POLICEWATCH TV

31.1.19

Rocky Gerung :Bongkar Motif Jokowi Dibalik Rencana Pembebasan Ustadz Abu Bakar Baa'syir di ILC



Reporter : IRFAN / MRI
Rocky Gerung 


Red, POLICEWATCH.NEWS,- Pengamat politik Rocky Gerung membongkar motif Jokowi dibalik rencana bebaskan Ustadz Abu Bakar Baa'syir.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi pembicara di ILC TVOne, Selasa (29/1/2019) malam.
Rocky Gerung mendapat kesempatan berbicara soal polemik batalnya pembebasan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir.
Pada kesempatan itu, Rocky Gerung mengatakan, polemik yang terjadi memperlihatkan ada kekacauan di dapur kekuasaan.
"Ada pepatah mengatakan, terlalu banyak koki, terlalu banyak tukang masak, membuat sup itu tumpah berantakan. Itu yang terjadi sekarang. Tumpah berantakan sup itu," katanya.
Rocky sempat mengkritisi judul ILC. Menurutnya judul itu kurang menggigit. 
"Mestinya hoaks atau bukan. Saya menganggap yang disebutkan presiden kemarin adalah hoaks. Presiden sekali lagi bikin hoaks," tegasnya.
Rocky gerung mengatakan, presiden dibantah oleh bawahannya dan itu tidak elok sebetulnya.
"Anda bayangkan bahwa Pak Tito menerangkan secara lengkap urut-urutan peristiwa, konsekuensi diplomasi karena soal terorisme ini adalah investasi internasional, seharusnya pak Tito yang mengucapkan pikiran pemerintah. Bukan presiden," katanya.
"Supaya kalau pak Tito bikin kesalahan, presiden masih bisa koreksi," lanjutnya.
Rocky Gerung melanjutkan, ini ngaconya presiden yang mengambil alih sesuatu sehingga dia dikoreksi oleh anak buahnya.
"Karena gak mungkin lagi ada yang di atas presiden mengkoreksi hoaks yang dibuat presiden," katanya.
"Ini soal kegagalan memperlihatkan dikniti dan bonafiditas dari presiden sebagai kepala negara," lanjutnya.
Rocky Gerung menyamakan polemik itu dengan aktivitas presiden membagi-bagi sertifikat yang sebetulnya didiamkanpun rakyat tetap dapat sertifikat.
"Jadi seolah-olah kasih sayang negara. Padahal itu hak warga negara bukan soal kasih sayang negara," kata Rocky yang disambut tepuk tangan politisi PKS Mardani Ali Sera.
Demikian juga soal Ustadz Ba'asyir, yang sebetulnya sudah menjadi haknya kemudian ditunda supaya presiden yang mengucapkan itu.
"Apa di belakang itu ? Setelah semua alasan kita sisir, maka yang tinggal adalah motif politik," tegasnya.
"Yaitu menambal elektabilitas. Ini duduk perkaranya dan di dalam pikiran publik, sinopsis itu yang tertangkap," paparnya.
"Mau dibantah dengan cara apapun, publik menganggap bahwa presiden menunggangi suara Islam karena statistik menentukan pemilu tergantung suara Islam," lanjut Rocky Gerung.
Rocky mengatakan, kita tidak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu jumlah suara untuk memperoleh kekuasaan berkurang karena cara memasaknya keliru.
"Jadi seolah-olah presiden itu mau bilang begini, Ma’ruf Amin kan tadinya merupakan premi untuk asuransi politik Islam. Dan karena kurang cukup, setelah beberapa kali terlihat tidak cukup, maka dicari asuransi lain yaitu ustadz Baasyir," paparnya.
"Jadi kayak orang rakus lagi sakit mau pakai dua asuransi itu. Ma’ruf amin tak cukup didatangkan Baasyir tapi salah konsep sehingga kacau lagi hari ini," lanjutnya.
Jadi tak perlu diputar-putar sehingga orang bisa melihat secara telanjang apa sebetulnya dibalik motif itu.
Menurut Rocky, soal hukum sudah dipersoalkan macam-macam.
"Jika pemerintah tubuh manusia, alam memberi fasilitas sel yang rusak untuk bunuh diri. Namanya apoptosis. Jadi kalau ada unsur sel dalam tubuh kita terindikasi akan merusak sistim, maka sel itu dengan sendirinya membunuh dirinya supaya tidak merusak sel  bersih di sekitarnya," paparnya.
"Kalau dia gagal bunuh diri, dia metastasis jadi cancer. Karena itu coba periksa di istana siapa yang seharusnya sel mati yang harus bunuh diri tapi mencari alasan untuk hidup ulang," lanjutnya.
Rocky menegaskan, upaya untuk mencari-cari pembenaran justru membuat kita semakin mengerti bahwa kekuasaan hari ini compang-camping dan menambal sulam itu justru menambah kecompang-campingan.
"Tambalannya pun tidak sempurna itu. Sampai sekarang orang nggak tahu problem kemanusiaan, kepastian hukum atau upaya untuk menambal elektabilistas," paparnya.
"Jadi makin dibantah, makin kita menduga bahwa ada sel yang sudah mati di dalam kekuasaan yang seharusnya bunuh diri tapi mau coba dikasi anti biotik tingkat tinggi gitu," ujarnya.

Rocky Gerung : Presiden Joko Widodo Melakukan Hoax Lagi


Reporter  : irfan/MRI
 
live teleconference, Rocky di ILC
Red, POLICEWATCH.NEWS,- Rocky Gerung menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan hoax lagi. Kali ini terkait pembebasan Abu Bakar Ba’asyir.
Demikian disampaikan Rocky dalam acara talkshow ILC di TvOne, Selasa (30/1/2019) malam.
Membuka pembicaraannya melalui live teleconference, Rocky menyalahkan ILC yang dianggap tak membuat judul secara tepat.
“Mestinya (pembebasan) Ustad Baasyir, hoax atau bukan,” ujar Rocky Gerung.
Selanjutnya, ia langsung menuding bahwa pembebasan Ba’asyir adalah hoax atau berita bohong yang disampaikan Presiden.
“Saya menganggap bahwa apa yang disampaikan Presiden kemarin adalah hoax. Presiden sekali lagi bikin hoax. Dia dibantah oleh bawahannya. Dan itu tidak elok sebetulnya,” jelas Rocky.
Di sisi lain, ia memuji Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menjelaskan secara runut dan mengurai peristiwa-peristiwa yang mengiringi polemik ini.
Termasuk soal keberatan dunia internasional.
“Seharusnya Pak Tito yang mengucapkan pikiran pemerintah, bukan Presiden. Supaya kalau Pak Tito bikin kesalahan, Pak Tito bisa dikoreksi,” sambung dia.
Karena menyampaikan hal itu langsung, dan kemudian diketahui keliru, akhirnya Jokowi dikoreksi oleh anak buahnya.
“Karena enggak mungkin lagi ada yang di atas Presiden ada yang mengkoreksi hoax yang dibikin Presiden,” tambah dia.
Masih kata Rocky Gerung, ini juga berarti kegagalan memperlihatkan dignity dan bonafiditas.
Seperti diketahui, Abu Bakar Ba’asyir rencananya mendapat pembebasan murni dari Joko Widodo dengan alasan kemanusiaan.
Rencana itu bahkan disampaikan langsung oleh kuasa hukum pasangan nomor urut 01 itu, Yusril Ihza Mahendra.
Akan tetapi, pembebasan murni itu kemudian berubah menjadi pembebasan bersyarat. Pasalnya, Ba’asyir adalah narapidana kasus terorisme.
Ba’asyir pun harus dapat memenuhi syarat formil sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan lebih lanjut didetailkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
Pertama, bersedia bekerjasama dengan penegak hukum untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannya.
Kedua, telah menjalani paling sedikit dua per tiga masa pidana dengan ketentuan dua per tiga masa pidana tersebut paling sedikit 9 bulan.
Ketiga, telah menjalani asimilasi paling sedikit setengah dari sisa masa pidana yang wajib dijalani.
Keempat, menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang menyebabkan pemohon dijatuhi pidana dan menyatakan ikrar kesetiaan pada NKRI secara tertulis.
Sumber : Acara ILC Tv One

Modus Nonton Video "Sambil Bilang Itu Tidak Dosa" Bu Guru Ngaji Cabuli Lima Bocah


Reporter :Mulia Angkasah
Tersangka guru mengaji berinisial N (31)

Aceh, POLICEWATCH.NEWS,-Seorang wanita oknum guru mengaji berinisial N (31), ditangkap polisi Polres Aceh Utara karena diduga mencabuli lima anak di bawah umur.
N sendiri ditangkap di rumahnya, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Senin (29/1/2019).

Kasat Reskrim Polres Aceh Utara, Iptu Rezki Kholiddiansyah, dalam konferensi pers di Mapolres Aceh Utara menyebutkan, kasus itu dilaporkan salah satu ibu korban pada 11 Desember 2018.

“Penyidik mendalami keterangan lima korban. Lima anak ini ada laki-laki dan perempuan. Semuanya rata-rata berusia delapan sampai 11 tahun,” sebutnya.

Menurut keterangan korban, modusnya yaitu mengajak anak-anak ini menonton video yang disimpan dalam handphone pelaku.

Video itu berisi komedi dan berbagai film lainnya,Seluruh kejadian dilakukan di kamar rumah milik korban.Setelah itu, pelaku mencabuli anak tersebut.

“Bahkan, korban menyatakan perbuatannya itu tidak berdosa. Sehingga anak-anak itu tak perlu takut,” katanya.

Lima anak itu berinisial M (8), MK (8), SS (11), ketiganya laki-laki,Dua lainnya perempuan yaitu NK (8) dan AL (9).

“Kita sudah lakukan pemeriksaan medis atas perbuatan cabul pelaku. Barang bukti lain kita sita yaitu pakaian korban dan pelaku saat terjadi pencabulan itu,” sebutnya.

“Pelaku kami tahan dengan dijerat Pasal 81 Ayat (2) Jo Pasal 82 Ayat (1) dari UU RI No. 35 Tahun 2014 atas perubahan dari UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Kami terus dalami kasus ini sedetail-detailnya, jika ada korban lainnya silakan melapor ke polisi,” sebutnya.

Natalius Pigai : Tidak Ada " Islam Teroris,Intoleran dan Radikal" Sampai Kapan Mereka Akan Tenang


Reporter : M R I 

Natalius Pigai  Juga Kritik Jokowi, Bandingkan Asas Keadilan untuk Ustaz Ba'asyir dengan Robert Tantular
Natalius Pigai di ILC


Red,Policewatch.news,- Mantan Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai Menyampaikan Sampai kapan anak negara yang pemilik negri  yang jumlahnya Mayoritas nyaris sempurna  mereka akan tenang terutama Umat muslim, sampai kapan pak.....Tidak ada islam yang Teroris, Tidak ada islam yang Intoleran, dan Tidak ada  islam yang Radikal yang adalah cara pandang  Pemimpin yang yang Radikal dan Teroris,hal iru di sampaikan saat Natalius hadir sebagai narasumber di 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' berjudul "Ustadz Ba'asyir: Bebaaas... Tidaak!" di tvOne, Selasa (29/1/2019) malam

Natalius juga  mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak menyampaikan pemberian remisi terpidana koruptor Robert Tantular.
Pigai membandingkan polemik pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dengan Robert Tantular.
Menurutnya, polemik pemberian remisi untuk Robert Tantular oleh Jokowi lebih penting untuk didiskusikan.
"Kenapa kita tidak pernah meributkan, berbicara tentang Robert Tantuar, kita berbicara lebih banyak, berdialog lebih banyak tentang ustaz Abu Bakar Ba'asyir," ujar Pigai.
Padahal, menurutnya, kasus hukum tentang koruptor adalah hal yang krusial bagi Indonesia.
"Padahal proses hukumnya sama, koruptor, kita kan membangun Indonesia dengan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, kan begitu pentingnya, krusialnya bagi negara ini persoalan korupsi," ungkapnya.
"Korupsi mengakibatkan seluruh sendi-sendi kehidupan rusak, orang miskin, orang menderita, nganggur, makan minum aja susah."
Pigai menyayangkan pemberitaan mengenai pembebasan Robert Tantular tidak ramai.
Berbeda dengan pemberitaan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang menurutnya merupakan tokoh muslim di Indonesia yang memiliki banyak pengikut, sangat ramai dibicarakan.
"Tapi begitu seorang penjahat koruptor besar, mendapat pembebasan bersyarat, sunyi sepi, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir seorang tokoh muslim terlepas dari tindakan apapun yang dilakukannya, tokoh panutan, jutaan pengikut bangsa ini, itu fakta," tuturnya.
"Saya meskipun (memeluk) agama yang berbeda, saya harus menyampaikan, fakta bahwa beliau adalah tokoh pertama muslim Indonesia, kita ributkan."
Ia kemudian menyetujui pernyataan Politisi Partai Keadilan Sejatera (PKS), Mardani Ali Sera yang menyebut keadaan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir memprihatinkan.

"Yang tadi, saudara saya sampaikan orang yang sangat menderita adalah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, karena setiap detik demi detik, hampir nyaris sempurna satu setengah minggu ini berbicara tentang dia, dia tidak pernah berbicara tentang kita," ulasnya.
"Tapi Robert Tantular hidup bebas?," tanya Pigai.
Ia kemudian mempertanyakan, mengapa Jokowi tidak menyampaikan pemberian remisi kepada Robert Tantular di media, tidak seperti saat menyampaikan tentang Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
"Pertanyaannya, kenapa Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan tentang Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, tidak menyampaikan juga tentang Robert Tantular, sebagai asas keadilan di hadapan hukum," ujarnya disambut tepuk tangan audience.
"Seorang pemimpin adalah pelaksana hukum, bukan penegak ya, jadi apa yang disampaikan oleh Prabowo, bahwa pemimpin adalah pelaksana hukum itu betul, jangan salah," pungkasnya
Pemberian Remisi Robert Tantular

Robert Tantular merupakan terpidana korupsi eks bos Bank Century yang telah bebas bersyarat.
Dikutip dari Tribunnews, Jumat (21/12/2018) Kepala bagian humas dan protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Ade Kusmanto menuturkan Robert mendapat remisi 74 bulan dan 110 hari.
Pembebasan bersyarat (PB) Robert diusulkan oleh Lapas 1 Cipinang sesuai usulan nomor: W10.Pas.01.05.06-540 tanggal 05-05-2017.

Robert memperoleh SK PB No. W10.1347-PK.01.05.06 Tahun 2017 tanggal 14-08-2017 Pembebasan Bersyaratnya (PB) dimulai tanggal 18/05/2018.

Akan tetapi Robert Tantular harus menjalani pidana kurungan pengganti denda selama 17 bulan sejak 18 Mei hingga 10 Oktober 2018.
Menanggapi kabar bebas bersyaratnya Robert Tantular, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut itu adalah wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).
"Terkait dengan remisi dan pembebasan bersyarat Robert Tantular itu menjadi domain kewenangan Ditjen PAS dan jajarannya. KPK baru diminta pandangannya atau pertimbangannya jika kasus sebelumnya tersebut yang menangani KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews, Selasa (22/1/2019).
Robert Tantular diketahui mendapat vonis 21 tahun penjara dalam empat kasus.
Pertama, vonis 9 tahun penjara dan denda Rp100 miliar subsider 8 bulan kurungan dalam kasus perbankan.
Kedua, vonis 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar subsider 6 bulan kurungan di kasus perbankan yang kedua.
Ketiga dan keempat adalah kasus pencucian uang, di mana Robert Tantular divonis masing-masing 1 tahun penjara dan denda Rp2,5 miliar subsider 3 bulan kurungan.
Robert Tantular kemudian mendapat remisi total 74 bukan 110 hari atau sekitar 77 bulan (sekitar 6,4 tahun).
Diberitakan sebelumnya, Jokowi menyebutkan menyutujui pembebasan Abu Bakar Ba'asyir yang belum menjalani seluruh masa hukumannya karena alasan kemanusiaan, dikutip dari Kompas.com.
Seperti yang diketahui, Abu Bakar Ba'asyir divonis penjara selama 15 tahun oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, pada 16 Juni 2011 lalu.
Ulama 80 tahun itu terbukti terlibat dalam pelatihan militer kelompok teroris di Aceh.
Hal itu diungkapkan setelah meninjau Pondok Pesantren Darul Arqam, di Garut, Jumat (18/1/2019).
"Ya yang pertama memang alasan kemanusiaan, artinya Beliau kan sudah sepuh (tua). Ya pertimbangannya pertimbangan kemanusiaan. Karena sudah sepuh. Termasuk ya tadi kondisi kesehatan," kata Jokowi.
Jokowi mengakui, keputusannya untuk menyetujui pembebasan Baasyir ini adalah hasil diskusi dari Kapolri Tito Karnavian, Menko Polhukam Wiranto, pakar-pakar, dan terakhir masukan dari Ketua Umum PPP Yusril Ihza Mahendra.
Namun, dilansir oleh Kompas.com, pada Senin (21/1/2019), Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah masih mempertimbangkan rencana pembebasan Abu Bakar Ba'asyir dari sejumlah aspek.
"(Pembebasan Ba'asyir) masih perlu dipertimbangkan dari aspek-aspek lainnya. Seperti aspek ideologi Pancasila, NKRI, hukum dan lain sebagainya," kata Wiranto seprti yang dikutip dari Kompas.com.
Wiranto memaparkan, presiden sangat memahami permintaan keluarga terkait pembebasan Abu Bakar Ba'asyir.
Abu Bakar Ba'asyir memang sudah berusia senja. Selain itu, kesehatan Abu Bakar Ba'asyir juga kerap menurun hingga beberapa kali harus dirujuk ke rumah sakit.
"Oleh karena itu, Presiden memerintahkan kepada pejabat terkait untuk segera melakukan kajian secara lebih mendalam dan komprehensif guna merespons permintaan tersebut," papar Wiranto.
Dan pada Rabu (23/1/2019), Kepala Staf Presiden, Moeldoko, memastikan pemerintah batal membebaskan Abu Bakar Ba'asyir.
"Iya (tidak dibebaskan). Karena persyaratan itu tidak boleh dinegosiasikan. Harus dilaksanakan," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1/2019), Rabu (23/1/2019).
Abu Bakar Ba'asyir tidak mampu memenuhi syarat sesuai ketentuan bebas bersyarat yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, serta Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.
Terdapat empat syarat untuk pemenuhan bebas bersyarat.
Abu Bakar Ba'asyir telah memenuhi syarat pertama, yaitu menjalani dua per tiga masa pidana.
Diketahui, Abu Bakar Ba'asyir telah menjalani 9 tahun dari 15 tahun masa tahanannya.
Sedangkan untuk tiga syarat lainnya termasuk menyatakan ikrar kesetiaan pada NKRI dan Pancasila secara tertulis, Abu Bakar Ba'asyir enggan menandatanganinya.
Ia berdalih hanya akan setia pada ajaran Islam, tidak lainnya.

 Berikut Biodata : Natalius Pigai

Natulis Pigai

Natalius Pigai, S.I.P.,
(lahir di PaniaiPapua28 Juni 1975;
 umur 43 tahun) adalah seorang aktivis Indonesia. Ia merupakan salah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012 - 2017.
Ia mendapat gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" (STPMD "APMD") Yogyakarta pada 1999. Pigai juga aktif di beberapa organisasi lainnya, seperti PRDPMKRIWALHI, Kontras Rumah Perubahan, dan Petisi 28. Pigai merupakan satu-satunya anggota Komnas HAM periode 2012 - 2017 yang berasal dari Papua.
Pendidikan Nonformal
-Pendidikan Statistika di Universitas Indonesia (2004)
-Pendidikan Peneliti di LIPI (2005)
-Kursus Kepemimpinan di LAN (2010 - 2011)
Karier
-Staf di Yayasan Sejati (1999 - 2002)
-Staf di Yayasan Cindelaras/YACITRA (1998)
-Ketua Lembaga Studi Renaissance (1998 - 2000)
-Ketua Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional (1997 - 2000)
-Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Menakertrans (1999 - 2004)
-Anggota Komnas HAM RI (2012 - 2017)

LSM LGB Tipikor Himbau Istansi Terkait "Periksa BUMDES" Geresek Yang Tidak Efektif



Reporter : Nasrudin .A.MF
 
ILUSTRASI GAMBAR
Morowali , POLICE WATHC.NEWS.Terkait anggaran dana BUMDES tahun 2017.sampai 2018.yang  tidak berjalan.wartawan POLICE WATHC news mengkonfirmasi hal tersebut kepada ketua BUMDES atas nama adam di Desa Geresek  kabupaten Bungkung  Morowali.
Dana BUMDES di anggap tidak berjalan baik,dan maksimal, Adam selaku ketua BUMDES, memberikan informasi kepada awak media POLICE WATHC, beliau megatakanbahwa  BUMDES tidak berjalan karna kemarin kami lakukan jual beli  Elpiji Tapi masyarakat tidak mengembalikan tabung gas Elpiji tersebut menurut keterangan Adam selaku ketua BUMDES.30/1

Sehingga LSM. LGB (Lembaga Gerakan Berantas ) Tindak pidana korupsipun melakukan invistigasi di lapangan terkait  dana BUMDES total seratus juta yang ga jelas peruntukannya dan penggunaannya

 LSM Tipikorpun mengkonfirmasi kepada ketua BUMDES Adam bahwa sekarang dana BUMDES tidak berjalan lagi karena masyarakat tidak megembalikan tabung gas Elpiji, LSM juga mempertanyakan saldo dana BUMDES yang sekarang sisa berapa.

Ketua BUMDES mengatakan ke LSM.bahwa saldo sisa hanya dua puluh juta..itu pun tidak tahu kemana tempatnya.di himbau pihak yang terkait segera memeriksa dana BUMDES  punya fisik dan kegunaannya jelas.badan usaha milik desa menjadi salah satu program strategis.pemerintah  dalam .upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di pedesaan.sejak /UUD/nomor 6 tahun  2014 tentang desa.Bumdes .menjadi  pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial dan moral/tandasnya.

LUKMAN CALEG DPRD DAPIL 2 NOMOR 1 DARI PPP UNTUK MERAPI LEBIH BAIK

Reporter    : Bambang. MD
Caleg Dapil 2 (Merapi Timur,  Barat dan Timur )
 dari Partai Persatuan Pembangunan nomor urut 1.

LAHAT - MEDIA POLICEWATCH.NEWS - Sosok yang sederhana ini dia juga mantan Kades Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan 

Dia juga seorang pengusaha siapa tak kenal Lukman Caleg Dapil 2 (Merapi Timur,  Barat dan Timur ) dari Partai Persatuan Pembangunan nomor urut 1. Dirinya mencalonkan sebagai legislatif karena terpanggil untuk memperjuangkan mewujudkan di wilayah dapil 2 daerah pemilihan dengan jumlah 42 Desa dan Satu Kelurahan Lebuay Bandung kepada POLICEWATCH.NEWS rabu (30/1/2018)

Sebelumnya Lukman mengaku dirinya dalam pileg 2013 caleg DPRD dari dapil 2 dari PPP. namun waktu itu ada 2 kubu versi Romi dan versi Djan Farid dan saya dikubu Romi kata " Lukman namun saya tetap royal terhadap pimpinan partai tetap komitmen kepada partai ujar " Lukman

Ditambahkan bahwa saya calon legeslatif dari PPP dapil 2 dengan nomor urut 1 semoga amanah dan mohon dukungan dari masyarakat merapi area. Saya putera daerah asli dari Gunung Kembang, dengan mencalonkan diri sebagai anggota dprd dari dapil 2 merapi area untuk mewujudkan merapi lebih baik kedepannya " tukasnya

Kapolsek Weleri Berikan Pengarahan Kepada Anggota FSK, Pekerja Transportasi dan LSM.


 Reporter : Nardi /Cakwer
acara FSK Polsek Weleri

Kendal, WELERI- Policewatch.news,-  Kapolsek Weleri  AKP Abdullah Umar bersama jajarannya melakukan kegiatan pengarahan dan Pencerahan kepada forum kemitraan masyarakat bersama Forum Silaturohmi Kamtibmas  (FSK) dan Pekerja transportasi juga LSM. acara tersebut di selenggarakan di Aula kantor Kecamatan Weleri, Rabu 30/1



Acara tersebut di hadiri oleh Camat Weleri Drs.Dwi Cahyono  Suryo,Perwakilan dari Koramil setempat  Dan juga  para Pekeja jalanan ,tampak hadir juga  Ketua SPTI SPSI Weleri Muh Johan beserta anggotanya,begitu juga  juga penasehat Lindu aji ,Gus Ali Sadikun(kyai Gus Ali) pengasuh pondok AL-ISTIQOMAH yang sekaligus pemimpin Do'a dalam acara tersebut.

Kapolsek Weleri  berharap, Masyarakat Weleri dan Pekerja tranportasi harus bersinergi  dengan  Penegak hukum dan aparatur pemerintahan agar dapat mewujudkan dan  terciptanya  weleri yang kondusif" paparnya
Kapolsek juga  menyerahkan Rompi untuk Juru Parkir (JUKIR) dan para  pekerja transportasi.

Terpisah, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI)  Muh.Johan Saat di hubungi wartawan policewatch, menyampaikan
"adanya pengarahan dan bimbingan dari Kapolsek Weleri akan menambah  wawasan untuk masyarakat umum khususnya  angota SPTI SPSI" Ujar Moh.Johan.

30.1.19

Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Akibat Hujan Deras


Reporter : Fauzyah
 



  • poto@TMCPoldaMetro

  • Jakarta, Policewatch.news - Sejumlah jalan di DKI Jakarta pada Rabu pagi tergenang air dengan ketinggian 10 hingga 40 sentimeter akibat curah hujan yang tinggi pada Rabu dini hari, kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.


    Menurut data BPBD DKI Jakarta  Rabu, hingga pukul 06.00 WIB, terdapat dua kecamatan di Jakarta Utara dan Jakarta Barat yang terdampak genangan yakni Jalan Raya Kelapa Hibrida, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Jalan Taman Sari Raya, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ketinggian genangan air di kawasan Kelapa Gading sekitar 30 hingga 40 sentimeter. Sementara di Tamansari sekitar 10 sampai 15 sentimeter. Genangan itu disebabkan karena curah hujan tinggi dan faktor lainnya.

    "Untuk Kelapa Gading, penyebab curah hujan tinggi dan akibat adanya proyek enam ruas jalan tol," kata BPBD DKI.

    Sedangkan untuk wilayah Tamansari, penyebab timbulnya genangan karena curah hujan tinggi dan saluran drainase yang sempit.

    Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan masih akan terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang di wilayah DKI Jakarta pada Rabu siang hingga malam.

    "Waspada potensi hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur antara siang - menjelang malam hari dan dini hari," demikian pernyataan resmi BMKG di Jakarta, Rabu.

    Pada Rabu pagi, BMKG memprediksi wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu sudah diguyur hujan. Kemudian pada Rabu siang, hujan bergeser lebih luas ke Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

    Hujan, menurut perkiraan BMKG, baru berhenti pada Rabu malam dan cuaca akan berganti menjadi cerah berawan yang berlanjut hingga Kamis (31/1) dini hari di sejumlah wilayah Jakarta, kecuali Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu yang diperkirakan diguyur hujan.

    Viral di Grup WhatsApp, Beli Durian Rp 14 Juta Sebiji"


    Inilah 5 Fakta Tentang Durian J-Queen 

    Reporter  : ABUCEK
    Durian J-Queen yang dijual Rp 14 juta

    Red,Tasikmalaya,  Policewatch.news,- Sejumlah orang nekat membeli durian langka J-Queen di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar) seharga Rp 14 juta sebiji.
    Durian J-Queen yang dijual Rp 14 juta dan ada yang membeli kemudian menjadi berita viral di grup-grup WhatsApp (WA) dan media sosial (medsos).
    Lalu seperti apakah kehebatan durian J-Queen sehingga ada orang yang mau membelinya seharga Rp 14 juta per buah?

    Petani durian di Kendal, Jawa Tengah, merasa belum pernah mendengar ada durian jenis J-Queen tumbuh di wilayah mereka, a
    palagi memiliki harga Rp 14 juta.menurut mereka, jenis durian lokal yang tumbuh di Kendal dan sudah paling unggul adalah jenis Montong dan Kumbokarno.
    Dua jenis tersebut, menurut para petani, sudah langka.Harganya pun tak lebih dari Rp 200.000 per buah,Hal itu diamini oleh Dinas Pertanian setempat.

    Seperti diketahui, Aka (32) mengaku, telah memiliki dan mengembangkan jenis varietas durian unggul, yaitu durian J-Queen.
    Harganya pun fantastis, Rp 14 juta per buah.
    Menurut Aka, bibit durian J-Queen awalnya tumbuh di Kendal lalu dikembangkan hingga menjadi varietes baru yang lebih unggul. Durian itu mampu mengalahkan durian Mussang King asal Malasyasia dalam sebuah kontes di Penang, Malaysia.


    Berikut ini fakta di balik kehebohan durian J-Queen:

    1. Petani durian di Kendal kaget harga durian Rp 14 juta,
    Menurut seorang petani dan sekaligus pedagang durian asal Boja di Kendal, Amrozi, durian miliknya adalah jenis durian lokal.Harganya yang paling mahal sekitar Rp 200.000 per buah.“Yang paling mahal jenis durian Kumbokarno. Harganya sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000,” kata Amrozi yang dikenal sebagai Raja Durian di Kendal.
    Amrozi mengaku dirinya baru mendengar nama durian jenis J-Queen. Apalagi, harganya yang sampai Rp 14 juta.“Kami punya durian Kumbokarno, sudah hebat. Durian itu juga sudah langka,” jelasnya.

    2. Tanggapan petani dan Dinas Pertanian di Kendal
    Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Kabupaten Kendal, Cipto Wahyono, mengatakan, pohon durian yang tumbuh di Kendal adalah durian lokal.Harganya paling mahal di kisaran ratusan ribu rupiah.Harga durian yang harganya setinggi itu adalah jenis durian Montong dan Kumbokarno.“Saya baru dengar kalau di Kendal ada durian J-Queen. Apalagi sampai harganya segitu,” jelasnya.
    Sementara itu, menurut Manajer Operasional Fruit Paradise Patean Kendal, Didik, mengaku dirinya belum pernah tahu jenis durian J-Queen.“Saya sudah membaca berita itu di Kompas.com, tapi saya belum tahu kalau pohon durian itu tumbuh di Kendal,” ujarnya.


    3. Penjelasan penemu durian J-Queen asal Tasikmalaya
    Aka (32), penemu sekaligus pemilik pohon Durian J-Queen ini adalah sosok anak muda lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, asal Kota Tasikmalaya.Meski mengambil jurusan psikologi saat kuliah, Aka justru lebih tertarik dengan dunia buah durian.Dirinya pun mengaku telah berhasil mengawinkan jenis durian unggulan dari berbagai daerah di Indonesia dan lahirlah varietas baru bernama durian J-Queen.Aka juga menjelaskan, dirinya memiliki perkebunan durian di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
    "Niat saya ingin meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menciptakan durian unggulan. Saya selama ini memiliki kebun durian di Kendal, Pekalongan, Banyumas, Pangandaran, dan Gunung Tanjung, Manonjaya, Tasikmalaya," ujar dia.

    4. Keunggulan durian J-Queen menurut Aka
    Keunggulan durian Rp 14 juta per buah tersebut adalah memiliki bentuk bulatan sempurna dan terlihat enam garis jalur buah di dalamnya.Setiap buah di dalamnya tidak ada yang lonjong dan berbentuk bulat dengan warna kuning emas.Rasa dari durian ini cukup unik, yakni perpaduan rasa kacang dan mentega.Juga, antara rasa pahit dan manis khas duriannya seimbang, menjadi ciri khas durian berharga mahal tersebut.
    "Durian J Queen ini pun berbuah di pohonnya tiga tahun sekali. Setiap pohonnya hanya berbuah paling banyak 20 buah. Pohon durian ini hanya saya yang punya dan tak diperjualbelikan bibitnya selama ini," kata Aka,seperti di langsir  Kompas.com, Sabtu.

    5. Unggul dari durian Mussang King asal Malaysia, ini alasannya
    Menurut salah satu ahli durian asal Banyumas, Sudarno, durian J-Queen menang pada rasa dan harum hingga mengalahkan durian Mussang King asal Malaysia dalam sebuah kontes 2018 lalu.
    "J-Queen sudah kalahkan Mussang King saat kontes durian di Penang, Malaysia.J-Queen sesuai juri di sana, menang di rasa dengan kolaborasi peanuts butter.
    Kalau Mussang King hanya butter.Harumnya pun kalah Mussang King saat disandingkan dengan J-Queen," jelas Sudarno (43),saat hadir di bazar durian Plaza Asia, Kota Tasikmalaya, Sabtu 26/1
    Sudarno menilai, Aka sangat serius di usaha pertanian durian.
    Ia mengaku kagum dengan kegigihan Aka menciptakan bibit varietas durian unggul dengan metode canggih aplikasi PH langsung dari Bangkok, Thailand.
    "Aka ini sudah memiliki alat aplikasi tester PH untuk durian yang terhubung langsung ke handphone yang didapatkan ilmunya dari Thailand.
    Dia langsung mengawinkan durian unggulan di Indonesia untuk mendapatkan varietas berbeda yang lebih unggul. "Munculah jenis durian J-Queen," tambahnya.

    Sebiji buah durian J-Queen di Tasikmalaya, Jawa Barat, dijual oleh pemiliknya Rp 14 juta.
    Seperti diketahui, durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan.Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri.Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit).
    Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.Durian di Indonesia sangat beraneka ragam.
    Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan.Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal, salah satunya adalah durian J-Queen.Harga Durian J-Queen Rp 14 juta per buah di Kota Tasikmalaya membuat heboh warga setempat, Sabtu .Meski harganya selangit, ternyata durian bervarietas unggul tersebut laku dan dibeli oleh para pecinta durian.
    Aka (32), penemu sekaligus pemilik pohon Durian J-Queen ini adalah sosok anak muda lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, asal Kota Tasikmalaya.Meski mengambil jurusan psikologi saat kuliah, Aka justru selama ini menekuni dunia pertanian durian berjenis unggul dan menghasilkan durian varietas baru unggulan bernama Durian J-Queen.

    Aka menyebutkan, beberapa keunggulan durian yang dijual Rp 14 juta per buah tersebut.
    Durian ini sejatinya hasil beberapa perkawinan jenis durian unggulan di Indonesia.
    Dilihat dari kasat mata sisi luar, durian ini memiliki bentuk bulatan sempurna dan terlihat enam garis jalur buah di dalamnya.Setiap buah di dalamnya tidak ada yang lonjong dan berbentuk bulat dengan warna kuning emas.Rasa dari durian ini cukup unik, yakni perpaduan rasa kacang dan mentega.
    Juga, antara rasa pahit dan manis khas duriannya seimbang, menjadi ciri khas durian berharga mahal tersebut."Durian J Queen ini pun berbuah di pohonnya tiga tahun sekali. Setiap pohonnya hanya berbuah paling banyak 20 buah.

    Pohon durian ini hanya saya yang punya dan tak diperjualbelikan bibitnya selama ini," kata Aka, pada awak media,  
    Selama ini, lanjut Aka, dirinya memiliki kebun durian di berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.Dirinya mengaku, menekuni pertanian durian karena merupakan buah unggulan ciri khas Indonesia.Dia selama ini berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani durian dengan menghasilkan durian berkualitas dan bermutu tinggi.
    "Niat saya ingin meningkatkan kesejahteraan para petani dengan menciptakan durian unggulan.
    Saya selama ini memiliki kebun durian di Kendal, Pekalongan, Banyumas, Pangandaran, dan Gunung Tanjung, Manonjaya, Tasikmalaya," ujar dia.

    Desa Gunung Gijul, Kecamatan Abung Tengah, Lampung Utara menyimpan potensi komoditas buah durian.
    Ada sedikitnya 11 varietas durian dengan nama-nama yang terbilang unik.Sebut
    saja, durian buaya, durian bakul, durian tembage, durian nanas, durian tomi, durian jelujur, durian blimbing, durian apel, durian susu, durian koplak, hingga durian kepet.‎"Selain itu, ada dua varietas baru, yakni durian nirwana dan durian ceri," kata Kepala Desa Gunung Gijul, Lampung Utara, Feri Ferdiansyah, Jumat, 25 Januari 2019.

    Varietas durian tersebut memiliki keunggulan rasa dan ketebalan.
    "Durian di desa kami unggul dari kedua hal itu. Untuk mempromosikan buah-buahan tersebut, kami adakan Lomba Festival Durian Lokal," tambah Feri. Selain itu, alam yang asri memberikan suasana tersendiri bagi mereka yang berkunjung sambil menikmati durian. Ketika musim durian tiba, perputaran uang di desa tersebut mencapai Rp 500 juta.

    Namun, kendalanya adalah buruknya kondisi infrastruktur menuju Desa Gunung Gijul.
    "Makanya, kami berharap kepada pemerintah dapat memperbaiki. Sehingga, mempermudah akses orang luar untuk datang ke sini. Dengan begitu, perputaran uang dapat lebih banyak lagi," tutur Feri.
    Pelaksana Tugas Sekkab Lampura, Sofyan menyatakan, pemerintah akan mendukung desa yang memiliki komoditas unggulan.Satu di antaranya Desa Gunung Gijul sebagai penghasil durian yang melimpah."Maka dari itu, pemerintah akan berusaha menjadikan Desa Gunung Gijul sebagai agrowisata buah durian."
    "Selain itu, pemerintah juga akan memberikan seratus bibit pohon nangka dan mangga. Bagi ibu-ibu akan diberikan bibit sayuran melalui dinas pertanian," ujar Sofyan.
    Bahkan untuk mendorong potensi yang ada, pemerintah akan berupaya memperbaiki akses menuju Desa Gunung Gijul. "Saya akan mengecek, sudah belum dianggarkan di Dinas Pekerjaan Umum untuk wilayah desa ini. Kalau memang sudah dianggarkan tahun ini, alhamdulillah. Jadi bisa segera diperbaiki," katanya.
    Dalam Lomba Festival Durian Lokal di Desa Gunung Gijul, 11 varietas durian yang memiliki nama unik diperlihatkan.Adapun, varietas durian tersebut antara lain bernama durian buaya, durian bakul, durian tembage, durian nanas, durian tomi, durian jelujur, durian blimbing, durian apel, durian susu, durian koplak, hingga durian kepet.

    Menurut Sudarmo (45) asal Banyumas, yang merupakan petani sekaligus penjual durian yang sudah lama malang melintang dalam duni perdurianan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat hendak membeli durian.
    1. Aroma
    Pertama, kualitas durian yang baik bisa dicium melalui aromanya.
    "Saat membeli durian yang pertama itu wangi harus menyengat seperti bau gas, semakin menyengat semakin mantap buahnya," kata Sudarmo  di Tasikmalaya, Sabtu (26/1/2019).
    2. Warna Cangkang
    Kedua, setelah aroma, kualitas durian yang baik itu bisa dilihat dari warnanya.
    "Lalu tekstur warna cangkang jangan cari yang terlalu pucat, tapi sebenarnya warna cangkang kan beda-beda ada yang hijau, kuning, kecoklatan, yang penting warnanya enggak pucat," lanjutnya.
    3. Bobot dan Suara
    Sudarmo mengatakan, kualitas durian yang baik itu bisa dirasakan saat diangkat dan saat ditepuk-tepuk.
    "Kalau bobot dijinjing ringan, ditepuk-tepuk suaranya seperti bedug, kalau yang mentah suaranya plak plak plak," tuturnya.
    4. Minta Tester
    Nah, kalau hendak membeli durian apalagi di jalan-jalan jangan sungkan deh minta mencicipi dahulu untuk merasakan duriannya.
    "Biasanya yang jual kan menyediakan tester, cicipi dulu rasanya disana. Kemungkinannya kalau yang dijual ada buah yang satu pohon, maka rasanya ga akan jauh beda," ujarnya.
    5. Jangan Tertipu Tampilan Luar
    Sudarmo menambahkan, dalam membeli durian, jangan tergiur tampilan luarnya.

    "Kalau durian biasanya ada yang warnanya cantik luarnya ada yang jelek. Itu bukan acuan karena tidak jarang yang tampilan luarnya bagus pas dibuka busuk, begitu juga sebaliknya kadang luarnya jelek tapi dalamnya luar biasa mantap," katanya.

    170 Orang Ikuti Tes Calon Petugas Haji di Pemprov Banten


    Reporter : Ab Wakid SE
    Panitia Pelaksana Ujian Test calon petugas haji Banten  

    SERANG,POLICEWATCH.NEWS .- Sebanyak 170 calon Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) atau calon petugas haji Banten mengikuti tes tertulis di aula Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Provinsi Banten, Selasa 29/1
    Dalam sambutannya, Toton mengatakan, penyelenggaraan tes bagi calon petugas TPHD dan TKHD merupakan pelaksanaan dari UU nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, serta PP 79 tahun 2012 dan PMA nomor 20 tahun 2016.
    Acara peleaksanaan ujian ini berlangsung mulai hari ini dan besok yang meliputi ujian Teori,di hari pertama dan wawancara serta test membaca Alqur'an pada hari kedua,adapun hasil kelulusan atau yang di terima akan di umumkan pada tanggal 1 februari melalui Website dan Media cetak juga Online
    peserta ujian calon petugas haji Banten 

    “Di sana disebutkan, Gubernur atau Bupati/Walikota dapat mengangkat petugas Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) yang nantinya bertugas membantu pelayanan bimbingan ibadah, pelayanan umum, dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang,” kata Toton.
    Oleh sebab itu, ia berterima kasih kepada masyarakat yang begitu bersemangat untuk menjadi petugas TPHD dan TKHD Provinsi Banten. Dikemukakan, tes tertulis merupkan tahapan rekrutmen untuk mendapatkan petugas TPHD/TKHD yang memiliki persyaratan kompetensi, manajerial, pengalaman, integritas, dan dedikasi.
    Ditegaskan, pola rekrutmen pada tahun ini mengacu juga pada Peraturan Dirjen PHU nomor 78 tahun 2018 tentang Pedoman Rekrutmen Petugas Haji Indonesia. Yakni, dengan cara mekanisme penunjukan dan seleksi. Dikatakan, dari 170 petugas TPHD tersebut terdiri atas pelayanan umum 91 orang, pelayanan bimbingan ibadah 65 orang, dan pelayanan kesehatan 14 orang. 


    EDARKAN SABU 2 BANDAR DITANGKAP SATNARKOBA MUARAENIM


    Reporter  : Bambang. MD
    Tersangka dan barang bukti

    MUARA ENIM - MEDIA POLICEWATCH.NEWS - Kembali  Kepolisian Resort (Polres) Muara Enim berhasil mengamankan dua orang yang diduga Bandar Narkoba.
    Dari data yang dihimpun, Penangkapan terjadi didusun IV Desa Gunung Megang Luar Kecamatan Gunung Megang Kababupaten Muara Enim, para tersangka di ketahui bernama Suryati (65) warga Gunung Megang Luar dan Jelly (34) warga Desa perjito kecamatan Gunung Megang.
    “Sekira pukul 13.15 wib telah diamankan, seorang perempuan dan laki-laki karena memiliki, menyimpan dan menguasai yang di duga narkotika jenis sabu,dan extacy.” Ungkap Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono SH SIK melalui Kasat Narkoba AKP Darmawan, Selasa (29/01/2019).
    Jelasnya, Penangkapan bermula adanya informasi yang di terima dari masyarakat bahwa tersangka, Suryati sering melakukan transaksi jual beli narkotika.
    “Berdasarkan info tersebut Tim Sat Resnarkoba melakukan penyelidikan dimana dari hasil penyelidikan benar bahwa pelaku Suryati diduga melakukan transaksi didalam rumahnya.” ujarnya.
    Selanjutnya anggot Sat Resnarkoba melakukan pemantauan disekitar rumahnya untuk mengetahui keberadaan pelaku setelah beberapa saat melakukan pengamatan didapat info yang bersangkutan sedang berada dirumahnya.
    “Pada saat itu tersangka sedang menimbangi paketan shabu lalu dilakukan pemeriksaan rongga badan dan kamarnya ditemukan barang bukti.pada saat pengerbakan di rumah Suryati pada saat itu dia lagi bersama dengan Jelly,” ungkapnya Darmawan.
    dijelaskan AKP Darnawan untuk barang bukti ditemukan pada dua tersangka yakni 34 (tiga puluh empat) paket diduga narkotika jenis sabu dengan berat bruto 21,29 gram, 3 (tiga) butir pil diduga narkotika jenis extacy dengan berat brutto 1,39 gram, 1 (satu) unit timbangan digital, 2 (dua) bungkus plastik klip bening, Uang sebesar Rp 5.250.000, 18 (delapan belas) unit handphone.
    “Kedua tersangka dan barang bukti telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut tegas Kasat Narkoba


    29.1.19

    Banyaknya Orang Asing "pemerintah Akan Membangun Pos Imigrasi" di Banda


    Reporter : Nasrudin

    orang asing di pulau Banda
    Ambon, POLICEWATCH,NEWS - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwilkumham) Maluku Tholib mengatakan pemerintah akan membangun pos imigrasi di Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

    "Kami sudah buat telaahnya dan juga sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah di Masohi," ujarnya di Ambon, Selasa pagi.29/2/19

    Menurut dia, harus ada pos imigrasi di tempat itu sebab sangat penting dalam pengawasan orang asing. Apalagi, di Pulau Banda orang asing cukup banyak.

    "Di Pulau Banda sekarang ini sudah seperti di Bali, orang asingnya cukup banyak, masyarakat setempat dengan orang asing kelihatannya bisa seimbang," katanya.

    Oleh karena itu, kata dia, harus difasilitasi dengan pos pengawasan orang asing yang baik.

    "Banda ini merupakan aset yang luar biasa bagi Maluku karena tempat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang harus dikembangkan ke depan," ujarnya.

    Ia menyebutkan Pulau Banda terdapat wisata sejarah, wisata laut, dan banyak wisata yang terdapat di Pulau Banda yang cukup menarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah itu.

    "Ada pala Banda, ada sumur-sumur yang bersejarah, pasti banyak orang ingin mengetahui tentang hal-hal seperti itu," ujarnya.

    Selain itu, ada juga kapal-kapal layar milik warga negara asing terutama dari negara tetangga Australia yang selalu berkunjung ke sana.

    Ia mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Bea Cukai dan instansi terkait lainnya untuk turut membangun pos di pulau itu.

    "Jadi, untuk awal ini akan dibangun pos imigrasi karena daerahnya kecamatan, dan selama ini sewaktu-waktu baru melakukan pengawasan ke Banda. Akan tetapi, kalau sudah ada pos, berarti sudah ada petugas yang ditempatkan," ujarnya.

    Dengan kehadiran pos imigrasi di Banda, berarti di bawah pengawasan Kantor Imigrasi Kelas I Ambon sebab masih dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah

    HADAPI KEMAJUAN MEDIA DIVHUMAS MABES POLRI LATIH KESIAPAN




    BREAKING NEWS
    Repoter     : Bambang.MD
    Brigjen Pol Drs. FFJ Mira Karo PID Divhumas Polri

    MABES POLRI -  MEDIA POLICEWATCH.NEWS - Mengatasi perkembangan media yang sangat pesat, Divisi Humas Mabes Polri mengadakan pelatihan kehumasan untuk para personil Humas di kepolisian daerah (Polda). Kegiatan pelatihan kehumasan ini bekerjasama dengan International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP) dari Amerika Serikat  dengan 22 peserta dari berbagai Polda yang diundang, terjauh dari Polda Sulawesi Utara.
    Mr John Ruffcorn, Chief Of Operations US DOJ ICITAP Indonesia secara langsung akan mengisi pelatihan kehumasan kepolisian. Pelatihan kehumasan sendiri akan berlangsung sampai hari Rabu 30 Januari 2019.
    Wakapolda DIY, Brigjen Pol Bimo Anggora Seno mengatakan acara pelatihan ini dilaksanakan oleh ICITAP, sebuah lembaga swasta dari Amerika yang berpengalaman mendidik tentang kehumasan. Pelatihan kehumasan yang dilaksanakan kali ini pun sudah memasuki level kelima.
    “Kita tahu Polri sangat memerlukan kemampuan Humas dari sebelumnya karena kemajuan media sangat pesat sehingga Polri membutuhkan SDM yang bagus sehingga ICITAP menawarkan kepada kita untuk memberikan pendidikan personil dari Humas,” katanya ketika ditemui di sebuah hotel di kawasan Gejayan setelah membuka acara pelatihan kehumasan tersebut, Senin 28 Januari 2019.
    Sedangkan, Karo PID Divhumas Polri, Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengatakan pelatihan kehumasan ini berfokus pada countermessaging, yaitu melawan berita-berita hoaks.
    “Jadi bagaimana SDM polisi ini menghadapi berita hoaks. Kita ketahui sekarang ramai-ramainya hoaks. Jadi, kita mempersiapkan SDMnya untuk menghadapi hoaks,” katanya.
    Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengapreisasi Polri sendiri sudah memiliki teknologi untuk melawan hoaks. “Kita sudah punya, tinggal mengaplikasikan. Sudah beberapa kasus kita sudah bisa ungkap. Yang terakhir, 7 kontainer,” ujarnya.
    Untuk pelatihnya, Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah juga menyebut ada dari Polri sendiri. “Dari polisi sudah ada kader instruktur khusus untuk counter messaging. Jadi kita kombinasi dengan kebutuhan kita dan teknologi yang mereka punya,” ujarnya.
    Brigjen Pol Drs. FFJ Mirah mengatakan hoaks dianggap memiliki tingkat meresahkan masyarakat tergantung dari masyarakat menanggapinya. “Masa pemilu memang meningkat. Kalau laporan meningkat tidak, temuan iya. Kita sekarang imbau, kendalikan jarimu tergantung dari kita sendiri. Kita punya tim siber yang patroli,” tuturnya.

    Pemkab Lahat Mendapatkan Predikat Nilai B Hasil Evaluasi SAKIP 2018


    Reporter   : Bambang.MD 
    penghargaan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2018

    BANDUNG, - POLICEWATCH.NEWS - Kabupaten Lahat kembali berhasil mempertahankan penghargaan Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2018. Penghargaan Hasil Evaluasi SAKIP ini diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Bapak Drs. Syafruddin, M.Si kepada Bupati Lahat. Cik Ujang SH. Senin (28/1), Acara berlangsung di Trans Convention Center 1, The Trans Luxury Hotel Bandung, Provinsi Jawa Barat.


    Mantapnya lagi, Pemkab Lahat di bawah kepemimpinan Cik. Ujang SH. Dan H. Haryanto selaku Bupati dan Wakil Bupati Lahat berhasil meraih predikat B dengan nilai Nilai (64,10) dimana penilaian ini lebih baik di bandingkan 2017 lalu, yakni (61,40.) Kenaikan mencapai 2,12 poin ini sebagai indikator pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan Pemerintah yang berorientasi pada hasil di Kabupaten Lahat sudah berjalan dan menunjukkan hasil yang baik.

    Bupati Lahat Cik Ujang SH. Mengucapkan Terimakasih  kepada Kemen PAN RB, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang telah membimbing dalam pelaksanaan SAKIP Kabupaten Lahat.
    “Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai tingkat akuntabilitas atau pertanggung jawaban atas hasil(outcome) terhadap penggunaan anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi kepada hasil (result oriented government) serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan”, jelas Cik Ujang.


    Bupati Lahat, Cik Ujang SH. mengatakan bahwa, walau menerima nilai yang baik, dirinya berharap pelayanan kepada masyarakat pun harus diselaraskan yang lebih baik.
    "Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Lahat, kami mengucapkan terima kasih dan kepada semua OPD yang telah berkerja keras untuk mendapatkan predikat ini, kinerja seperti ini harus selaras dengan apa yang dirasakan masyarakat, secara administrasi kita sudah baik, tetapi pelayanan yang diberikan harus dapat dirasakan oleh masyarakat, dan insya allah Target tahun depan biso raih nilai BB " pungkasnya.


    Diduga Penyerangan di Masjid Jogokariyan oleh Sekelompok Masa Partai



    Reporter : Sutopo
    Kericuhan di depan Masjid Jogokariyan

    Jogjakarta, POLICEWATCH,  - Tim Media Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jogokariyan Ahmad Luthfi Effendi menjelaskan kronologi kericuhan yang terjadi di Masjid Jogokariyan antara masyarakat setempat dan massa PDIP pada Minggu (27/1/2018).

    Menurut Luhtfi, kericuhan terjadi usai acara pembagian sembako bagi jemaah masjid dan kaum dhuafa yang digelar sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah menerima paket sembako, ibu-ibu yang mulai meninggalkan masjid tiba-tiba berlarian masuk kembali ke masjid.

    "Sekitar jam 4 ibu-ibu bubar setelah dibagikan sembako, tiba-tiba pada balik lagi. Pas kami tanya 'ada apa?' mereka jawab 'ditimpukin'. Pas kami lihat ada massa PDIP dari arah barat nimpukin masjid," ujar Luthfi pada reporter MPW Senin (28/1/2019).

    Luthfi menyebut seluruh jemaah masjid yang sedang punya hajat pemilu takmir kaget dan berlarian menyelamatkan diri. Awalnya masyarakat mundur karena tidak siap dan tidak memiliki senjata. Mereka kemudian mengumpulkan senjata dan menyerang balik massa PDIP.

    "Kami serang balik, serang mundur. Ramai-ramai kami hajar sampai menuju pool Karya Jasa sekitar simpang Jalan DI Panjaitan, dekat Lapangan Krapyak," tutur Luthfi.

    Ia menyatakan heran karena tidak ada aparat sama sekali ketika kericuhan terjadi. Luthfi mengaku ia tak melihat polisi, hanya satu anggota Koramil yang mencoba melerai kericuhan.
    Selain anggota Koramil, yang mencoba melerai adalah Caleg DPRD Kota Yogyakarta dari PDIP wilayah Mantrijeron bernama Junianto. Ia juga merupakan Ketua DPC PDIP Kecamatan Mantrijeron.

    Caleg Junianto dan seorang anggota Koramil itu mencoba menengahi massa. Ia pun meminta maaf kepada masyarakat dan jemaah Masjid Mantrijeron. Namun, di tengah negosiasi itu, massa PDIP kembali menimpuk masyarakat dengan batu.

    "Saat kami negosiasi, tiba-tiba kami ditimpukin lagi. Mereka enggak bisa mengendalikan anak buahnya juga. Begitu kami kejar lagi, aparat pada datang," kata Luthfi.

    Luthfi pun menegaskan, tidak ada korban luka maupun materiel dari pihak masjid. Batu-batu yang dilempar massa PDIP tidak sampai merusak bangunan masjid, hanya mengenai pagar.

    Menurut Luthfi proses perdamaian dilakukan setelah massa membubarkan diri ke berbagai arah. Pihak yang diundang pada mediasi itu adalah takmir Masjid Jogokariyan, polsek setempat, camat lurah, Koramil, dan PDIP yang diwakili Junianto.

    Takmir Masjid Jogokariyan menerima permintaan maaf yang dituliskan Junianto dengan tanda tangan di atas materai. Namun, pihak masjid ingin agar komandan massa itu yang disebut bernama Saudara Kelinci untuk meminta maaf secara langsung pada masyarakat dan pihak masjid.

    "Saudara Kelinci, orang yang memobilisasi massa itu tolong dihadirkan untuk minta maaf ke takmir masjid. Junianto sudah berjanji untuk menghadirkan Kelinci. Saya belum dapat kabar apakah dia sudah dihadirkan atau belum," ujar Luthfi.

    Hingga kini Luthfi mengaku tak tahu alasan massa PDIP menyerang masjid dengan batu. Dalam surat permintaan maaf yang ditandatangani Junianto itu pun tidak disertakan alasan penyerangan.

    Luthfi enggan menyebut ada motif politik dalam kericuhan ini. Sebab, ia menegaskan tidak ada sama sekali alasan politik dalam penyerangan, bukan karena merusak atribut PPP.

    "Kami memukul mundur mereka karena mereka menimpuki masjid, bukan kerena mereka rusak atribut PPP. Kami enggak ada motivasi itu. Makanya pada saat negosiasi kami tidak ingin melibatkan Bawaslu, karena ini urusan masjid diserang itu saja. Bukan politik," pungkasnya.