POLICEWATCH TV

30.3.18

Ki dalang Suhendra, Malam ini Gelar Wayang Golek di Desa Kopo

PURWAKARTA,Police Watch, -Untuk mengenalkan dan melestarikan seni budaya wayang golek,Ki dalang Suhendra Supriadi (Cecep Muda) merasa Prihatin dan takut, pasalnya wayang Golek adalah Warisan Budaya Leluhur.

"Ki dalang Suhendra (Kang Pajar/Cecep muda)  wayang golek warisan leluhur yang harus kita kembang dan kita kenalkan supaya tidak punah.ujarnya kepada dunamikajabar.com.malam Sabtu  (30/03/2018) saat manggung di Desa Kopo kecamatan Bungursari kab Purwakarta.

Wayang golek adalah seni budaya kebanggaan masarakat pasundan warisan dari leluhur kita yang perlu dijaga kelestarianya apa bila tidak, menutup kemungkinan 10 atau 15 thn kedepan bisa terancam punah,apa lagi saingan seni budaya di jaman sekarang serba canggih alias modern,dikalangan kaum pemuda pemudi,lebih menyukai seni yang lebih modern ketimbang wayang golek,

akan tetapi bisa saja seni wayang tetap exis dikalangan masarakat baik tua atau muda,apa bila pagelaran wayang di sesuaikan dengan keadaan jaman peran tersebut sudah barang tentu kembali ke dalang selaku insan pelaku seni itu sendiri ,artinya bahwa dalang harus pandai memerankan dengan penyesuaian  kultur kehidupan manusia dijaman nya, karena cerita wayang merupakan cerita gambaran kehidupan manusia,  manusia bernegara,berbangsa,beragama,bersosial,berbudaya,beridihologi ,berpolitik,beradat istiadat,dan sebagai nya,maka dari itu seni budaya wayang harus kita jaga dan kita lestarikan supaya tidak punah di terus jaman, pungkasnya.

Adapun cerita yang di gelar Sabda Sanghyang Ismaya.

Sang Hyang Ismaya adalah putra kedua Sanghyang Tunggal dengan Dewi Wirandi/Rekatawati, putri Prabu Yuyut/Resi Rekatama, raja Samodralaya. Ia mempunyai dua saudara kandung bernama Sanghyang Tejamaya/Sanghyang Antaga dan Sanghyang Manikmaya. Sanghyang Ismaya juga mempunyai tiga orang saudara kandung seayah lain ibu, putra Dewi Darmani, putri Sanghyang Darmayaka dari Selong, masing-masing bernama ; Sanghyang Rudra / Dewa Esa / Sanghyang Rancasan, Sanghyang Dewanjali dan Sanghyang Darmastuti.

Sanghyang Ismaya dikenal pula dengan nama Sanghyang Punggung (Purwakanda). Dalam pewayangan dikisahkan, Sanghyang Ismaya sewaktu masih di kahyangan sempat dijodohkan dengan sepupunya yang bernama Dewi Senggani, putri Sanghyang Wening. Dari perkawinan itu lahir sepuluh orang anak, yaitu:

Batara WungkuhamBatara SuryaBatara CandraBatara TamburuBatara SiwahBatara KuweraBatara YamadipatiBatara KamajayaBatara MahyantiBatari Darmanastiti

Sanghyang Ismaya berwajah tampan, namun pada suatu waktu ia terlibat perkelahian dengan saudara nya, sanghyang rancasan dan sanghyang antaga, akibat perebutan pusaka layang jamus kalimusada. Akibat kejadian itu Sanghyang ismaya dan sanghyang antaga dihukum harus turun ke marcapada dan dikutuk menjadi berwajah jelek, dan berganti nama menjadi semar.

Acara Pagelaran Wayang Golek ini di Promotori Oleh Media Police Watch bersama Paguyuban Kesenian JAYA KOMARA dan mendapat dukungan dari berbagai Ormas seperti FKPPBM JAWA BARAT, GEPENTA, GPAN, (Gerakan Pemuda Anti Narkoba) BPI KNPA RI, KSSN (Komunitas Sukma Sejati Nusantara) juga Yayasan Tugu Proklamasi.

Hal ini semata hanya untuk menjaga,merawat dan melestarikan seni dan Kebudayaan Bumi Pasundan. Yang diwariskan oleh Leluhur.

(Asep/paraji)

29.3.18

PASLON NOMOR URUT 3 JANJIKAN SEKOLAH GRATIS DAN BEROBAT GRATIS 


LAHAT - SUMSEL - POLICEWATCH NEWS -  Kedatangan Cawabup Lahat Nomor urut 3, H Haryanto SE MM di tengah warga Desa Sendawar, Kecamatan Kikim Timur, mendapat perhatian khusus dari ibu-ibu.

Mantan Sekda Lahat Haryanto yang berpasangan dengan Cabup Cik Ujang ini, langsung diserbu puluhan ibu rumah tangga. Mereka merasa penasaran dengan sosok Haryanto, yang selama ini hanya dikenal melalui alat peraga kampanye.

“Program sekolah dan berobat gratis itu yang kami nantikan,” ujar salah seorang ibu rumah tangga, yang langsung menyambut Haryanto, saat kampanye dialogis, Rabu (28/3).

Sejak subsidi sekolah dan berobat gratis ditiadakan beberapa bulan terakhir, kelompok Ibu-ibu yang paling merasakan dampak langsung.

Sebab harus memikirkan biaya sekolah putra putrinya. Padahal kebutuhan lain juga menunggu. Dengan adanya program yang dijanjikan pasangan Cik Ujang SH – H Haryanto atau Cahaya ini, rasa gelisah kelompok ibu-ibu ini, sedikit terobati.

“Sekolah sudah bayar. KTP sudah tidak bisa digunakan berobat,” ujarnya.

Haryanto pun memastikan akan menepati janji menggratiskan sekolah dan berobat itu. Bahkan, bila dirinya bersama Cik Ujang tidak mampu melaksanakan, siap mundur dari posisi Bupati dan Wabup Lahat.

“Bukan sekolah dan berobat gratis saja, setiap desa juga akan kami berikan dana Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Pengurus masjid, guru ngaji juga akan kami gaji,” tegas Haryanto.

REPORTER  : BAMBANG.MD

28.3.18

PEGIAT ANTI KORUPSI SUMSEL MASIH DITAHAN DI POLTABES PALEMBANG

Fery kurniawan seorang aktivis anti korupsi asal palembang sumatera selatan

PALEMBANG - SUMSEL -POLICEWATCH NEWS - Fery kurniawan seorang aktivis anti korupsi asal palembang sumatera selatan.namanya Very di ketahui selalu ada dalam pelaporan dugaan mega korupsi yang terjadi di sumatera selatan.seperti misalnya Namanya selalu getol dalam mengungkap mega skandal Dana Bansos dan Hibah 2013.pelaporan ke KPK perihal dugaan
Korupsi dan TPPU atas Dana bagi hasil pajak senilai 1 Triliun lebih.Serta pengerjaan Proyek lingkungan di Dinas Pu CK Tahun 2016 senilai Rp 151 M lebih.saat ini Fery sedang berada di Ruang Tahanan Mapolresta palembang.i
Ia di jemput oleh aparat kepolisian beberapa waktu yang lalu.atas tulisan status pada akun Facebook pribadinya yang di anggap mengandung unsur ujaran kebencian kepada salah satu pihak.saat ini fery sedang mencari keadilan dengan mengajukan praperadilan ke pengadilan Negeri palembang terkait penangkapan dirinya.
Levi salah satu Anak Very kurniawan mengirimkan pesan Singkatnya seperti yang di terima kepada POLICEWATCH.NEWS
Sabtu(24/03/18)
"Kapan papa kami pulang
Papa levi selalu nolong wong yang minta bantu yang datang ke rumah,ujar " levi
Papa levi tu setiap hari antar levi sekolah tapi lah duo minggu dak balek balek.
Kato mama papa levi ditahan polisi padahal papa levi bukan pencuri dan penjahat " jadi apo salah papa levi "
Papa Fifi paling benci koruptor dan Fifi sering dengar papa melawan koruptor dak pandang siapo dio
Fifi berharap papa fifi sehat di penjara karena papa orang yang kuat dan Allah akan melindunginya
Fifi berharap papa segera pulang,kami rindu papa,papa bukan penjahat, semoga Allah memberi hidayah kepada orang yang benci papa.Tulis pesannya.
Sekedar mengingat aktivis anti korupsi di kenal namanya panggilan akrab Fery underground memang sosok Fery orangnya sangat vokal sering menyuarakan melawan " KORUPSI " namun nasib aktivis berjuang melawan " KORUPSI " akhirnya dia dijemput dan dipenjarakan di Mapolresta Palembang.
Reporter  :Bambang.MD

27.3.18

PONPES NURUL PALAH CIGEDUG GARUT MENGGELAR ACARA DISKUSI PUBLIK


Garut-Media PoliceWatch-  Pondok Pesantren Nurul Falah Kp Olan Desa Barusuda Kec Cigedug Kab Garut menggelar acara Diskusi Publik dengan tema Pemberdayaan santri dan masyarakat untuk menangkal faham intoleransi dan hoax guna mendukung penyelenggaraan pilkada serentak 2018. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bahaya faham intoleransi dan hoax di tengah masyarakat" tambah Arif Maulana Asy'ari,S.Pd.I selaku Ketua Panitia Pelaksana kegiatan Diskusi Publik. 23 Februari 2018.

Sementara itu, salah satu Narasumber menyatakan faham intoleransi dan hoax itu adalah amal yang tidak boleh ada dalam akhlak umat islam, karena tidak sesuai dengan ajaran islam. Kegiatan ini dihadiri oleh mayoritas santri, akademisi, masyarakat, tokoh masyarakat setempat, aparat desa, kecamatan juga komunitas club motor dan organisasi kepemudaan seperti Ikatan Remaja Masjid. Antusias dari para peserta sangat menyambut hangat atas kegiatan ini. Arif Maulana Asy'ari S.Pd.I selaku ketua panitia pelaksana menyatakan Kegiatan Diskusi Publik yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Nurul Falah bertempat di Kp Olan Desa Barusuda Kec Cigedug Kab Garut membahas mengenai bagaimana menangkal segala bentuk ancaman toleransi menjelang pilkada serentak 2018 dan penyebaran hoax adalah kerja bersama yang mesti dilakukan, salah satunya melalui kegiatan diskusi seperti ini untuk itu kami mengundang empat narasumber sekaligus untuk membahas hal ini, dengan melibatkan santri dan masyarakat sebagai peserta diskusi diharapkan santri dan masyarakat mampu melepaskan diri dari isu intoleransi dan hoax, karena dengan pemupukan kesadaran masyarakat dan santri akan tidak mudah terjebak pada potensi ketidak kondusifan menjelang pilkada.

Senada dengan salah satu narasumber dari Komisioner KPU Pak Reza Alwan SH, MH bahwa kegiatan ini sangat membantu pihaknya dalam mensosialisasikan penyelenggaraan pilkada bupati dan gubernur dan menganalisa segala bentuk potensi ancaman ketidak kondusifan penyelenggaraan salah satunya faham intoleransi dan hoax. Menurut Saepulloh Zubair narasumber dari pengamat sosial dan politik bahwa faham intoleranasi dan hoax kerap kali dipakai oleh sebagian oknum masyarakat yg tidak bertanggung jawab guna meraih pengaruh dimasyarakat, sikap intoleransi dengan saling menghujat bahkan menyebarkan isu syara demi memaksakan masyarakat agar mendukung terhadap pendapatnya tanpa menghargai pendapat orang lain ini sangat membahayakan bagi kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karnanya masyarakat harus cerdas mencerna informasi atau berita yang belum jelas kebenarannya, apalagi baik dalam situasi menjelang pemilu atau pun diluar dari pada situasi pemilu. Sebagai penutup Babinsa desa Barusuda ikut menyampaikan pesan kepada masyarakat agar senantiasa menjaga keamanan lingkungan masyarakat dengan bentuk penangan prepentif dan penditeksian dini juga melaporkan kepada aparat setempat ketika terjadi hal hal yang menyangkut keamanan lingkungan dan senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.(Dera-Usep Ks)

RIBUAN WARGA SAKSIKAN " GOYANG ITIK " KAMPANYE AKBAR PASLON NOMOR1 SYAMSUL HANAN

Zaskia Gotik menghibur masyarakat Kabupaten Muara Enim

MUARAENIM - SUMSEL - POLICEWATCH NEWS - Kampanye akbar paslon nomor urut satu, Syamsul Bahri – Hanan Zulkarnain dihadiri ribuan pendukungnya di halaman lapangan merdeka Muaraenim dengan dihibur artis ibukota si goyang itik Zaskia Gotik menghibur masyarakat Kabupaten Muara Enim tampil dengan gaya goyangan itik tak ketinggalan paslon Cabup Muaraenim Syamsul Bahri dan Hanan Zulkarnain ikut bergoyang bersama pendukung nya di atas panggung.
Syamsul Bahri dan Hanan Zulkarnain calon nomor urut satu dalam pidatonya kampanye dihadapan pendukung dan simpatisan nya jangan lupa pada tanggal 27 juni 2018 Coblos nomor satu
Dengan menyanyikan beberapa buah lagu, Zaskia berhasil mengambil ribuan hati masyarakat Kabupaten Muara Enim yang hadir, tentu tak ketinggalan goyangan khas miliknya, goyang itik.
Tak hanya bernyanyi, Zaskia pun sempat menyampaikan kata-kata dukungan dengan isi ajakan untuk memilih pasangan calon nomor urut satu, Syamsul Bahri – Hanan Zulkarnain.
Selanjutnya Zaskia melanjutkan lagi bernyanyi dengan di temani pasangan calon.
Bukan hanya Zaskia yang unjuk kebolehan bernyanyi di depan para pendukung, Syamsul Bahri pun sukses mengambil hati para pendukung dengan menyanyikan lagu kesayangannya, Anak Lima.
Tak mau kalah dengan Syamsul Bahri, Hanan pun unjuk kebolehan dengan menyanyikan lagu andalan miliknya, Ku Tak Bisa gubahan band Slank. Akibatnya para penonton pun bersorak ria melihat penampilan pasangan calon yang didukungnya.
Reporter : Bambang.MD
Area lampiran

PT.BP DIDUGA RAMPAS LAHAN WARGA BANJARSARI MINTA DI STATUS QUO

Rapat pertemuan diruang oof room pemkab lahat langsung dipimpin sekda Lahat Ramsi.S.IP.MM 

LAHAT - SUMSEL - POLICCEWATCH NEWS - Puluhan masyarakat Banjarsari yang datangi di pemkab lahat langsung diterima Plt.Bupati Lahat Marwan Mansyur.SH.MM .namun bupati ada acara dinas kejakarta untuk bertemu presiden Jokowi. Rapat pertemuan diruang oof room pemkab lahat langsung dipimpin sekda Lahat Ramsi.S.IP.MM  (27/3)
Kuasa hukum dari warga Desa Banjarsari  Mengatur Nainggolan ia menjelaskan bahwa lahan yang diberikan kuasa kepada saya belum dibayar oleh PT Banjarmasin Pribumi seluas hampir 10 ha. Dan saya meminta kepada pihak perusahaan untuk tidak melakukan aktivasi diatas tanah klien saya sebelum dibayar serta dibuat " STATUS QUO " sebelum ada penyelesaian ungkapnya
Raoat pertemuan diruang off room Pemkab Lahat yang di hadiri Plt Bupati Lahat Marwan Mansyur diwakilkan plt Sekretaris Daerah  Ramsi, pihak BPN, Dinas Pertambangan Sumsel diwakilkan Kepala UPTD Tulus, Kepala BLH Lahat Ir.Misri Camat Merapi Timur Daniel Riswanto.Sh, Kades Banjarsari Rofei dan pihak perusahaan langsung Dirut PT. BANJARSARI PRIBUMI Emil Zaman.dan warga banjarsari selasa (27/3)

Pertemuan di off room langsung dibuka sekda Lahat Ramsi.S.IP.MM
Bahwa Bupati Lahat tidak bisa hadir dalam pertemuan di karenakan beliau ke jakarta untuk menghadap presiden ujar " Sekda menjelaskan kepada warga banjarsari dalam pertemuan membahas masalah lahan sengketa dengan PT. BANJARSARI PRIBUMI
hingga kini belum ada titik terang dan diduga pihak PT. BANJARSARI PRIBUMI merampas tanah milik warga yang belum di bayarkan kepada pemilik nya. Diminta kepada pihak perusahaan untuk segera diselesaikan kepada masyarakat yang belum di ganti rugi terang " Ramsi
Salah satu warga asal Desa Prabumenang H.Anwar pegawai PTBA dirinya sempat bertemu disengaja Ujang Herawan makelar yang dipercaya oleh pihak perusahaan PT. BANJARSARI PRIBUMI beberapa kali menanyakan harga lahan milik H.Anwar namun belum ada kecocokan harga nggak tau nya lahan miliknya sudah digusur oleh perusahaan padahal tanah saya yang ada tanam tumbuh belum dibayar terang " Anwar dijelaskan didepan forum pertemuan yang dihadiri pihak perusahaan dan warga banjarsari serta pemkab lahat 

Sementara anggota dprd dari dapil 2 (merapi area ) Imanullah. SH ia dituding mendapatkan uang 4,5 milyar dari perusahaan dengan tegas dibantah silahkan bawa keranah hukum kalau saya terbukti siap dipenjara " tantang Imanullah dan yang jelas saya mempunyai data dan lahan milik saya tidak ada masalah saya membeli kepada  masyarakat dan jelas silahkan mari kita buka bukaan tentangnya kepada pihak perusahaan
Salah satu warga Desa prabumenang H. Anwar  menerangkan dalam pertemuan di off riom sdr. Ujang telah melakukan negosiasi dengan saya (anwar red ) sebanyak empat kall dan saya tidak pernah menjual dak taunye lebih kurang 4 ha. lahan milik H.Anwar la digusur oleh pihak perusahaan tegas " Anwar
 
Pihak dari perusahaan PT. BANJARSARI PRIBUMI Emil Zaman bahwa IUP dikeluarkan pada tahun  2010 oleh Bupati Lahat dan untuk pembebasan lahan pihaknya menunjuk ujang herawan kami dari perusahaan ada 50 ha lagi akan kita bebaskan terang " Emil kami siap mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini lahan warga yang belum di ganti rugi akan kita selesaikan terang " Emil
Ujang Hartawan menjelaskan kepada warga dalam pertemuan bahwa dirinya ditunjuk oleh perusahan selaku ketua tim pembebasan ada lahan yang sudah saya beli ternyata saat warga meminta menunjukan surat menyuratnya dia tidak bisa menunjukkan surat yang diminta oleh warga menurut ujang lahan tersebut overlap dengan desa muaralawai alias tumpang tindih dan saya tidak bisa menunjukkan karena saya disini diminta untuk sebagai saksi diforum ini. Untuk tim pembebasan lahan saya ketua dan anggota  sdr.sumantri.sdr.ahmad supri dibeberkan oleh Ujang Herawan
Pantauan POLICEWATCH NEWS selasa (27/3) dalam pertemuan di off room sedikit memanas antara warga dan pihak perusahaan di karenakan warga kesal dengan makelar ujang herawan dia tidak bisa menunjukkan keinginan warga surat yang syah  (bambang.md )

26.3.18

KAPOLRES BARU MUARAENIM AKAN TERTIBKAN " ILEGAL MINING " DAN ANGKUTAN BATUBARA

Kapolres Muara Enim dari AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP akhirnya diganti keepada AKBP Afner Juwono SH SIK MH

MUARAENIM - SUMSEL - POLICEWATCHNEWS - Kapolres Muara Enim dari AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP akhirnya diganti keepada AKBP Afner Juwono SH SIK MH, acara sertijab berlangsung meriah dan lancar, di Makopolres Muara Enim, Sabtu (24/03/2018).
AKBP Leo Andi Gunawan menduduki jabatan barunya  Kabag Binkar Biro SDM Polda Sumsel, sedangkan penggantinya AKBP Afner Juwono yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Wassidik Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Selama menjabat sebagai Kapolres Muara Enim, AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP mengucapkan terima kasih kepada semua elemen masyarakat yang telah bersinergi untuk bekerja sama mengamankan Kabupaten Muara Enim dibumi " Serasan Sekundang "
“Muara Enim ini luara biasa, baik itu SKPD nya, Masyarakatnya, Anggotanya, bahkan para wartawan nya pun sangat luar biasa. Artinya seperti ini, semuanya dapat bekerja sama menjaga keamanan di wilayah hukum Polres Muara Enim ini, dan segala masalah dapat di komunikasikan, nah hal itulah yang membuat wilayah ini lebih aman dan tentram,” ujar Leo saat di wawancarai sejumlah awak media usai acara sertijab,
Leo berharap kedepan Muara Enim dapat lebih baik dan masalah yang sering terjadi selama ini dapat berkurang. “Ya semoga kedepan lebih baik lagi, sukses dan dapat mengabdi kepada bangsa dan Negara,” pungkasnya.
Sementara Kapolres Muara Enim yang baru AKBP Afner Juwono SH SIK MH mengatakan kedapan akan terus memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, mulai dari keamanan dan lain sebagai nya.
“Kita akan mencoba mensterilkan tambang ilegal yang sering meresahkan warga selama ini, akan kita beri penyuluhan serta pendekatan kepada pemiliknya, kalau masih bandel akan kita lakukan tindakan hukum,” terang " Kapolres Afner
Masih lanjut Afner, mengenai angkutan batubara yang melintas di jalan umum sudah di atur di dalam UU Minerba juga diatur bahwa angkutan batubara harus melewati jalanm khusus batubara.
Dan ini juga terjadi di Kalimantan, setelah semua investor kami dorong untuk melalui jalan batubara akhirnya mereka menerima dan tidak masalah lagi sampai sekarang.
“Karena jika masih melalui jalan umum tentu banyak sekali resiko yang dialami oleh masyarakat seperti kecelakaan, jalan rusak, debu, macet dan sebagainya,” ujarnya.
Reporter  : Bambang.MD
Area lampiran

37 Orang Penyalahgunaan Narkoba Dalam Waktu tiga bulan Berhasil di Amankan Satres Narkoba Polres Purwakarta.




PURWAKARTA, MPW,-
Kasat Res Narkoba Polres Purwakarta,AKP.Heri Nurcahyo, SH.
Kinerja Satuan Reskrim Narkoba Polres Purwakarta patut di apresiasi. Terbukti dalam kurun waktu tiga bulan, Januari, Februari, Maret Sebanyak 37 Orang tersangka dari 29  perkara penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polres Purwakarta diamankan jajaran Satuan Reserse Narkoba.senin tgl 26/03/2018.

Satu orang di antaranya wanita, dan 36 orang pria yang terbukti sebagai pemakai, dan pengedar narkotika.
"Total semua 37 orang diamankan dengan berbagai peran masing-masing. Mereka semua ditangkap selama kurun waktu 3 bulan terakhir," ungkap Kasat Res Narkoba Polres Purwakarta,AKP.Heri Nurcahyo, SH.

Lebih lanjut di katakan, mereka diamankan dari beberapa lokasi penangkapan. Sedangkan barang bukti di amankan dari seluruh kasus ini antara lain, di bulan Januari Ganja 53417,53 gr dan shabu 8,16 gr, bulan Februari Ganja  34,49 gr,Shabu 4,18 gr dan di bulan Maret Ganja 17,36 gr,Shabu 3,85 gr dan Obat 2.202 butir,"kami tetap komitmen untuk memberatas Narkoba di wilayah Purwakarta,"ujarnya

Selain penangkapan, sambung Kasat, kami melakukan gencar sosialisasi bahaya narkoba dan mengajak semua elemen harus bersatu memerangi Narkoba untuk menyelamatkan generasi muda sebagai penerus bangsa,"Ciptakan Generasi Muda berprestasi tanpa Narkoba,"Pungkasnya.(A/E)

Sejarah Wayang Golek "Warisan Kebudayaan Pasundan Jawa Barat" Yang Harus di Jaga Kelestariannya



 
Ki Dalang Suhedra Supriadi (cecep muda)
red,MPW,-Banyak yang harus kita pelajari dari kebudayaan yang ada di Jawa Barat. Jika kita merasa bahwa Budaya Jawa Barat merupakan bagian dari negara Indonesia, tidak ada salahnya mengenal Kebudayaan Jawa Barat.
Provinsi jawa barat memiliki filosofi yang patut di acungi jempol, diantaranta adalah Silih Asah Silih Asih dan Silih Asuh. Ketiga filosofi tersebut merupakan filsafat hidup yang di pegang penduduk asli Jawa barat. Dan kebudayaan Jawa Barat lebih kita kenal sebagai Sunda yang ber ibukota di Bandung.

Maksud dan arti filosofi tersebut adalah menimbulkan sifat dan sikap untuk untuk saling mengasuh , saling mengasihi dan saling berbagi pengetahuan dan pengalaman antar sesama. Masyarakat Jawa Barat memiliki keluhuran akal budi yang di landasi oleh filsafat tersebut. Agak berbeda dengan kebudayaan masyarakat lain di Nusantara, Masyarakat jawa barat yang berbahasa sunda sangat dipengaruhi budaya yang berakar pada nilai-nilai yang berasal dari tradisi masyarakat setempat. Dan dalam interaksi sosial, masyarakat di di jawa barat menganut falsafah seperti yang sudah di sebutkan tadi.

Rasa persaudaraan menciptakan keakraban masyarakat Sunda dengan lingkungan sehingga tampak dari bagaimana masyarakat Jawa Barat, khususnya yang tinggal di pedesaan, mereka memelihara kelestarian lingkungan dengan cara penuh kerja sama dengan warga setempat. Sehingga di provinsi Jawa Barat ini banyak muncul masyarakat yang atas inisiatifnya sendiri dapat memelihara lingkungan alam mereka.

Dalam kehidupan beragama, masyarakat di jawa barat relatif dikenal sebagai masyarakat yang sangat agamis dan relijius, dan memegang teguh nilai-nilai agama yang di anut di yakini yakni agama Islam. Sebagian besar penduduk jawa barat memeluk agama islam, disusul Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu, Budha, dan lainnya.
Sebagian besar budaya Jawa Barat didominasi suku Sunda dan adat tradisionalnya yang penuh khasanah Bumi Pasundan menjadi cermin kebudayaan di jawa barat. Untuk melestarikan budaya Jawa Barat
 
Suhedra Supriadi (cecep muda)
Sejarah Wayang Golek dari Bumi Pasundan

Ketika mendengar mengenai wayang golek, secara langsung kita sepakat menamainya sebagai salah satu warisan kebudayaan bumi pasundan. Seni pertunjukan  wayang trimarta atau tiga dimensi ini sangat banyak dijumpai di wilayah jawa barat, mulai dari daerah Banten sampai Cirebon, atau bahkan daerah perbatasan dengan Jawa Tengah masih sering dipertunjukan kesenian ini.
Wayang golek sendiri merupakan sebuah tokoh pewayangan yang terbuat dari boneka kayu yang dicat sedemikian rupa, pertunjukan wayang golek biasanya digunakan sebagai media untuk bercerita, edukasi, ataupun sarana dakwah melalui kisah sejarah jawa, tentang islam, mahabharata, dan lain-lain. Pada masa sekarang ini, wayang golek sudah mulai termakan oleh modernisasi, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa wayang golek merupakan seni rakyat yang sangat penting dan memiliki nilai sejarah. Untuk mencintai budaya wayang golek kita perlu mengenal lebih jauh kesenian ini melalui sejarahnya.

1. Sejarah Asal-Usul Wayang Golek

Kehadiran wayang golek tidak dapat dipisahkan dari keberadaan wayang kulit, Sejalan dengan itu berkenaan penyebaran wayang di Jawa Barat adalah pada masa pemerintahan Raden Patah dari kerajaan Demak, kemudian disebarluaskan para Wali Sanga. Termasuk Sunan Gunung Jati yang pada tahun 1568 memegang kendali pemerintahan di kasultanan Cirebon. Beliau memanfaatkan pagelaran wayang kulit sebagai media dakwah untuk memperluas penyebaran agama Islam

2. Perkembangan Wayang golek Berbahasa Jawa

Seriring kehadiran wayang golek di babad jawa pada sekitar 1548 Sunan Kudus memperkenalkan budaya wayang yang terbuat dari kayu, yang kemudian disebut sebagai wayang golek. karena wayang golek sendiri adalah hasil dari perkembangan wayang kulit. Sunan kudus membuat wayang dari material kayu yang kemudian dipentaskan pada saat siang hari. pendapat tersebut diyakini sebagai awal munculnya kesenian wayang kayu yang lahir dan berkembang di wilayah pesisir utara Pulau Jawa pada awal abad ke-17 dimana kerajaan Islam tertua di Pulau Jawa yaitu kesultanan Demak tumbuh disana. Menurut legenda yang berkembang disinilah Sultan Kudus menggunakan wayang golek  dengan dialog bahasa jawa sebagai media untuk menyebarkan islam dimasyarakat.

3. Perkembangan Wayang Golek di Tanah Pasundan

perkembangan wayang golek melaju pesat, kesenian wayang golek berbahasa jawa mulai digeser ketenaranya dengan kesenian wayang golek berbahasa sunda, bisa dibuktikan dominasi wayang golek berbahasa sunda pada abad ke-17 pada masa ekspansi Kesultanan Mataram.
Pertunjukan seni wayang golek yang kala itu masih bertahan mewarisi beberapa pengaruh Hindu sebagai bekas wilayah kerajaan Sunda Pajajaran. Pakem dan ajalan ceritanya sesuai dengan versi jawa meskipun terdapat beberapa perbedaan nama tokoh, yang kedian dalam pertunjukan wayang golek berbahas sunda dikenal pula  sebagai wayang golek purwa.
Pada waktu kabupaten-kabupaten di Jawa Barat ada dibawah pemerintahan Mataram, ketika masa pemerintahan Sultan Agung (1601-1635), penggemar seni pewayang meningkat, bukan hanya dari kalangan biasa bahkan banyak bangsawan sunda yang datang ke Mataram untuk mepelajari bahasa jawa dalam konteks kepentingan pemerintahan, dalam penyebaranya wayang golek tumbuh dengan membebaskan pemakaian bahasa masing-masing. Hasilnya seni pewayangan berkembang dan menjangakau seluruh daerah Jawa Barat.
Menurut penjelasan Dr. Th. Pigeaud, bahwa seorang bupati Sumedang mendapat gagasan untuk membuat wayang golek yang bentuknya menyerupai wayang kulit dalam lakon Ramayana dan mahabharata. Perubahan dari bentuk wayang kulit menjadi golek terjadi secara berangsur-angsur, hal ini terjadi sekitar abad 18-19. hal ini diamini dengan adanya berita bahwa pada abad ke-18 atau sekitar tahun 1794-1829 Dalem bupati Bandung (Karanganyar), menugaskan Ki Darman seorang pegiat wayang kulit asal Tegal Jawa tengah yang berdomisili di Cibiru, Jawa Barat untuk membuat wayang golek purwa.
Kemudian pada abad ke-20 berubahan-perubahan bentuk wayang golek menjadi semakin baik dan sempurna. Hasilnya dapat dilihat pada perkembangan wayang golek yang sering kita jumpai pada masa sekarang ini, wayang golek yang akrab kita temui tersebut adalah penyempurnaan bentuk dari wayang golek purwa sunda. Dalam perjalanan sejarah selanjutnya, pagelaran wayang golek mula-mula ekslusif  dilaksanakan oleh kaum bangsawan, terutama para penguasa seperti bupati di Jawa Barat mempunyai cukup andil dalam perkebangan kesenian wayang golek di Jawa Barat.
Pada awalnya pertunjukan wayang golek didelenggaran oleh para kaum priyayi (kaum bangsawan sunda) dilingkungan Istana atau Kabupaten baik untuk kepentingan pribadi ataupun keperluan umum. Fungsi pertujukan pada kala itu masih bergantung pada permintaan para bangsawan. pagelaran seni wayang golek memiliki tujuan bermacam-macam, dari mulai yang sifatnya ritual, ataupun dalam rangka tontonan atau hiburan semata. Pertunjukan yang bersifat ritual sudah jarang dipentaskan, misalnya saja pada upacara sedkah laut atau sedekah bumi, yang biasanya hanya diadakab setahun sekali.
pementasan yang masih bertahan sampai sekarang adalah pertunjukan seni wayang golek untuk hiburan, bisanya diselenggarakan untuk memriahkan acara peringatan kabupaten, hari kemerdekan Indonesia, Syukura, hajatan, dan lainnya. Walaupun demikian, tak berarti esensi yang mengandung nilai tuntunan sudah hilang, dalam penuturan lakon setiap tokoh pewayangan nilai-nilai pembelajaran selalu ada.
3. Perkembangan Wayang Golek Modern
Dalam perkembangan wayang golek, pada awal tahun 70-an seni pertunjukan ini mulai menghadirkan bintang pesinden yang terkenal yang bahkan ketenaranya melebihi seorang dalang.  Pesinden pada saat ini menjadi wajib dalam pagelaran wayang sebagai pelengkapan percakapan dalang melalui para lakon wayang.
bagi seniman wayang yang masih tetap mempertahankan nilai tuntunan, mereka tetap berupaya mengembangan daya kreatifitasnya melalui keseimbangan antara penggarapan segi tontonan yang menuntun penikmatnya. Wadah, perangkat kasar, meliputi penggarapan unsur-unsur pedalangan (penggarapan tokoh, lakon, alur, sastra pedalangan, sabet, iringan, dan lain-lain). Isi dari pementasan wayang golek sejatinya wajib sampai kepada penikmatnya melalui esensi atau rohani serta pesan moral.
Kini selain sebagai seni pertunjukan wayang, kerajinan seni wayang golek juga dikonversasi sebagai cindra mata oleh para wisatawan tokoh-tokoh seperti Rama, Sinta, Arjuna, Srikandi serta tokoh punakawan seperti Semar dan Cepot bisa dibawa pulang sebagai hiasan atau benda pajangan interior.
Pada tahun 2015 perkembangan wayang golek sudah semakin pesat, sejauh ini banyak seniman-seniman yang berani bereksperimen agar dapat keluar dari pakem cerita pewayangan yang sudah ada saat ini dan mulai menggunakan instrumen musik modern dalam pertunjukan seni wayang golek.
 jawa barat yang terkenal dengan budaya sunda, budaya sunda terasa kental sekali melekat pada masyarakat jawa barat mulai dari bahasa yang unik , budaya kesenian wayang goleknya yang juga unik dan mengagumkan 
Seni pertunjukan wayang, memang memiliki sejuta makna di dalamnya. Makna bagi para pencetusnya, makna bagi para dalangnya, makna bagi penontonnya, Sedangkan bagi bangsa ini sendiri, seni pertunjukan wayang menjadi salah satu ciri khas kebudayaan yang memiliki nilai-nilai seni sangat tinggi.

 Pada zaman dahulu, di bumi pasundan kesenian wayang memang memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Lebih-lebih untuk wayang golek. Di mana kala itu memang hiburan masyarakat masih sangat terbatas. Tapi seiring dengan waktu, di kala perkembangan teknologi semakin pesat, dan muncullah bioskop-bioskop, dan juga TV, seiring dengan itu pertunjukan wayang semakin terkikis ruangnya mewarnai kancah hiburan masyarakat. Terlebih di era modern seperti sekarang ini, yang sudah merambah ke era internetisasi.
             
Bisa dikatakan pertunjukan wayang hampir tidak memiliki ruang lagi di masyarakat. Pada umumnya anak-anak generasi saat ini, mengenal wayang hanya dari mata pelajaran seni dan budaya di sekolah saja. Akan tetapi, tidak benar-benar mengenalnya secara baik karena tidak menontonnya secara langsung. Bahkan terkadang mereka sudah sinis dan malas untuk menontonnya, karena anggapan terhadap pertunjukan wayang sebagai tontonan yang tidak modern dan gaul.
            
 Di sisi lain, padahal pertunjukan wayang di luar negeri sana banyak sekali yang mengapreasinya. Bahkan banyak sekali negara-negara yang takjub dengan seni pertunjukan tersebut. Tapi di negeri sendiri, sudah tidak memiliki ruang di hati lagi. Miris memang, terlebih jika seni bernilai tinggi ini sampai diklaim juga sebagai budaya negara lain.
.
Pagelaran Wayang Golek oleh ki dalang Suhedra supriadi (cecep muda)
 Wayang golek bisa terancam punah apa bila tidak kerap untuk dipertontonkan karena tidak mustahil dikalangan pemuda pemudi sudah tidak mengenali nya lagi,
Wayang golek adalah seni budaya kebanggaan masarakat pasundan warisan dari leluhur kita yang perlu dijaga kelestarianya apa bila tidak, menutup kemungkinan 10 atau 15 thn kedepan bisa terancam punah,apa lagi saingan seni budaya di jaman sekarang serba canggih alias modern,dikalangan kaum pemuda pemudi,lebih menyukai seni yang lebih modern ketimbang wayang golek,akan tetapi bisa saja seni wayang tetap exis dikalangan masarakat baik tua atau muda,apa bila pagelaran wayang di sesuaikan dengan keadaan jaman peran tersebut sudah barang tentu kembali ke dalang selaku insan pelaku seni itu sendiri ,artinya bahwa dalang harus pandai memerankan dengan penyesuaian  kultur kehidupan manusia dijaman nya,karna cerita wayang merupakan cerita gambaran kehidupan manusia,  manusia bernegara,berbangsa,beragama,bersosial,berbudaya,beridihologi ,berpolitik,beradat istiadat,dan sebagai nya,maka dari itu seni budaya wayang bisa disebut multi pungsi serta adiluhung,mempunyai (filosopi yang sangat tinggi) atau bisa juga disebut corong,pemerintah,corong masarakat,serta menyampaikan saran dan keritik ,( keritik membangun)

 "menurut tokoh seniman muda suhedra supriadi (cecep muda) wayang golek bukan hanya hiburan  akantetapi kalau dicermati dengan seksama,justru itu bisa dijadikan cermin untuk kehidupan manusia dan pengetahuan luar biasa untuk kita semua dan anak cucu generasi penerus bangsa, dan dari pewayangan justru bisa menyampai kan keritik dan saran,untuk membangun serta manusia akan tau jati dirinya agar tidak tersesat keluar dari koridor kehidupan yang terarah, justru dari cerita cerita judul wayang, kita bisa mengambil hikmahnya dari judul wayang tersebut agar bisa membedakan baik dan buruknya bisa dinilai Dari alur judul tersebut.**Asep E**

25.3.18

SISWA YANG BELUM LUNASI UANG KOMITE DILARANG IKUT UJIAN SEKOLAH

SMA Negeri 1 Bumi Nabung


Buminabung, MPW - Wali murid SMA Negeri 1 Bumi Nabung, mengeluhkan aturan yang diterapkan pihak sekolah, terkait pungutan uang komite. Sekolah memberikan sanksi terhadap siswa yang belum melunasi uang komite sebesar Rp.2.820.000, untuk tidak mengikuti ujian sekolah. Sanksi diberikan dengan cara tidak memberikan nomor peserta ujian.
Tentu saja, hal itu membuat para wali murid geram. Dengan terpaksa, anak mereka mengikuti ujian susulan.
Menurut wali murid yang tidak ingin disebut namanya, menjelaskan, ada 17 siswa yang tidak diberikan nomor peserta ujian karena belum lunas uang komite.
"Anak saya nggak boleh ikut ujian sekolah pak, karena belum melunasi uang komite sebesar 2,8 juta. Terpaksa anak saya ikut ujian susulan," katanya.
" Nggak cuma anak saya, yang lain juga sama, ada 16 siswa yang ikut ujian susulan. Kelas X (sepuluh) ada 7 orang, kelas XI (sebelas) ada 4 orang, kelas XII (dua belas) ada 6 orang. Semua belum lunas uang komite, " tuturnya.
Saat dikonfirmasi via telepon seluler, kepala sekolah Zainudin, tidak mau mengangkat. (rizal)