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan, mengingat orang nomor satu di jajaran Polda Sumsel turut menjajal sungai Lematang yang memiliki debit air grade 3.
"Jarak tempuh hanya 7 kilometer, mengingat bapak Kapolda banyak kegiatan jadi jaraknya diperpendek. Namun ini tetap menjadi kebanggaan bagi kita, yang diminta untuk menjadi guide dalam kegiatan bapak Kapolda untuk menjajal salah satu destinasi wisata di Kabupaten Lahat yang masuk dalam kategori Olahraga Arus Deras (ORAD)," katanya,
Aidil juga berharap, disela-sela kunjungan kerja Kapolda Sumsel yang menyempatkan diri menjajal rafting di sungai Lematang, mampu menjadi motivasi khususnya bagi para atlit Faji Lahat yang hingga kini terus mematangkan persiapan jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021 di Oku Raya.
"Semoga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi para atlit binaan Faji Lahat yang akan berlaga jelang Poprov 2021 di Oku Raya," harapnya.
Pewarta : Bambang./IWO
BREAKING NEWS
POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Hujan dengan insentitas tinggi hingga air meluap menggenang di sejumlah rumah warga Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat,Jum’at (30/10)
Air hujan kiriman ini meluap masuk kerumah perkampungan milik warga, yang dikelilingi oleh perusahaan pertambangan batu bara sehingga mengakibatkan air kiriman ini diduga bercampur lumpur.
Salah satu warga Desa Muara Maung Apriansyah (21) mengatakan terkejut saat hendak pulang dari kerja di simpang salah satu akses jalan menuju ke perusahaan tambang batu bara. “saat saya hendak pulang dari jaga disimpang terlihat sungai kungkilan meluap dan mengenangi satu rumah setinggi diatas mata kaki orang dewasa,serta beberapa perkarangan rumah warga” katanya , Jum’at (30/10).
Luapan ini bukan yang pertama dibulan oktober di tanggal (20/10 ) pernah terjadi luapan yang juga membawa lumpur, luapan kali ini sama pada (20/10) kemaren luapan ini juga turut mengenangi kolam ikan milik salah satu warga desa muara maung.
“memang semalam itu terjadi hujan agak deras sih tapi menurut saya jika vegetasi tumbuhan di sekitar kanan kiri sungai masih ada dan terawat curah hujan seperti semalam itu belum tentu akan membuat luapan sungai kungkilan, karena banyaknya aktivitas pertambangan batu bara di hulu sungai kungkilan dan tidak dipertahankanya vegetasi tumbuhan di kanan kiri sungai kungkilan membuat air hujan langsung ke sungai karena air tidak ada yang meresap lagi ” tuturnya
Pria berambut keriting ini juga menyerukan kepada pihak perusahaan agar dalam aktivitasnya menambang harus juga memperhatikan lingkungan sekitar tambang, karena jika tidak maka yang jadi korban itu warga desa kami ,jangan bisanya ngambil hasil bumi kami saja dampak lingkungan nya juga harus dipertanggung jawabkan oleh perusahaan, terang " Apri kepada policewatch.news (30/10)
Dijelaskannya lagi bahwa perusahaan selalu mengelak hal-hal seperti ini contohnya sudah ada luapan sungai kungkilan pada desember tahun lalu sampai saat ini keempat perusahaan belum mengganti rugi lahan, rumah dan kebun warga yang terendam lumpur.
Supran Suki (67) warga Desa Muara Maung, rumah saya lagi-lagi menjadi korban luapan sungai kungkilan, sekitar sepuluh hari yang lalu sungai kungkilan mengenangi rumah saya dan hari ini terjadi lagi.
“dalam bulan oktober ini sungai kungkilan telah dua kali merendam rumah saya sehingga membuat saya dan keluarga cemas, istri saya masih trauma karena waktu luapan sungai kungkilan pada desember tahun lalu cucu saya hampir menjadi korban karena telah tenggelam dalam luapan itu beruntung waktu itu cucu saya yang paling tua melihat adiknya tenggelam yang hanya terlihat rambutnya saja” katanya,
yang buat saya cemas adalah sampai saat ini keempat perusahaan yang beraktivitas di hulu sungai kungkilan masih melakukan aktivitasnya seperti biasa, saya menduga rusaknya fungsi sungai kungkilan akibat dari aktivitas tambang batu bara di hulu sungai kungkilan.
Belum lagi luapan sungai kungkilan pada desember tahun lalu yang banyak membawa lumpur hingga merendam rumah, kebun, lahan pertanian dan kolam ikan warga desa muara maung sampai saat ini belum ada kejelassan akankah warga diganti rugi sesuai dengan kerugian yang dalami warga tersebut. Perusahan terkesan acuh akan dampak lingkngan yang telah mencemari lingkungan desa kami.
Luapan sungai kungkilan hari ini bukan saja merendam rumah saya akan tetapi juga merendam jalan setapak menuju lahan pertanian warga desa
Muara Maung,jika terus terjadi luapan sungai kungkilan bukan tidak mungkin jalan itu menjadi putus karena arus luapan melintasi yang mengakibatkan jalan itu longsor " tegasnya
Laporan ; Bambang.MD
![]() |
| Warga Geruduk Rumah Kepala Desa |
POLICEWATCH. NEWS,PASURUAN–Sejumlah warga dari perumahaan Bangil Griya Asri mendatangi rumah kepala Desa Sidowayah H. Sukino yang tak jauh dari kantor Desa Sidowayah, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan mereka mendesak kepala Desa menutup tempat penjemuran serta pengelolaan kepala udang, di sinyalir warga tanah yang di buat pengeringan milik H. Sukino sang kepala Desa Sidowayah sebab mereka sering mual-mual, pusing dan sesak napas, akibat aktifitas tempat penjemuran serta pengelolaan kepala udang tersebut, selain menimbulkan polusi udara dengan adanya bau busuk. Jumat (30/10/2020)
Eni,(47) tahu salah satu perwakilan warga perumahan Griya Bangil Asri yang terdampak langsung ia mengatakan, warung makan di rumah saya yang berada di area tersebut merasakan langsung dampaknya ia mengatakan bahwa, akibat adanya aktifitas penjemuran kepala udang yang tak jauh dari rumahnya warung saya menjadi sepi di karenakan pelanggan yang sering makan merasa tidak nyaman dengan bau yang di timbulkan dari aktifitas pengeringan kepala udang tersebut.
Begitu juga yang di utarakan Bu Riska (28) tahun yang kondisinya hamil 5 bulan ia merasa mual-mual dan sering muntah-muntah serta sesak nafas karena bau tak sedap yang di hirupnya bahkan ia tak berani membuka cendela rumahnya karena tak tahan dengan bau yang menyengat.
Eni berharap ada solusi dari pemerintahan Desa Sidowayah karena tempat pengelohahan udang tersebut ada di wilayah Desa Sidowayah.
Eni menambahkan apabila aspirasi kami tidak di dengarkan kami akan menggelar demo di jalan pintu masuk tempat pengelolahan atau pengeringan kepala udang, kami sudah tak tahan dengan baunya lagi bapak,"tandasnya.
Sementara dalam pertemuan dengan warga Desa Kenep di rumahnya, H. Sukino sambil membawa surat resmi penolakan dari warga yang terdampak mengatakan ia berjanji akan mendengarkan aspirasi warga supaya tidak terjadi bau lagi.
"Tunggu empat atau dua hari lagi ya ibu-ibu saya akan cari solusinya dengan memindahkan tempat penjemuran ke sebelah timur mungkin akan mengurangi bau yang di timbulkan dan salah satu mesin yang beroperasi menurut pemiliknya juga masih rusak, "ujarnya. (Dor)
POLICEWATCH.NEWS,PASURUAN-Realisasi paket proyek/kegiatan peningkatan jalan yang dibangun dengan biaya APBD Kabupaten Pasuruan TA 2020 dengan total nilai kontrak sebesar Rp 183.220.100,00 pelaksana CV. Nanin Jaya Abadi dengan konsultan pengawas CV. Sindu Raya di sinyalir syarat penyimpangan, papan informasi dan pekerjaan alamat desa berbeda, serta kualitasnya dan kuantitasnya dituding tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.
Menurut Dedi Efriadi SH, aktifis anti korupsi Jawa Timur (Bangjo) dirinya bersama tiem menemukan sejumlah fakta di lapangan kejanggalan yang patut dijadikan indikasi dugaan penyimpangan pekerjaan di desa Kenep, kegiatan fisik milik Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga Kabupaten Pasuruan itu.
Dedi berpendapat bahwa dalam realisasinya, kegiatan peningkatan jalan itu diduga sarat korupsi dengan cara melakukan praktik mark-up material pekerjaan, pekerjaan dan penyimpangan terhadap perencanaan atau gambar kerja.
"Diduga konstruksinya tidak memenuhi syarat administrasi baik secara teknis maupun spesifikasi," jelasnya kepada awak media Policewatch, News. Jumat (30/10/2020).
Lebih lanjut diterangkannya, beberapa temuan dimaksud diantaranya mulai dari alamat pekerjaan dengan papan informasi proyek berbeda dengan proyek pengerjaanya serta ketebalan lapis permukaan aspal di duga tidak sesuai standard.
Dikatakannya, akibat kondisi tersebut proyek yang memakai uang rakyat yang bersber dari APBD itu di kuwatirkan tidak berumur lama sebab mudah tergerus air hujan, karena di duga kuat kurang tebalnya matrial aspal bahkan berindikasi proyek tersebut seakan menghambur-hamburkan uang rakyat .
Dedi menambahkan kondisi tersebut merupakan suatu bukti dinas terkait tidak serius melakukan pengawasan. Sehingga fakta itu juga menjadi indikasi dugaan Kepala Dinas beserta PPK tidak sepenuhnya bekerja secara skala prioritas prestasi dan atau lebih pada materi.
"Dalam hal kinerja, diduga PPK melakukan "konspirasi tidak sehat" bersama pihak penyedia jasa sehingga terkesan adanya pembiaran dalam hal dugaan penyimpangan kegiatan yang dilaksanakan penyedia jasa/kontraktor," cetusnya.
Sementara itu Arip selaku PPTK yang menangani pengerjaan tersebut saat di konfirmasi awak media di ruang kerjanya di kantor Dinas Bina Marga koplek perkantoran Raci, Bangil mengatakan, untuk masalah papan proyek memang saya akui tidak sesuai.
"Iya mas memang papan nama memang berbeda dengan lokasi pengerjaan di karenakan lokasi yang di papan nama itu beralamat di desa Baujeng sedangkan pengerjaannya di desa Kenep di karenakan pemerintah desa Baujeng telah sepakat mas, untuk dialihkan pengerjaan peningkatan jalan ke desa kenep karena di desa baujeng kondisi jalannya masih layak pakai sebab baru-baru ini sudah di kucurkan dana perbaikan jalan Baujeng - Randu Pitu Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, "ujarnya.bersambung... (Dor)
BURU,POLICEWATCH.NEWS,- Tambang Emas Desa Gogorea, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru bakal di jadikan lokasi percontohan tambang emas rakyat ramah lingkungan. Hal ini di sampaikan Staf Khusu Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (DPP APRI) Irwan A.H. Molle saat di temui Media Police Watch di Lokasi tambang emas Tamae Kaesoelahin, Desa Gogorea, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Kamis, (29/10/2020).
"Kami bekerja sama dengan ahli waris sementara melakukan pendampingan mengurus perijinan yang nantinya tambang Gogorea akan Kami jadikan lokasi tambang emas rakyat ramah lingkungan", Ungkap Irwan.
Lebih lanjut menurutnya, Perijinan akan Kami urus yaitu dengan merujuk kepada UU No.3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU No. 4 Tahun 2009 tentang Minerba, dan kami sementara melakukan persiapan untuk melakukan pengurusan ijin baik itu ijin wilayah maupun ijin penambangan".
Selain itu Irawan mengungkapkan bahwasanya APRI telah memiliki teknologi pengelohan emas ramah lingkungan tanpa merkuri dan tanpa sianida sehingga ia berharap agar pemerintah baik daerah maupun pusat dapat mendukung program ini.
"Kami telah memiliki teknologi alternatif ramah lingkungan untuk mengolah emas, yang mana telah teruji dan di patenkan sehingga di harap pemerintah dapat mendukung program ini. Kami penambang rakyat telah memiliki solusi untuk tidak menggunakan merkuri dan sianida sehingga kami berharap agar dalam proses perijinannya dapat di permudah dan mendapat dukungan dari pemerintah karena Kami berkomitmen tidak menggunakan merkuri dan sianida".
Sementara ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Penambang Rakyat Indonesia (DPC APRI) Kabupaten Buru Kamarudin Burugana menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat karena dengan telah disahkannya UU No.3 tahun 2020 tentang perubahan atas UU No.4 tahun 2009 tentang Minerba yang mana luasan untuk tambang rakyat yang semula hanya 25 hektar menjadi 100 hektar, dan dari awalnya kedalaman 25 meter, kini tambang rakyat di beri porsi hingga kedalaman 100 meter.
"Saat ini kewenangan ijin tambang rakyat ada di Pemerintah Daerah sebagaiman yang di amanatkan UU No. 3/2020 yg mana Pemda di beri kewenangan menerbitkan ijin tambang batuan dan tambang rakyat sehingga kami berharap agar Pempda dapat fokus melakukan pembinaan terhadap penambang rakyat" , lanjut Burugana.
Diakhir penyampaiannya Ketua DPC Buru menyampaikan kalau telah legal tambang rakyat menjadi salah satu potensi lapangan kerja untuk memulihkan ekonomi di masa pendemi covid_19 saat ini.
"Tambang rakyat adalah potensi bukan kejahatan, Kami penambang tidak perlu bantuan berupa subsidi ataupun lainnya, tapi kami siap memberikan kontribusi berupa retribusi maupun pajak kepada Pemerintah, yang kami perlu hanya legalitas untuk menambang karena dari menambang dapat menampung ribuan tenaga kerja tanpa syarat pendidikan". tegas Burugana.
Reporter: Aam Purnama
POLICEWATCH. NEWS-PASURUAN- Realisasi paket proyek/kegiatan peningkatan jalan yang dibangun dengan biaya APBD Kabupaten Pasuruan TA 2020 dengan total nilai kontrak sebesar Rp 183.220.100,00 pelaksana CV. Nanin Jaya Abadi dengan konsultan pengawas CV. Sindu Raya di sinyalir syarat penyimpangan, papan informasi dan pekerjaan alamat desa berbeda, serta kualitasnya dan kuantitasnya dituding tidak sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan.
Menurut Dedi Efriadi SH, aktifis anti korupsi Jawa Timur (Bangjo) dirinya bersama tiem menemukan sejumlah fakta di lapangan kejanggalan yang patut dijadikan indikasi dugaan penyimpangan pekerjaan di Desa Kenep, kegiatan fisik milik Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga Kabupaten Pasuruan " ujarnya
Dedi berpendapat bahwa dalam realisasinya, kegiatan peningkatan jalan itu diduga sarat korupsi dengan cara melakukan praktik mark-up material pekerjaan, pekerjaan dan penyimpangan terhadap perencanaan atau gambar kerja.
"Diduga konstruksinya tidak memenuhi syarat administrasi baik secara teknis maupun spesifikasi," jelasnya kepada awak media Policewatch, News. Jumat (30/10/2020).
Lebih lanjut diterangkannya, beberapa temuan dimaksud diantaranya mulai dari alamat pekerjaan dengan papan informasi proyek berbeda dengan proyek pengerjaanya serta ketebalan lapis permukaan aspal di duga tidak sesuai standar.
Dikatakannya, akibat kondisi tersebut proyek yang memakai uang rakyat yang bersumber dari APBD itu di khawatirkan tidak berumur lama sebab mudah tergerus air hujan, karena di duga kuat kurang tebalnya matrial aspal bahkan terindikasi proyek tersebut seakan menghambur-hamburkan uang rakyat .
Dedi menambahkan kondisi tersebut merupakan suatu bukti dinas terkait tidak serius melakukan pengawasan. Sehingga fakta itu juga menjadi indikasi dugaan Kepala Dinas beserta PPK tidak sepenuhnya bekerja secara skala prioritas prestasi dan atau lebih pada materi.
"Dalam hal kinerja, diduga PPK melakukan "konspirasi tidak sehat" bersama pihak penyedia jasa sehingga terkesan adanya pembiaran dalam hal dugaan penyimpangan kegiatan yang dilaksanakan penyedia jasa/kontraktor," cetusnya.
Sementara itu Arip selaku PPTK yang menangani pengerjaan tersebut saat di konfirmasi awak media di ruang kerjanya di kantor Dinas Bina Marga koplek perkantoran Raci, Bangil mengatakan, untuk masalah papan proyek memang saya akui tidak sesuai.
"Iya mas memang papan nama memang berbeda dengan lokasi pengerjaan di karenakan lokasi yang di papan nama itu beralamat di Desa Baujeng sedangkan pengerjaannya di Desa Kenep di karenakan pemerintah Desa Baujeng telah sepakat mas, untuk dialihkan pengerjaan peningkatan jalan ke Desa Kenep karena di desa baujeng kondisi jalannya masih layak pakai sebab baru-baru ini sudah di kucurkan dana perbaikan jalan Baujeng - Randu Pitu Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, "
Pewarta : Dor




























